MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

31
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo

2715-9957, 2354-8487

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 39-50
Author(s):  
Ida Lisni

Antihistamin merupakan suatu zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin dengan jalan memblokir reseptor histamin. antihistamin memiliki efek samping khas yaitu efek sedasi mulai dari efek tinggi hingga tidak ada efek sama sekali. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan resep secara administratif obat golongan antihistamin di salah satu Apotek swasta di Kabupaten Sumedang pada periode Mei 2021. Penelitian ini bersifat deskriftif kuantitatif dengan menggunakan sumber data yang berasal dari resep pasien yang diambil secara retrospektif. Resep yang dikaji sebanyak 102 lembar. Hasil data kuantitatif kajian administratif resep didapat hasil untuk tanggal penulisan resep 100%, identitas dokter yang terdiri dari nama 100%, nomor SIP 100%, alamat 100% dan paraf 100%. Untuk identitas pasien didapatkan hasil yaitu nama 100%, alamat 100%, jenis kelamin 100%, usia 34,32%, berat badan 0%. Untuk prevalensi pengunaan obat antihstamin didapat hasil sebanyak 52,95% pengguna berjenis kelamin perempuan, sebanyak 9,80% berusia <5 tahun dari total resep yang mencantumkan usia dan obat yang paling banyak digunakan yaitu obat dengan kandungan cetirizin 6


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 29-38
Author(s):  
Maria Ulfa
Keyword(s):  

Salah-satu masalah kulit yang sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah kulit kering. Pelembab dapat meningkatkan hidrasi kulit dan dapat berfungsi sebagai perawat tambahan dalam kondisi dermatologis. Protein kokon ulat sutera (Bombyx mori L.) terutama serisin telah diketahui memiliki efek sebagai pelembab kulit. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak air limbah kokon ulat sutera sebagai pelembab yang diperoleh melalui teknik rebusan dan mengevaluasi keamanan penggunaannya terhadap efek iritasi pada kulit. Uji aktivitas dilakukan terhadap 15 sukarelawan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok ekstrak kokon, kelompok gliserin (kontrol positif) dan kelompok tanpa perlakuan (kontrol negatif) dengan pengamatan pada menit ke-0 hingga menit ke-30 selama 7 hari. Hasil uji aktivitas kelembaban menunjukkan bahwa ekstrak kokon dan gliserin dapat meningkatkan kelembaban kulit dengan nilai persentase kadar 44-53% untuk ekstrak kokon dan gliserin 52-54%  serta kontrol negatif 33-40%. Ekstrak air limbah kokon ulat sutera yang diperoleh melalui teknik rebusan memiliki aktivitas sebagai pelembab kulit dan tidak menyebabkan reaksi iritasi kulit.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 65-74
Author(s):  
I Gede Ari Sumartha
Keyword(s):  

COVID 19 merupakan penyakit yang mematikan dan masih belum ditemukan obatnya. Penelitian terhadap obat baru hingga dapat diedarkan membutuhkan waktu yang lama, sehingga penggunaan obat yang sudah ada dapat dijadikan alternatif terhadap terapi COVID 19. Metode skrining virtual dan penambatan molekul dapat dijadikan salah satu metode untuk mendapatkan pilihan dari pangkalan data obat-obat yang FDA-approved. Skrining virtual dengan metode electroshape diharapkan mendapatkan obat-obat dengan sifat yang sama seperti obat yang sudah terbukti secara in vitro menghambat enzim Mpro. Validasi metode perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penambatan molekul dari obat-obat hasil skrining dengan menggunakan senyawa perangkap. Hasil validasi didapatkan kurva ROC sebesar 0,900 yang merupakan hasil validasi yang baik. Setelah dilakukan penambatan molekul obat-obat hasil skrining didapatkan dua obat dengan binding affinity yang lebih rendah dari senyawa penuntunnya yaitu natamycin dan pitavastatin.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Ni Kadek Sulistya Dewi ◽  
Ni Made Maharianingsih

Penyakit ginjal kronik (PGK) menjadi perkara nyata dalam dunia medis dengan peningkatan prevalensi secara terus-menerus. Tindakan medis yang dilakukan pada pasien PGK ialah hemodialisis, tindakan ini dilakukan untuk mengganti fungsi ginjal dalam menyaring dan mengeluarkan racun uremik dalam tubuh. Hemodialisis dapat menimbulkan beberapa dampak yaitu kram otot, hiperkalemia, hipotensi atau hipertensi dan anemia. Anemia yang dialami pasien PGK sebagian besar diakibatkan oleh defisiensi erythropoietin. Penilaian kesesuaian pemberian terapi anemia pada pasien PGK dengan standar yang berlaku menjadi penting untuk mencapai efek terapi yang optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai penggunaan obat anemia pada pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis di RSU Ari Canti pada periode Januari-Desember 2020. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan data diambil menggunakan teknik restrospektif yang melibatkan 80 sampel data rekam medis, yang dipilih secara purposive sampling. Pada penelitian ini menunjukan hasil pola pemakaian obat anemia pada pasien PGK yang sedang melakukan hemodialisis mendapat pengobatan tunggal (73,75%) dan pengobatan kombinansi (26,25%). Obat yang dipakai ialah erythropoietin alfa, iron dan asam folat. Penilaian penggunaan obat anemia pada pasien PGK yang melakukan hemodialisis atas dasar ketepatan pasien (100%), ketepatan indikasi (100%), ketepatan obat (97,5%), ketepatan dosis (100%), ketepatan interval waktu pemberian (100%) dan waspada efek samping (100%). Kesimpulannya penilaian penggunaan obat anemia pada pasien PGK yang sedang melakukan hemodialisis di RSU Ari Canti pada tahun 2020 telah memenuhi kriteria ketepatan pasien, ketepatan indikasi, ketepatan dosis, ketepatan obat, ketepatan interval waktu minum obat dan kewaspadaan terhadap efek samping.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 51-64
Author(s):  
Fery Setiawan ◽  
Arif Rahman Nurdianto ◽  
Rizal Fauzi Nurdianto ◽  
Heribertus Agustinus B Tena ◽  
Jenny Sunariani

Kapsaisin (8-methyl-N-vanillyl-6-nonanenamide) adalah rasa pedas utama dalam batang cabai yang dikonsumsi secara umum. Fungsi utama kapsaisin adalah mengurangi rasa nyeri dan inflamasi neurogenik, selain itu juga memiliki efek anti-tumor. Reseptor kapsaisin dan substansi lain yang terkait dengan kapsaisin telah diidentifikasi dan dikloningkan. Reseptor ini adalah reseptor vaniloid subtipe 1 (VR-1), yang membentuk saluran kation non-selektif dalam membran plasma yang memediasi beberapa efek pleitropik. Kapsaisin dan substansi analog yang sejenis mempunyai efek anti-proliferatif dalam sel kanker manusia melalui induksi siklus sel fase G0/G1 sehingga proliferasi sel terhenti dan terjadi apoptosis pada beberapa sel yang mengalami transformasi. Kemampuan untuk menginduksi apoptosis merupakan aktivitas supresi plasma membran NADH-oksidoreduktase (PMOR), enzim yang mentransfer elektron dari sitoplasmik NADH melalui ko-enzim Q (ubikuinon) ke akseptor elektron eksternal, seperti oksigen. Selain menginduksi apoptosis melalui PMOR, kapsaisin juga menginduksi peningkatan p21, Bax, dan Poly ADP Ribose Polymerase (PARP). Mekanisme antitumor kapsaisin secara utama dengan melakukan stabilisasi dan aktivasi gen p53. Kapsaisin secara substansial memperpanjang siklus hidup p53 dan secara signifikan meningkatkan aktivitas transkripsional p53. PMOR diperkirakan terlibat dalam pengaturan pertumbuhan sel dan proliferasi dengan menjaga rasio NADH+/NADH yang sesuai dengan kebutuhan sel.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 13-28
Author(s):  
Fawandi Fuad Alkindi
Keyword(s):  

Abstrak-Disfungsi ereksi merupakan masalah penting di seluruh dunia yang dialami hampir setengah dari pria diatas usia 40 tahun. Sebagian dari masyarakat Indonesia memilih untuk mengkonsumsi sediaan obat sildenafil sitrat yang dijual dipasaran untuk mengatasi disfungsi ereksi. Seiring dengan berkembangnya obat tradisional masyarakat cenderung lebih memilih mengonsumsi obat tradisional daripada obat sintetik. Obat tradisional atau yang lebih dikenal sebagai jamu yaitu bahan alam yang disediakan secara tradisional. Jamu dibuat dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan. Jamu cair di Indonesia merupakan bentuk jamu paling disukai oleh masyarakat, dimana 59% konsumen nasional memilih jamu jenis ini. Perkembangan minat masyarakat yang besar terhadap produk jamu penambah stamina  sering disalahgunakan produsen jamu yang dalam menambahkan bahan kimia obat (BKO). Pemakaian bahan kimia obat dalam jangka panjang menyebabkan toksisitas, salah satu BKO yang sering disalahgunakan adalah sildenafil sitrat, sildenafil sitrat untuk penggunaannya harus dengan pengawasan dokter serta dalam dosis yang tepat agar tidak menimbulkan toksisitas Review artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjawab permasalahan pada penerapan identifikasi sildenafil sitrat pada sediaan cair jamu kuat dengan menggunakan metode KCKT. Penerapan penelitian menggunakan metode naratif dari hasil pengelompokan data-data hasil review artikel yang sejenis sesuai dengan hasil yang digunakan untuk menjawab kebutuhan metode yang akan dipakai pada penelitian. Hasil review yang diperoleh sebanyak 8 artikel yang ditemukan yaitu metode KCKT dapat digunakan untuk mengidentifikasi kandungan bahan kimia obat sildenafil sitrat dalam sediaan cair jamu kuat dengan preparasi sampel menggunakan pelarut metanol, air, dan asetonitril dan mengandung buffer asam format 0,1 % kemudian dilakukan vortex dan ultrasonik dan sistem KCKT yang digunakan yaitu  Fase gerak A (Acetonitrile):Fase gerak B (20 mmol/L ammonium acetate, 0.2% formic acid dan 10 mmol/L triethylamine) dengan elusi secara gradien Laju aliran di set 1,0 ml/menit, volume injesi 5 μL, suhu kolom diset 30˚C dan pada panjang gelombang 292 nm.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 11-17
Author(s):  
Sandry Kesuma

Traditional medicine (herbal medicine) including traditional drinks that are still consumed by the community, so it must be considered the safety of traditional medicine both in terms of microbes and their chemical aspects. Based from BPOM RI rules No. 12 2014 concerning requirements for traditional medicines may not contain Escherichia coli with negative/ml or <3MPN/ml and BPOM RI rules No. 32 2019 concerning safety and quality requirements of traditional medicines with a cyclamate use limit of 1,250g g/L. The research uses the MPN method, gram staining and gravimetric aim to determine Escherichia coli contamination and cyclamate content in tamarind turmeric herbs in several traditional markets in Malang. The research is a descriptive research with observational design. The number of samples are 4 tamarind turmeric herbs from Bareng market, Besar market, Sukun market and Oro-orodowo market. The result of Escherichia coli test showed that 1 positive sample contained Escherichia coli with an MPN value of 7,4 MPN/ml and 1 positive sample contained cyclamate with levels of 4,0182 g/L that didn’t meet the requirements


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 18-27
Author(s):  
RUSMIATI RUSMIATI

Dunia Kesehatan tidak akan lepas dari aktivitas komunikasi kelompok, termasuk pengaruh komunikasi tentang Vaksin Inovac terhadap keesadaran masyarakat, ada beberapa pihak masyarakat yang mempersoalkan atau meragukan keamanan dan kehalalan Vaksin Inovac, jadi banyak sekali masyarakat yang belum tau tentang Vaksin Inovac dan masih takut untuk menggunakannya, karena itu masyarakat kurangnya informasi yang benar atau kurangnya kesadaran komunikasi tentang vaksin inovac yang dapat memutus rantai penyebaraan covid-19. Permasalaahan dalam ppenelitian ini adalah bagaaimana peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap pentingnya Vaksin Inovac. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan cara membuat Kuisioner menggunakan google form kemudian disebarkan kepada masyarakat. Bentuk penelitian ini bersifat persuasif yang bertujuan agar mendapatkan gambaran dari perumusan masalah. Data yang digunakan bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur-literatur, serta teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa sangat minim sekali kesadaran pemahaman masyarakat mengenai vaksinasi dan masih banyak masyarakat yang takut akan jika divaksin takut efek samping yang akan ditimbulkan jika disuntik Vaksin Inovac.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
IKLILA ZAHRA

Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan atau bahan lainnya. Salah satu contoh obat tradisional adalah Tanaman Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.). Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.) memiliki beberapa kandungan kimia seperti Flavanoid, alkaloid, tanin dan kandungan kimia lainnya yang diyakini berkhasiat untuk pengobatan beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, asam urat dan antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri pada Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil Penelitian : Zona hambat antibakteri pada ekstrak etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.) didapatkan hasil yaitu pada konsentrasi 20% sebesar 7,48±017 mm; 40% sebesar 11,67±0,13 mm; 60% sebesar 14,18±0,21 mm dan 80% sebesar 16,60±0,17 mm. Daya hambat terbesar didapatkan pada konsentrasi ekstrak 80% yaitu sebesar 16,60±0,17 mm


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Siti Nur Indriyah

Pada era modern ini tenaga kefarmasian dituntut untuk bekomunikasi dengan baik, karena ini penting dalam pelayanan obat pada pasien. Banyak terjadi kekurang pahaman pasien terhadap pemakaian obat karna kurangnya komunikasi. Maka, penelitian ini dilakukan guna meningkatkan pengetahuan pasien terhadap penggunaan obat yang baik dan benar agar dapat melakukan swamedikasi sendiri dirumah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau bertanya dan berkonsultasi dengan Apoteker tentang penggunaan obat yang baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian survei diaplikasikan guna mengoleksi informasi dan data mengenai populasi, memakai sampel yang relative kecil. Bentuk penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah deskriptif dimana prosedur penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran subjek atau objek, dan menggunakan teknik pengumpulan data primer yaitu dengan data yang dikumpulkan sendiri. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa masih banyak masyarakat yang minim akan pengetahuan tentang penggunaan obat yang baik dan benar serta masyarakat banyak yang tidak mau melakukan konseling dengan Apoteker langsung.   Kata Kunci : pelayanan, konseling , swamedikasi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document