scholarly journals PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI SEKTOR UNGGULAN: PERSEPSI STAKEHOLDER

2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 55-62
Author(s):  
Myna Agustina Yusuf ◽  
Irin Caisarina ◽  
Sanna Nadia

Salah satu tujuan pengembangan wilayah adalah meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat. Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang masih belum maju dalam pengembangan wilayahnya jika dibandingkan dengan kota/kabupaten di sekitarnya. Pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Besar cukup penting dilakukan terutama memiliki sektor beragam dalam wilayah administratif yang sangat luas yaitu 404,35 Km2. Pengembangan dapat dilakukan melalui sektor unggulan wilayah yang menggambarkan potensi daya saing kompetitif dan spesialisasi dalam lingkup kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan daerah Kabupaten Aceh Besar, memetakan potensi dan peluangnya kemudian merekomendasikan pengembangan wilayahnya berdasarkan persepsi stakeholder. Data yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten dan hasil wawancara. Sektor unggulan ditetapkan dalam tiga tahapan analisis sektor ekonomi wilayah yaitu Location Quotient (LQ), Shift Share, dan Klassen Typology. Perumusan strategi didasarkan atas olahan hasil wawancara dan analisis SWOT. Hasil analisis sektor unggulan menunjukkan yang memiliki pertumbuhan serta kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Aceh Besar adalah kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor, sektor informasi dan komunikasi serta sektor real estate. Potensi utamanya adalah lokasinya yang strategis, namun kualitas SDM rendah sebagai kelemahan utamanya. Langkah pengembangan wilayah yang dapat dilakukan adalah membangun tenaga kerja memiliki kualitas kompetensi tinggi, mengembangkan inovasi teknologi BIM (Building Information Modelling), meningkatkan produksi komoditas yang berpotensi dan memiliki nilai jual tinggi, meningkatkan potensi SDM untuk memaksimalkan potensi, melakukan pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi dengan transportasi Kota Banda Aceh, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan informasi dan komunikasi, dan melakukan pengendalian pembangunan perumahan.

2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 4-17
Author(s):  
Nor Akmal Mohamad ◽  
Madihah Khalid

Building information modelling (BIM) is one of the new technologies being used in architectural and constructions projects. At present, BIM curricula are being taught in many Malaysian higher learning institutions, including at the certificate level in community colleges. Even though many studies have investigated behavioural intention to adopt BIM in the industrial setting, studies on the intention to use BIM among students during their training or learning have not received the same level of attention. This study, therefore, investigated the extent to which community college students are willing to accept and use BIM. Factors that influenced their behavioural intention to use BIM, as well as the relationship between the factors and intention to use were also examined. The Technology Acceptance Model (TAM) was used as the theoretical framework to guide the research, where students’ behavioural intention to use BIM was explained through their perceptions of its usefulness and ease of use, as well as their attitude towards BIM utilization in the classroom. A total of 144 community college students enrolled in the architecture programmes in Malaysia were selected as the sample using convenience sampling. The findings show that the students’ behavioural intention to adopt BIM is high. They also perceive BIM as useful and easy to use, and their attitude towards BIM usage appears to be positive. The regression model produced an adjusted R-squared value of 0.790 indicating that 79% of the total variance in the students’ intention to use BIM can be explained by the three independent variables, i.e., perceived usefulness, ease of use, and attitude. Keywords: Building information modelling, perceived usefulness, perceived ease of use, attitude, intention to use, behavioural intention, Technology Acceptance Model


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document