scholarly journals Model Pengawasan Penggunaan Pinjaman Luar Negeri : Studi World Bank dan IMF di Indonesia

2020 ◽  
Vol 42 (2) ◽  
pp. 192
Author(s):  
Herman Suryokumoro ◽  
Sukarmi Sukarmi ◽  
Hikmatul Ula

Adanya utang luar negeri dalam era globalisasi ekonomi adalah sebuah keniscayaan. Pemberian bantuan oleh lembaga pemberi pinjaman seperti World Bank sangat dibutuhkan untuk membiayai pembangunan. Oleh karena itu pengawasan terhadap pengunaan luar negeri sangat penting. Dengan menggunakan metode penelitian normatif dan pendekatan konseptual, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ungensi pengawasan utang luar negeri dan menggambarkan konstruksi pengawasan utang luar negeri baik secara internal maupun eksternal. Terdapat tiga alasan penting pengawasan terhadap penggunaan utang luar negeri sangat diperlukan. Pertama untuk menjamin tidak ada tendensi politik dari pemberian pinjaman tersebut yang dapat mengintervensi kebijakan Negara, kedua, memastikan utang tersebut digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran, dan ketiga untuk menjamin tidak ada penyelewengan atau praktek-praktek korupsi dalam penggunaan utang luar negeri. Konstruksi model pengawasan terhadap penggunaan pinjaman luar negeri dapat dilihat dari dua aspek: pertama, internal adalah model pengawasan oleh lembaga pemerintah –sebagai pengguna pinjaman- yaitu pada tahap pra perjanjian utang dengan pengawasan substantive procedural dan pengawasan pelaksanaan perjanjian utang agar sesuai dengan tujuan dan tidak dikorupsi. Pengawasan ini dilakukan oleh lembaga Negara (penegak hukum) maupun lembaga independen. Kedua, aspek eksternal adalah model pengawasan oleh lembaga pemberi pinjaman (World Bank dan IMF) yaitu dengan mekanisme yang ada dalam lembaga integritas (institutional integrity), penyelidikan dan pemberian sanksi oleh Suspension and Debarment Officer (SDO) dan World Bank Group Sanctions Board.

2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 119-124
Author(s):  
Olatunji Abdul Shobande ◽  
Kingsley Chinonso Mark

Abstract The quest for urgent solution to resolve the world liquidity problem has continued to generate enthusiastic debates among political economists, policy makers and the academia. The argument has focused on whether the World Bank Group was established to enhance the stability of international financial system or meant to enrich the developed nations. This study argues that the existing political interest of the World Bank Group in Africa may serve as lesson learned to other ambitious African Monetary Union.


1975 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 515-522
Author(s):  
György Adam

The author argues that the so-called oil crisis may open out a new perspective on development aid to the Third World if the oil-producing countries, instead of allowing the giant Western banks and corporations to make a grab for their petro dollars (as the Western nations had so far made a grab for incredibly cheap oil energy), decide to pool the surplus oil revenues for self-help among the Third World countries. He suggests the setting up of an interregional Third World Bank, which, unlike the existing World Bank group (typecast as the instrument of the rich market economies), would be the instrument of the developing countries, thus breaking the monopoly of the West in international financing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document