Indonesian Journal of Health Information Management Services
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By APTIRMIKI

2809-0241, 2809-0462

Author(s):  
Idasugiarti ◽  
Arief Tarmansyah Iman ◽  
Fadil Ahmad Junaedi

Management of medical records and health information is one of the elements in the assessment of Public Health Center accreditation. Medical records play an important role in collecting accurate and comprehensive data for targeted health policies. The most appropriate management of medical records at the Public Health Center is the regional storage system or often referred to as the family folder system. Community service activities at the Cibeureum Health Center are carried out using consultation, training, and mentoring methods. Compiled 10 quality documents and the implementation of the e-family folder in stages. Furthermore, continuous data migration was carried out assisted by RMIK students. Activities carried out well.


Author(s):  
Kori Puspita ningsih

RSUD Wates saat ini sedang merencakan pengembangan rekam medis elektronik. Hal ini merupakan langkah responsive dan adaptasi dengan upaya strategis Pemerintah Indonesia melalui Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang salah satunya adalah menyelenggarakan digitalisasi rekam medis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan  untuk memberikan pendampingan dalam kesiapan pengembangan rekam medis elektronik di RSUD Wates. Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di RSUD Wates dapat disampaikan bahwa saat ini RSUD Wates telah masuk pada tahap perencaan pengembangan rekam medis elektronik. Dari hasil analisis kesiapan menggunakan pendekatan DOQ-IT dapat disimpulkan bahwa RSUD Wates cukup siap untuk mengembakan rekam medis elektronik dengan skor 75,34. Peserta menyadari bahwa perlu meningkatkan kesiapan di berbagai hal, diantaranya  terkait aspek sumberdaya manusia dan infrastruktur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilanjutkan kembali dengan memberikan bimbingan maupun pelatihan cara migrasi data rekam medis manual ke elektronik.  


Author(s):  
Sri Sugiarsi ◽  
Antik Pujihastuti ◽  
Trismianto Asmo Sutrisno

Puskesmas Mondokan Kabuapaten Sragen sudah mempunyai sebagian kecil Standar Operasional Prosedur(SOP) terkait penyelenggaraan rekam medis. Namun SOP tersebut belum bisa diterapkan secara optimal karena dinilai tidak efisien. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pegawai puskesmas dalam menyusunan SOP penyelenggaraan rekam medis. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dikemas dengan menggunakan pendekatan workshop. Kegiatan yang dilakukan menggunakan metode ceramah, aplikasi, diskusi dan latihan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat berhasil karena adanya kesesuaian materi dengan kebutuhan petugas pegawai puskesmas untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun SOP, respon yang positif dari pegawai puskesmas dan sebagaian besar memahami dan mampu menyusun SOP.


Author(s):  
Laili Rahmatul Ilmi
Keyword(s):  

Era digitalisasi 4.0 menuntut masyarakat melek teknologi salah satunya dibidang kesehatan. Pemanfaatan aplikasi bidang kesehatan tidak hanya memberikan informasi kesehatan namun menstimulasi kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Banyak berkembang aplikasi kesehatan yang diakses secara gratis melalui mobile. Tujuan pengabdian masyarakat mengedukasi pemanfaatan aplikasi mobile health (M-health) yang tersedia di Android atau IOS mendukung kesadaran masyarakat untuk bisa mengikuti pola hidup sehat dan memiliki kemudahan akses informasi kesehatan. Aplikasi m-health tentang kesehatan reproduksi untuk remaja ataupun keluarga, masyarakat tidak perlu malu dan ragu untuk mendapatkan informasi perihal kesehatan organ vital reproduksi, edukasi perawatan dan informasi pra-post pernikahan dan lain halnya. Sasarannya adalah ibu PKK Dawis Kenikir, remaja di dusun Mejing Lor, RT 04, kel. Ambarketawang, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini diselenggarakan secara langsung atau luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dimasa Pandemi Covid-19. Pelaksanaan kegiatan ini pada tahap pertama melakukan koordinasi dengan RT 04 Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman, tahap kedua penyampaian materi secara daring dan luring. bagi peserta yang tidak hadir dan luring bagi yang berkenan dengan batasan peserta 10 orang dan wajib disesuaikan dengan protocol kesehatan ketat.  Pemateri pertama membahas pentingnya kesehatan reprodoksi dan pemateri kedua tentang pemanfaatan aplikasi mhealth, dilanjutkan diskusi dengan peserta.


Author(s):  
Mieke Nurmalasari ◽  
Witri Zuama Qomarania ◽  
Nauri Anggita Temesvari ◽  
Tria Saras Pertiwi

ABSTRAK.  Peramalan jumlah kunjungan pasien berguna untuk membantu manajemen dalam membuat kebijakan dan perencanaan yang efektif dan efisien. Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan data kesehatan digital sebagai salah satu sumber big data. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan pada mahasiswa dan tenaga Perekan Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan dalam menganalisis data kunjungan pasien. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan atau bimbingan teknis yang bersifat teoritis dan praktis. Hasil dari pelatihan ini adalah peningkatan pengetahuan peserta dalam menganalisis data peramalan kunjungan pasien menggunakan software statistik A Tableau. Kata kunci: kunjungan pasien; peramalan; analisis data; public tableau ABSTRACT. Forecasting number of visits is useful to help management to make effective and efficient policies and plans. The rapid development of technology makes digital health data as a one of big data sources. It is necessary to increase the knowledge of student and Professional Health Information Management in analyzing the patient visit data. The method used in this activity is a training or technical guidance which is namely theoretical and practical. The result of this training is an increase in participants' knowledge in analyzing the forecasting of patient visit data using a statistical software Tableau. Keywords: patient visit; forecasting; data analytics; public tableau


Author(s):  
Nuryati ◽  
Dian Budi Santoso ◽  
Angga Eko Pramono

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas pemerintah di bidang kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kejadian stunting (pendek dan sangat pendek) di Indonesia sebanyak 30,8% (11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek) dan tahun 2019 menjadi sekitar 27%, angka ini mengalami penurunan dari tahun 2013 dimana terdapat 37,2% balita stunting (18% sangat pendek dan 19,2% pendek). Namun angka tersebut masih jauh dari target nasional dan WHO yaitu dibawah 20%. Berdasarkan hasil analisis masalah bidang kesehatan di Desa Gerbosari ditemukan bahwa prevalensi stunting pada balita cukup tinggi dan pemahaman masyarakat terhadap stunting juga masih kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan stunting pada balita melalui pelatihan kader kesehatan di Desa Gerbosari. Kegiatan kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader kesehatan mengenai stunting pada balita dan upaya pencegahannya. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Gerbosari secara bertahap untuk 105 kader kesehatan yang terbagi ke dalam 16 Posyandu. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi yang mencakup penyampaian materi, pemutaran video, dan diskusi. Capaian kegiatan pelatihan diukur menggunakan kuesioner evaluasi kegiaatan yang diisi oleh semua kader kesehatan di Desa Gerbosari, Kabupaten Kulon Progo. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa mayoritas kader kesehatan telah memahami berbagai mitos dan fakta tentang stunting serta upaya pencegahannya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document