scholarly journals PENGENDALIAN PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS BLUETOOTH

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ahmad Fauzi ◽  
Tri Rijanto ◽  
Humaidillah Kurniadi Wardana
Keyword(s):  

Dengan bertambahnya kesibukan manusia dibutuhkan sebuah inovasi sistem rumah pintar yangmerupakan konsep rumah automation yang terdiri dari perangkat kontrol dari smartphone. Sistem rumahpintar bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam mengontrol peralatan rumah tangga denganmengunakan smartphone. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengukuran jarak yangdijangkau. Pada sensor Light Dependent Resistor (LDR) dengan metode pembacaan rata-rata intensitas cahayapada pagi hari dan sore hari. Metode pada sensor Passive Infrared Receaver (PIR) dengan mendeteksirespon jarak kepekaan pergerakkan manusia. Hasil penelitian menunjukkan jarak yang dapat dijangkau oleh bluetooth hc-05 untuk mengontrollampu dan kipas sejauh 75 meter dengan kondisi tanpa penghalang, sedang sensor LDR dengan rata-rata20,5 lux pada pagi hari sedangkan pada sore hari dengan rata-rata 19,5 lux, sensor PIR merespon gerakanmanusia sejauh 7 meter. Kata Kunci: Bluetooth hc-05, Rumah Pintar, Sensor Light Dependent Resistor (LDR), Sensor PassiveInfrared Receaver (PIR)

2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
Author(s):  
Reza Perkasa ◽  
Refni Wahyuni ◽  
Rika Melyanti ◽  
Herianto Herianto ◽  
Yuda Irawan

Author(s):  
Julkifli Muksin ◽  
Munawir A. Hi Musa ◽  
Arisandy Ambarita ◽  
Adelina Ibrahim ◽  
Sitna Hajar Hadad

Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah merancang Sistem kontrol suhu dan pendeteksi gerakan dalam ruangan laboratorium berbasis arduino uno R3 dengan modul Real Time Clock (RTC) dan Passive Infrared Receiver (PIR). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah SDLC dan alat bantu perancangan menggunakan Flowchart, fritzing. Sistem pengontrolan suhu dan Pendeteksi Gerakan dalam ruangan yang dirancang mengunakan komponen utama terdiri dari mikrokontroler, sensor suhu (DHT22), sensor gerak (PIR), modul RTC, LCD, relay, dan kipas. Pengujian sesor PIR dengan jarak 1-5 meter dengan waktu yang digunakan dari 0-90 detik sensor masi mendeteksi adanya pergerakan, dengan adanya pergerakan yang terdeteksi oleh sensor PIR maka Relay aktif kipas berputar, kemudian LCD sebagai indikator menampilkan kipas ON dan ada pergerakan keterangan ruangan sedang ada orang. pengujian sensor PIR  terhadap kepekaan sudut sekeliling ruangan, pengujian dimulai dari nilai sudut 0°-45° 1-4 meter PIR masih mendeteksi adanya Pergerakan. Selain itu pengujian sensor DHT22 dengan suhu normal 28°C, Sistem ini dapat membantu pihak kampus dalam mengontrol suhu dan mendeteksi gerakan dalam ruangan secara otomatisKata kunci: Pengontrolan, Suhu, Gerakan, Arduino UnoAbstract: The purpose of this research is to design a temperature control system and motion detection in a laboratory room based on Arduino Uno R3 with Real-Time Clock (RTC) and Passive Infrared Receiver (PIR) modules. In this study, the method used is SDLC and design tools using flowcharts, fritzing. Indoor temperature control and motion detection systems are designed using the primary components consisting of a microcontroller, temperature sensor (DHT22), a motion sensor (PIR), RTC module, LCD, relay, and fan. Testing the PIR sensor with a distance of 1-5 meters with the time used from 0-90 seconds, the sensor still detects movement. With the motion detected by the PIR sensor, the active relay fan rotates. The LCD as an indicator displays the fan ON. There is the movement of room information. There are people. Testing the PIR sensor on the corner's sensitivity around the room, the test starts from an angle value of 0 ° -45 ° 1-4 meters. PIR still detects movement. In addition to testing the DHT22 sensor with an average temperature of 28 ° C, this system can automatically help the campus control temperature and automatically detect indoor movement.Keywords: Control, Temperature, Movement, Arduino Uno


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
I Made Agus Mahardiananta ◽  
I Made Aditya Nugraha ◽  
Putu Aries Ridhana Arimbawa ◽  
Dewa Ngakan Gde Tisna Prayoga

The use of electrical energy that is often encountered in households is leaving the house with the lights on, leaving electronic goods stuck in the socket, charging cell phones overnight and turning on the air conditioner when no one is around. This unwise behavior will result in a high increase in the use of electrical energy. To reduce this unwise behavior, a device will be made that functions as a switch to cut off electrical energy automatically when we leave the room. This tool uses an Arduino Uno microcontroller with a Passive Infrared Receiver sensor to flow electrical energy when we enter the room and cut off electrical energy when leaving the room. It can be concluded that the use of an automatic switch can reduce electrical energy consumption. Automatic switches with a delay of 20 seconds compared to conventional switches have a significant ratio of electrical energy consumption as indicated by the test results of a multiple ratio of 0.00 with a test level of less than 0.05. Using an automatic switch with a 20 second delay results in savings in electrical energy consumption of 48.76% of the electrical energy consumption using conventional switches.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 83-94
Author(s):  
Yuda Alferinanda ◽  
Sari Ramadhani ◽  
Asnil Asnil
Keyword(s):  

  Penggunaan lampu jalan merupakan salah satu konsumsi energi yang besar dan masih belum efisien dalam penggunaannya. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengontrol dan mengendalikan penggunaan energi pada lampu jalan agar penggunaan energi listrik menjadi lebih efisien. Pada penelitian ini, sistem yang dibangun adalah untuk mengendalikan penggunaan energi listrik pada lampu jalan  menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dengan memanfaatkan LDR (Light Dependent Resistor) dan PIR (Passive Infrared Receiver) sebagai sensor cahaya dan sebuah LCD untuk menampilkan jumlah kendaraan dan orang yang terdeteksi. Lampu jalan dirancang memiliki pencahayaan maksimal pada saat ada kendaraan atau pejalan kaki yang lewat dan akan redup jika sensor tidak ada mendeteksi pergerakan baik kendaraan atau orang yang lewat. Dari pengujian yang dilakukan, sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan algoritma kerja yang dirancang.     


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 99-105
Author(s):  
Irfandi Prayogi ◽  
Wildian Wildian

Telah dirancang bangun alat pendeteksi hewan penelitian dengan sensor passive infrared (PIR), mengggunakan sistem telemetri dan dibawa oleh drone SOLO 3DR. Sistem terdiri dari tiga unit yaitu transmitter, repeater dan receiver. Unit transmitter yang terdiri dari rangkaian sensor PIR HCSR-501, buzzer dan transceiver nRF24L01+. Arduino Uno R3 digunakan sebagai pemrosesan program. Hasil deteksi hewan kemudian dikirim ke unit repeater. Unit repeater terdiri atas rangkaian transceiver nRF24L01+ yang berfungsi sebagai penguat sinyal yang akan dibawa oleh drone. Unit receiver terdiri atas rangkaian transceiver nRF24L01+ dan LCD yang berfungsi sebagai penerima dan penampil data yang dikirimkan sebelumnya. Hasil karakterisasi sensor PIR didapatkan jarak maksimum mendeteksi manusia yaitu 9 m dan mendeteksi kucing 80 cm. Sistem telemetri transceiver nRF24L01+ memiliki jangkauan maksimum 900 m ketika tanpa penghalang dan 350 m ketika ada penghalang dengan kondisi cuaca cerah. Sistem  drone SOLO 3DR memiliki jarak maksimum horizontal 763 m dan jarak maksimum vertikal 125 m. Pengujian pengiriman data hasil deteksi hewan menggunakan telemetri nirkabel didapat hasil jarak pengiriman maksimum  500 m dengan ketinggian 30 m.Kata kunci : arduino uno R3, drone, sensor PIR, transceiver NRF24l01+.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 101-105
Author(s):  
Arif Supriyanto
Keyword(s):  

Sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh semua orang dimanapun mereka berada. Kebutuhan akan rasa aman menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan organisasi. Untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan pencurian di dalam ruangan laboratorium TI, maka diperlukan sistem keamanaan jarak pendek. Sistem keamanan ini menggunakan sensor passive infrared (PIR) dan buzzer berbasis arduino uno yang diletakkan disamping pintu masuk laboratorium. Sistem ini dapat mendeteksi keberadaan pencuri. Jika ruangan laboratorium terdeteksi adanya pencuri, sistem akan mengaktifkan buzzer yang digunakan untuk mengeluarkan bunyi peringatan sebagai alarm. Untuk jarak maksimum kepekaan sensor PIR sejauh 5 Meter dan > 5 Meter Sensor PIR sudah tidak dapat menangkap sumber gerakan. 


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 271-276
Author(s):  
Muhammad Yakob ◽  
Rachmad Almi Putra ◽  
Hendri Saputra ◽  
Miranda Miranda ◽  
Fajriani Fajriani

This study aims to build a system of counting people in the center of the crowd. This system uses PIR sensors to detect human movements so that the number of people passing through these sensors can be counted. The design of this tool uses hardware and software. The hardware used is like Arduino, PIR sensors, and also LEDs, while software uses programs arranged to adjust commands that will be sent to hardware. This tool is made by using two PIR sensors, where the first sensor is the marker of the person entering and the second sensor as a marker of people coming out. When the first sensor detects a person, the number of people passing through the sensor will be +1, when the second sensor detects a person, the number of people passing sensor -1.Keywords: Pir, Arduino, Infrared, Receiver, SensorPenelitian ini bertujuan untuk membangun sistem penghitungan orang di tengah keramaian. Sistem ini menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi pergerakan manusia sehingga jumlah orang yang melewati sensor ini dapat dihitung. Desain alat ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan seperti Arduino, sensor PIR, dan juga LED, sedangkan perangkat lunak menggunakan program yang dapat diatur menyesuaikan perintah yang akan dikirim ke perangkat keras. Alat ini dibuat dengan menggunakan dua sensor PIR, dimana sensor pertama adalah penanda orang yang masuk dan sensor kedua sebagai penanda orang keluar. Ketika sensor pertama mendeteksi seseorang, jumlah orang yang melewati sensor akan +1, ketika sensor kedua mendeteksi seseorang, jumlah orang yang melewati sensor -1.Kata kunci: Pir, Arduino, Infrared, Receiver, Sensor


2015 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Sutono Sutono Sutono

Beban lampu penerangan dalam suatu ruangan lazimnya dioperasikan secara manual oleh manusia. Dengan kemajuan teknologi saat ini, campur tangan manusia dalam operasional berusaha dikurangi. Saklar otomatis akan dapat memudahkan operasional. Efektif dan efisien untuk menghindari lampu yang menyala sia-sia tanpa ada aktifitas. Tujuannya tak lain untuk menghindari pemborosan energi listrik.Penelitian ini mengambil topik tentang perancangan saklar otomatis untuk mengoperasikan beban lampu penerangan suatu ruangan. Saklar otomatis ini menggunakan masukan berupa sensor kehadiran orang jenis passive infrared (PIR) dan sensor intensitas cahaya jenis light dependent resistor (LDR). PIR termasuk sensor pyroelectric yang mempunyai respon sesaat ada perubahan panas. Sumber panas diradiasikan dengan infra merah.Tubuh manusia menghasilkan energi panas yang diradiasikan dengan infra merah. Radiasi panas tubuh manusia akan diterima sensor untuk respon masukan rangkaian. Rangkaian lengkap terdiri dari passive infrared sensor, lensa fresnel, rangkaian utama, power supply, LDR dan beban lampu penerangan. Pada intinya PIR dan LDR ini akan menjadi driver transistor. Transistor yang berfungsi sebagai saklar elektronik yang akan memutus dan menghubungkan beban lampu penerangan.


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 103-114
Author(s):  
Sari Ramadhani Sari ◽  
Yuda Alferinanda ◽  
Asnil Asnil
Keyword(s):  

Pemborosan dalam penggunaan energi listrik kini tampaknya telah menjadi kebiasaan. Seperti dalam pemakaian lampu jalan yang tetap menyala meski dalam keadaan yang tidak memerlukan penerangan menjadi salah satu kebiasaan tersebut. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat, salah satu solusinya yaitu menerapkan sistem otomatis pada penerangan jalan dengan menggunakan sensor Light Dependent Resistor (LDR) dan sensor Passive Infrared Receiver (PIR) yang bertujuan agar pemakaian energi listrik dapat lebih efesien. Dalam jurnal ini penulis ingin membuat rancang bangun penerangan jalan raya berbasis arduino uno. Secara umum prinsip kerja dari alat ini adalah lampu penerangan jalan akan otomatis menyala dengan cahaya redup saat keadaan mulai gelap dengan menggunakan sensor LDR. Lampu juga akan otomatis menyala terang apabila sensor (LDR dan PIR) berhasil mendeteksi sehingga akan menampilkan informasi pada tampilan LCD. Dan jika sensor (LDR dan PIR) tidak mendeteksi apapun lampu jalan akan kembali meredup sehingga dapat menghemat pemakaian energi listrik. Hasil dari rancang bangun ini telah bekerja sesuai dengan yang direncanakan yaitu menghidupkan lampu secara otomatis menggunakan sensor Light Dependent Resistor (LDR) dan sensor Passive Infrared Receiver (PIR). Dan menampilkan informasi pada layar LCD.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document