discrete fourier transform
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

1379
(FIVE YEARS 229)

H-INDEX

50
(FIVE YEARS 4)

2022 ◽  
Vol 205 ◽  
pp. 107772
Author(s):  
Abdelrahman Sobhy ◽  
Mohammed A. Saeed ◽  
Abdelfattah A. Eladl ◽  
Sobhy M. Abdelkader

2022 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 5821-5829
Author(s):  
Tongjiang Yan ◽  
◽  
Pazilaiti Ainiwaer ◽  
Lianbo Du

<abstract><p>Jing et al. dealed with all possible Whiteman generalized cyclotomic binary sequences $ s(a, b, c) $ with period $ N = pq $, where $ (a, b, c) \in \{0, 1\}^3 $ and $ p, q $ are distinct odd primes (Jing et al. arXiv:2105.10947v1, 2021). They have determined the autocorrelation distribution and the 2-adic complexity of these sequences in a unified way by using group ring language and a version of quadratic Gauss sums. In this paper, we determine the linear complexity and the 1-error linear complexity of $ s(a, b, c) $ in details by using the discrete Fourier transform (DFT). The results indicate that the linear complexity of $ s(a, b, c) $ is large enough and stable in most cases.</p></abstract>


Author(s):  
Fitria Ilhami Ikromina Ami ◽  
Erik Iman Heri Ujianto Erik

Penggunaan konten multimedia di internet kini semakin berkembang, terutama dalam video digital. Pemalsuan, penipuan, dan penjarahan konten video menyebabkan masalah karena pasokan sumber daya untuk berbagi konten. Hak cipta menjadi hal yang krusial dalam video digital untuk menghindari manipulasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melabeli hak cipta ke dalam sebuah video. Salah satunya adalah digital watermarking. Pembuatan air digital digunakan untuk mencegah replikasi ilegal atau eksploitasi konten digital, melindungi konten digital, dan menghindari manipulasi multimedia secara ilegal. Penggunaan beberapa metode seperti Discrete Wavelet Transform (DWT), Discrete Cosine Transform (DCT), dan Discrete Fourier Transform (DFT) untuk pelabelan hak cipta video akan dibandingkan berdasarkan imperceptibility dan robustness setelah beberapa manipulasi diterapkan ke dalam video yang disisipkan-watermark. Dari segi imperceptibility, metode DWT menghasilkan nilai PSNR sebesar 45,62435 dB, metode DCT menghasilkan nilai PSNR sebesar 45.89422 dB, dan metode DFT menghasilkan nilai PSNR sebesar 45.77747 dB. Rerata PSNR dari ketiga metode tersebut adalah 45.76535 dB. Artinya, video yang disisipkan tanda air tampak mirip dengan yang disisipkan. Dengan demikian, dari percobaan dapat disimpulkan bahwa metode DWT, DCT, dan DFT yang diterapkan menunjukkan bahwa video yang diberi watermark masih dalam kualitas yang baik yaitu wajar dan memenuhi imperceptibility. Dari segi kekokohan, NC mean metode DCT adalah 0,63974, metode DCT adalah 0,755839, dan metode DFT adalah 0,745442. Hal ini menunjukkan bahwa hasil ekstraksi watermark dari ketiga metode tersebut sama dengan hasil watermark aslinya. Dengan kata lain, semua tanda air pada ketiga metode ini dapat diekstraksi dengan baik meskipun serangan dikirimkan kepada mereka. Dari tingkat uji imperceptibility dan robustness pada metode DWT, DCT, dan DFT, dapat dikatakan bahwa metode DCT lebih baik daripada metode DWT dan DFT karena performansinya yang tinggi pada PSNR dan NC.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document