scholarly journals Strategi Pengembangan Sistem Informasi Berbasis E-KTP di Kantor Kelurahan Galur (Studi Kasus Kelurahan Galur Kota Jakarta Pusat)

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 69-74
Author(s):  
Endang Supriyadi ◽  
Maya Sofiana

Intisari— Sistem Informasi adalah suatu sistem yang berada dalam suatu organisasi yang mengelola kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi dan juga dalam kegiatan strategi dalam suatu organisasi dengan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat saat ini sangatlah memungkinkan masyarakat untuk bisa mengakses informasi apa saja yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah tidak ada batasannya. Salah satu program yang mulai diterapkan sekarang ini oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah berupa penerapan program Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau disebut juga e-KTP. KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi pada data base ke pendudukan nasional. Untuk mendapatkan kelengkapan data dan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Penulis simpulkan bahwa dengan menggunakan pola matriks IFAS dan EFAS yang telah dilakukan maka dapat diketahui kondisi Kelurahan Galur dalam melakukan pengembangan terhadap sistem informasi berbasis E-KTP yaitu dengan kemajuan teknologi dan sudah diterapkannya pemberdayaan pegawai dalam bidang teknologi maka dapat meningkatkan lagi visi dan misi yang mendukung kualitas pelayanan Kelurahan. Kata Kunci— Sistem Informasi, E-KTP, Kelurahan Galur, SWOT. Referensi : [1] M. S. Putra, “Faktor-Faktor Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Swasta Palembang,” J. RESTI (Rekayasa Sist. dan Teknol. Informasi), pp. 295-300, 2018. [2] P. P. R. N. 9. T, “Peraturan Presiden Republik Indonesia No 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,” p. 199, 2018. [3] I. D. a. R. M. M. Z. Syafnel, “Analisis dan Perancangan TataKelola Data sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Domain Master Data Management (MDM) pada Dama Dmbok V2 di Diskominfotik Kbb,” p. 7775–7786, 2019. [4] T. R. V. RONI EKHA PUTERA, “Implementasi Program KTP Elektronik (e-KTP) di Daerah Percontohan,” MIMBAR, pp. 193-201,2011. [5] M. P. Febriharini, “Pelaksanaan Program e KTP Dalam Rangka Tertib Administrasi Kependudukan,” Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, pp. 2302-2752, 2016. [6] I. Irawan, “Pengembangan Sistem Informasi Akademik Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau,” J. Teknol. Dan Open Source, pp. 55-66, 2018. [7] S. a. D. S. Paryanta, “Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Web Desa Sawahan,” IJSE - Indones. J. Softw. Eng, pp. 1-8, 2017. [8] N. W. UTAMI, “Jurnal Enterpreneur,” 26 February 2019. [Online]. Available: https://www.jurnal.id/id/blog/2017-manfaat-faktor-yang-memengaruhi-dan-contoh-analisis-swot/. [Accessed 22 10 2020]. [9] M. A. a. R. Sanjaya, “Strategi Perencanaan dan Pengembangan Program Studi Menggunakan Analisis SWOT (Studi Kasus Program Studi Sistem Informasi ARS University),” pp. 1-8, 2020. [10] O. A. B. D. H. S. a. L. P. P. R. Veriyadna, “Penerapan Analisis SWOT : Studi Kasus Usaha Mahasiswa Creative Puzzle Glass,” pp. 1-6, 2019. [11] A. W. a. Suyudi, “Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pengembangan Sistem Informasi STIKOM Yos SudarsoPurwokerto,” J. Chem. Inf.Model., pp. 1689-1699, 2018. [12] S. Noor, “Penerapan Analisis Swot dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di Malang,” J. INTEKNA, p. 102–209, 2014. [13] G. Pendidikan, “Analisis SWOT : Pengertian, Unsur, Manfaat, Faktor, Contoh, Kelebihan & Kekurangannya Lengkap,” seputar ilmu.com, 2019. [14] S. E. Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, Jakarta: Pusat LP3ES Indonesia, 1987. [15] W. Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Bandung: Tarsito, 1994. [16] Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009. 

Author(s):  
David A. Weir ◽  
Stephen Murray ◽  
Pankaj Bhawnani ◽  
Douglas Rosenberg

Traditionally business areas within an organization individually manage data essential for their operation. This data may be incorporated into specialized software applications, MS Excel or MS Access etc., e-mail filing, and hardcopy documents. These applications and data stores support the local business area decision-making and add to its knowledge. There have been problems with this approach. Data, knowledge and decisions are only captured locally within the business area and in many cases this information is not easily identifiable or available for enterprise-wide sharing. Furthermore, individuals within the business areas often keep “shadow files” of data and information. The state of accuracy, completeness, and timeliness of the data contained within these files is often questionable. Information created and managed at a local business level can be lost when a staff member leaves his or her role. This is especially significant given ongoing changes in today’s workforce. Data must be properly managed and maintained to retain its value within the organization. The development and execution of “single version of the truth” or master data management requires a partnership between the business areas, records management, legal, and the information technology groups of an organization. Master data management is expected to yield significant gains in staff effectiveness, efficiency, and productivity. In 2011, Enbridge Pipelines applied the principles of master data management and trusted data digital repositories to a widely used, geographically dispersed small database (less than 10,000 records) that had noted data shortcomings such as incomplete or incorrect data, multiple shadow files, and inconsistent usage throughout the organization of the application that stewards the data. This paper provides an overview of best practices in developing an authoritative single source of data and Enbridge experience in applying these practices to a real-world example. Challenges of the approach used by Enbridge and lessons learned will be examined and discussed.


Author(s):  
Adolphe Ayissi Eteme ◽  
Justin Moskolai Ngossaha

The use of information technology in council management has resulted in the generation of a large amount of data through various autonomous urban bodies. The relevant bodies barely or never reuse such locally-generated data. This may be due particularly to managers', policy makers' and users' lack of awareness of existing information. The Platform for the Integration and Interoperability of the Yaounde Urban Information Systems (YUSIIP) project seeks to reduce this deficit by establishing a federated operational platform of heterogeneous and distributed data systems based on a distributed data repository. The position developed in this paper is that Master Data Management (MDM) will contribute to achieving this objective in a context marked by the dispersion and duplication of data and diversity of information systems.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document