Semesta Teknika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

64
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2502-5481, 1411-061x

2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 140-148
Author(s):  
Agung Setiawan ◽  
Mochamad Teguh

Penggunaan beton konvensional sebagai lapis permukaan bersifat kedap, berdampak potensi genangan air dan banjir. Salah satu upaya mereduksi limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air hujan dengan menggunakan beton porous. Penelitian bertujuan mengkaji dan evaluasi  kinerja sifat mekanik dan hidraulik beton porous dengan bahan tambah abu batu sisa penggergajian kerajinan batu Gunung Merapi. Dalam penelitian percobaan laboratorium ini digunakan 4 (empat) variasi komposisi campuran semen, abu batu, agregat, dan faktor air semen sebagai berikut: 1:1:5, 1:1:6, 1:1:7 dan 1:1:8 serta faktor air semen 0,4. Pengujian benda uji mengikuti standar dan prosedur ACI 522R-10. Hasil penelitian menunjukkan beton porous dengan ukuran agregat 1-2 cm dan abu batu meningkatkan kuat tekan tetapi daya lolos air menurun. Kuat tekan beton porous tertinggi menggunakan ukuran agregat kecil (1-2 cm) dengan abu batu 7,47 MPa. dengan infiltrasi 0,28 cm/s dan permeabilitas 2,81 cm/s. Peningkatan kuat tekan menggunakan abu batu ukuran agregat 1-2 cm sebesar 40,83 % dan ukuran agregat 2-3 cm sebesar 62,30%.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 129-139
Author(s):  
Leni Yanti Waruwu ◽  
Aidhia Rahmi ◽  
Megasyani Anaperta
Keyword(s):  

Alat ukur medan magnet digital yang dijual di pasaran saat ini memiliki harga yang relatif mahal, maka dibuatlah alat ukur medan magnet yang sederhana dengan fungsi yang sama dengan alat ukur medan magnet yang dijual di pasaran. Alat ukur ini terdiri dari lima bagian utama yaitu adaptor, selenoida, sensor efek hall, arduino uno dan OLED. Alat ukur medan magnet yang dibuat akan digunakan untuk mengetahui hasil pengukuran medan magnet terhadap variasi jarak selenoida, medan magnet terhadap jumlah lilitan kawat dan arus listrik pada selenoida, dan perbandingan pengukuran medan magnet terhadap jumlah lilitan kawat dan arus listrik pada selenoida menggunakan alat ukur acuan. Hasil pengukuran medan magnet terhadap jarak menunjukkan bahwa semakin dekat jarak sensor dengan lilitan maka semakin besar medan magnet yang terbaca oleh sensor. Hasil pengukuran medan magnet terhadap jumlah lilitan dan arus listrik menghasilkan medan magnet yang besar apabila jumlah lilitan magnet semakin banyak dan arus yang dibesikan semakin besar. % error untuk medan magnet terhadap jarak, jumlah lilitan dan arus listrik sebesar 14.60 %, 1.42 %, dan 0.44 %.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 120-128
Author(s):  
Fairuz Azmi

Saat ini, hampir semua perangkat elektronik menggunakan prosesor di dalamnya. Dalam sebuah prosesor, terdapat bagian control unit yang berfungsi mengatur operasi dari komponen-komponen di dalam prosesor. Control unit merupakan sebuah mesin keadaan terbatas atau disebut finite state machine (FSM). Rangkaian FSM dapat disintesis secara manual ataupun secara otomatis menggunakan bahasa abstraksi Verilog. Dalam penelitian ini, dibuat sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna merancang FSM dan selanjutnya menyimpannya dalam format Verilog. Aplikasi yang dibuat secara fungsional dapat berjalan dengan kesesuaian 100% dan mampu untuk membuat rancangan Verilog untuk FSM dengan berbagai model dan teknik pengkodean state. Simulasi modul Verilog yang dihasilkan juga sesuai dengan spesifikasi rangkaian FSM yang dirancang.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 111-119
Author(s):  
Evelyn Anabela Anisa ◽  
Rahmad Afriansya ◽  
Julian Randisyah ◽  
Pinta Astuti

Beton merupakan suatu material yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Namun, setiap produksi beton menimbulkan dampak buruk pada pemanasan global. Semen sebagai bahan pengikat beton dapat menyumbang emisi CO2 sebanyak 8% dalam setiap produksinya. Proses pengecoran pada beton juga dapat menghasilkan polusi suara akibat penggunaan alat vibrator. Para peneliti terus berupaya menghasilkan beton yang lebih ramah lingkungan. Self Compacting Geopolymer Concrete (SCGC) merupakan kombinasi baru antara beton geopolimer dan Self Compacting Concrete (SCC) yang masih terus diteliti dan dikembangkan hingga saat ini. SCGC merupakan beton ramah lingkungan karena tidak menggunakan semen portland sebagai bahan pengikatnya. Penggunaan beton SCGC tidak memerlukan vibrator karena memiliki sifat flowability yang baik. Penelitian ini menggunakan bahan pengikat berupa material pozzolan yang mengandung senyawa kimia berupa SiO2 dan Al2O3. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan mencari metode curing dan mix design optimal dalam penyusunan SCGC. Pengujian XRF perlu dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada fly ash Tjiwi Kimia. Beberapa pengujian beton segar SCGC diperoleh hasil berupa slump flow 690 mm, T50 2,4 detik, v-funnel 8,35 mm, dan rasio l-box 0,84. Sifat mekanik beton diuji berdasarkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur dengan hasil rata-rata sebesar 27,05 MPa, 6,32 MPa, 1,91 MPa.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 102-110
Author(s):  
Saptyaji Harnowo ◽  
Yunaidi Yunaidi

Operasional boiler di sebagian besar pabrik gula saat ini banyak yang mengalami kekurangan pasokan bahan bakar ampas tebu karena penurunan kapasitas giling. Kondisi ini menimbulkan masalah terhadap kontinuitas pasokan energi uap dan listrik di pabrik gula, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut banyak dilakukan dengan penambahan bahan bakar alternatif dengan model pembakaran bersama (co-firing). Penelitian ini mencoba melakukan kajian model pembakaran bersama ampas tebu dengan sekam padi dan cangkang kelapa sawit berbasis persentase berat bahan bakar. Penelitian dilakukan berdasarkan data operasional boiler di pabrik gula Trangkil saat musim giling tahun 2020. Data yang dikumpulkan meliputi tekanan, kapasitas, dan temperatur uap, serta temperatur air masuk boiler dan temperatur gas buang. Analisis bahan bakar yang dilakukan adalah uji proksimat dan ultimat. Perhitungan dan simulasi pemakaian bahan bakar, kebutuhan volume furnace, efisiensi, dan rugi-rugi boiler dilakukan menggunakan bantuan analisis software Firecad WTPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa co-firing dapat menaikkan efisiensi boiler, menurunkan rugi-rugi boiler, menurunkan pemakaian bahan bakar dan kebutuhan volume furnace, serta menurunkan kecepatan gas buang di sekitar pipa-pipa uap utama. Mitigasi risiko harus dilakukan karena sistem ini dapat meningkatkan temperatur furnace, yang dapat meningkatkan potensi slagging dan fouling sehingga mengganggu kinerja boiler saat musim giling.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 93-101
Author(s):  
Lingga Arti Saputra ◽  
Nota Ali Sukarno ◽  
Siti Zulaehah

Sambungan FSSW dengan material yang berbeda banyak digunakan pada kendaraan. Namun, masalah muncul ketika material tersebut tidak tersambung dengan sempurna. Penggunaan interlayer Zn mampu meningkatkan kemampuan sambungan. Variasi penggunaan dwell time dan diameter shoulder digunakan untuk memperjelas peranan interlayer electroplating Zn. Pengujian tarik geser yang telah dilakukan membuktikan bahwa penggunaan interlayer electroplating Zn memiliki kemampuan sambungan yang lebih baik. Nilai maksimal pengujian tarik geser sebesar 3.8 kN. Nilai maksimal sambungan tanpa interlayer elektroplating Zn 2.5 kN. Pengujian kekerasan menunjukkan nilai yang lebih besar 63 HV dari pada sambungan tanpa menggunakan interlayer elektroplating Zn. 


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 84-92
Author(s):  
Dedi Suryadi ◽  
M. Rasyid Ridlo ◽  
Novalio Daratha ◽  
Indra Agustian

Penelitian ini didasari oleh banyaknya kehancuran struktur bangunan yang terjadi akibat gempa bumi, sehingga dibutuhkan suatu sistem peredam yang efektif sebagai solusi untuk struktur bangunan. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan Tuned Mass Damper (TMD) pada struktur bangunan berlantai satu. Penelitian ini dilakukan pengujian secara eksperimental dengan cara membandingkan respons getaran struktur tanpa TMD dan dengan penambahan TMD. Nilai rasio massa dan kekakuan yang gunakan masing-masing adalah dari 2% sampai 20% dari nilai parameter struktur utama dengan variasi kenaikan 2% untuk setiap langkah.  Rasio massa didefinisikan sebagai perbandingan massa struktur dengan massa damper, sedangkan rasio kekakuan adalah perbandingan antara kekakuan struktur dan kekakuan damper. Frekuensi gaya gangguan adalah sebesar 10,5 rad/s, 11 rad/s, dan 11,5 rad/s. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan TMD pada struktur dengan rasio TMD yang tepat cukup efektif dalam mengurangi respons amplitudo pada struktur. Nilai rasio TMD dengan md 12% dan kd 10% untuk frekuensi gaya gangguan 11,5 rad/s memperlihatkan hasil reduksi amplitudo struktur sebesar 75,19% dibandingkan dengan amplitudo struktur tanpa TMD.


2021 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 69-83
Author(s):  
Sri Atmaja P. Rosyidi

Evaluasi perkerasan jalan diperlukan untuk memeriksa kerusakan awal yang terjadi pada perkerasan. Penilaian perkerasan dilakukan untuk memprediksi kualitas material perkerasan secara fungsional dan struktural. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi perkerasan jalan secara struktural menggunakan pengukuran seismik Spectral Analysis of Surface Waves (SASW). Metode SASW menguji sifat material perkerasan sebagai teknik evaluasi struktural. Metode SASW merupakan metode seismik non-destruktif yang menghasilkan, mengukur, dan memproses gelombang Rayleigh yang terdispersi. Selanjutnya, proses inversi dengan teknik optimasi digunakan untuk menganalisis data dispersi gelombang Rayleigh guna menghasilkan profil kekakuan setempat, dalam parameter kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas. Parameter kekakuan dari metode ini yang dihasilkan pada tingkat regangan mikroskopis yaitu kurang dari 0,001%, di mana pada tingkat ini, bahan tanah berperilaku elastis linier. Hasil dari uji SASW selanjutnya dibandingkan dengan uji Marshall dan nilai uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengamatan visual juga dilakukan untuk menentukan penilaian fungsional untuk mengukur seberapa besar kerusakan permukaan jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SASW dapat secara efektif mengukur kecepatan gelombang geser dan variabilitas modulus elastisitas pada setiap lapisan perkerasan. Studi ini merekomendasikan pengujian seismik untuk memeriksa variabilitas kinerja struktural perkerasan jalan terpasang.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 62-68
Author(s):  
Farhan Senoaji ◽  
Surya Budi Lesmana

Pada daerah yang dekat dengan timbunan sampah, seringkali problematika yang muncul adalah bau akibat sampah dan juga kualitas air permukaan yang menjadi sumber air dari masyarakat yang ada di sekitarnya. Dampak akibat adanya timbunan sampah terhadap kualitas air dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu: kadar keasaman (pH), kadar besi (Fe), biological oxygen demand (BOD), dan dissolved oxygen (DO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kualitas air sumur akibat dari pengaruh air lindi di sekitar kawasan TPST Piyungan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air sumur yang berada di sekitar TPST Piyungan, dan selanjutnya sampel diuji di laboratorium dan dianalisis terhadap baku mutu kemudian dilanjutkan dengan analisis spasial berbasis SIG menggunakan software Arc-GIS dengan metode Multiple Ring Buffer. Pada hasil analisis SIG dilakukan pemberian perbedaan warna, untuk zona kualitas air yang baik warnanya terang, dan zona kualitas tidak baik warnanya cenderung gelap. Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada  Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum serta Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No. 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kadar pH pada semua sampel masih berada pada standar baku yang telah ditetapkan, parameter Fe masih berada pada standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dengan maksimal kadar 1 mg/l, parameter BOD masih berada pada standar baku mutu yang telah ditetapkan yaitu dengan kadar maksimal 100 mg/l, parameter DO belum memenuhi standar baku mutu dengan kadar minimal 4 mg/l.


2021 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 47-61
Author(s):  
Anita Rahmawati ◽  
Ridwan Nur Hidayat

Aspal merupakan bahan yang digunakan sebagai perekat pada perkerasan lentur. Pada umumnya perkerasan lentur melimpaskan air hujan hanya dipermukaan perkerasan saja, akibatnya sering terjadi genangan yang membahayakan pengendara yang melintas. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan teknologi aspal porus. Aspal porus merupakan perkerasan aspal dengan rongga be rkisar 11%-28% sehingga bisa mencegah genangan air saat terjadi hujan. Penelitian ini mengkaji pengaruh lateks sebagai bahan pengganti sebagian aspal pada perkerasan aspal porus dengan variasi kadar lateks 0%, 1%, 3%, 5% dan 7%. Spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi AAPA (1997). Nilai KAO didapat sebesar 5,75%, pada pengujian aspal dengan campuran lateks didapat nilai penetrasi tertinggi adalah 63,9, kehilangan berat minyak 0,2576, nilai daktalitas, titik lembek mengalami kenaikan seiring penambahan kadar lateks. Pada pengujian aspal porus dengan variasi kadar lateks diapat nilai density dan VFA mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar lateks, nilai VMA, flow dan VIM cenderung mengalami peningkatan seiring bertambahnya kadar lateks, nilai stabilitas marshall tertinggi 592,04 kg, nilai Marshall Quotient 132,76 kg/mm, nilai Asphalt Flow Down 0,21% dan nilai Cantabro Loss adalah 14,61%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document