scholarly journals PENERAPAN TEKNOLOGI FIBERGLASS PADA PERAHU TRADISONAL NELAYAN DI DESA KARANG-KARANGAN KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 117-129
Author(s):  
Irman Halid ◽  
Budiawan Sulaeman ◽  
Nasruddin

ABSTRAK Desa Karang-karangan merupakan salah satu daerah pesisir di Teluk Bone yang secara administratif berada di KecamatanBuaKabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Desa ini dikenal dengan penghasil ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus) yang merupakan produk perikanan favorit di Kabupaten Luwu.Beberapa permasalahan terhadap perahu tradisional nelayan khususnya yang digunakan oleh para nelayan penangkap ikan Baronang Lingkis, yaitu: (1) membuat perahu tradisional dibutuhkan papan/kayu, dengan jumlah bahan kayu yang semakin terbatas; (2) pembuatan perahu membutuhkan waktu yang cukup lama; (3) perbaikan atas kerusakan dan kebocoran sangat sulit diperbaiki dan perbaikan biasanya tidak bertahan lama. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penerapan teknologi fiberglass dalam bentuk pengenalan dan pelatihan material fiberglass terhadap perahu tradisional nelayan dengan fokus pada perubahan/pelapisan material fiberglass pada perahu tradisonal nelayan yang berbahan dasar kayu dalam upaya mendukung pengembangan perikanan laut. Metode yang digunakan adalah pemberian teori singat dan praktik langsung tentang penerapan teknik pelapisan fiberglass. Hasil penerapan teknologi dalam bidang perikanan dalam wujud pengabdian kepada masyarakat mitra sebagai berikut: (1) pelatihan pengenalan material komposit kepada masyarakat nelayan, hal ini memberikan respon yang baik dalam mengikuti pelatihan; (2) penggunaan material komposit sebagai pelapis pada prerahu tradisional nelayan biaya perbaikannya lebih ringan dan mudah untuk dikerjakan; (3) respon dan antusias serta rasa ingin tahu masyarakat terhadap peralatan yang digunakan dalam produksi atau pembuatan perahu tradisonal memberikan energi positif; (4) minat peserta dalam pelatihan lanjutan mencapai 16% dan untuk memproduksi perahu berbahan dasar komposit mencapai 28%.

2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 249
Author(s):  
Nurul Ovia Oktawati ◽  
Qoriah Saleha ◽  
Oon Darmasyah

Bawis fish that is an endemic species and living in the seagrass biota has been found many in marine water of Bontang city. The activity of catching on this fishes has been worked by fishermen who were staying in Bontang city. Hence, if, the catching activity on this fishes without control in the entire year, it will be predicted overfishing and decreasing resources. The aim of this research was to determine the degradation rate and depreciation rate of Bawis fishes’ resources in Marine water of Bontang city. The data were collected with interview method and questionnaire to the splint and nets fishermen, and stakeholder, as well as from the capture fisheries division of DKP3 institution in Bontang city for collecting of data of time series. The results showed that Bawis fishes’ resources in Bontang city were in degradation and depreciation indicated since 2013. It has been showed by the standard coefficient value was 0.59 and 0.64 more than 0.5 in 2013, further, in 2016 increased to 0.619 and 0.68 respectively. The values of increasing were each more than 0.5, it means that Bawis fishes’ resources in Bontang city were in degradation and depreciation.


2016 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Farjan Kaeli, Riyadi Subur Dan Salim Abubakar

ABSTRAK            Ikan memanfaatkan padang lamun sebagai habitatnya, ada yang hidup menetap dan adapula yang berkunjung ke padang lamun hanya untuk mencari makan atau untuk memijah, sebagai tempat untuk berlindung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah dan jenis ikan padang lamun yang tertangkap pada bulan perbani awal dan perbani akhir di Perairan Desa Loleo,mengetahui struktur komunitas ikan padang lamun yang tertangkap pada bulan perbani awal dan perbani akhir dan untuk mengetahui perbandingan komunitas ikan padang lamun yang tertangkap pada bulan perbani awal dan perbani akhir di Perairan Desa Loleo. Hasil penelitian diperoleh komposisi jenis ikan pada bulan perbani awal sebanyak 14 jenis yaitu Caranx ignobilis, Caranx melampygus, Alectis ciliaris, Selar crumenophthalmus, Choerodon anchorago, Cheilio inermis, Lethrinus microdon, Mulloidichthys flavolineatu, Gerres acinaces    Bleeker, Siganus spinu, Siganus canaliculatus, Siganus doliatus, Hemiramphus sp, Balistoides viridescens. Sedangkan ikan pada bulan perbani akhir sebanyak 8 jenis yaitu Sphyraena barracuda, Siganus canaliculatus, Siganus doliatus, Zanclus cornutus, Lethrinus miniatus, Moolgarda seheli, Hemiramphus sp, Amanses scopas. Keanekaragaman jenis baik ikan yang tertangkap pada bulan perbani awal dan perbani akhir tergolong sedang, dan tidak ada jenis yang mendominansi serta penyebaran jenisnya sangat merata. Rata-rata hasil tangkapan antara bulan perbani awal dan perbani akhir memiliki perbedaan dan rata-rata hasil tangkapan terbanyak adalah pada bulan perbani awal. Kata Kunci : Komunitas, Ikan, Perbani Awal, Perbani Akhir, Padang Lamun.ABSTRACT                 Fish utilize seagrass beds as habitat, there were sedentary and those that visit to seagrass beds only to find food or to spawn, as a place of refuge. The purpose of this study was to determine the number and type of fish seagrass caught in neap beginning and neap end in Water Village Loleo, know the community structure of seagrass beds had been arrested in neap beginning and neap end and to compare the fish communities of seagrass caught in neap neap beginning and ending at the village Aquatic Loleo. The results obtained by the composition of fish species in neap early as 14 types of Caranx ignobilis, Caranx melampygus, Alectis ciliaris, scad crumenophthalmus, Choerodon anchorago, Cheilio inermis, Lethrinus microdon, Mulloidichthys flavolineatu, Gerres acinaces Bleeker, Siganus spinu, Siganus canaliculatus, Siganus doliatus, Hemiramphus sp, Balistoides viridescens. While the fish in neap late as 8 types of Sphyraena barracuda, Siganus canaliculatus, Siganus doliatus, Zanclus cornutus, Lethrinus miniatus, Moolgarda seheli, Hemiramphus sp, Amanses scopas. Good species diversity of fish caught in neap neap beginning and end is classified, and no kind mendominansi and very uneven spread of its kind. The average catches between the moon neap neap early and late have differences and average catches neap most was in the beginning. Keywords: Community, Fish, Early neap, neap End, Seagrass. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document