DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

2809-3593, 2809-3585

2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 106-111
Author(s):  
Ika Irawati ◽  
Fitri Ningsi ◽  
Rahmi Rahmi ◽  
Ita Fitriati

Speaking Ability was the important aspect in communication. The aim of the study was to investigate the improving speaking ability through storytelling in teaching speaking at eight grade of SMAN 1 Lambitu. This research used classroom action research. The subjects in this research were the students at the eleventh grade of SMAN 1 Lambitu. The sample were 16 students in one class. The researcher used the technique of storytelling through recount text to improve speaking skill. Quantitative data analysis technique used this research through average score and percentage of students’ test, while qualitative data analysis was taken from analysis of observation during the classroom. The result of this study was in cycle I was at fair category (60-70) which average score was 67,4. It indicated the students’ ability in storytelling was not active (<50%)., which the critical success 31,5%. While in cycle II, the result of students’ score was 75,3, which means that the students were good category (60-79). The result was indicated that the students habits in storytelling technique in cycle II was active (<80%). Moreover the result of observation were student enjoy the lesson and follow the teaching and learning process smoothly and regularly. So, the conclusion that story telling technique was improving students’ speaking ability at Eleventh Grade of SMA 1 Lambitu.


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 86-105
Author(s):  
Susisusanti Susisusanti ◽  
Ika Wirahmad ◽  
Syarifuddin Syarifuddin

Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VII-A SMP N 8 Donggo Satap diduga salah satu penyebabnya adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika yang diajarkan. Serta dalam menyampaikan materi pelajaran, guru lebih banyak menerapkan metode ceramah yang sifatnya monoton dan kurang variatif. Akibatnya siswa menjadi kurang aktif dan hanya menerima apa yang diberikan oleh guru serta mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang diminta oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu mencari metode pembelajaran yang lebih baik sehingga dalam proses pembelajaran yang diusahakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya dengan metode EPA.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode EPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlangsung dalam tiga siklus. Penelitian ini menggunakan metode EPA (Eksplorasi, Pengenalan dan Aplikasi konsep). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar dari nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 70.51 dengan persentase sebesar 74.28% dan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 73.82 dengan persentase sebesar 80% serta nilai rata-rata pada siklus III sebesar 80.05 dengan persentase 88.57%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran EPA (Ekplorasi, Pengenalan, dan Aplikasi Konsep) materi Operasi pada bilangan pecahan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.


2022 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 77-85
Author(s):  
Doni Susanto ◽  
Erny Untari ◽  
Indra Puji Astuti

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2 x 3 yang bertujuan untuk mengetahui manakah model pembelajaran yang memberikan prestasi belajar matematika yang paling baik antara siswa yang diajar dengan menggunakan TPS-TS atau DL-TS ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MA Negeri kelas XI di Kabupaten Ngawi pada tahun pelajaran 2021/2022, sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Ngawi dan MAN 3 Ngawi. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, angket kemandirian belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama.berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan TPS-TS lebih baik dari DL-TS (2) prestasi belajar matematika siswa dengan kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah sama baik (3) pada setiap model pembelajaran, Prestasi belajar matematika siswa dengan kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah sama baik (4) pada masing-masing kategori kemandirian belajar, prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan TPS-TS lebih baik dari DL-TS.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 68-76
Author(s):  
Eka Sri Indrayany ◽  
Fajar Lestari

Blended learning menjadi salah satu strategi pembelajaran baru yang banyak memberikan keuntungan bagi siswa, sekaligus sebagai bentuk dukungan teknologi informasi dan komunikasi ke arah modus pembelajaran baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan belajar mandiri siswa dengan pembelajaran blended learning. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP PGRI 1 Panggul tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 26 orang siswa. Pengumpulan data untuk keaktifan belajar siswa menggunakan lembar observasi dan menggunakan tes yang berbentuk soal uraian yang terdiri dari 5 butir soal. Hasil dari penelitian ini adalah persentase skor keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan di setiap siklus I yaitu 68,78%, siklus II 69,80%, dan siklus ke III 71,43%. Dimana siswa memperoleh skor diatas KKM pada akhir siklus. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Blended Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 60-67
Author(s):  
Desi Gita Andriani ◽  
Fajar Lestari

Kesulitan mempelajari materi yang bersifat praktikum pada saat pembelajaran jarak jauh menyebabkan mahasiswa kurang paham dengan materi yang disampaikan, selain itu penyampaian materi yang hanya berupa slide persentasi saja, mengakibatkan prestasi belajar statsitika mahasiswa rendah. Sebagai upaya meningkatan prestasi belajar maka dibutuhkan alat bantu berupa modul pembelajaran berbasis praktik, seperti praktik penggunaan software statistik yang mampu memudahkan dalam perhitungan statistika.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan modul statistika berbasis software di Universitas Wahidiyah. Modul statistika berbasis software ini dikembangkan menggunakan model pengembangan 4-D yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket yaitu angket validasi ahli dan angket respon mahasiswa terhadap penggunaan modul. Analisis yang digunakan penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu dengan menghitung rata-rata dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul statistika berbasis software valid dan layak digunakan sebagai modul pembelajaran jarak jauh mata kuliah statistika ditinjau dari aspek isi, bahasa, penyajian dan grafis.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Imayanti Imayanti ◽  
Syarifuddin Syarifuddin ◽  
Mikrayanti Mikrayanti

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisi bagaimana Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Relasi dan Fungsi pada Siswa SMP Negeri 11 Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 0rang siswa berdasarkan tingkat kemampuan tinggi,sedang dan rendah siswa kelas VIII di SMP Negeri 11 Kota Bima dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Instrumen dalam penelitian ini yaitu 1) Lembar tes berpikir kritis, 2) Observasi, 3) Wawancara, 4) Dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu 1) Reduksi Data. 2) Penyajian Data, dan 3) Pengambilan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu 1. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal materi Relasi dan Fungsi yang ditinjau dari komunikasi matematika pada tiap indikator diantaranya pada indikator menyatakan masalah sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol atau menyususn model matematika adalah siswa salah dalam menyimbolkan data yang diketahui, salah menuliskan apa yang ditanyakan. Pada indikator melakukan dugaan siswa salah dalam menentukan rumus, salah dalam menghitung data prasyarat, siswa tidak menuliskan rumus. Kesalahan pada indikator melakukan operasi matematika yaitu kesalahan penggunaan tanda operasi matematika, siswa salah dalam memasukkan data yang diketahui dalam soal, salah dalam urutan operasi matematika. 2. Penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal Relasi dan Fungsi yang ditinjau dari komunikasi matematika diantaranya, Siswa kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam simbol matematika, siswa tidak terbiasa dalam menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, siswa tidak ingat rumus-rumus pada materi Relasi dan Fungsi, kurangnya latihan untuk soal-soal cerita, siswa sering terburu-buru dalam mengerjakan soal dan tidak mengecek ulang jawaban, mayoritas siswa tidak belajar terlebih dahulu sebelum ulangan, anggapan siswa bahwa menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan tidak terlalu penting bahkan akan menguraningi waktu dalam perhitungan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-38
Author(s):  
Pri Ayu Nurwadani ◽  
Syarifuddin Syarifuddin ◽  
Gunawan Gunawan ◽  
Dusalan Dusalan

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. Pendidikan hendaknya mempersiapkan siswa di masa yang akan datang sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa dapat melangsungkan kehidupannya dalam hidup bermasyarakat. sekolah merupakan salah satu tempat siswa mendapatkan pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah sebagian besar bertujuan untuk mendidik siswa. Belajar dan mengajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di sekolah. Menurut Winkel (1983), belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dengan demikian, peserta didik dikatakan belajar apabila peserta didik melakukan kegiatan interaksi aktif dengan lingkungan sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta nilai sikap. Mengajar adalah untuk melihat bagaimana proses belajar berjalan. Tidak hanya sekedar mengatakan dan memberikan instruksi atau tidak hanya membiarkan siswa belajar sendiri.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 9-24
Author(s):  
Rusdyi Habsyi
Keyword(s):  

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk (1) mengidentifikasinjenis-jeniskesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa PGSD dalamnmenyelesaikan soal cerita pada Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SD; (2). Mengidentifikasi jenis kesalahan yang paling.banyak dilakukan oleh mahasiswa PGSD dalam menyelesaikan soal cerita pada Mata Kuliah Pembelajaran Matematikan SD. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Semeter V PGSD Tahun akademik 2020/2021 sebanyak 37 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrument yaitu tes diagnostik. Hasil analisis statistik deskriptif adalah deskripsi mengenai jumlah kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa adalah 2 dengan persentase 37,8%, banyaknya mahasiswa yang melakukan kesalahan dengan jumlah tersebut adalah 14 mahasiswa dan persentase kesalahan penyelesaian soal cerita  untuk jenis kesalahan pada tiap item. Item 1, kesalahan teknis 13,51%; item. 2, kesalahan algoritma 16,21%; item 3, kesalahan konsep dan algoritma 29,72%; item 4, kesalahan algoritma 21,62 %; item 5, Kesalahan konsep 37,83%.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 49-59
Author(s):  
Dewi Silviana

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengungkap proses kemampuan komunikasi visual-verbal dalam pemecahan masalah matematika dilihat dari prestasi belajar matematika siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang dipandu oleh tes prestasi belajar matematika, tes pemecahan masalah matematika komunikasi visual-verbal, pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMAN 17 Makassar yang terdiri dari 2 orang pada masing-masing tingkat kemampuan siswa. 2 siswa prestasi belajar tinggi (PBT), 2 orang siswa prestasi belajar sedang (PBS), dan 2 orang siswa prestasi belajar rendah (PBR). Kemampuan memecahkan masalah merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika yang meliputi kemampuan memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan  rencana, dan memeriksa kembali. Dalam memecahkan suatu masalah perlu di perhatikan tahapan dan proses penyelesaiannya dengan baik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis tugas dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan dalam 3 kelompok tersebut terdapat warna berbeda yang bisa diperoleh dari keragaman komunikasi dalam pemecahan masalah matematika dengan memperhatikan kemampuan komunikasi dengan simbol visual-verbal matematis. Siswa dengan prestasi belajar tinggi cenderung memiliki  kemampuan komunikasi visual dan verbal matematis yang lebih kompleks dibanding siswa dengan prestasi belajar sedang dalam memecahkan masalah matematika. Sedangkan, siswa dengan prestasi belajar rendah cenderung memecahkan masalah dengan komunikasi simbol verbal matematis.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 39-48
Author(s):  
Igo Apriangga ◽  
Widati Amalin Ulfah ◽  
Muhammad Rizkan Khadavi
Keyword(s):  

Latar belakang masalah penelitian ini yaitu pengetahuan siswa tentang bulutangkis masih kurang, sehingga siswa sulit melakukan teknik bulutangkis, terbatas nya fasilititas seperti raket dan shuttlecock, kurangnya penggunaan media yang sesuai dengan karakteristik siswa SMP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan media pembelajaran menggunakan video based learning untuk membantu pembelajaran PJOK materi Bulutangkis dan mengetahui kelayakan media pembelajaran menggunakan video based learning Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D dengan rujukan dari  Dick & Carey, terdiri dari sepuluh tahapan Hasil Penelitian menunjukkan Video Based Learning “Layak” sebagai media pembelajaran. Penelitian dari ahli materi mendapatkan penilaian persentase 84%  dengan kategori “Sangat Valid”, ahli media mendapatkan penilaian sebesar 83% dengan kategori “Sangat Valid” dan penilaian guru mendapatkan penilaian sebesar 87% dengan kategori “Sangat Valid”.penilaian dari siswa pada saat uji coba satu-satu mendapatkan penilaian sebesar 90% dengan kategori “Sangat Baik”, penilaian uji coba kelompok kecil mendapatkan penilaian 88% dengan kategori “Sangat Baik” dan uji coba kelompok besar mendapatkan penilaian sebesar 86% dengan kategori “Sangat Baik”.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document