BIA': Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

80
(FIVE YEARS 60)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Toraja

2655-4682, 2655-4666

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 319-334
Author(s):  
Johana Ruadjanna Tangirerung

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 290-302
Author(s):  
Naomi Sampe ◽  
Perdi Masuang ◽  
Gantina Banne Lembang ◽  
Rinus Menok Sara ◽  
Karel Sanda Toding

The research in this paper seeks to find some thought as a product of research that examines the important role of Paul's mission in the early church planting. In addition, this article will examine the pattern of Paul's mission so that church growth is very sporadic. The purpose of this research is to show that Paul's success strategy in mission is very worthy and interesting to be researched and studied, so that it becomes a cornerstone for the church today to continue Paul's mission pattern. Methodology in this research is going to use the theory of Francis Watson which based on the freedom of Paul mission, and also it want to take advantage based on the theory of Terence L. Donaldson that stated the universalism of Paul mission. This research shows that through God's help, Paul succeeded in establishing Gentiles churches. The churches today may learn that the preaching of the Gospel to the new generation today has its own challenges, because the different context. Another thing that today's church needs to learn is that Paul's passion and strategy in his mission has enabled him to build churches for other nations in various places for the glory of Christ.Penelitian dalam tulisan ini hendak berupaya menemukan beberapa refleksi sebagai hasil riset yang meneliti tentang peran penting misi Paulus terhadap perintisan gereja perdana. Selain itu, risalah ini hendak meneliti bagaimana pola misi Paulus sehingga pertumbuhan gereja sangat sporadis. Tujuan penelitian ini adalah hendak menunjukkan bahwa strategi keberhasilan Paulus dalam misi sangat layak dan menarik untuk diteliti dan dipelajari, agar menjadi batu penjuru bagi gereja masa kini untuk melanjutkan pola misi Paulus. Teologi misi Paulus yang berkaitan dengan pekerjaan misionaris yang dia layani saat itu. Tulisan ini mencoba menggunakan perspektif Francis Watson tentang kebebasan misi rasul Paulus. Selain itu juga didasarkan pada teori Terence L. Donaldson yang menyatakan tentang universalisme dari misi Paulus. Metodologi dalam penelitian ini akan menggunakan teori Francis Watson yang didasarkan pada kebebasan misi Paulus, serta ingin memanfaatkan teori Terence L. Donaldson yang menyatakan universalisme misi Paulus. Penelitian ini memperlihatkan bahwa melalui pertolongan Tuhan, Paulus berhasil mendirikan gereja-gereja non-Yahudi. Manfaat bagi gereja masa kini adalah bahwa Pemberitaan Injil bagi generasi era baru saat ini memiliki tantangan tersendiri karena konteksnya tidak sama lagi dengan era Paulus. Hal lain yang perlu dikaji oleh gereja era masa kini adalah semangat dan strategi Paulus dalam misinya, telah memampukannya membangun gereja-gereja bagi bangsa-bangsa lain untuk kemuliaan Kristus.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 260-273
Author(s):  
Eliyanata Ratuk Rammang ◽  
Buce Zeth Tuhumury

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 226-237
Author(s):  
Donny Paskah Martianus Siburian

In the 4.0 era information has been transforming much faster and influencing daily interactions. Based on social recent phenomenon people were not given the interest to utilize these opportunities to look for the truth instead of prioritizing emotions, preferences to justify. This social atmosphere absolutely reduces the essential meaning of the ‘truth’ itself.  The 'truth' and 'untruth' can not be seen. The capability to analyze by the clear mind of intellect as one of the values of being a religious human has been paralyzed. The truth is claimed by like or dislike to something. How religion especially Christianity has its crucial functions as a social institution to reduce the hoax spreading behavior in its congregation will be provided in this paper. This study took palace in the HKBP Church in Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Indonesia using the qualitative approach by taking the data from observation and interviews. The result shows found that religion by its dogma and religious leader comprehensively reduce the hoax spreading behavior in the congregation.Realitas Kemajuan Informasi 4.0 telah memengaruhi kehidupan. Berdasarkan fenomena terkini memperlihatkan bahwa orang-orang tidak lagi mau memberikan perhatian pada kebenaran yang hakiki dari sebuah informasi yang ia terima. Melainkan cenderung mengklaim kebenaran tersebut seturut dengan preferensi subjektif. Atmosfer kehidupan sosial seperti ini mereduksi perbedaan antara suka-tidak suka dan benar-salah menjadi demikian tipis. Alih-alih menjalani proses nalar yang panjang dan melelahkan, masyarakat cenderung tergesa-gesa mengklaim sesuatu yang disukainya sebagai kebenaran, sebaliknya tergesa-gesa menganggap salah atau sesat sesuatu yang dibenci/tidak disukai. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi bagaimana agama sebagai pranata, khususnya agama Kristen memainkan peran yang krusial pada fenomena hoax. Penelitian ini dilaksanakan di Jemaat Gereja HKBP Bagansiapiapi ressort Bagansiapiapi, kabupaten Rokan Hilir, provinsi Riau-Indonesia menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Temuan memperlihatkan bahwa agama Kristen secara sistematis dan praksis menjalankan perannya sebagai pranata sosial melalui lembaga gereja. Peran tersebut berakar dari doktrin yang menekan prilaku penyebaran hoax. Penelitian juga memperlihatkan pemuka agama andil dalam menekan perilaku penyebar hoax bagi jemaat 


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 183-209
Author(s):  
Rasid Rachman

The exterior of Church building is the clearest face of the community of its members because it is openly showed by anybody. It is not only evidence of the very art and historical heritage but also a content of theological narrative and re-narrative of Church role in the world. This writing will show that there is a theological narrative behind the Church building. In this writing, that theological narrative is limited to the story of the journey and the sojourn of the Israel people in the wilderness to the promised land. From the exodus narrative, I renarrate the role of the Church in the context where it lives. This writing used the theory of bottom with three elements, namely: concept, category, and proposition. The early concept is the exodus narrative according to the Bible. Catching the category, this exodus concept will be anriched by the blended with the narrative of some Church buildings in Indonesia, theology of the Old Testament and liturgy, the anthropology of culture, and the philosophy of architecture. The result of this research is renarrative of the living Church buildings. The proposition is an offer on an interrelation between Biblical narrative, a historical roll of the Church building, and the renarrative or the storytelling renewal, with the present of Church mission. Eksterior bangunan gereja adalah wajah paling jelas persekutuan anggotanya, sebab terlihat secara terbuka oleh siapa pun. Ia bukan hanya bukti mahakarya seni arsitektur dan peninggalan sejarah, tetapi juga berisi narasi teologis dan merenarasikan peran gereja di dunia. Tulisan ini ingin memperlihatkan bahwa ada narasi teologi di balik eksterior bangunan gereja. Dalam tulisan ini, narasi teologi tersebut dibatasi pada kisah perjalanan dan persinggahan umat Israel di padang gurun menuju tanah perjanjian. Dari narasi eksodus tersebut, saya merenarasikan peran gereja di dalam konteksnya.Tulisan ini menggunakan teori dari bawah dengan tiga unsur, yaitu: konsep, kategori, dan proposisi. Konsep awal adalah narasi eksodus sebagaimana kesaksian Alkitab. Untuk mencapai kategori, konsep eksodus ini akan diperkaya dengan memadukan narasi beberapa bangunan gereja di Indonesia, teologi Perjanjian Lama dan liturgi, antropologi budaya, dan filsafat arsitektur. Hasil penelitian adalah renarasi bangunan gereja yang hidup. Proposisi berupa tawaran akan hubungan-hubungan antara narasi Alkitab, guliran historis bangunan gereja berdiri, dan renarasi atau pembaruan penceritaan, dengan misi gereja kini. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document