Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Trisakti

2747-1128

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
David Gunarso B. S ◽  
Fero Natanael ◽  
Inocensius Jason Enrico ◽  
Lestari Maliki ◽  
Thomas Valentino

Dengan adanya pandemi COVID-19, sektor ekonomi Indonesia, terutama UMKM, mengalami kesulitan untuk bersaing dalam mempertahankan bisnisnya. Perilaku Konsumen yang skeptis, terutama di bidang makanan dan minuman, menjadi sebuah tantangan yang besar dalam mengembangkan bisnis tersebut. Di satu sisi, penggunaan internet di Indonesia memiliki salah satu angka terbesar. Media sosial Instagram telah menjadi tempat terbaik dalam menjual produk makanan dan minuman. Instagram memiliki banyak fitur yang dapat digunakan dalam memasarkan produk. Penjadwalan kalender digital marketing dapat menjawab dan membantu UMKM dalam sektor makanan dan minuman. Salah satu cara menyusun penjadwalan konten media sosial adalah dengan kerangka kerja SOSTAC dan SCAMPER untuk menciptakan kalender digital marketing.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Cover Cover

Cover


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Irfan Marwanza ◽  
Masagus Ahmad Azizi ◽  
Chairul Nas ◽  
Syamidi Patian ◽  
Wiwik Dahani ◽  
...  

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tanaman kelapa yang berlimpah. Tanaman kelapa memiliki banyak manfaat mulai dari akar, pohon hingga buahnya. Saat ini, pohon kelapa sudah banyak dimanfaatkan namun belum optimal, khususnya limbah padat kelapa. Limbah padat kelapa dapat diubah menjadi briket yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat menjadi bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan api. Desa Banjar Wangi, Kecamatan Polosari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten merupakan salah satu desa yang sebagian besar masyarakatnya memasak dengan kayu bakar. Kayu bakar merupakan bahan bakar yang murah dan mudah didapatkan dibandingkan gas elpiji. Selain itu, Desa Banjar Wangi dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tempurung kelapa, namun tidak dimanfaatkan dengan optimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam pengolahan tempurung kelapa menjadi briket melalui pelatihan kepada masyarakat agar meningkatkan nilai tambah dari limbah dan menambah penghasilan masyarakat. Pelatihan diikuti dengan 30 peserta yang melibatkan mahasiswa. Pelatihan ini meliputi tahap pembersihan tempurung kelapa, pembakaran, penggilingan, pencetakan dan pengeringan sehingga didapatkan briket arang tempurung kelapa.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Sheila Soesanto ◽  
Octarina Octarina ◽  
Joko Kusnoto
Keyword(s):  

Selama masa pandemi Covid-19 ini, pelayanan bidang kesehatan, khususnya bidang kedokteran gigi hanya menangani kasus-kasus emergensi. Pembatasan ini dilakukan karena resiko penularan virus antara dokter gigi dan pasien sangatlah tinggi mengingat posisi dokter gigi dan pasien ‘face to face’ selama perawatan. Komunitas masyarakat di RT 014/RW 008, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat merupakan daerah yang padat penduduk dalam lingkup yang sempit dan sederhana. Oleh karena itu, sangat diperlukan edukasi pada masyarakat untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut secara khusus agar terhindar dari gigi berlubang dan mengetahui cara pembersihan gigi yang tepat. Dengan demikian masyarakat dapat menghindari pergi ke ke dokter gigi yang merupakan upaya pencegahan dari terjangkitnya virus Covid-19. Penyuluhan kesehatan gigi dilakukan pada komunitas masyarakat di RT 014/RW 008, melalui media Zoom pada tanggal 28 Juli 2020. Materi yang diberikan meliputi penjelasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi menyikat gigi yang baik, pelatihan sikat gigi bersama, dan sesi tanya jawab. Penyuluhan berjalan dengan lancar yang ditandai dengan adanya komunikasi dua arah dengan masyarakat. Selain itu, terlihat antusias warga yang tinggi waktu menyikat gigi bersama dan berkonsultasi mengenai masalah-masalah kesehatan gigi yang mereka alami. Dilakukan pemberian kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan yang meliputi pengetahuan seputar kesehatan gigi. Pengetahuan komunitas masyarakat di RT 14/RW 008, Jatipulo mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benarpun bertambah dengan pemberian materi penyuluhan. Hal ini terlihat dari hasil penilaian kuesioner yang meningkat setelah dilakukan penyuluhan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Daftar Isi

daftar isi


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Marie Louisa ◽  
Johan Arief Budiman ◽  
Trijani Suwandi ◽  
Sariyani Pancasari Audry Arifin
Keyword(s):  

<p>ABSTRAK<br />Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak harus melibatkan interaksi antara anak, orang tua dan dokter gigi.<br />Anak Berkebutuhan Khusus tidak bisa menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari secara normal sehingga<br />membutuhkan bantuan orang lain disekitarnya, baik itu orang tua, anggota keluarga, pengasuh, maupun guru di<br />sekolah. Anak Berkebutuhan Khusus memerlukan bantuan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Pada<br />Anak Berkebutuhan Khusus, karena adanya keterbatasan dari segi kognitif, psikomotor, maupun afektif,<br />pelatihan akan lebih efektif bila diberikan kepada para pendamping (orang tua dan guru). Target pelatihan<br />menjaga kesehatan gigi dan mulut kali ini adalah orang tua dan guru Anak Berkebutuhan Khusus di SLB C Dian<br />Kusuma Pelatihan dilengkapi dengan video demonstrasi, dilakukan secara daring menggunakan aplikasi Zoom,<br />dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2020, dengan tim pelaksana yang beranggotakan 4 dosen dan 4 mahasiswa<br />klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, diikuti oleh 30 partisipan. Pengetahuan peserta dinilai<br />dengan pre-test dan post-test menggunakan Google Form. Hasil penyuluhan pelatihan menjaga kesehatan gigi<br />dan mulut bagi orang tua dan guru Anak Berkebutuhan Khusus di SLB C Dian Kusuma yang dilakukan melalui<br />media webinar menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai rerata Pre test adalah 77+22,53 dan nilai rerata Posttest<br />adalah 98+11,99 Terdapat peningkatan nilai Post-test para peserta penyuluhan sebesar 22% dengan<br />perubahan peningkatan persentasi jawaban benar dari pre-post test berkisar dari 6,6%-45%.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Alfiansyah Zulkarnain ◽  
Jessica Laurencia ◽  
Ellis Melini

Sekolah Darussalam merupakan sekolah swasta yang berletak pada Kelurahan Mekar Bakti, Kecamatan Panongan, Tangerang. Sebagai bagian dari program kerjasama antara Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan dengan Pemerintah Kecamatan Panongan dalam program pengembangan dan pemberdayaan desa binaan di daerah tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Desain untuk Masyarakat, menjadikan proyek ini bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dosen bersama tim mahasiswa. Kegiatan ini menggunakan metode Design Thinking dengan pendekatan Participatory Action Research, yang mana melibatkan anggota komunitas Sekolah Darussalam sebagai narasumber ahli dan pengguna. Mulai dari pengajar, administrasi, sampai dengan murid-murid, dilakukan interaksi dan wawancara untuk memahami kondisi di lingkungan sekolah. Hasil observasi pada lingkungan sekolah menunjukkan bahwa ada kebutuhan pengembangan program dan fasilitas sekolah, terutama dalam sektor kebersihan lingkungan, penghijauan, pengelolaan sampah, keterampilan, dan kesehatan anak. Setalah itu dilakukan perancangan prototipe desain dan pengukuran pre-test/post-test untuk mengukur tingkat keberhasilan dari solusi desain yang dihasilkan. Puncak dari kegiatan ini adalah peresmian, ulasan dan laporan kegiatan kepada pemangku kepentingan melalui acara bernama “Mekar BerBakti untuk Lingkungan”. Diharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan dan menjadi model pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan Design Thinking dan Participatory Action Research.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Purwanti Murdaningsih ◽  
Yunisa Fitri Andriani ◽  
Zita Nadia
Keyword(s):  

Keberadaan laboratorium praktik bagi SMK sebagai sekolah vokasi menjadi syarat mutlak bagi kelancaran proses belajar. SMK Pariwisata tak terkecuali juga membutuhkan kelengkapan tersebut. Laboratorium Front office atau kantor depan sebagai salah satu jurusan di SMK Pariwisata setidaknya memerlukan sebuah sign sistem visual sebagai penjelas informasi dalam kegiatan praktik kantor depan. Sign sistem dalam laboratorium kantor depan mitra kami di SMK Pariwisata Sumbangsih masih terbilang sangat minim. Berdasarkan survey dan FGD yang telah dilakukan sebelumnya Kami tergerak untuk membantu mitra kami sekaligus sebagai bahan praktik mata kuliah Environmental Graphic Design dan Infografis yang sedang berlangsung pada semester ini di prodi kami, sehingga mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan teori yang didapat di kampus kepada mitra kami. Solusi yang kami berikan berupa perancangan signage dalam bentuk spanduk, mini X banner, katalog wisata dan buku ajar sebagai pendukung kelengkapan laboratorium kantor depan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Qurrotu Aini Besila Aini Besila ◽  
Nur Intan Mangunsong ◽  
Titiek Purwanti Debora

<p>ABSTRAK<br />Pandemi Covid 19 telah memaksa masyarakat untuk membatasi kegiatan keluar rumah, termasuk berbelanja ke pasar. Guna melengkapi kebutuhan sayur dan bumbu dapur (warung hidup) sehari-hari, sebagian masyarakat berinisiatif untuk bercocoktanam di lahan rumahnya agar dapat menunjang ketahanan pangan keluarga. Permasalahan yang timbul kemudian adalah bagaimana menyiasati keterbatasan lahan di perkotaan untuk melakukan kegiatan bercocoktanam. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberi wawasan tentang berbagai metoda/teknik bercocoktanam sayur dan tanaman bumbu dapur, serta bagaimana menatanya di lahan terbatas. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan dalan bentuk daring (zoom), dimana tim pelaksana mempresentasikan alat dan bahan yang dibutuhkan, memutar video tahapan serta mendemonstrasikan cara/metode untuk mengatasi keterbatasan lahan dengan melakukan penataan tanaman secara vertikal dan menyusun tanaman menyerupai tirai. Kegiatan yang dilaksanakan di Rt. 001/Rw. 13, Kavling Marinir, Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini diikuti oleh 25 keluarga. Kegiatan mendapat respon yang positif dari peserta penyuluhan. Setelah kegiatan dilaksanakan, pengetahuan dan keterampilan warga dalam bercocoktanam sayur dan bumbu dapur (warung hidup) di lahan terbatas meningkat.</p>


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
R. Hari Karyadi Oetomo ◽  
Rini Setiati ◽  
Udi Syahnoedi Hamzah ◽  
Djoko Sulistyanto ◽  
Rizky Satrio Putra Sanjaya
Keyword(s):  

Daerah Sukacai, Pandeglang adalah daerah di Jawa Barat yang dikenal masyarakatnya mempunyai ketrampilan membuat emping dan penghasil melinjo. Kebiasaaan masyarakat dalam membuat emping masih menggunakan palu yang diketokkan pada 2 atau 3 buah melinjo yang sudah disangrai dengan pasir. Pekerjaan yang masih sangat tradional ini mempunyai potensi akan melukai tangan pekerja jika kurang hati-hati atau kondisi yang terlalu capai. Jika tangan pekerja terluka karena terkena palu penggetok emping, maka untuk beberapa saat tangan tidak dapat digunakan untuk berkerja, sehingga produksi emping akan menurun. Hal ini berdampak pula terhadap penghasilan di masyarakat tersebut. Tujuan dari PKM ini adalah untuk memberi pengetahuan tentang pentingnya HSE (Health, Safety, Environment) atau juga yang dikenal dengan nama K3 (Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Lingkungan). HSE/K3 adalah suatu kondisi dalam pekerjaan dan hidup yang sehat serta aman baik itu bagi pekerja, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan pengetahuan dan pelatihan penggunaan alat penggetok emping yang telah dirancang mempunyai tingkat keamanan yang lebih baik. Pelatihan penggunaan alat penggetok emping ini merupakan salah satu bentuk solusi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Sukacai, Pandeglang dalam melaksanakan pekerjaanya sehari-hari. Kegiatan PKM yang telah dilakukan ini memberi dampak positif, dimana masyarakat lebih merasa aman dalam bekerja. Meningkatnya rasa aman ini berdampak positif pula terhadap produksi emping melinjo mereka. Berdasarkan kegiatan PKM ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pengetahuan dan pelatihan penggunaan alat bantu penggetok emping ternyata dapat meningkatkan kesehatan, keselamatan dan keamanan masyarakat dalam bekerja.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document