scholarly journals Analisa dan Implementasi Wireless Extension Point dengan SSID (Service Set Identifier)

2017 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
Author(s):  
Riska Riska ◽  
Prama Wira Ginta ◽  
Patrick Patrick

Penelitian ini bertujuan untuk Menerapkan wireless extension point dalam jaringan komputer dengan satu SSID. Membangun 2 buah wireless atau access poin dengan satu SSID.Mengurangi banyaknya SSID yang tesedian dalam layanan jaringan komputer khususnya jaringan wireless LAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksprimen. Pada penelitian ini dilakukan implementasi dan percobaan mengenai cara instalasi dan konfigurasi wireless router dan range extender sehingga nantinya semua wireless atau access point akan memiliki SSID yang sama yang akan memudahkan semua client yang terhubung dalam jaringan untuk terkoneksi tanpa memilih SSID yang ada. Hasil dari implementasi ini nantinya akan didokumentasikan sehingga mendapatkan analisa yang tepat untuk membangun wireless extension point. Penelitian ini terlihat bahwa manfaat dari penambahan range extender yang mempunyai fungsi sebagai penyambung sinyal dari wireless router. Sehingga untuk koneksi tidak diperlukan lagi pengkoneksian ulang jika telah berpindah tempat dari wireless router.Kata kunci : extension point, wifi, jaringan, SSID

2018 ◽  
Vol 2018 ◽  
pp. 1-10 ◽  
Author(s):  
Andy Bubune Amewuda ◽  
Ferdinand Apietu Katsriku ◽  
Jamal-Deen Abdulai

Wi-Fi has been an amazingly successful technology. Its success may be attributed to the fact that, despite the significant advances made in technology over the last decade, it has remained backward compatible. 802.11ac is the latest version of the wireless LAN (WLAN) standard that is currently being adopted, and it promises to deliver very high throughput (VHT), operating at the 5 GHz band. In this paper, we report on an implementation of 802.11ac wireless LAN for residential scenario based on the 802.11ax task group scenario document. We evaluate the 802.11ac protocol performance under different operating conditions. Key features such as modulation coding set (MCS), frame aggregation, and multiple-input multiple-output (MIMO) were investigated. We also evaluate the average throughput, delay, jitter, optimum range for goodput, and effect of station (STA) density per access point (AP) in a network. ns-3, an open source network simulator with features supporting 802.11ac, was used to perform the simulation. Results obtained indicate that very high data rates are achievable. The highest data rate, the best mean delay, and mean jitter are possible under combined features of 802.11ac (MIMO and A-MPDU).


Frequenz ◽  
2012 ◽  
Vol 66 (7-8) ◽  
Author(s):  
Woo-Yong Choi

AbstractAccording to the current IEEE 802.11 wireless LAN standards, IEEE 802.11 ad hoc networks have the limitation that all STAs (Stations) are in the one-hop transmission range of each other. In this paper, to alleviate the limitation of IEEE 802.11 ad hoc networks we propose the efficient method for selecting the most appropriate pseudo AP (Access Point) from among the set of ad hoc STAs and extending the service area of IEEE 802.11 ad hoc networks by the pseudo AP’s relaying the internal traffic of IEEE 802.11 ad hoc networks. Numerical examples show that the proposed method significantly extends the service area of IEEE 802.11 ad hoc networks.


2021 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 167-174
Author(s):  
Ganner Antero ◽  
Abdul Rasyid ◽  
Martono Dwi Atmadja

Komputer mini sekarang cukup maju hingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Salah satu komputer mini yang banyak digunakan adalah Raspberry Pi 3. Raspberry Pi 3 adalah salah satu komputer mini yang memiliki fitur berupa wireless LAN. Fitur wireless LAN pada komputer mini dapat dimanfaatkan sebagai Wireless Access Point. Sehingga Raspberry Pi 3 dapat menjadi alternatif Wireless Access Point. Namun komputer mini mempunyai kemampuan yang berbeda dengan Wireless Access Point pada umumnya karena mempunyai spesifikasi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari Wireless Access Point yang berbasis Raspberry Pi 3. Raspberry Pi 3 dihubungkan dengan laptop yang sudah terhubung dengan internet melalui kabel LAN dengan tujuan agar Raspberry Pi 3 dapat terhubung ke internet. Raspberry Pi 3 dikonfigurasikan sebagai Wireless Access Point (WAP) dan diprogram untuk pengambilan data dan monitoring yang berupa trafik dan informasi user yang ditampilkan dalam tampilan web. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian Raspberry Pi 3 sebagai Wireless Access Point. Kemampuan Raspberry Pi 3 sebagai Wireless Access Point sangat dipengaruhi oleh trafik yang dilakukan oleh user. Menurut hasil pengujian Raspberry Pi 3 sebagai Wireless Access Point memiliki batas maksimum user sejumlah 13 dengan beban trafik yang tinggi, 17 user dengan beban yang sedang dan 27 dengan beban yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa Raspberry Pi 3 layak digunakan sebagai Wireless Access point dalam skala kecil.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document