Energi & Kelistrikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

88
(FIVE YEARS 68)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Teknik-Pln

1979-0783

2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
Author(s):  
JUARA MANGAPUL TAMBUNAN

ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menggunakan software Dialux evo 4.13 yang didapat dari IES Lighting untuk Lampu LED CAVES 350 dengan daya 80Watt, 110Watt, dan 150Watt. Untuk terowongan Senen sepanjang 585 meter dengan lebar 9 meter dan tinggi terowongan 5 meter. Zona terowongan Senen-Atrium memiliki terowongan satu arah yang terbagi dengan 2 lajur yang berada di bagian sisi terowongan percabangan dari jalan Letjen. Suprapto tembus langsung menuju jalan Senen Raya dan jalan Kwitang. Dari hasil simulasi pencahayaan terowongan Senen-Atrium malam hari daya luminer 80 Watt, 110 Watt, dan 150 Watt adalah 12112 lumen, 14557 lumen, dan 20426 lumen. LED CAVES daya 80 Watt yaitu 13 hingga 69 Lux. Untuk 110 Watt yaitu 14 hingga 81 Lux, dan daya 150 Watt adalah 21 hingga 115 Lux. Pada simulasi  hasil sebaran bidang jalan untuk LED CAVES 350 yang 80 W, 110 W, dan 150 W, yaitu 0,181 ; 0, 177  dan 0,183, dan rasio kemerataan pencahayaan untuk terowongan adalah 4 : 1. Perhitungan jumlah lampu yang dipasang mengacu pada jarak lebih dari 34 meter, sehingga mendapatkan jumlah lampu 18 buah. Batasannya sesuai SNI 7391:2008 mengacu pada aturan kualitas pencahayaan normal E rata-rata, batasan kuat pencahayaan pada terowongan, dan rasio kemerataan pencahayaan. Dari ketiga lampu yang dipilih yang paling ideal, yaitu CAVES 350 80W    


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 75-85
Author(s):  
Tri Sakti Adiwibowo

As an institution that is committed to implementing an Occupational Safety and Health Management System (SMK3) in accordance with Government Regulation Number 50 of 2012, the PLN Education and Training Implementation Unit (UPDL) Semarang continuously makes continuous improvements both to work processes, infrastructure, competence of personnel, work methods, and other resources that can support the achievement of Occupational Safety and Health (K3) performance and Company performance. One of the tools that can help smooth OSH monitoring and reporting activities at PLN is an information technology-based application called Inspekta. The purpose of this study is to determine and evaluate the use of information technology in relation to unsafe conditions, unsafe behavior (unsafe action), near misses, accidents and occupational diseases. The research method used in this research is observation, interviews and data analysis (documents). From the results of the research that has been done, it is found that the Inspecta application provides benefits in building awareness and monitoring as well as OHS reporting. The Inspekta application still needs to be optimized and developed again to make it more efficient and effective.  Keywords: Inspekta application, information technology, K3 ABSTRAK Sebagai institusi yang memiliki komitmen untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  (SMK3) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012, PLN Unit Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan (UPDL) Semarang secara terus menerus melakukan perbaikan (continuous improvement) baik terhadap proses kerja, infrastruktur, kompetensi personil, metode kerja, dan sumber-sumber daya lain yang dapat mendukung pencapaian kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) maupun kinerja Perusahaan. Salah satu alat (tool) yang dapat membantu kelancaran kegiatan pemantauan dan pelaporan K3 di PLN adalah aplikasi berbasis teknologi informasi yang disebut Inspekta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi penggunaan teknologi informasi berkaitan dengan kondisi tidak aman (unsafe condition), perilaku tidak aman (unsafe action), kondisi hampir celaka (nearmiss), kecelakaan (accident) dan penyakit akibat kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan analisa data (dokumen). Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa aplikasi inspekta memberi manfaat dalam membangun kepedulian dan pemantaun serta  pelaporan K3. Aplikasi Inspekta masih perlu dioptimalkan dan dikembangkan lagi agar lebih berdaya guna dan berhasil guna.   Kata kunci: aplikasi inspekta, teknolgi informasi, K3


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Musthofa Musthofa ◽  
Ujang Nur Rahman

Economic growth of the community encourages the increasing electricity demand. To meet the electricity demand, of course, it is necessary to increase the capacity of the distribution transformer with the addition of an insert transformer and a new transformer. So that the increasing number of installed transformers is not proportional to the number of officers measuring the transformer load. The problem is the number of transformers is 3,938 units at PLN UP3 Padang with only 70 teams of load measuring officers, so load measurement only reaches 68% in 2019. This is because load measurements are carried out manually by mandating substations one by one, thus requiring large human resources and costs. Under these conditions, an easy and fast load measurement monitoring system is needed. This study uses the Root Cause Problem Solving (RCPS) methodology and System and Equipment Design by creating a Visual Transformer Load Monitoring System and SMS Gateway. With this system and equipment, the load of the substation can be easily seen visually with a light indicator installed on the panel box of the substation pole, so that the condition of the transformer can be quickly identified. The telemetering function with SMS sends load data to officers so that the risk of transformer damage can be reduced because this tool is an early warning against unbalanced loads, one phase outages with the Condition Base Maintenance (CBM) principle so that PLN can maintain transformer lifetime and maintain service quality.  Keywords: Load Monitor, Visual and SMS Gateway, Distribution Transformer  


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 58-66
Author(s):  
Samsurizal Samsurizal ◽  
Max Teja Aji ◽  
Kartika Tresya M

The use of solar energy today as an alternative energy source continues to be used not only in large scale but also utilized on small scale. The use of solar power as a renewable energy source by converting solar energy into electrical energy, utilizing this technology one of them on technology using hydroponic plant systems. In hydroponic pump system used to consume water and nutrients are usually sourced electricity PLN. With the availability of abundant energy sources certainly help reduce electricity consumption from PLN. The design is done on this research by utilizing solar energy as a power supply to turn on the pumps as well as to drain water and plant nutrients running well. The burden used in this study was 20Watt, to supply the load needs of a PLTS fitted with polycristaline type. The highest irradiation at 12.00 is 666 W/M2 which means that at that time the energy is generated maximally. In the design used with the battery capacity using the VRLA Deep Cycle JS12-12 battery type; 12V 12Ah generated and stored electrical energy can turn the 5-6 hour pump on. 


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 47-57
Author(s):  
Alex Fernandes

Pangsa pasar suatu perusahaan pembangkit tenaga listrik ditentukan berdasarkan kontribusi daya mampu neto dengan mekanisme tata niaga listrik, melalui kompetisi harga energi listrik dan kesiapan daya mampu  pembangkit atau dikenal dengan merit order pembangkit yang berdasarkan efisiensi pada pembangkit. Salah satu perusahaan pembangkit listrik telah mengalami penurunan pangsa pasar di Jawa Bali sampai dengan 2015 hanya tinggal 22%. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model yang dapat menyajikan gambaran visual tentang hubungan parameter – parameter teknis dan keuangan yang saling berpengaruh dalam mengidentifikasi peluang-peluang teknik yang dapat menurunkan tara kalor pembangkit serta mengukur tingkat risiko masing-masing peluang. Selanjutnya model akan dikembangkan menggunakan sistem dinamik untuk memberikan gambaran kepada stakeholder tentang kinerja operasi dan keuangan dari peningkatan nilai tara kalor pembangkit pada profitabilitas perusahaan. Studi kasus adalah di PLTGU Priok blok 1 dan blok 2. Peluang teknik terhadap empat teknologi terbaru pembangkit dapat menurunkan nilai tara kalor pembangkit sebesar 10,369%. Sistem dinamik yang dibuat menunjukkan bukti adanya hubungan antara kenaikan pendapatan operasional dengan penurunan nilai tara kalor PLTGU Priok.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 26-32
Author(s):  
Satrio Yudho

The manner of efficiency and effective of power usage is the main objective in electricity consumption, one major steps to control the usage is by providing a monitoring to aim the power usage data and process it to information needed. Internet of Things benefit in power and electricity has involved sensors to work as data reader continuously.  LoRa or well known as Long Range radio communication system work with chirp spread spectrum which work from 920 to 923 Mhz in Indonesia. This paper presents implementation of LoRa system to support the prototype of energy monitoring in Solar Home System off-grid


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Rizki Pratama Putra
Keyword(s):  

Penggunaan kendaraan listrik yang semakin populer untuk mengurangi pencemaran lingkungan menuntut efisiensi penggunaan yang baik agar tujuan tersebut dapat tercapai. Penelitian diusulkan suatu metode pengereman regeneratif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dari sepeda listrik ringkas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu model dinamis dari sistem pengereman regeneratif yang diusulkan, sehingga hipotesis karakteristik efisiensi sistem pengereman dapat dibangun sebagai bahan pertimbangan dalam membuat dan mengoptimasi model fisik nantinya. Model dinamis akan disimulasikan menggunakan Simulink untuk melihat efisiensi pengereman berdasarkan kecepatan awal sepeda, selain itu pengaruh besar parameter sistem pengereman yaitu Spur Gear akan divariasikan untuk melihat variasi efisiensi. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa nilai rugi torka yang dihasilkan dari proses pengereman sebanding dengan kecepatan awal pengereman. Di sisi lain efisiensi pengereman semakin meningkat dengan meningkatnya kecepatan awal pengereman, hal ini menandakan bahwa peningkatan rugi torka akibat peningkatan kecepatan awal pengeraman tidak memiliki sifat linear. Rasio spur gear yang tinggi memperbesar torka pengereman dan menghasilkan efisiensi yang nilainya naik jika rasio spur gear diperbesar. Hasil simulasi ini memberikan informasi awal untuk mengembangkan desain dan mengoptimasi efisiensi dan efektivitas pengereman


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Shafwan Amrullah

Desa saat ini didorong menjadi desa mandiri, baik dalam bidang energi maupun ekonomi dengan mengimplementasikan energi terbarukan untuk meningkatkan kemandirian energi sebagai salah satu langkah meningkatkan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi penggunaan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Konversi Energi Gasifikasi di desa Lendang Nangka, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data baik dari BMKG dan pengujian secara langsung menggunakan alat Air Flow Anemometer GM8902 untuk mengetahui kecepatan angin dan DIGITAL TECHNOMETER LX-1010B untuk mengetahui intensitas cahaya matahari. Selain itu dilakukan wawancara kepada pengusaha kecil dan menengah untuk mengetahui penggunaan energi dalam menyokong proses produksinya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa potensi PLTB yang dapat diemplementasikan adalah PLTB sekala kecil dengan daya sekitar 23,4-632,88 kWh/turbin. Untuk potensi PLTS menghasilkan daya sebesar 410-566 kWh per meter persegi panel surya. Untuk potensi PLTA, turbin yang cocok adalah turbin ukuran kecil dengan potensi daya sekitar 0,3024-2,2194 kWh. Sedangkan untuk potensi penggunaan converter energi jenis gasifikasi dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar tidak terbarukan sekaligus menghemat biaya porduksi. Sebab, nilai High Heating Value gas sintetik yang dihasilkan 1,7 kali lebih besar daripada pembakaran langsung dengan kayu.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 33-39
Author(s):  
Eko Nio Rizki

Distribution reliability network rely on to any factor such as material quality, maintenance, operational pattern, protection device and also network configuration. In the spindle network the level of network reliability is level 3 (SPLN  52-3, 1983: 5). In order to leveling up the network reliability from level 3 to level 5 (zero down time)[2][3] we need to modify the protection system from overcurrent relay and ground fault relay to line differential relay in each distribution substation. Beside that Load Break Switch in each customer cubicle substation and in the connection substation should replaced by circuit breaker. Spindle network which operated open loop in the connection substation switch to normally close operated, so it can be called as closed loop network. This modification purpose is ther is no down time in case off ground fault or phase to phase sort circuit on the network cable. Before this kind of modification and the setting applied into real network, we make a simulation using an application called ETAP and no missmatch trip from 7 time experiment  consist of ground fault and phase to phase short circuit in 7  cable


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 20-25
Author(s):  
Aas Wasri Hasanah
Keyword(s):  

Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran, namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya. Maka, untuk penghematan energi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi salah satu pilihan yang tepat. Pembangunan PLTS dapat dibangun pada atap (rooftop). Kebutuhan beban pada rumah ini yaitu 18.260 Wh/day. Dalam merancang PLTS untuk 1 unit rumah ini, dibutuhkan perhitungan yang akurat untuk menentukan sistem modul surya yang ideal, yaitu mencari jumlah hubung seri-paralel, mencarikan daya yang dihasilkan perhari dan pertahun, performance ratio dan losses daya sistem PLTS. Dalam penelitian ini perancangan pembangunan PLTS dilakukan agar dapat menikmati energi listrik yang dimiliki sendiri dan untuk memperkenalkan kepada masyarkat sekitar. Sistem PLTS off grid hanya mengandalkan energi matahari sebagai sumber energi utama. Disini kami menggunakan 32 modul surya dengan kapasitas 200 Wp dengan total daya yaitu 6.400 Wp.Energi, PLTS, modul surya, off grid


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document