<p>PT. Armstrong Industri Indonesia merupakan produsen komponen elektronik dan otomotif. Bahan baku yang digunakan adalah <em>plastic film</em>, <em>tape</em>, <em>foam</em>, <em>felt</em>, <em>cork</em>, <em>pappe</em>r, <em>non woven fabric</em>, dan <em>rubber</em>. Permasalahan yang dihadapi saat ini, tidak ada kepastian jumlah permintaan dari pihak pembeli dan belum ada sistem manajemen persediaan dari kedua belah pihak. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menyediakan persediaan dalam jumlah yang tidak terencana dengan baik, mengakibatkan pemborosan biaya persediaan. Tujuan penelitian, menentukan ukuran lot optimal antara pemasok tunggal dan multi pembeli untuk multi produk dengan menggunakan <em>Vendor Managed Inventory</em> (VMI) dan <em>Genetic Algorithm</em> (GA) berdasarkan total biaya persediaan minimum.</p><p>Penelitian, dilakukan terhadap dua pihak pembeli PT.X dan PT.Y, dan dua buah produk, yaitu <em>LL Flush With 4 Folding</em> (LLFW4F) dan <em>LL Flush Without Folding</em> (LLFWOF) dan PT. Amstrong Indonesia pihak pemasok.</p><p>Penerapan Metode<em> Vendor Managed Inventory</em> (VMI) dan <em>Genetic Algorithm</em> (GA), untuk memecahkan permasalahan persediaan multi-buyer multi-produkdan pemasok tunggal, untuk menentukan lot optimal. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh untuk ukuran lot optimal, total biaya persediaan kondisi awal sebesar Rp 61.855.631,- menggunakan VMI, sebesar Rp. 54.955.334,- menggunakan GA sebesar Rp. 27.762.125,- yang berarti, terjadi penghematan masing masing sebesar 11,16% dengan metode VMI dan 44,88% dengan menggunakan GA dibandingkan kondisi awal.</p>