BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

311
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 1)

Published By Agency For Marine And Fisheries Research And Development

2502-6410, 1907-8226

2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Dining Nika Alina ◽  
Hawis Madduppa

Ikan lidah merupakan ikan ekonomis penting yang menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke. Ikan lidah memiliki keunikan karena metamorfosis mereka, kebiasaan membenamkan diri dalam substrat dan sirip pektoralnya yang terdegradasi sedangkan sirip lainnya saling bertemu. Terdapat enam spesies ikan lidah dari famili Cynoglossidae yang dapat ditemukan di Indonesia, sedangkan penelitian terkait identifikasi ikan lidah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memastikan spesies ikan lidah yang diperdagangkan di TPI Muara Angke berdasarkan pengukuran morfometrik dan DNA Barcoding menggunakan sekuen COI. Hasil analisis morfologi menggunakan literatur menunjukkan bahwa ikan lidah sampel memiliki kemiripan karakteristik morfologi dengan Cynoglossus lingua dan Cynoglossus arel yang kemudian diyakini sebagai C. arel berdasarkan ciri diagnostiknya. Berdasarkan analisis DNA barcoding diperoleh spesies Cynoglossus cf. arel dengan identifikasi kesamaan 100% yang tercantum dalam GenBank. Dari hasil analisis morfologi dan DNA barcoding menunjukkan bahwa ikan lidah yang diperdagangkan di TPI Muara Angke merupakan ikan dari famili Cynoglossidae, genus Cynoglossus, spesies Cynoglossus arel.Tongue Fish Identification Traded in Muara Angke Fish Auction Based on Morphometric and DNA Barcoding Using COI Sequences. Tongue fish is an important economical fish which is one of the commodities traded at Muara Angke Fish Auction. Tongue fish are unique because of their metamorphosis, their habit of immersing themselves in the substrate, and their pectoral fins degraded while the other three fins are confluent. There are six species of tongue fish from the Cynoglossidae family that can be found in Indonesia, whereas the study about tongue fish identifications are limited. The present study aims to identify and clarify the species of tongue fish traded at Muara Angke Fish Auction based on morphometric measurements and DNA Barcoding using the COI sequence. The results of the morphological analysis using the literature showed that the tongue fish samples had similar morphological characteristics with Cynoglossus lingua and Cynoglossus arel which were then believed to be C. arel based on their diagnostic characteristics. DNA barcoding analysis of tongue fish sample shows Cynoglossus cf. arel with 100% similarity identification listed in GenBank. From the results of morphological analysis and DNA barcoding showed that the tongue fish traded at TPI Muara Angke are fish from the family Cynoglossidae, genus Cynoglossus, species of Cynoglossus arel.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Yoke Hany Restiangsih ◽  
Anthony Sisco Panggabean ◽  
Erfind Nurdin

Sumberdaya ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan ikan ekonomis penting dan utama di Indonesia. Tingginya tingkat pemanfaatan ikan cakalang di Samudra Hindia menjadi hal yang sangat rawan dan perlu kehati-hatian dalam pengelolaannya. Tersedianya data dan informasi tentang musim pemijahan merupakan bagian dari pengetahuan yang diperlukan untuk mengetahui status sumberdaya bagi upaya pengelolaannya. Penelitian ikan cakalang dilakukan berdasarkan pengambilan contoh biologi dibeberapa tempat pendaratan ikan (Palabuhan Ratu, Prigi dan Labuhan Lombok). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Nopember 2016. Pendugaan musim pemijahan menggunakan pendekatan indeks kematangan gonad (IKG) bulanan. Distribusi ukuran ikan yang tertangkap dengan menggunakan pancing tonda berkisar antara 24 – 66 cm. Ukuran rata-rata pertama kali tertangkap (Lc) pada panjang 41,6 cm, ukuran pertama kali matang gonad (Lm) 42,5 cm. Berdasarkan fluktuasi IKG musim pemijahan ikan diduga berlangsung pada bulan April dan Nopember.Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) are most important and economically fish in Indonesia. The highest exploitation skipjack in the Indian Ocean is very vulnerable are requires caution in its management. The availability of data and information about the spawning season is a part of the knowledge needed to determine the status of resources for management efforts. This research was carried out based on biological sampling at several fish landing sites (Palabuhanratu, Prigi, and Labuhan Lombok). This research was conducted from January until to November 2016. Estimating of the spawning season was used a monthly Gonado Somatic Index (GSI) approach. The range of size distribution from of fish caught using troll line were 24 until 66 cm. The average size of first caught (L50%) at a length was 41.6 cm, the size of the length of first maturity (Lm) was 42,5 cm. Based on the GSI fluctuation, spawning season was done in April and November.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Umi Chodrijah ◽  
Ria Faizah ◽  
Tirta Danu

Udang tiger (Penaeus monodon Fabricius 1798) di Tarakan merupakan salah satu komoditas ekspor dan sudah dimanfaatkan cukup lama serta memiliki permintaan dan nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian dinamika populasi dan status pemanfaatan udang tiger di perairan Tarakan dan sekitarnya dilakukan untuk mengevaluasi status stok sumberdaya udang agar pengelolaannya dapat berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-November 2016 dengan metode survey. Status pemanfaatan diduga berdasarkan laju eksploitasi dan estimasi rasio pemijahan berbasis data panjang (LB-SPR). Hasil pengamatan menunjukkan udang tiger memiliki panjang karapas asimptotik (CL∞) sebesar 65,45 mm, laju pertumbuhan (K) sebesar 1,55 /tahun dan nilai t0 sebesar -0,20/tahun sehingga diperoleh persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy CLt = 65,45(1 – e-1,55(t+-0,20)). Laju mortalitas total (Z) sebesar 6,56/ tahun, mortalitas alami (M) sebesar 1,95/tahun, mortalitas penangkapan (F) sebesar 4,62/tahun dan tingkat pemanfaatan (E) sebesar 0,70 /tahun. Tingkat pemanfaatan udang tiger di perairan Tarakan lebih besar dari tingkat pemanfaatan optimal sehingga disarankan untuk menurunkan upaya sebesar 40% dari upaya saat ini.Tiger prawn (Penaeus monodon Fabricius 1798) was one of the export commodity and had been exploited for longtime ago so it was necessary to study about its population parameters and exploitation status for its sustainable management. This research aimed to study about the population parameters and exploitation status of tiger prawn. The research were carried out from January to November 2016 using survey method and the enumeration programme. The growth parameters were based on the Modal Progression Analysis. Exploitation status was estimated based on length based spawning potential ratio (LB-SPR). The results showed that the asymptotic length (CL∞) was 65.45 mm, the growth rate (K) was 1.55 /year and = t0 was -0,20/year so Von Bertalanffy Growth Model was CLt = 65.45(1 - e -1.55(t+-0.20)). Total mortality (Z) was 6.56/years, natural mortality was 1.95/years and fishing mortality was 4.62/years and the highest recruitment of tiger prawns occured in May. The exploitation rate (E) was 0,70/years. The exploitation rate now is higher then the optimal level so it is recommended to reduce 40% of the current efforts.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 161
Author(s):  
Maya Agustina ◽  
Bram Setyadji ◽  
Prawira Atmaja Rintar Pandapotan Tampubolon

Tuna sirip kuning (Thunnus albacares) merupakan hasil tangkapan terbanyak dibandingkan dengan jenis tuna lainnya di Indonesia. Ketersediaan stok tuna sirip kuning di Samudra Hindia, pada saat ini, diperkirakan dalam keadaan lebih tangkap. Oleh karena itu, pengelolaan secara tepat dan bertanggungjawab penting dilakukan untuk melindungi spesies tuna, salah satu caranya dengan mengkaji alat tangkap yang digunakan. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan produktivitas dan hasil tangkapan armada tonda, serta struktur ukuran dan hubungan panjang bobot ikan tuna sirip kuning yang di daratkan di selatan Jawa. Komposisi tangkapan tertinggi dari armada tonda diseluruh pendaratan ikan tuna di selatan Jawa terdiri atas tuna sirip kuning dan cakalang. Analisis CPUE menunjukkan hasil yang fluktuatif di setiap lokasi pendaratan tuna sirip kuning di Selatan Jawa. Tuna sirip kuning yang tertangkap di selatan Jawa dengan armada tonda sebagian besar adalah ikan yang belum layak tangkap karena berukuran kurang dari 100 cmFL. Struktur ukuran panjang tuna sirip kuning yang tertangkap semakin ke Timur semakin panjang ukurannya. Pola pertumbuhan tuna sirip kuning yang tertangkap di Binuangeun memiliki pola isometrik, PPN Palabuhanratu bersifat allometrik Positif, PPP Sadeng, P2SKP Pacitan, PPN Prigi dan P2SKP Sendang Biru bersifat allometrik negatif. Yellowfin tuna (Thunnus albacares) is the largest catch compared to other tuna species in Indonesia. The availability of yellowfin tuna stock in the Indian Ocean, at present, is estimated to be in overfished condition. Therefore, proper and responsible management is important to protect the species. One of the ways is by studying the used fishing gear. This paper aims at determining vessel’s productivity, as well as composition, size structure and length-weight relationship of yellowfin tuna catches from troll line fleet in the Indian Ocean part of south Java. The highest catch of tuna in all of the troll line landing places was yellowfin tuna, following by skipjack tuna. CPUE analysis showed fluctuating results at each landing site. Yellowfin tuna sizes caught by troll line fleet were mostly less than 100 cmFL and categorized as should not be properly caught. Geographically, getting to the east the average size of the catches tend to be larger. The growth pattern of yellowfin tuna catches landed in Binuangeun was isometric; Palabuhanratu was positive allometric; while those landed in Sadeng, Pacitan, Prigi and Sendang Biru were negative allometric.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 151
Author(s):  
Prawira A. R. P. Tampubolon ◽  
Maya Agustina ◽  
Zulkarnaen Fahmi

Ikan tembang (Sardinella gibbosa Bleeker, 1849) adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil, bernilai ekonomis penting serta banyak tertangkap di perairan Prigi dan sekitarnya. Informasi terkait ikan ini masih sangat terbatas di perairan Prigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap beberapa aspek biologi ikan tembang hasil tangkapan pukat cincin di perairan Prigi dan sekitarnya. Penelitian berlangsung selama lima bulan, dari Mei hingga September 2019. Ikan tembang yang dijadikan contoh merupakan hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di PPN Prigi. Contoh ikan yang diukur panjang dan ditimbang bobotnya berjumlah 705 ekor. Tiga ratus diantaranya kemudian dibedah untuk diamati jenis kelamin dan tingkat kematangan gonadnya secara visual. Analisis data dilakukan menggunakan regresi power yang diuji menggunakan uji-t untuk hubungan panjang bobot, uji khi kuadrat untuk menentukan keseimbangan nisbah kelamin, dan fungsi logistik untuk menentukan ukuran pertama kali ikan matang gonad. Panjang cagak ikan yang dianalisis berkisar antara 91-183 mm dengan ikan terbanyak pada selang kelas 110-119 mm. Pola pertumbuhan ikan tembang adalah allometrik negatif dengan nisbah kelamin yang seimbang. Ukuran pertama kali matang gonad ikan tembang di perairan Prigi dan sekitarnya adalah 128 mm. Sebagian besar ikan tembang yang tertangkap pada alat tangkap pukat cincin adalah ikan tembang yang masih belum dewasa.Goldstripe sardinella (Sardinella gibbosaBleeker, 1849) is a kind of small pelagic fish, economically important and caught a lot in Prigi and adjacent waters. The information regarding this fish was still very limited in Prigi waters. This study aimed to reveal several aspects of the biology of goldstripe sardinella caught by purse seine in Prigi and adjacent waters. The research was held for five months, from May to September 2019. Fish samples were from purse seiners that landed the caught at PPN Prigi. There were 705 fish measured and weighed. Three hundred of them were dissected to be observed the sex and gonadal maturity visually. Data analysis was performed using power regression which was tested using t-test for the relationship of weight length, chi-square test to determine the balance of sex ratio, and logistic function to determine the first length of maturity. The length of the fish was ranged from 91-183 mmFL and mostly was at 110-119 mmFL length class. The growth pattern of the goldstripe sardinella was allometric negative with a balanced sex ratio. The first length of maturity for goldstripe sardinella in Prigi and adjacent waters was 128 mm. Most of the fish which were caught by purse seine were still immature.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 188
Author(s):  
Redaksi Pelaksana

2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
Author(s):  
Redaksi Pelaksana

2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Samuel Samuel ◽  
Yoga Candra Ditya

Danau Paniai termasuk tipe danau tektonik, berukuran besar dan telah dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata, transfortasi, irigasi persawahan, sumber air minum dan perikanan tangkap. Aktivitas manusia disekitar danau juga berpengaruh terhadap kualitas, kesuburan dan produksi ikan perairan danau. Penelitian kualitas air, status trofik dan potensi produksi ikan bertujuan untuk mengevaluasi parameter kualitas air, tingkat kesuburan serta potensi produksi ikan perairan danau. Parameter diukur terdiri dari suhu, kedalaman, kecerahan, daya hantar listrik, pH, oksigen, alkalinitas, amonia, nitrat, fosfat, total fosfor dan klorofil-a. Pengukuran dan pengambilan sampel air dilaksanakan pada bulan April, Juli dan Oktober 2016 di tujuh stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan Danau Paniai mempunyai kualitas air yang baik untuk kehidupan ikan dan udang. Nilai indeks status trofik berdasarkan metode Carlson sebesar 49, mengklasifikasikan perairan pada tingkat kesuburan sedang. Angka potensi produksi ikan Danau Paniai ada sebesar 491 ton/tahun dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan dan udang oleh nelayan ada sebesar 20,3 ton/tahun atau 4,13% dari angka potensi produksi ikannya. Lake Paniai is a tectonic lake, large in size and has been used as sites for tourism, transportation, rice irrigation, drinking water sources and capture fisheries. Human activities around the lake also affect the quality, trophics and fish production of lake waters. Research on water quality, trophic status and potential for fish production aimed to evaluate the parameters of water quality, trophic levels and fish production potential of lake waters. The measured parameters consisted of temperature, depth, transfarancy, conductivity, pH, oxygen, alkalinity, ammonia, nitrate, phosphate, total phosphorus and chlorophyll-a. Measurement and sampling of water were carried out in April, July and October 2016 at seven observation stations. The results showed that Lake Paniai had good water quality for fish and shrimp life. Trophic status index value of 49, classified waters at mesotrophic level. The number of fish production potential was 491 tons/year and the utilization levels of fish and shrimp resources by fishermen was 20.3 tons/year or 4.13% of the potential number of fish production.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 137
Author(s):  
Achmad Zamroni ◽  
Adi Kuswoyo ◽  
Umi Chodrijah

Ikan layang biru (Decapterus macarellus) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang dominan tertangkap dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, terutama untuk daerah dengan perairan yang lebih oseanik seperti di perairan Indonesia bagian timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi parameter populasi ikan layang biru khususnya tertangkap di Laut Sulawesi. Pengambilan sampel ikan untuk diukur panjang cagak dan diamati kematangan gonad dilakukan secara acak setiap bulan. Informasi parameter populasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hubungan panjang-berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, nilai L50% dan Lm, parameter pertumbuhan serta tingkat pemanfaatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran ukuran panjang cagak ikan (fork length = FL) berkisar antara 10,25 - 32,25 cm, pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Nisbah kelamin ikan layang biru antara jantan : betina tidak berimbang yaitu 1 : 1,963. Ikan layang biru yang tertangkap didominasi oleh ikan dalam kondisi kematangan gonad tingkat III, artinya gonad masih dalam kondisi berkembang. Berdasarkan analisis tingkat kematangan gonad dan nilai indeks gonad dapat diketahui bahwa puncak musim pemijahan ikan terjadi pada bulan Maret. Perbandingan nilai L50% dan Lm diperoleh (L50% > Lm), artinya secara umum ikan telah mengalami matang gonad sebelum ikan tersebut ditangkap. Nilai eksplotasi lebih tinggi dari nilai eksploitasi optimal 0,5 per-tahun. Diduga puncak rekruitmen yang terjadi pada bulan Juni berasal dari musim pemijahan yang terjadi pada bulan Maret.Mackerel scad (Decapterus macarellus) is one of the dominant small pelagic fish species with high economic value, especially for areas with more oceanic waters such as eastern Indonesia. The purpose of this study was to identify the population parameters of the Mackerel scad especially those caught in the Celebes Sea. Fish samples were randomly taken to measure for length measurements and gonad maturity observation every month. Information on population parameters obtained in this study is the length-weight relationship, sex ratio, gonad maturity level, L50% and Lm values, growth parameters, and exploitation rates. The results showed that the distribution of fish length range from 10.25 - 32.25 cm of fork length, with the growth pattern was negative allometric. The sex ratio between males: females was not balanced (1: 1,963). The Mackerel scad caught was dominated by fish in the condition of level III maturity, meaning that each gonad was in a developing condition. Based on the analysis of gonad maturity and gonad index, it can be estimated that the peak of the spawning season occurs in March. A comparison of the values of L50% and Lm obtained was L50% > Lm, meaning that in general, the fish has reached gonad ripening before they were caught. The exploitation rate was higher than the optimal exploitation value of 0.5 per year. It is likely that the peak of recruitment occurred in June came from the spawning season occurred in March.


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 175
Author(s):  
Ria Faizah ◽  
Lilis Sadiyah

Ikan Layang (Decapterus russelli, Rupell, 1928) merupakan salah satu ikan pelagis kecil bernilai ekonomis penting di perairan Selat Malaka. Ikan ini banyak tertangkap oleh alat tangkap purse seine. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek biologi dan parameter pertumbuhan ikan Layang yang tertangkap purse seine di perairan Selat Malaka. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April hingga September 2016. Informasi yang disajikan oleh studi ini meliputi: hubungan panjang berat, faktor kondisi, rasio kelamin, tingkat kematangan gonad dan parameter pertumbuhan. Parameter pertumbuhan diperoleh dari data frekuensi panjang bulanan dan dianalisis dengan ELEFAN I dalam program FiSAT II, nisbah kelamin dianalisis menggunakan uji chi-kuadrat dan TKG ditentukan secara morfologi. Ikan Layang yang diperoleh selama penelitian sebanyak 958 ekor dengan kisaran ukuran antara 8,4-28,7 cmFL dan nisbah kelamin antara jantan dan betina yaitu 1:1,01. Pola pertumbuhan panjang-bobot ikan Layang jantan dan betina bersifat allometrik positif dengan mengikuti persamaan W=0,0057L3,2984 (R2=0,9745) untuk jantan dan W=0,0079L3,183 (R2=0,9825) untuk Layang betina. Kisaran faktor kondisi ikan Layang antara 0,97-1,67.Ikan Layang yang diamati mempunyai TKG I sampai dengan IV dengan nilai IKG 0,056– 6,36 % untuk ikan jantan dan 0.103 – 6,044 % untuk ikan betina. Persamaan kurva pertumbuhan Von Bertalanffy ikan Layang di Selat Malaka yaitu Lt =24,25 (1 - e 1,03(t+-0.163)) dengan panjang asimtotik (L∞) =24,25 cmFL, koefisien pertumbuhan (K) = 1,03 per tahun dengan umur teoritis (t0) = - 0,163. Ukuran rata-rata tertangkap (L50% = Lc) untuk ikan Layang adalah 16,21cmFL.Indianscad (Decapterus russelli, Rupell, 1928) is one of small pelagic fish that have economic values in The Malacca straits. This fish is caught by purse seine. The aim of this research were to assess several aspects of biolocal reproduction and growth parameter for Indianscad caught by purse seine in the Malacca straits. This research was conducted from April to September 2016. Information resulted from this study consisted of length weight relationship, condition factor, sex ratio, gonad maturation stage and growth parameter. Growth parameter used the ELEFAN I method by using FiSAT II software, sex ratio was analyzed using Chi-Square and gonad maturation stage by using morphology. This study used 958 fish samples with size between 8,4-28,7 cmFL and the sex ratio between male and female was 1:1,01. The growth patterns of Indian scad for male and female were negative allometric expressed by the following equation: W=0,0057L3,2984 (R2=0,9745) for male and W=0,0079L3,183 (R2=0,9825) for female. The condition factors were about 0,65-1,67.Indianscads observedranged between TKG I and TKG IV with IKG for male and female were 0.056– 6,36 % and 0.103 – 6,044 %, respectively. The Von Bertalanffy Growth Equation of Indian scad in Malacca straits was Lt =24,25 (1 - e 1,03(t+-0.163)) with the asymptotic length (L∞) =24,25 cmFL, growth coefficient (K) = 1,03 per year and the theoretical age (t0) Indian scad that was equal to (t0) = - 0,163. Length at first capture of Indian scad (Lc) was 16,21cmFL.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document