Jurnal Agroristek
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

35
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Jabal Ghafur

2721-0782, 2615-417x

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 12-18
Author(s):  
Hamdani Hamdani ◽  
Safrika Safrika

Pemasaran merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kegiatan usaha, begitu pula halnya dengan usaha peternakan ayam broiler. Pemasaran ayam broiler termasuk kedalam subsistem agrobisnis hilir, kegiatan ini dapat membantu peternak dalam menyalurkan produk hasil ternaknya agar sampai kepada konsumen. Untuk mengetahui tingkat skala usaha yang dapat memberikan pendapatan dan keuntungan maksimal pada pelaku kegiatan usaha ternak diperlukan suatu penelitian atau kaji widya yang memungkinkan dapat mengungkapkan besarnya pendapatan dan keuntungan serta efisiensi pemasaran usaha ternak ayam broiler sebagai ternak potong yang dilakukan pada skala kecil oleh masyarakat di  Laweueng Kabupaten Pidie. Permasalahan dalam penelitian ini adalah berapakah pendapatan yang diperoleh petani ayam potong di Laweuen dan apakah pemasaran ayam potong di Laweueng sudah efisien. Adapun tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh petani ayam potong di Laweueng Kecamatan Muara Tiga dan untuk mengetahui pemasaran ayam potong di Laweueng Kecamatan MuaraTiga apakah sudah efisien. penelitian ini menggunakan analisis Analisis Tingkat Pendapatan Usaha Ternak, Analisis ini bertujuan untuk melihat tingkat pendapatan pada setiap sekat-sekat volume kegiatan yang diusahakan dan membandingkan pendapatan masing-masing usaha. Analisis Efisiensi Usaha (EFU), Analisis EFU diguanakan untuk menghitung sejauh mana tingkat efisiensi yang dicapai pada tiap-tiap tingkatan volume usaha ternak ayam broiler sebagai ternak potong.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan yang di peroleh dari usaha ayam potong di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 38.938.444/periode. Dengan nilai R/C diperoleh 1,48 artinya lebih besar dari pada 1 berarti usaha ayam potong di Kecamatan Muara Tiga layak untuk dijalankan. Pemasaran ayam potong di Laweueng Kecamatan Muara Tiga sudah efisien. saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini diharapkan kepada produsen dapat menjaga usahanya sebagai pendapatan bagi keluarga karena memberikan pendapatan yang layak untuk keluarganya. Yang harus diperhatikan dalam usaha ternak ayam potong adalah tingkat kesehatan ayam, kebersihan kandang, dan lain sebagainya supaya pendapatan tetap stabil jika tidak terjadi kematian yang sangat besar. Dan diharapkan ada yang melanjutkan penelitian ini supaya sempurna.Kata kunci: Pendapatan, Efisiensi Usaha dan Pemasaran


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 6-11
Author(s):  
Budi Alhadi ◽  
Jamilah Jamilah ◽  
Abdul Hadi
Keyword(s):  

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji perlakuan sistem olah tanah dan aplikasi urin sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Penelitian dilaksanakan di kebun warga Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie. Bahan yang digunakan adalah urin sapi, benih terung ungu cap panah merah varietas YUMI F1, plastik PE, pupuk kandang, air serta kelengkapan lain dalam menunjang penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancanagan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama sistem olah tanah  (T) yang terdiri dari 3 taraf; T0= tanpa olah tanah, T1= olah tanah minimum, T2= olah tanah konvensional, dan faktor kedua aplikasi urin sapi (U) yang terdiri dari 4 taraf; U0= 0 cc/l air, U1= 20 cc/l air, U2= 40 cc/l air, U3= 60 cc/l air. Hasil penelitian menunjukkan sistem olah tanah  berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 20 dan 60 HST dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah per plot dan berat buah per plot serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 40 HST. Sistem olah tanah yang terbaik dijumpai pada perlakuan sistem olah tanah konvensional. Urin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah per plot dan berat buah per plot, berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman. Urin sapi  yang terbaik dijumpai pada perlakuan konsentrasi urin sapi 20 cc/L air.Kata kunci: sistem olah tanah, urin sapi, terung ungu


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Al Asri Abubakar ◽  
Hamdani Hamdani ◽  
Aditya Saputra
Keyword(s):  

Depot air masak merupakan industri yang melakukan proses pengolahan air mentah menjadi air masak yang dikemas kegalon, dan dijual langsung kepada konsumen untuk mengetahui kelayakan finansial usaha air masak dengan sistem sterelisasi perebusan (Studi Kasus Di Depot Kang Santri Gampong Rhieng Blang Kecamatan Meureudu Pidie Jaya). Objek penelitian ini adalah di depot Kang Santri Gampong Rhieng Blang Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis dengan menggunakana pendekatan analisis pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jumlah sampel yang diambil 5 orang. Berdasarkan kelayakan finansial usaha air masak dengan sistem sterilisasi perebusan di depot Kang Santri Gampong Rhieng Blang Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya memiliki rata-rata biaya produksi RP. 7.972.500 yang terdiri dari rata-rata penerimaan sebesar Rp. 10.192.000/bulan bersih pendapatan dan rata-rata pendapatan usaha Rp. 2.219500/bulan dari pendapatan bersih. Nilai R/Ratio 1,28 memberikan arti bahwa dengan modal Rp. 1 menghasilkan pendapatan sebesar 1,28 hal ini menunjukan usaha air masak Kang Santri layak untuk di usahakan. Kata kunci: Pendapatan, Kelayakan, Finansial, Air Masak


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 95-105
Author(s):  
Bukhari, Nuryulsen Safridar, Rudi Fadli

The purpose of this study were: (1) To determine the effect of dolomite lime and phosphorus fertilization on soils that were often inundated on the growth and yield of peanuts, (2) to determine the interaction between these two factors on the growth and production of peanuts in soils that were often inundated. The experimental design used in this study was "Randomized Block Design", with 3 (three) replications and 2 (two) factors studied, namely the effect of dolomite (Liming) (K) lime with 4 (four) levels, namely; K0 = 0 gr / polybag, K1 = 2 gr / polybag, K2 = 4 gr / polybag, and K3 = 6 gr / polybag. While Phosphorus (Sp-36) (P) fertilization with 3 (three) levels, namely; P0 = 0 gr / polybag, P1 = 2.5 gr / polybag, P2 = 5 gr / polybag. The variables observed to show the effect of dolomite lime and Sp-36 fertilization were: (1) Plant height: measured at the age of 21, 42, 63 days after planting (DAS). (2) A number of branches per clump (cm). (3) The number of flowers per family. (4) The yield of pods per polybag (gram). And (5) the number of pods per (fruit). The results of the research on the effect of dolomite liming treatment on the growth and yield of groundnut showed that: (1) had a very significant effect (level of 1%) on plant height at 21, 42 and 63 DAS, (2) had no significant effect on the number of branches per clump, (2) 3) It had a significant effect (level of 5%) on the number of flowers per clump, (4) had a very significant effect (level of 1%) on the yield of pods per polybag, and (5) had a very significant effect (level of 1%) on the number of pods per hill. While the effect of phosphorus fertilization treatment on the growth and yield of peanuts showed that: (1) had a very significant effect (level of 1%) on plant height at 21 and 42 DAS, (2) had no significant effect on the number of branches per clump, (3) very real (level 1%) on the number of flowers per clump, (4) had a very significant effect (level 1%) on the yield of pods per polybag, and (5) had a significant effect (level 5%) on the number of pods per hill. The interaction between dolomite liming and phosphorus fertilization on the growth and yield of peanuts in all the variables studied (plant height, number of branches per clump, number of flowers per clump, a yield of pods per polybag and number of pods per hill), showed a very significant effect (level 1%).Keywords: Dolomite lime, phosphorus fertilization, soil, peanuts.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 79-94
Author(s):  
Julia, Junaidi, Anidar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bantuan modal BRI terhadap peningkatan pendapatan petani padi di Gampong Kerumbok Aree Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. Penelitian di mulai dari bulan November sampai dengan bulan Desember 2017 sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 responden dari populasi 15 petani padi sawah yang menggunakan bantuan modal BRI di Gampong Keurumbok Aree Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan selanjutnya data ditabulasi dan dijelaskan secara deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modal BRI berpengaruh terhadap pendapatan petani padi di Gampong keurumbok Aree Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi data dilapangan dengan rata-rata pendapatan petani sebelum mendapatkan pinjaman rata-rata sebesar Rp.1.180.000 dan sesudah mendapatkan pinjaman modal terjadi kenaikan pendapatan rata-rata sebesar RP. 2.326.000.Kata Kunci : Modal BRI, Peningkatan Pendapatan


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 64-72
Author(s):  
Emilda, Emilda
Keyword(s):  

Pertanian organik makin diminati karena kecenderungan masyarakat untuk hidup sehat, termasuk di masa pandemi Covid 19 saat ini. Salah satu ciri pertanian organik adalah menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) sintetis. Bahan-bahan hayati dari tumbuhan dan hewan diketahui memiliki potensi sebagai sumber ZPT alami. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan potensi beberapa bahan hayati sebagai ZPT alami dan mengetahui senyawa ZPT yang terkandung didalamnya. Sedangkan metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan. Berdasarkan sejumlah hasil penelitian yang dikaji diketahui bahwa ekstrak bawang merah, air kelapa, ekstrak tauge (kecambah kacang hijau) serta ekstrak dari hewan moluska memiliki potensi sebagai ZPT alami. Ekstrak bawang merah, tauge dan hewan-hewan moluska mengandung auksin yang dapat memacu pertumbuhan akar, tunas dan bibit. Sedang air kelapa mengandung auksin, berbagai sitokinin, giberelin dan asam absisat. Hanya saja pengaplikasiannya belum mencapai hasil yang optimal, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk pengembangan.Kata kunci: ZPT alami, ekstrak bawang merah, air kelapa, auksin, sitokinin


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 73-78
Author(s):  
Aidilof, Sri Rahayu, Supriadi
Keyword(s):  

Peternakan sapi lokal Aceh  rata-rata masih berskala kecil dan bersifat tradisional menyebabkan  produktivitas  ternak rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Inseminasi Buatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas sapi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada  bulan Januari sampai dengan Maret 2019 dengan lokasi penelitian  di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri (BPTU-HPT Indrapuri).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan Insemiansi Buatan (IB) berdasarkan Service Per Conception (S/C) dan Conception Rate (CR). Data yang digunakan  adalah data kuantitatif  yang diperoleh  dari petugas dan catatan rekording dengan metode observasi dan wawancara kepada petugas dan pejabat yang  membidangi inseminasi buatan.Materi yang digunakan adalah sapi aceh yang di-IB pada tahun 2017 sebanyak 19 ekor dan 2018 sebanyak 22 ekor dengan pejantan yang berasal dari sapi aceh.Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa S/C sapi aceh di BPTU-HPT Indrapuri yaitu 1,12 dan CR 89,47% untuk tahun 2017. Dan untuk tahun 2018 diperoleh nilai S/C 1,16 dan CR 86,36%. Hasil perhitungan Chi-Square trhadap S/C antara tahun 2017 dan 2018 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P 0,05). Sedangkan hasil uji Z terhadap CR sapi aceh untuk tahun 2017 dan 2018 juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata  antara tahun 2017 dan 2018.Hasil inseminasi buatan pada BPTU-HPT Indrapuri ini sangat baik bila dibandingkan dengan rata-rata normal S/C yaitu 1,6 – 2,0 dan CR yaitu 60-70 persen.Kata kunci : Inseminasi Buatan, Service Per Conception, Conception Rate


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 51-58
Author(s):  
Helmi, Ilyas, Edy Marsudi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi kotoran ayam dan SP-36, menentukan dosis optimum  pupuk kandang ayam dan SP-36 terhadap performa system perakaran  dan hasil  tanaman kacang tanah.   Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 kali ulangan yang terdiri dari 2 faktor perlakuan.Faktor pertama 4 taraf kotoran ayam masing-masing P0 (0 ton.ha-1), P1(5 ton.ha-1), P2(10 ton.ha-1), P3(15 ton.ha-1). Faktor kedua 3 Taraf SP-36 masing-masing F0 (0 kg.ha-1), F1(150 kg.ha-1), F2 (200 kg.ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi perlakuan pupuk kandang ayam dan SP-36 tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar, jumlah bintil akar dan berat basah polong,  tetapi berpengaruh nyata terhadap berat basah akar. Kombinasi kotoran ayam 15 ton.ha-1 dan SP-36200 kg.ha-1 memberikan berat akar terbaik (7,33gr.tanaman-1). Kata Kunci: kotoran ayam, fosfat dan hasil kacang tanah.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Zufahmi, Ervina Dewi, Maulinda

Penelitian ini berjudul ”Keanekaragaman  Jenis Tumbuhan Pekarangan yang terdapat di Kemukiman Lueng Putu Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya”, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan pekarangan di kemukiman Lueng Putu. Penelitian ini menggunakan metode survey Eksploratif dengan metode Simple random sampling. Analisis data ditentukan dengan Indeks Keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 79 jenis tumbuhan yang termasuk kedalam 34 Famili. Indeks keanekaragaman jenis tumbuhan pekarangan yang ditemukan di Kemukiman Lueng Putu tergolong kriteria tinggi yaitu H’=3,465.Kata kunci: Keanekaragaman, Tumbuhan, Pekarangan


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 59-63
Author(s):  
Djoko Subagyo, Sri Rahayu
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi repeat breeding pada sapi aceh di Kabupaten Pidie sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Sampel diperoleh  dari data sekunder laporan Dinas Peternakan Kabupaten Pidie 161 ekor sapi aceh betina. Dilakukan dalam bentuk study observasi dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan  dataprimer dilakukan   dengan pengamatanlangsung dan wawancara melalui kuisioner terhadap peternak dan inseminator. Data yang di peroleh ditabulasikan, sedangkan untuk melihat prevalensi repeat breeding dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini didapat prevalensi repeat breeding 58,3 %. Dan kesimpulannya adalah prevalensi repeat breeding sapi aceh di Kabupaten Pidie 58,3 % . Faktor yang menyebabkan adalah manajemen pemeliharaan, pengetahuan peternak dan inseminator. Kata kunci: prevalensi, repeat breeding, Sapi Aceh


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document