Journal of Education Technology and Inovation
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

6
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By IKIP PGRI Jember

2621-2137, 2621-2080

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 7-20
Author(s):  
Eko Iswanto ◽  
Rudy Sumiharsono ◽  
Syamsul Hidayat
Keyword(s):  

Melalui  penggunaan  sebuah  media  pembelajaran berbasis  buku  teks  sebagai  referensi utama dan media pembelajaran yang   berbasis power point yang menarik, belajar menjadi menyenangkan, tidak membosankan, penuh motivasi, semangat, menarik perhatian dan menanggapi suatu permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Kondisi belajar tersebut memungkinkan hasil belajar siswa menjadi meningkat, khususnya hasil belajar IPA. Berdasarkan uraian latar belakang, masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: a) Seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa?, b) Seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis buku teks terhadap peningkatan hasil belajar siswa? c) Seberapa besar pengaruh secara bersamaan penggunaan media pembelajaran berbasis power point dan buku teks terhadap peningkatan hasil belajar siswa?. Jenis penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif dengan metode survey. Adapun yang menjadi populasi dan sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI MI Negeri 2 Jember yang berjumlah 50 orang. Teknik pengumpulan data dengan cara pembagian angket/kuesioner dengan skala Likert. Analisis data menggunakan rumus teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda dengan bantuan komputer dengan program SPSS 13. Hasil penelitian ini juga menunjukan; (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran berbasis power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,863 menunjukan tingkat keeratan antara dua variabel tersebut adalah sangat kuat, (2) ada pengaruhnya penggunaan media pembelajaran berbasis buku teks terhadap peningkatan hasil belajar siswa, hasilnya koefisien korelasi adalah 0.893. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.893 menunjukan tingkat keeratan antara dua variabel tersebut adalah sangat kuat (3) ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran berbasis power point dan buku teks terhadap peningkatan hasil  belajar siswa. Secara bersamaan penggunaan media pembelajaran berbasis power point dan buku teks terhadap peningkatan hasil belajar siswa memiliki koefisien korelasi (R)  0,934,  menunjukan tingkat keeratan antara  ketiga  variabel tersebut  sangat  kuat, sedangkan   besarnya pengaruh kedua media pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar 87,23 %. Pengaruhnya cukup besar dan signifikan.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 34-46
Author(s):  
Lilik Widayati ◽  
Samsul Hidayat ◽  
Makmuri Makmuri

Peningkatan motorik harus menjadi prioritas utama dalam pembelajaran anak usia dini baik melalui skill melipat, menarik garis dan menuang biji dapat meningkatkan motorik halus anak usia dini. hal ini semua membutuhkan desain pembelajaran baik pada komponen perenacanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi skill melipat, menarik garis dan menuang biji dalam meningkatkan motorik halus Anak usia dini di RA Dewi Masyithoh Muslimat NU Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan junis studi kasus.Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu (1).Wawancara mendalam (indepth interview), (2). Pengamatan peran serta dan (3). dokumentasi.sedangkan Model analisis data menggunakan analisis data Milles dan Huberman dengan pengecekan keabsahan menggunakan kriteria kredibilitas. Hasil ini menunjukkan bahwa (a)  Perencaan skill diantaranya mengkroscek perencanaan kerja pada hari sebelumnya,membuat konsep untuk hasil belajar sebelumnya,menentukan permainan untuk menghidupkan pembelajaran, dan menentukan media pembelajaran,(b) Pelaksanaan skill, Pertama penerapan kultur keagamaan dalam proses pembelajaran Kedua, memaksimalkan peran dalam mengajar, seperti mengajak anak untuk menggunakan media-media yang ada disekitar lingkungan sekolah, memberikan stimulus untuk memacu  skill dan kreatifitas anak, dan melakukan pendekatan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar. Ketiga, menyelingi pembelajaran dengan bernyanyi dan bermain. Keempat, memperhatikan efektifitas penggunaan media dan efektifitas waktu, Kelima, menfungsikan orang tua dalam pembelajaran skill tertentu,(c) Evaluasi skill melipat, evaluasi terhadap perencanan dan pelaksanaan pembelajaran skill dilakukan kepala sekolah pertama, Kontrol secara internal melalui pengawasan kinerja pada guru-guru. Kedua, kontrol kepuasan orang tua. Evaluasi yang dilakukan oleh guru berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sedangkan evaluasi orang tua tua kepada anak di rumah adalah dengan mereview pembelajaran yang sudah dididapatkan di sekolah.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Endang Minarni ◽  
Makmuri Makmuri ◽  
Asri Widiatsih

Pendidikan adalah perilaku sadar yang berasal dalam diri seseorang yang akan dilakukan pada orang lain antara orang dewasa kepada anak, usia prenatal hingga dewasa untuk mengarahkan cita-cita yang diharapkan. Motivasi merupakan semangat dari dalam diri baik secara fisik dan psikis sangat mendukung dan berpengaruh sekali dalam mencapai kemampuan tersebut. Seseorang akan mempunyai semangat tinggi dan kuat maka akan melakukan semua kegiatan atau aktifitas yang sungguh-sungguh untuk menguasai potensi yang dimiliki, sehingga akan sangat konten dan awet secara berkesinambungan. Tujuan dari penguasaan secara khusus adalah meningkatkan fungsi-fungsi dalam konseling sesuai dengan kepentingan anak maupun orang dewasa untuk menjalani proses pembelajaran maupun latihannya dalam kehidupan sehari-hari. Role playing yang biasa dikenali dengan bermain peran dan watak sehingga memuculkan ekspresi-ekspresi untuk mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi. Role playing (bermain peran) adalah suatu strategi yang digunakan dalam permainan watak seseorang dalam bermain drama, sikap dan karakternya bisa digunakan untuk berperilaku sebagai tokoh yang dimainkan, sehingga siswa yang kurang mampu berkomunikasi bisa melakukan kegiatan tersebut dengan bahasa gerak tanpa harus memaknai bahasa lisan, namun melalui potensi tersebut bisa berkomunikasi dengan baik, aktif, dan kreatif  sesuai bakat dan kemampuan yang dimiliki. Alasan digunakan layanan penguasaan konten yaitu: (1) meningkatkan potensi yang dimiliki siswa dalam bentuk komunikasi melalui, mimik, gerak, dan tingkah laku, karena bahasa juga bisa dipahami melalui isyarat-isyarat tertentu yang bermakna; (2) meningkatkan keberanian melalui gerakan yang dimiliki untuk memainkan tokoh, sehingga bermakna bagi penonton; (3) meningkatkan keterampilan dalam menyusun naskah yang ingin ditampilkan dalam cerita yang akan ditampilkan


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 62-81
Author(s):  
Yosi Trisa

Artikel ini berbasis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang dilakukan selama tiga bulan (Agustus-Oktober 2018) pada para perantau Minangkabau di kota Surabaya. Tujuan penelitian adalah untuk memhami bagaimana penerapan nilai-nilai Kearifan Lokal Budaya Minang “dima bumi dipijak, disitu langit dijunjuang” dalam Konteks Etnopedagogi oleh Perantau Minang di Kota Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat paling tidak lima nilai-nilai budaya Minangkabau yang sangat penting untuk dimasukkan sebagai bagian dari materi etnopedagogi. Kelima nilai budaya tersebut adalah: 1) Saling menghormati (toleransi), saling menghargai, tenggang rasa, dan inklusif (“Dima bumi dipijak, disitu langik dijunjuang”); 2) Hidup mandiri, (“Karatau madang di hulu, Babuah babungo balun; Marantau Bujang dahulu, Di rumah baguno balun”); 3) Pantang menyerah (“Baraja ka na manang, mancontoh ka nan sudah” dan “Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh”); 4) Nilai-nilai agama (“Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”), dan 5) Mempertahankan bahasa lokal. Sebagai konsekuensi dari hidup merantau, peran dan fungsi mamak tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya sehingga pihak orangtua (ayah/bapak) yang mengambil alih.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 47-61
Author(s):  
Siswo Suryono

Paradigma pembelajaran saat ini mengarah pada teori konstruktivis yang mengharuskan peserta didik untuk memiliki kepercayaan diri memadai. Self efficacy menjadi salah satu karakteristik pembelajaran yang ideal dalam pelajaran. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa self efficacy memiliki hubungan positif dengan hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat self efficacy berdasarkan jenis kelamin dan kelas pada peserta didik peminatan ilmu-ilmu sosial SMA Negeri 5 Jember. Sampel melibatkan 103 peserta didik kelas X, kelas XI, dan kelas XII peminatan IPS di SMA Negeri 5 Jember. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah two-way Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dengan bantuan program SPSS 23 for windows. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat self efficacy yang signifikan berdasarkan jenis kelamin dengan nilai signifikansi 0,000. Peserta didik perempuan mendapat skor self efficacy yang lebih tinggi daripada peserta didik laki-laki. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat self efficacy berdasarkan kelas dengan nilai signifikansi 0,000. Peserta didik di kelas yang lebih rendah mendapatkan skor self efficacy yang lebih tinggi daripada peserta didik di kelas yang lebih tinggi. Pendidik diharapkan mampu melakukan rencana pembelajaran yang tepat dengan memperhatikan perbedaan tingkat self efficacy peserta didik.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 22-35
Author(s):  
Imam Baehaqi ◽  
Asri Widiatsih ◽  
I Wayan Wisa Atmaja

Pendidikan harus direncanakan secara sistematis agar suasana belajar dapat menarik, menyenangkan dan berjalan secara maksimal. Terbentuknya suasana belajar yang menarik serta menyenangkan, membuat Peserta didik aktif mengembangkan potensi sesuai dengan bakat dan minatnya. Salah satu perencanaan dalam proses pembelajaran adalah dengankehadiran media,  ketidakjelasan dan kerumitan bahan ajar dapat  disederhanakandengan media sebagai perantara. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan media pembelajaran di MTs.NahdlatuthThalabah. Jenis penelitian ini  adalah Research and Development (R&D) dengan  model pengembangan Hannafin dan Peck yang terdiri dari tiga tahap yaitu need analysis, design, development and implementation.  Subjek uji coba yaitu peserta didik kelas IX A MTs.NahdlatuthThalabah. Hasil dari penelitian ini berupa CD Interaktif pada mata pelajaran matematika materi kekongruenan dan kesebangunan. Penilaian kualitas produk yang dikembangkan terdiri dari tiga aspek yaitu (1) Kevalidan diperoleh dari hasil penilaian para ahli, diantaranya :  penilaian media memperoleh skor 4,6, penilaian materi memperoleh skor 4,1 , penilaian RPP sebesar 4,1, kesemuanya dalam klasifikasi valid. (2) Kepraktisan dinilai dari hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran yang memperolehskor 80% dengan klasifikasi baik. (3) Keefektifan dinilai dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik yang memperoleh skor 80% dengan klasifikasi sangat baik, hasil respon peserta didik memperoleh skor 4 dengan klasifikasi baik, hasil respon pendidik memperoleh skor 4 dengan klasifikasi baik dan tes hasil belajar memperoleh ketuntasan 80% dengan klasifikasi baik. Berdasarkan hasil diatas maka media yang dikembangkan dinyatakan valid, praktis dan efektif.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document