scholarly journals Análisis de latencia en modelo FANS para servicios IoT

2021 ◽  
pp. 34-56
Author(s):  
Guido Priano ◽  
Federico Pacheco
Keyword(s):  
Access Network ◽  
Network Sharing

El presente trabajo plantea la creación de un escenario real de operación de una red de fibra óptica conformada en base al estándar FANS (Fixed Access Network Sharing) de Broadband Forum, en la que se simule el manejo de un tráfico modelo correspondiente a dispositivos IoT. Para esto se propone la realización de distintas maquetas que representen el modo de funcionamiento de una arquitectura FANS manejando las condiciones de tráfico correspondientes, de forma que se puedan extraer conclusiones sobre la latencia, que es el parámetro de mayor importancia considerado por la industria en contextos de uso sobre redes 5G que se interconecten por medio de redes de fibra óptica. El objetivo del estudio es determinar si alguno de los modelos del estándar podría ofrecer ventajas ante escenarios de redes compuestas por dispositivos IoT que sean sensibles a la latencia.

scholarly journals Analisis Pengaruh Teknologi SRAN (Single Radio Access Network) Terhadap Modernisasi Arsitektur Jaringan Telekomunikasi

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 22-31
Author(s):  
Peby Wahyu Purnawan ◽  
Julia Permatasari
Keyword(s):  
Access Network ◽  
Radio Access Network ◽  
Radio Access ◽  
Single Radio ◽  
Network Sharing

Gagasan dibalik SRAN (Single Radio Access Network) sangat sederhana yaitu dapat mengoperasikan berbagai teknologi radio pada satu platform hardware multiguna. Dalam bentuk pengembangan terbaru, SRAN terdiri dari satu instalasi radio dengan common transport dan sistem operasional dan manajemen dengan keamanan terpadu di seluruh RATs (Radio Access Technologies). Selain itu, SRAN dapat mengoordinasikan dan mengoperasikan berbagai RAT secara terpadu serta mampu menggunakan RAT yang ada untuk menghasilkan kinerja terbaik dengan mengoordinasikan keuntungan masing-masing RAT. Modularitas adalah enabler utama yang meningkatkan kapasitas sesuai dengan permintaan dan spektrum baru dan spektrum yang ada dapat digunakan lebih efisien. Sumatra Utara – site DRDTOBINJAI2 adalah lokasi yang dipilih untuk dimodernisasi dengan solusi SRAN. Hasil implementasi pada site tersebut setelah diuji dan dianalisa, SRAN dapat menyederhanakan penggunaan hardware dari 5 modul sistem dan 5 modul transmisi menjadi 3 modul sistem dan 2 modul transmisi dengan menambahkan teknologi LTE di band 900 dan 2100 pada site tersebut. Efisiensi pada operasional meningkat melalui network sharing, efisiensi energi jaringan radio meningkat sekitar 27% dan software dapat digunakan untuk menentukan fungsi hardware agar lebih fleksibel, performa lebih baik dan meningkatkan efektifitas biaya. Dengan melakukan drive test, SRAN terbukti meningkatkan throughput pada uplink hingga 10 Mbps dan mengurangi waktu delay dari >70 ms menjadi 40 ms.

Cost assessment of multi-tenancy for a 5G broadband network in a dense urban area

2020 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 53-70
Author(s):  
Juan Rendon Schneir ◽  
Konstantinos Konstantinou ◽  
Julie Bradford ◽  
Gerd Zimmermann ◽  
Heinz Droste ◽  
...  
Keyword(s):  
Cost Model ◽  
Access Network ◽  
Cost Savings ◽  
Economic Benefits ◽  
Mobile Service ◽  
Content Type ◽  
Broadband Network ◽  
Cost Implications ◽  
The Cost ◽  
Network Sharing

Purpose 5G systems will enable an improved transmission performance and the delivery of advanced communication services. To meet the expected requirements, operators will need to invest in network modernisation, with the radio access network being the most expensive network component. One possible way for operators to reduce this investment would be via sharing of resources by means of a multi-tenancy concept. This implies that a mobile service provider may use the common infrastructure of one or various infrastructure providers, whereby it provides services to multiple tenants. This paper aims to study the expected cost savings in terms of capital expenditures (CAPEX) and operational expenditures (OPEX) that can be achieved when using a cloudified 5G multi-tenant network. Design/methodology/approach A cost model was used. The study period is 2020-2030 and the study area consists of three local districts in central London, UK. Findings This paper describes that the total cost reduction achieved when using multi-tenancy for a 5G broadband network in comparison with the case where operators make the investment independently ranges from 5.2% to 15.5%. Research limitations/implications Further research is needed to assess the cost implications of network sharing for 5G on a regional or nationwide basis. Originality/value Very little quantitative research about the cost implications of network sharing under 5G networks has been published so far. This paper sheds light on the economic benefits of multi-tenancy in a 5G broadband network.

scholarly journals Radio Access Network Sharing in 5G: Strategies and Benefits

2017 ◽  
Vol 96 (2) ◽  
pp. 2715-2740
Author(s):  
Soha Farhat ◽  
Abed Ellatif Samhat ◽  
Samer Lahoud ◽  
Bernard Cousin
Keyword(s):  
Access Network ◽  
Radio Access Network ◽  
Radio Access ◽  
Network Sharing

Fixed Access Network Sharing

2015 ◽  
Vol 26 ◽  
pp. 2-11 ◽  
Author(s):  
Bruno Cornaglia ◽  
Gavin Young ◽  
Antonio Marchetta
Keyword(s):  
Access Network ◽  
Network Sharing

scholarly journals Evolution of Access Network Sharing and its Role in 5G Networks

2019 ◽  
Author(s):  
Nima Afraz ◽  
Frank Slyne ◽  
Harleen Gill ◽  
Marco Ruffini
Keyword(s):  
Business Models ◽  
Network Virtualization ◽  
Access Network ◽  
Support Network ◽  
5G Networks ◽  
Local Access ◽  
Flexible Architecture ◽  
Recent Developments ◽  
And Control ◽  
Network Sharing

This paper details the evolution of access network sharing models from legacy DSL to the most recent fibre-based technology and the main challenges faced from a technical and business perspectives. We first give an overview of existing access sharing models, that span physical local loop unbundling and virtual unbundled local access. We then describe different types of optical access technologies and highlight how they support network sharing. Next, we examine how the concept of SDN and network virtualization has been pivotal in enabling the idea of “true multi-tenancy”, through the use of programmability, flexible architecture and resource isolation. We give examples of recent developments of cloud central office and OLT virtualization. Finally, we provide an insight into the role that novel business models, such as blockchain and smart contract technology, could play in 5G networks. We discuss how these might evolve, to provide flexibility and dynamic operations that are needed in the data and control planes.

scholarly journals Analisa Regulasi Network Sharing Berbasis Multi Operator Core Network (MOCN)

2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Cholid Mawardi
Keyword(s):  
Penetration Rate ◽  
Access Network ◽  
Core Network ◽  
Radio Access Network ◽  
Radio Access ◽  
Network Sharing

Model kerja sama antar operator telekomunikasi sudah menjadi tren pada kondisi saat ini, selain menjadi bagian strategi untuk mengembangkan bisnisnya, juga menjadi solusi efisiensi pengeluaran operator. Kerja sama skema Multi Operator Core Network (MOCN) memiliki kemampuan berbagi spektrum dalam skema kerja samanya. Di beberapa negara, network sharing jenis MOCN sudah banyak diterapkan, di Malaysia dan Hongkong sejak tahun 2012 dan 2013 telah memakai jenis network sharing tersebut. Di Indonesia, pemerintah belum menetapkan regulasi yang sesuai serta memilki dampak bagi kesiapan operator bagi revenue yang akan diperoleh jika MOCN sudah memiliki regulasi.Metode Penelitian serta kajian yang dilakukan merujuk pada sistem Benchmarking pada negara yang sudah menerapkan regulasi baik MOCN maupun sistem Multi Operator Radio Access Network (MOCN). Kajian ini diperlukan untuk membandingkan apakah kondisi negara tersebut dari paramater jumah penduduk, penetration rate, hingga teknologi yang dipakai bisa juga diterapkan di negara Indonesia Dari hasil penelitian ini juga, dapat merekomendasikan MOCN pada penyelenggaraan di Indonesia dengan analisis benchmarking regulasi pada negara yang telah menerapkan MOCN, dengan keberhasilan negara yang sudah menerapkan MOCN maka akan menjadi peluang besar untuk negara Indonesia menerapkan MOCN dengan mengambil analisi terendah. Adapun analisis pangsa pasar dari data yang didapat dari operator, optimalisasi cakupan seluler dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan MOCN demi pertumbuhan jaringan di daerah yang jarang penduduk dan mendukung pertumbuhan GDP serta pendapatan fiskal bagi negara.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document