scholarly journals LAJU EKSPLOITASI IKAN TENGGIRI DAN TONGKOL DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

2017 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 44-55
Author(s):  
Ernik Yuliana ◽  
Nurhasanah Nurhasanah

Karimunjawa National Park (KNP) is a marine protected area established to preserve ecosystems and natural resources. Scomberomorus commerson (tenggiri) and Euthynnus affinis (tongkol) arethe two species of pelagic fish which are the main catches for artisanal fishery in KNP. This study was aimed to analyze the exploitation rate of S. commerson and E. affinis. Field survey was conducted in KNP District of Jepara, Central Java, in June-September 2016. The exploitation rate is measured by analytical method based on fish’s growth and mortality, through measuring the length of the fish for three months.  Totally, as many as 314 individuals of S. Commersonand 499 individuals of E. Affinis were measured. The data were analyzed using Fish Stock Assessment Tools (FISAT II) statistical program. The results indicated that S. Commerson have a body-size trend that tends to increase, with the rate of exploitation (E) was 0,29 (under-exploited), which means there is anopportunity to increase it’s utilization. At the other hand, the size of E. Affinis tends to decrease, with the rate of exploitation (E) = 0,5. It means that the condition of utilizationof E. Affinis was at alarming position. It is necessary to control the tongkol fishing by regulating fishing gear, in order to avoid overfishing situation. Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan salah satu kawasan konservasi yang bertujuan melindungi kelestarian ekosistem dan sumber daya alam. Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson)dan tongkol (Euthynnus affinis) adalah ikan pelagis yang merupakan tangkapan utama di TNKJ. Tujuan studi ini adalah menganalisis laju eksploitasi ikan tenggiri dan tongkol. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-September 2016. Pengukuran laju eksploitasi menggunakan metode analitik didasarkan pada pertumbuhan dan mortalitas ikan, dengan mengukur panjang ikan hasil tangkapan selama tiga bulan. Jumlah ikan tenggiri yang diukur adalah 314 ekor, dan ikan tongkol adalah 499 ekor. Analisis data menggunakan program Fish Stock Assessment Tools (FISAT II). Hasil penelitian menunjukkan tren ukuran ikan tenggiri cenderung meningkat, dengan laju eksploitasi (E) = 0,29 (under exploited), sehingga pemanfaatannya dapat ditingkatkan. Sementara ukuran ikan tongkol cenderung menurun, dengan laju eksploitasi (E) = 0,5. Kondisi pemanfaatan ikan tongkol berada pada posisi mengkhawatirkan. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan terhadap penangkapan ikan tongkol agar tidak mengarah ke penangkapan berlebih, dengan mengatur alat tangkap nelayan.  

2015 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Irwan Jatmiko ◽  
Ririk Kartika Sulistyaningsih ◽  
Duto Nugroho

Tongkol komo (Euthynnus affinis Cantor, 1849)merupakan hasil tangkapan utama bagi nelayan pukat cincin di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. Penelitian ditujukan untukmemperoleh data dan informasi tentang estimasi laju pertumbuhan, laju kematian dan laju eksploitasi ikan tongkol komo. Analisis dilakukan berdasarkan himpunan data frekuensi panjang cagak sebanyak 1.325 ekor hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Sibolga. Contoh ikan dikumpulkan secara bulanan dari bulan Juli 2012 hingga Februari 2013. Pendugaan parameter dilakukan menggunakan program FISAT II (FAO-ICLARM Stock Assessment Tools). Hasil kajian menunjukkan kisaran panjang cagak antara 30 - 60 cm, panjang asimptotik (L∞)= 63,5 cm, laju pertumbuhan(K) = 0,63/tahun dan umur teoritis pada saat panjang ke 0 ( t0 ) = -0,21 tahun. Estimasi laju kematian total tahunan (Z) sebesar 2,40/tahun, laju kematian alami (M) sebesar 1,07/tahun dan laju kematian akibat penangkapan(F) sebesar 1,33/tahun. Perkiraan Laju eksploitasi (E) = 0,55 mengindikasikan bahwa tingkat pemanfaatan berada pada tingkat yang moderat.Kawakawa (Euthynnus affinis Cantor, 1849) is the one of the major catch of fishermen in the Indian Ocean west off Sumatera. This study was aimed to investigate data and information on growth, mortality and the exploitation rates of kawakawa. Analyses were carried out based on a number of 1,325 length frequency data from purse seine fishery landed in Sibolga Fishing Port. Monthly base data were collected from July 2012 to February 2013. The specimens ranged from 30 to 60 cm FL. parameters were determined through a packageprogramof FISAT II (FAO-ICLARM StockAssessment Tools). The result showed that asymptotic length (L∞) were 63.5 cmFL, growth rates (K) 0.63/yr and estimated t0 -0.21 years. The annual instantaneous rate of total mortality (Z) was 2.40/yr, the natural mortality (M) was 1.07/yr and the fishing mortality (F) was 1.33/yr. The exploitation rate (E = 0.55) indicated that E. affinis was moderately exploited in the area.


Marine Policy ◽  
1984 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 68-69
Author(s):  
Stephen J. Lockwood

Sonar Systems ◽  
10.5772/18631 ◽  
2011 ◽  
Author(s):  
S. Georgakarakos ◽  
V. Trygonis ◽  
J. Haralabous

1975 ◽  
Vol 32 (12) ◽  
pp. 2547-2551 ◽  
Author(s):  
R. T. Weimer ◽  
J. E. Ehrenberg

During acoustic fish stock assessment surveys, it is often desirable to measure the distribution of the acoustic scattering cross-section of single fish. One of the problems in such measurements is that a threshold in the electronic circuitry discriminates against small fish. This effect is analyzed in detail, and an expression is derived for the threshold-induced bias in the mean scattering cross-section estimate. Results are plotted for a typical set of operating conditions.


Sarsia ◽  
2001 ◽  
Vol 86 (6) ◽  
pp. 517-526 ◽  
Author(s):  
Rune Grønnevik ◽  
Geir Evensen

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document