Analisis Penentuan Waktu Satandar Pada Proses Outbond Bagasi di PT Angkasa Pura II

Time Study merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang diperlukan oleh seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (Niebel, 1988). Pengukuran waktu secara garis besar terdiri dari 2 jenis, yaitu pengukuran waktu langsung dan pengukuran waktu tidak langsung. Untuk menghitung waktu standar perlu dihitung waktu siklus rata-rata yang disebut dengan waktu terpilih, rating factor, waktu normal dan kelonggaran (allowance). dilakukan untuk meramalkan kejadian yang terjadi pada masa depan. Penelitian mengenai peramlan Dengan demikian waktu efektif atau waktu standar yang mampu dilakukan oleh setiap Ground Handling dalam melakukan penyediaan jasa sangat dibutuhkan oleh penumpang. Penyimpangan layanan bagasi tersebut biasa terjadi pada saat penumpang tiba di stasiun tujuan akhir atau saat post flight services, hal tersebut bisa menjadi salah satu tolak ukur kinerja suatu Ground Handling, baik atau tidaknya dalam memberikan layanan kepada penumpang. Kasus-kasus yang berhubungan dengan penyimpangan bagasi tersebut masih menggunakan proses manual yang pada akhirnya memakan waktu yang cukup lama. Maka dengan demikian, penggunaan metode Time Study yang dilakukan oleh penulis berguna untuk menganalisis penyebab terjadinya keterlambatan dan juga mendapatkan solusi yang tepat agar proses outbound ini berjalan sesuai dengan standar kerja. Setelah mendapatkan waktu baku selama 37 menit dari hasil perhitungan maka dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja optimum pada proses outbound untuk menentukan perencanaan kebutuhan tenaga kerja, dengan cara waktu baku dikali dengan beban kerja dan kemudian dibagi dengan waktu kerja efektif yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka didapatkan penambahan tujuh orang yang semula hanya 5 orang, penambahan tenaga terjadi pada bagian loading ke BTT dan pengecekan kondisi bagasi serta cek manifest bagasi masing – masing yaitu 1 tenaga kerja