scholarly journals Pendeteksian Susut Daya Pelanggan Dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Energi

Petir ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Yessy Ecy Asri ◽  
Dwina Kuswardani ◽  
Efy Yosrita ◽  
Ferdinand Hendrik Wullur

Automatic Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan atau pengambilan data hasil pengukuran energi listrik pada konsumen, baik secara lokal maupun jarak jauh. Salah satu fungsi sistem ini adalah untuk menghitung kerugian atau penyusutan distribusi. Salah satu masalah yang dihadapi oleh PLN adalah penyusutan non-teknis yang tinggi dari pelanggan AMR potensial karena kesalahan pemasangan dan pemeliharaan serta tindakan tidak jujur ​​yang dilakukan oleh beberapa konsumen, ini memiliki pengaruh besar pada kerugian daya listrik. PT. PLN Disjaya saat ini memiliki 34.000 pelanggan dan menghadapi kesulitan dalam memilih pelanggan mana yang harus diperiksa terlebih dahulu, karena jumlah personel di lapangan sekitar 5 orang, sehingga petugas yang melakukan sweep di lapangan hanya dapat menemukan sedikit kerusakan. Ini memotivasi penulis untuk melakukan pengelompokan yang dapat digunakan untuk memfasilitasi analisis dan evaluasi data. Metode K-Means digunakan dalam penelitian ini untuk mengelompokkan data berdasarkan riwayat penggunaan daya listrik dan untuk menentukan jumlah kelompok yang paling optimal digunakan metode Davies-Bouldin Index (DBI). Berdasarkan hasil pengujian dengan 2-6 set cluster, hasil set cluster yang paling optimal adalah set cluster 4 karena memiliki nilai DBI terkecil, yaitu 0,893, yang berarti set cluster 4 memiliki kepadatan masing-masing objek dengan centroid terbaik dan jarak antar cluster juga dipisahkan dengan baik. Cluster 1 memiliki 12 anggota, klaster 2: 54 anggota, klaster 3: 34 anggota dan klaster 4: 3 anggota. Himpunan 4 cluster memiliki kinerja terbaik dalam pengelompokan data tentang penggunaan daya historis pelanggan AMR (Automatic Meter Reading) di kelas bisnis, setiap titik pusat atau titik pusat dari masing-masing cluster digunakan sebagai atribut dan nilai penggunaan daya pelanggan AMR bagan bisnis di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya. Tahap pengujian yang diuji adalah data 3 pelanggan yang dikategorikan sebagai pelanggan dengan daya listrik penggunaan tidak normal. Pengujiannya adalah, dengan menentukan jarak dari masing-masing objek pengujian data ke setiap centroid dalam kelompok 4 set. Diharapkan bahwa sistem ini dapat digunakan oleh petugas karyawan di sektor Distribusi, Efisiensi, Pengukuran dan Kualitas Sub Sistem Sistem Distribusi untuk menetapkan target operasi P2TL di kantor distribusi PT. PLN (Pesero) Distribusi Jakarta Rayatau kehilangan listrik adalah salah satu hasil dari penerapan sistem pembacaan daya listrik historis, AMR (Automatic Meter Reading). Salah satu jenis kerugian yang memberi dampak besar terhadap kerugian listrik adalah kerugian Non-Teknis. Saat ini untuk mendeteksi kerugian itu sendiri, petugas masih memeriksa data secara langsung dari setiap pelanggan yang masuk untuk menganalisis dan mengevaluasi data. Terkait hal ini, diperlukan suatu sistem untuk memudahkan analisis dan evaluasi data. Metode K-Means digunakan dalam penelitian ini untuk mengelompokkan data berdasarkan riwayat penggunaan daya listrik dan untuk menentukan jumlah kelompok yang paling optimal digunakan metode Davies-Bouldin Index (DBI). Berdasarkan hasil pengujian aplikasi dengan 2-6 set cluster, hasil set cluster yang paling optimal adalah set cluster 4 karena memiliki nilai DBI terkecil, yaitu 0,893, yang berarti set cluster 4 memiliki kepadatan setiap objek dengan centroid terbaik dan jarak antara cluster juga dipisahkan dengan baik. Cluster 1 memiliki 12 anggota, klaster 2: 54 anggota, klaster 3: 34 anggota dan klaster 4: 3 anggota. Himpunan 4 cluster memiliki kinerja terbaik dalam pengelompokan data tentang penggunaan daya historis pelanggan AMR (Automatic Meter Reading) di kelas bisnis, setiap titik pusat atau titik pusat dari masing-masing cluster digunakan sebagai atribut dan nilai penggunaan daya pelanggan AMR grafik bisnis di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya. Tahap pengujian yang diuji adalah data 3 pelanggan yang dikategorikan sebagai pelanggan dengan daya listrik penggunaan tidak normal. Pengujiannya adalah, dengan menentukan jarak dari masing-masing objek pengujian data ke setiap centroid dalam kelompok 4 set. Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan oleh petugas karyawan di sektor Distribusi, Efisiensi, Pengukuran dan Kualitas Sub Sistem Sistem Distribusi untuk menetapkan target operasi P2TL di kantor distribusi PT. PLN (Pesero) Distribusi Jakarta Raya.

2014 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 150-157
Author(s):  
Koral Wojciech

This paper describes the sectorisation of a water network, as operated by the water and sewage utility (PWiK Gliwice, Poland) with electromagnetic water-meters (battery powered). This solution allows supply of District Metered Areas (DMA) by a few points without ‘dead-end’ pipework and shows that the main problems of the Utility are small, hidden leaks. Additionally the paper describes a water balance for the town of Pyskowice (part of the Gliwice water network) where all water meters are read by radio (automatic meter reading – AMR).


2017 ◽  
Vol 13 (02) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Lei Feng ◽  
Chuang Yang ◽  
Wenbin Zheng ◽  
Ping Fu

Urban water supply pipe network is critical infrastructure for the survival of people. Efficient operation of equipment, water supply and water safety are always received great attention from the government and operators. The existing way of manual meter reading and manual inspection has the drawbacks of waste time and labor. To solve this problem, we developed databases, software platforms and mobile terminal APP (Application) based on Android operating system to integrate a remote wireless automatic meter reading system based on the existing remote wireless automatic reading meter devices which are our previous research work. The system realizes the remote monitoring of the pipe network, and it also realizes the remote control of the monitoring nodes, such as the camera shooting, selection of monitoring node's working mode and so on, which data feedback is accurate and timely, monitoring methods is simple, fast and efficient. In addition, compared to traditional methods, the system greatly reduced the manpower and resources, reduce monitoring costs. And the tests and experiments show this remote wireless automatic meter reading and control system is useful and effective.


2017 ◽  
pp. 60-1-60-30 ◽  
Author(s):  
Klaas De Craemer ◽  
Geert Deconinck ◽  
Matthias Stifter

Author(s):  
Dragan Mlakić ◽  
Srete Nikolovski ◽  
Emir Alibašić

The importance of quality of the measured values is very dependent on the device that measures these values: the size of the sample, the time of measurement, periods of measurement, the mobility and the robustness of the device, etc. Contemporary devices intended for the measurement of physical quantities that are on the market vary in price, as well as and the quality of the measured values. The rule "the more expensive the better" is not necessarily always a rule that is valid because it all depends on the characteristics and capabilities of the device, and the customer’s needs. In this paper, a device based on "Open Source" components of hardware and software will be presented. Device was used to measure voltages and currents on low voltage networks, on which a virtually unlimited number of sensors can be added, and the device is assembled of components available on electronic components Internet.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document