Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Prosedur pengelompokan yang digunakan dalam analisis cluster yaitu metode hierarki dan non hierarki. Metode hierarki terdiri dari divisive dan alggomerative. Pembentukan jumlah cluster optimum yang tepat untuk digunakan diperoleh melalui identifikasi pola pergerakan varians pada cluster yang mencapai global optimum. Penemuan posisi cluster yang mencapai global optimum pada pola pergerakan varians diperoleh melalui penerapan metode valley-tracing. Pada penelitian, digunakan penerapan analisis cluster hierarki divisive untuk mengelompokkan 13 desa di Kecamatan Nanga Taman berdasarkan kelompok pendidikan yang ditamatkan tahun 2019. Dari hasil analisis pembentukan cluster optimum pada metode hierarki divisive, diperoleh sebanyak empat cluster. Informasi tersebut akan mempermudah pemerintah Kecamatan Nanga Taman dalam menanggulangi permasalahan pendidikan karena tidak meratanya jumlah penduduk berdasarkan kelompok pendidikan yang ditamatkan. Anggota cluster pertama Desa Nanga Taman tidak memiliki kemiripan dengan desa lainnya, karena jumlah penduduk tamatan sarjana, diploma dan SMA terbanyak. Anggota cluster kedua Desa Nanga Mentukak dan Sungai Lawak, memiliki kemiripan berdasarkan jumlah penduduk tamatan diploma dan pada kelompok pendidikan lainnya tidak jauh berbeda. Anggota cluster ketiga Desa Nanga Koman dan Lubuk Tajau, memiliki kemiripan berdasarkan jumlah penduduk tamatan sarjana dan pada kelompok pendidikan lainnya tidak jauh berbeda. Anggota cluster keempat Desa Rirang Jati, Senangak, Nanga Kiungkang, Tapang Tingang, Nanga Mongko, Nanga Engkulun, Pantok dan Meragun, memiliki kemiripan berdasarkan kelompok pendidikan tidak/belum tamat SD dan tamatan SD. Kata Kunci : Analisis Multivariat, Pendidikan, Global Optimum, Valley-Tracing.