Latihan Berjalan Untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi
World Health Organization (WHO) (2015), menunjukkan bahwa sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Sebanyak 34,1% penduduk Indonesia berumur >18 tahun menderita hipertensi. Sulawesi Tengah pada tahun 2017 dari 76.911 jiwa penduduk usia ≥18 tahun, sebesar 3.436 yang diukur tekanan darahnya terdapat 2.711 jiwa yang menderita Hipertensi (78,9%). Prevalensi hipertensi di kabupaten Poso pada tahun 2017 sebesar 12,85%. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, kadar kolestrol darah dan mengecek status pernapasan (dispnea atau nyeri dada), ceramah dan diskusi, demonstrasi dan pelaksanaan Latihan Berjalan. Hasil kegiatan ini, dari 15 peserta ada 10 peserta yang mengalami penurunan tekanan dan 5 peserta tidak mengalami perubahan tekanan darah sistol. Ada 7 orang peserta yang mengalami penurunan tekanan darah diastole dan 8 orang peserta memiliki tekanan darah diastole yang sama sebelum dan sesudah latihan berjalan. Kesimpulan: Latihan berjalan dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Saran: Masyarakat terutama penderita hipertensi agar dapat melakukan latihan berjalan sebagai salah satu alternatif yang mudah, murah, efektif dan efisien untuk menurunkan tekanan darah.