scholarly journals PERENCANAAN STRUKTUR DENGAN METODE DDBD BESERTA TINGKAT KINERJANYA DAN IDEALISASINYA TERHADAP SNI 1726 : 2012

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Nikko Rianto ◽  
Edison Leo

Perencanaan struktur bangunan gedung tinggi terhadap beban gempa umumnya dilakukan pendekatan desain berbasis gaya. Dalam desain berbasis gaya, biasanya akan dihitung nilai gaya geser dasar desain untuk meramalkan berapa besar nilai gaya yang diberikan pada bangunan pada saat gempa terjadi. Sedangkan dalam desain berbasis kinerja, untuk meramalkan berapa besar gaya geser desain yang diberikan pada bangunan saat terjadi gempa untuk mencapai kinerja struktur yang diinginkan, salah satunya adalah metode Direct Displacement Based Design (DDBD) Priestley et.al. 2007. Dalam metode ini perpindahan sebagai dasar penentuan beban gempa.  Desain dengan metode DDBD diverifikasi apakah desain sudah sesuai dengan tingkat kinerja yang ingin dicapai  dilakukan analisis pushover. Hasil dari analisis pushover berdasarkan pada prinsip desain balok lemah kolom kuat, sehingga sendi plastis tidak boleh terjadi pada kolom sebelum balok mengalami keruntuhan. Dari hasil analisis pushover akan didapatkan kurva kapasitas yang akan menjadi dasar penentuan tingkat kinerja dan sesuai dengan ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440. Kemudian kurva kapasitas tersebut diolah dengan pendekatan gaya untuk mendapatkan parameter-parameter respons struktur R, , dan Cd dan dibandingkan dengan yang terdapat pada SNI 1726 : 2012. Tingkat kinerja struktur gedung yang didapat berada pada level Damage Control. Parameter respons struktur yang didapat lebih kecil daripada yang tercantum pada SNI 1726 : 2012.

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Richard Geraldi ◽  
Daniel Christianto ◽  
Hadi Pranata

Indonesia merupakan salah satu wilayah yang memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, salah satunya adalah korban jiwa dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, diperlukannya suatu bangunan tahan gempa untuk mengurangi kerugian yang dapat terjadi. Perencanaan gempa yang umum digunakan saat ini adalah perencanaan berbasis gaya, dimana respons struktur terhadap gempa dianalisis pada kondisi elastis. Namun, pada kondisi sebenarnya struktur akan mengalami kondisi inelastis ketika terkena gempa. Untuk mengatasi kekurangan itu, berkembanglah perencanaan berbasis perpindahan dimana gaya gempa desain ditentukan berdasarkan perpindahan maksimum yang diizinkan pada kondisi inelastik dan kinerja minimum yang diharapkan dari suatu gedung berdasarkan fungsinya. Peraturan gempa yang ada saat ini menggunakan perencanaan berbasis gaya sehingga diperlukan evaluasi terhadap bangunan untuk memastikan kinerjanya pada tingkat minimum yang diizinkan. Untuk menganalisis bangunan pada kondisi inelastik, digunakan analisis pushover dan Direct Displacement Based Design yang diharapkan dapat menggambarkan kondisi bangunan yang sebenarnya. Tingkat kinerja dari struktur bangunan yang didesain berdasarkan SNI 1726:2012 dievaluasi dengan menggunakan metode kapasitas spektrum yang diatur dalam ATC-40 dan FEMA 440 serta metode koefisien perpindahan yang diatur dalam FEMA 356 dan FEMA 440. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa bangunan yang didesain dengan SNI 1726:2012 ini memiliki tinkat kinerja Immediate Occupancy yang berarti bahwa bangunan ini memenuhi tingkat kinerja minimum yang ditetapkan, yaitu life safety.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Dave Fernando Indotjoa ◽  
Daniel Christianto ◽  
Hadi Pranata

Struktur penahan gaya gempa secara umum memakai konsep Force Based Design. Konsep dari Force Based Design hanya berdasarkan kondisi elastis struktur dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dimana struktur gedung mengalami kondisi inelastis ketika mengalami peristiwa gempa. Sehingga perlu dilakukan analisis evaluasi kinerja struktur untuk mengetahui kinerja gedung ketika mencapai kondisi inelastis yang merupakan konsep Performance Based Design. Dalam penilitian ini terdapat dua metode yang dipakai untuk analisis gedung ketika mengalami kondisi inelastis, yaitu metode Direct Displacement Based Design dan metode analisis Pushover. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi dan membandingkan kinerja struktur bangunan antara metode-metode tersebut. Penelitian digunakan program ETABS untuk mengetahui berapa besar gaya dan perpindahan yang dapat ditahan oleh struktur. Melalui program ETABS dapat diketahui pula level kinerja struktur bangunan tersebut. Tipe struktur bangunan yang dimodelkan berupa bangunan dengan sistem ganda. Bangunan terbuat dari beton bertulang, jarak bentang arah memanjang 53.7 m, jarak bentang arah memendek 36.2 m, dengan ketinggian 64.5 m, tinggi tiap lantai 4.3 m. Penelitian mengacu pada SNI 1726:2012, ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440.


2019 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
pp. 162
Author(s):  
Annisaa Dina Puspita ◽  
Anis Rosyidah

The Force Based Design (FBD) and the Direct Displacement-Based Design (DDBD) are methods for designing seismic-resistant buildings. Building structures designed, are expected to be suitable with the purpose and usefulness of a building. For this reason, this study compares the performance of dual system structures using the DDBD and FBD methods that aim to prove better performance with consideration of safety against users during an earthquake. This research method uses design analysis method to compare the value of the base shear force, reinforcement ratio, and performance level using software for static nonlinear pushover analysis. The results showed the value of the base shear force x direction of the DDBD method was 17.57% smaller than the FBD method, whereas for the y direction the DDBD value was greater than 9.38% of the FBD. The value of the reinforcement ratio of the beam, column and shear wall results is greater DDBD than FBD. The actual drift of the DDBD and FBD methods is slightly different. So that both are at the same level of performance, namely damage control. The performance level has not reached the performance target of life safety design in DDBD, but the structure has met the level performance requirements for offices.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
Author(s):  
Novi Rahmayanti ◽  
Havri Yumna Labiba

Force Based Design (FBD) dan Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan metode yang umumnya digunakan untuk merencanakan bangunan gedung, namun metode DDBD belum familiar digunakan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan pada Metode DDBD dengan gedung yang memiliki ketidakberaturan horizontal, karena terdapat berbagai variasi kekakuan portal. Hal ini berbeda dengan bangunan biasa dengan kekakuan yang relatif sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan hasil desain dengan metode DDBD pada bangunan gedung dengan ketidakberaturan horizontal sudut dalam bentuk U terhadap metode FBD berdasarkan SNI 1726 (2012). Perencanaan metode FBD menurut SNI 1726 (2012) dilakukan dengan analisis statik ekuivalen dan analisis respon struktur. Parameter yang dibandingkan dalam penelitian ini meliputi gaya geser dasar, perpindahan, simpangan antar tingkat, jumlah tulangan dan tingkat kinerja struktur menurut ATC-40. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode DDBD menghasilkan gaya geser, perpindahan, simpangan antar lantai dan kebutuhan tulangan paling besar. Dibandingkan dengan dua metode yang lain, namun tingkat kinerja yang didapatkan dari ketiga metode sama yaitu Damage Control (DO).


CANTILEVER ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 91-100
Author(s):  
Saifulloh Fatah Pangestu ◽  
M Mirza Abdillah Pratama

In Indonesia, earthquake-resistant structures are governed by SNI as design codes, which are updated on a regular basis. As a result, existing buildings with outdated requirements must be reviewed so that the building's performance may be assessed in light of the most recent codes. Pushover analysis and direct displacement-based design are used to characterize the real condition of the building in order to assess its performance. The 7-story reinforced concrete building structure in this study was designed according to SNI 03-2847-2002 and SNI-1726-2002. This structure will be evaluated utilizing the FEMA 440 and FEMA 356 procedures, as well as SNI 1726:2019. The results show that the structure meets the minimal performance limit criteria (which is life safety) in terms of displacement and drift values from the pushover analysis, based on FEMA 356 and FEMA 440 performance levels. The evaluation indicates better structural response parameter values (R, Ω0, and Cd) than that of SNI 1726:2019, indicating that the building performance is good and capable of withstanding the design earthquake load.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Bobby Septianto ◽  
Daniel Christianto ◽  
Hadi Pranata

Indonesia merupakan daerah dengan resiko gempa tinggi, dimana dibutuhkan perencanaan tahan gempa. Struktur penahan gaya gempa secara umum memakai konsep Force Based Design. Konsep dari Force Based Design hanya berdasarkan kondisi elastis struktur dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dimana struktur gedung mengalami kondisi inelastis ketika mengalami guncangan gempa. Sehingga perlu dilakukan analisis evaluasi kinerja struktur untuk mengetahui kinerja gedung ketika mencapai kondisi inelastis yang merupakan konsep Performance Based Design. Dalam penelitian ini terdapat dua metode yang dipakai untuk analisis gedung ketika mengalami kondisi inelastis, yaitu metode Direct Displacement Based Design (DDBD) dan metode analisis statik nonlinier Pushover. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengindentifikasi hasil output dari kurva kapasitas dan kinerja struktur dari metode ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440, serta membandingkan nilai gaya geser dasar antara SNI 1726:2012 dengan metode DDBD. Tipe struktur bangunan yang dimodelkan berupa bangunan sistem rangka gedung dengan dinding geser. Dari hasil analisis, untuk sistem rangka gedung dengan dinding geser, gaya geser dasar yang diperoleh dari perhitungan dengan metode Direct Dipslacement Based Design lebih kecil dari gaya geser dasar analisis gempa menurut SNI 1726:2012. Dari berbagai metode yang direncanakan sesuai dengan peraturan SNI 1726:2012 menghasilkan level kinerja yang sama menurut ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440 yaitu Immediate Occupancy.


2012 ◽  
Vol 594-597 ◽  
pp. 795-799
Author(s):  
Gui Tao Chen ◽  
De Min Wei

A displacement-based optimization design method of RC structure was proposed by combining direct displacement-based design method with nonlinear programming technique. To avert the influence of target displacement, the stationary constraint displacement was presented, and the target displacement can be updated during the optimal design process. Principle of virtual work and Gaussian integral method was employed to simplify the explicit relationship between horizontal displacement and the section dimension. Comparison analysis of the local optimal results corresponding to different displacement shapes was conducted to achieve global optimal design. The numerical tests presented demonstrate the computational advantages of the discussed methods and suggesting that the proposed method is a reliably and efficiently tool for displacement-based optimal design.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document