Sainstek (e-Journal)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

54
(FIVE YEARS 48)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

2460-1039, 2337-6910

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 116-122
Author(s):  
Dian Paramita ◽  
Muhamad Yusa ◽  
Lita Darmayanti

Berkembangnya zaman dan meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan penggunaan lahan marginal seperti lahan gambut tidak dapat di hindari. Lahan gambut memiliki karakteristik kepadatan rendah dan konsistensi lunak-sangat lunak. Penentuan kekuatan geser gambut baik di laboratorium maupun di lapangan tidak mudah, alat yang biasa digunakan di lapangan seperti sondir dan SPT memiliki bobot alat berat dan rentang pengukuran yang terlalu besar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode untuk menentukan kekuatan geser dari nilai resistivitas. Penelitian ini menggunakan alat dokenbo portabel dan uji resistivitas. Pengujian dilakukan di Meranti, daerah yang sebagian besar terdiri dari lahan gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang nilai resistivitas gambut dominan yang diperoleh adalah 61-70 ohm.m dengan rentang nilai resistivitas 6,7-140 ohm.m. Rentang nilai penetrasi gambut yang dominan adalah 401-500 kN/m2 dengan rentang nilai penetrasi 125-1800 kN/m2. Rentang kohesi gambut yang dominan adalah 0,1-0,5 kN/m2 dengan rentang nilai kohesi 0,1-6,5 kN/m2. Rentang nilai sudut geser dalam gambut dominan adalah 13p-20o dengan rentang nilai sudut geser dalam 13,76o-50,2o. Hubungan dilakukan antara resistivitas dan penetrasi, resistivitas dan kohesi, resistivitas dan sudut geser. Penelitian ini menghasilkan hubungan statistik yang sangat rendah antara resistivitas dan karakteristik mekanik.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 132-136
Author(s):  
Atthaariq Muhammad Yandes ◽  
Rismanto Rismanto ◽  
Julianto Julianto ◽  
Ulfa Jusi

Material Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) yang terbuang dan menjadi limbah diharapkan dapat digunakan kembali sebagai material campuran aspal. Recycling (daur ulang) adalah salah satu alternatif yang bisa digunakan. Penggunaan bahan peremaja dari limbah RAP ini diperlukan apabila material RAP tidak dapat memenuhi spesifikasi Bina Marga. Persyaratan mengenai spesifikasi material RAP dan pengujian material mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 dan Spesifikasi Khusus Interim Bina Marga 2011 Seksi 6.3. Penelitian ini menggunakan oli bekas sebagai bahan peremaja pada campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) dengan variasi 0%, 10%, 20% dan 30%. Dengan 10 buah benda uji, masing-masing 3 buah benda uji ditambah 1 benda uji dalam kondisi original (0%). Dari hasil pemeriksaan Marshall Test didapat hasil pada 10% campuran oli bekas nilai stability adalah 711 kg, kelelehan (flow) 3,5%, Marshall Quotient (MQ) 205 kg/mm, rongga terisi pori (VMA) 14,8%. Pada 20% campuran oli bekas nilai stabiitynya 526 kg, kelelehan (flow) 3,5%, Marshall Quotient (MQ) 152 kg/mm, rongga terisi pori (VMA) 14,9%. Sedangkan pada campuran 30% oli bekas didapat nilai stability 394 kg, kelelehan (flow) 3,5%, Marshall Quotient (MQ) 114 kg/mm, rongga terisi pori (VMA) 15,1%. Dari hasil diatas yang mendekati standar spesifikasi Bina Marga 2010 untuk stability adalah oli bekas 10% (711 kg), flow pada setiap campuran sama (3,5 mm), Marshall Quotient (MQ) semakin menurun dari standar sedangakan untuk nilai VMA mengalami kenaikan.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 137-142
Author(s):  
Yenita Morena ◽  
Ermiyati Tanjung ◽  
Andre Novan ◽  
Yolanda Novianti

Pengujian kuat lentur dan kuat tekan kayu adalah pengujian yang didasarkan pada sifat-sifat mekanik kayu yaitu menahan tarikan dan tekanan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelas kayu dan besar perubahan nilai kuat lentur dan kuat tekan kayu sengon solid dengan kayu sengon setelah diberi lapisan zat resin. Pada pengujian ini dilakukan tiga variasi yang berbeda dimana setiap pengujian kuat lentur dan kuat tekan yaitu, kuat lentur kayu solid, kuat lentur kayu coating dengan resin 1 lapis dan kuat lentur kayu coating resin 2 lapis. Begitu juga dengan pengujian kuat tekan dilakukan variasi yang sama serperti pengujian kuat lentur. Pada setiap pengujian ini diperoleh kelas kayu adalah kayu kelas III, dan persentase rata-rata kenaikan kuat lentur kayu coating resin 1 lapis adalah sebesar 17,97 MPa atau sekitar 0,4 % dari nilai kuat lentur kayu solid, sedangkan persentase rata-rata kenaikan kuat lentur kayu coating resin 2 lapis adalah sebesar 23,40 MPa atau sekitar 0,5 %. Dan untuk pengujian kuat tekan kayu coating resin 1 lapis mengalami penurunan sebesar 0,77 MPa, atau sekitar 0,02 % dari kuat tekan kayu solid, sedangkan pada pengujian kuat tekan kayu coating resin 2 lapis mengalami penurunan sebesar 1,53 MPa, atau sekitar 0,04 % dari nilai kuat tekan kayu solid.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 151-156
Author(s):  
Rike Marjulisa ◽  
Muhammad Natsir

Jurnal ini membahas metode Newton-Cotes tertutup terkoreksi berdasarkan turunan rata-rata aritmatika yang merupakan modifikasi dari metode Newton-Cotes terkoreksi yang biasanya digunakan untuk mengaproksimasi integral tentu. Bentuk eror diperoleh dengan menggunakan konsep dari ketelitian terkait perbedaan antara rumus kuadratur dan nilai eksak. Selanjutnya hasil komputasi menunjukkan bahwa metode yang diajukan lebih efektif daripda metode yang sudah ada sebelumnya.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 77-86
Author(s):  
Yudi Sandro Bara Tondang ◽  
Ismeddiyanto ◽  
Edy Saputra
Keyword(s):  

Pengecoran di dalam air membutuhkan biaya yang lebih mahal dalam pengerjaannya, karena dibutuhkan proses dewatering ataupun semen khusus. Penelitian ini menggunakan Natrium Tripoliphosphate (Na5P3O10) sebagai alternatif pemecahan masalah. Natrium Tripoliphosphate berfungsi sebagai lapisan kedap air dalam campuran beton sehingga campuran beton tidak tercampur dengan air. Dalam penelitian ini, ada dua jenis benda uji yang digunakan, yaitu benda uji Underwater Concrete dan benda uji non Underwater Concrete. Nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton diperoleh berdasarkan pengujian laboratorium dengan beton silinder diameter 10 cm x 20 cm dengan perawatan di dalam air gambut. Hasil pengujian kuat tekan Underwater Concrete selama 14 hari yaitu 12.94 MPa, 28 hari 13.31 MPa, dan 56 hari 14.53 Mpa, sedangkan benda uji non underwater concrete selama 14 hari 12.94 MPa, 28 hari 13.39 dan 28 hari 15.27 MPa. Hasil pengujian kuat tarik Underwater Concrete 28 hari diperoleh sebesar 1.91 MPa, dan 56 hari 1.99 MPa serta pengujian Non Underwater Concrete 28 hari diperoleh sebesar 1.79 MPa dan 56 hari 2.06 MPa. Berdasarkan dua hasil pengujian, tidak ada perbedaan signifikan dalam nilai yang diperoleh. Hal tersebut menunjukkan penambahan Natrium Tripoliphosphate dapat berkerja dengan baik di dalam air gambut.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 96-107
Author(s):  
Ray Kaurow ◽  
Sih Andajani ◽  
Dina Paramitha Anggraeni Hidayat

Perumahan Tataka Puri terletak pada daerah Curug Tangerang merupakan daerah perumahan yang sedang dikembangkan namun dalam pengembangannya perlu memperhatikan bahaya banjir dan genangan yang dapat terjadi pada daerah di sekitar Tataka Puri terutama jika dilihat dari kondisi topografi yang relatif rendah dari daerah sekitarnya. Daerah Tataka Puri memiliki luas lahan sebesar 107.26 ha dengan titik outlet saluran yang terbatas yang menuju kali Jatake. Berdasarkan urgensi dari masalah tersebut maka akan diterapkan sistem ekodrainase yang dapat bekerja bukan saja mengalirkan air hujan ke badan air namun mereduksi limpasan air hujan. Penerapan ekodrainase ini ditujukan untuk mereduksi debit banjir kawasan dalam mencegah terjadinya genangan dan bencana banjir. Pada penelitian ini akan diterapkan 3 skenario sistem drainase yang dimana skenario 1 merupakan penerapan saluran drainase konvensional, skenario 2 merupakan penerapan kombinasi saluran drainase dan pemanenan air hujan, dan skenario 3 merupakan penerapan kombinasi saluran drainase dan kolam retensi. Penerapan sistem ekodrainase dengan pemanenan air hujan dapat mereduksi debit limpasan sebesar 59,16% dan kolam retensi dapat mereduksi debit limpasan sebesar 88%.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 108-115
Author(s):  
Muthia Anggraini ◽  
Alfian Saleh

Pencampuran tanah asli dengan abu tandan kelapa sawit kosong dan semen merupakan usaha untuk meningkatkan kuat dukung tanah lempung. Tujuan penelitian  menentukan  pengaruh penambahan 7,5% abu tandan kosong kelapa sawit  dan semen  masing – masing  5%, 7.5%, dan 10%  terhadap nilai kuat tekan bebas. Kontribusi penelitian ini nantinya dapat menjadi rekomendasi untuk penanganan perbaikan tanah.  Metode yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan bebas tanah stabilisasi di laboratorium yang mengacu SNI 3638:2012. Hasil penelitian menunjukan tanah lempung yang diteliti termasuk lempung plastisitas tinggi dengan nilai batas cair 55,3%. Penambahan abu tandan kosong kelapa sawit dan semen cenderung mengurangi nilai batas cair tanah menjadi 40,30% pada persentase 7,5% abu tandan kelapa sawit kosong dan 10% semen.  Nilai kuat dukung tanah naik maksimum 2,10 kg/cm² pada 7,5% abu tandan kosong kelapa sawit dan 10% semen, dan turun menjadi 1,88 kg/cm² pada 7,5% abu tandan kelapa sawit kosong dan 10% semen. Nilai kuat dukung tanah asli adalah 1,96 kg/cm². Kesimpulan yang didapat bahwa penambahan abu tandan kosong kelapa sawit dan semen cenderung mengurangi nilai konsistensi tanah dan menaikkan nilai kuat tekan bebas tanah pada kadar tertentu dan akan turun setelah mencapai maksimum.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 123-131
Author(s):  
Raja Syarif Siregar ◽  
Zulfikar Djauhari ◽  
Ridwan

Seiring perkembangan teknologi konstruksi gedung, pembangunan gedung bertingkat dengan struktur tidak beraturan semakin bertambah demi memenuhi aspek estetika gedung maupun akibat keterbatasan lahan. Bentuk struktur tidak beraturan ini berpengaruh terhadap keruntuhan progresif gedung. Selain aspek desain, pada perencanaan gedung beban gempa harus direncanakan dengan peraturan baru yang berlaku yaitu SNI 1726-2019. Salah satu perubahan yang terjadi pada SNI 1726-2019 adalah klasifikasi kelas situs. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh klasifikasi kelas situs terhadap keruntuhan progresif struktur gedung tidak beraturan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis elemen struktur berupa kolom dan balok sebelum dan sesudah menghilangkan salah satu kolom struktur berpedoman pada General Services Administration (GSA) dengan beban gempa yang bekerja beban gempa statik ekivalen pada keempat klasifikasi kelas situs yaitu SB (Batuan), SC (Tanah keras), SD (Tanah sedang) dan SE (Tanah lunak). Pemeriksaan kekuatan struktur menggunakan perangkat lunak berbasis elemen hingga untuk mengetahui nilai Demand Capacity Ratio (DCR), Bending Moment Ratio (BMR) dan Robustness Indicator (R). Struktur dikatakan mengalami keruntuhan progresif apabila nilai DCR > 1,5. Dari hasil analisis diketahui nilai DCR dari kelas situs SB ke kelas situs SE mengalami kenaikan sedangkan nilai BMR mengalami penurunan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa keruntuhan progresif tidak terjadi pada keempat kasus kegagalan kolom dan perbedaan kelas situs terhadap gaya aksial dan momen, namun terjadi terhadap gaya geser. Nilai Robustness Indicator (R) yang didapat mendekati sama dengan satu (R≈1), nilai tersebut mengindikasikan bahwa penyaluran beban berjalan dengan normal.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 157-161
Author(s):  
Elsa Eka Putri ◽  
Lillian Gungat ◽  
Dewi Nur Atieqah Binti Baharun Alam

Driving behaviour has been studied by numerous researchers for the past few years. It includes the instantaneous driving behaviour observations and the drivers speed which are said to be influenced by many factors, such as the demographic measure of the drivers, environmental, passenger effect, and road characteristics. This paper describes the recent analysis and classification of driver behaviour in actual driving scenarios among the bus drivers in Universiti Malaysia Sabah (UMS) Main Campus, Kota Kinabalu. This research focussed on determining the riderships of bus in UMS campus, to investigate the differences of instantaneous driving behaviours of bus drivers during the acceleration phase when leaving bus stops, and to poduce the classification of the bus driving behaviour in UMS based on the driver’s accelerations. In order to achieve the objective of this study, observations were made for determining the riderships and the differences in instantaneous bus driving behaviour several times for each bus stops. For drivers speed and accelerations, a mobile applications called Speedometer GPS was used to obtain the data. Interview was conducted to a total number of 10 respondents to obtain their demographic measure. The results obtained shows the ridership of UMS bus is the highest in the afternoon peak. The instantaneous driving behaviour produce the head movement as the highest percentage during peak hour, and inattentive behaviour as the highest during the off peak hour. The bus drivers in UMS were classified as Aggressive and Calm Behaviour Category.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 87-95
Author(s):  
Nazaruddin Nazar ◽  
Weriono

CDI racing programmble merupakan komponen yang banyak di jumpai di pasaran otomotif. Penggantian CDI racing programmmble  bertujuan untuk meningkatkan performa kinerja mesin. Penelitian Analisa penggunaan CDI  racing programmble dilakukan pada mesin sepeda  motor Jupiter Z 110 cc. Pengujian dilakukan pada empat kondisi yaitu CDI Standar, CDI racing programmable maping 20, CDI racing programmable maping 25, CDI racing programmable maping 30. Parameter yang dicari adalah torsi, daya dan konsumsi bahan bakar.Variasi putaran pada putaran mesin 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, rpm. Perbandingan torsi tertinggi di dapat pada variasi CDI racing programmable  maping 30 yaitu9,26 N.m pada putaran mesin 3349 rpm dan daya paling besar juga dihasilkan oleh CDI racing  programmable maping 30 yaitu 7,9 HP pada putaran mesin 7624 rpm dikarenakan penggunaan CDI racing programmble menghasilkan pengapian yang lebih besar dari standarnya. Sehingga proses pembakaran akan menjadi lebih cepat di ruang bakar. Konsumsi bahan bakar paling rendah didapat pada penggunaan CDI racing  programmable maping 30 yaitu 08,25 kg/Hp. Penggunaan CDI racingprogrammble mempengaruhi konsumsi bahan bakar karena pengapian yang dihasilkan lebih besar jadi pembakaran lebih cepat dan lebih sempurna di ruang bakar.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document