Journal of Agro Complex
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

59
(FIVE YEARS 22)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Institute Of Research And Community Services Diponegoro University (Lppm Undip)

2597-4386

2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 184
Author(s):  
Ririn Nur Fitriani ◽  
Susilo Budiyanto ◽  
Sukarjo Sukarjo
Keyword(s):  

  Penelitian bertujuan untuk mengkaji respon pertumbuhan tanaman kedelai, produksi dan kualitas kedelai pada tanah yang tercemar logam nikel yang diberi biokompos.Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Terpadu BALINGTAN (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) Pati, Jawa Tengah dari bulan November 2018 – Februari 2019. Rancangan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 5 x 3 dengan 3 ulangan.Faktor pertama yaitu perlakuan konsentrasi cemarannikel (Ni) 0, 25, 50, 75, 100 ppm dan faktor kedua yaitu perlakuan dosis biokompos 0 ton/ha, 3,5 ton/ha dan 7ton/ha. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada tanah yang diberi biokompos kurang dari 7 ton/ha dan semua tingkat cemaran menunjukkan penurunan pertumbuhandan produksi kedelai. Tanah yang diberi biokompos 7 ton/ha pada perlakuan konsentrasi cemaran nikel 25 ppm menghasilkan produksi kedelai (jumlah polong isi) setara atau sama dengan tanah tanpa cemaran nikel. Konsentrasi nikel dalam biji kedelai pada tanah yang tercemar nikel 25 ppm dengan diberi biokompos 7 ton/ha masih berada diatas ambang batas yang diijinkan. Kata kunci: kedelai, cemarannikel, biokompos


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Rizal Try Nofiyanto ◽  
Florentina Kusmiyati ◽  
Karno Karno
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan BAP dan IAA pada media pengakaran kultur jaringan terhadap pertumbuhan tanaman pisang raja bulu (Musa paradisiaca). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Benih Hortikultura Salaman, Magelang pada bulan Juni hingga Agustus 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 4 (empat) kali ulangan. Faktor pertama adalah hormon BAP dengan konsentrasi masing-masing 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; dan 2 ppm, faktor kedua yaitu hormon IAA dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, dan 4 ppm. Kombinasi perlakuan sebanyak 25 dengan 4 kali ulangan, sehingga terdapat 100 unit percobaan yang setiap unit percobaan terdiri dari 5 planlet pisang raja bulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi perlakuan BAP dan IAA terhadap parameter pertumbuhan planlet pisang raja bulu. Kombinasi BAP 1 ppm + IAA 3 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah daun dan diameter batang, sedangkan kombinasi BAP 0,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah akar dan panjang akar. Kombinasi BAP 1,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada tinggi planlet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat pengatur tumbuh BAP 0,5 – 1,5 ppm + IAA 3 – 4 ppm direkomendasikan untuk media pengakaran kultur jaringan pisang raja bulu. Kata kunci: in vitro, BAP, IAA, plantlet, pisang


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Maulana Azhar Adipraja ◽  
Syaiful Anwar ◽  
Florentina Kusmiyati

Jahe merupakan tanaman yang bagian rimpangnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi paclobutrazol dan pelapisan lilin lebah dalam mempertahankan mutu rimpang benih jahe merah selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2018 di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 4x4 dengan 3 kali ulangan dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah konsentrasi paclobutrazol dengan 4 taraf, terdiri atas 0, 500, 1000, 1500 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi lilin lebah dengan 4 taraf, terdiri atas 0, 4, 6, dan 8 %. Penyimpanan dilakukan pada kondisi ruang simpan dengan suhu 28-30°C selama tiga bulan. Penyemaian dilakukan selama satu bulan setelah masa penyimpanan. Parameter yang diamati adalah jumlah rimpang bertunas, tinggi tunas, susut bobot rimpang dan kadar air rimpang. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan paclobutrazol dengan konsentrasi 500 ppm dan perlakuan lilin lebah konsenrasi 4% dapat menghambat tinggi tunas, mempertahankan jumlah rimpang bertunas, susut bobot rimpang dan kadar air rimpang hingga akhir masa simpan.Kata kunci: jahe merah, paclobutrazol, lilin lebah.


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 151
Author(s):  
Astrie Dian Jayanti ◽  
Karno Karno ◽  
Budi Adi Kristanto
Keyword(s):  

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh jumlah ruas stek dan sumber pupuk nitrogen yang berbeda pada pertumbuhan dan produksi simplisia tanaman Kumis Kucing(Orthosiphon aristatus). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah jumlah ruas batang stek (3, 5, dan 7 ruas) dan faktor kedua adalah sumber pupuk nitrogen (urea, pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, dan pupuk kandang kambing). Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi panjang tunas total, jumlah daun, dan volume akar. Parameter produksi yang diamati yaitu berat daun (simplisia) segar dan kering. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah ruas stek mampu meningkatkan panjang tunas total, jumlah daun, dan volume akar. Penggunaan sumber hara nitrogen yang berbeda hanya meningkatkan parameter volume akar. Kedua perlakuan belum mampu meningkatkan produksi simplisia tanaman kumis kucing, serta tidak menunjukkan adanya interaksi pada seluruh parameter penelitian. Kata kunci : Orthosiphon aristatus, Simplisia, Stek, Sumber Nitrogen. 


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Hafidz Fikri Asyari ◽  
Eny Fuskhah ◽  
Endang Dwi Purbajanti

Tujuan penelitian adalah mengkaji waktu inokulasi terbaik dan pemberian berbagai jenis mulsa organik terhadap produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L. Var. Takar) pada lahan salin dengan tingkat salinitas 6,4 dS/m. Penelitian kali ini dilaksanakan di Desa Bulakbaru, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Rancangan yang digunakan adalah RAK Faktorial 4 x 3 dengan 3 kelompok. Faktor pertama adalah perbedaan waktu inokulasi Rhizobium sp. yaitu T0: tanpa inokulasi, T1: inokulasi saat tanam, T2: inokulasi 7 HST, dan inokulasi 14 HST. Faktor kedua adalah berbagai jenis mulsa organik yaitu R0: tanpa mulsa organik, R1: mulsa organik jerami padi, dan R2: mulsa organik sekam padi. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per petak, bobot polong per petak, jumlah biji per petak, jumlah bintil akar dan bobot 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R1 menunjukkan peningkatan rerata tinggi tanaman sebesar 62,1 cm dan T1 menunjukkan rerata jumlah bintil akar tertinggi sebesar 1,86/tanaman. Tidak ada pengaruh dan interaksi pad parameter lain. Kesimpulan yang diperoleh adalah mulsa organik jerami mampu meningkatkan tinggi tanaman dan waktu inokulasi saat tanam dapat meningkatkan jumlah bintil akar di lahan dengan tingkat salinitas 6,4 dS/m. Kata kunci : kacang tanah, salinitas, rhizobium sp, mulsa organik. 


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 105
Author(s):  
Lestari Lestari ◽  
Sumarsono Sumarsono ◽  
Sutarno Sutarno

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh level MOL bonggol pisang yang sesuai, pengaruh frekuensi serta mengetahui kombinasi level dan frekuensi terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian berlangsung pada bulan Februari – April 2018. Penelitian dilakuan di rumah kaca Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), dilanjutkan dengan menimbang berat basah di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Percobaan Faktorial 5 x 3 Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama adalah level mol (0, 10, 20, 30 dan 40 ml) Faktor kedua frekuensi penyiraman (1 minggu, 2 minggu, 3 minggu). Parameter penelitian yaitu Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar vegetatif tanaman, jumlah umbi bawang merah. Pemberian level mol 40 ml menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman,bobot segar vegetatif tanaman dan jumlah umbi bawang merah, Kata Kunci : Bawang Merah, Mol, Level dan frekuensi


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Dedi Purba ◽  
Didik Wisnu Widjajanto ◽  
Endang Dwi Purbajanti

Percobaan bertujuan untuk mengevaluasi efek dari berbagai dosis nitrogen dan waktu penerapan pupuk organik cair (POC) dan interaksi dari dua perlakuan pada pertumbuhan dan produksi terong hijau. Desain acak lengkap disusun sebagai pola faktorial 4x3 digunakan di seluruh percobaan. Setiap unit percobaan diulang tiga kali. Faktor pertama terdiri dari berbagai dosis POC yaitu D0: tidak ada penambahan POC, D1: 25 kg N/ha, D2: 50 kg N/ha, D3: 75 kg N/ha, masing-masing setara dengan 800, 1600, 2400 ml POC/tanaman. Faktor kedua adalah waktu aplikasi POC terdiri dari M1, M2 dan M3 berturut-turut selama 7, 28 hari setelah tanam (HST) dan pada saat berbunga. Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, klorofil daun tanaman, jumlah dan bobot buah segar. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) digunakan untuk analisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi yang signifikan dari tingkat perlakuan POC yang berbeda dan waktu aplikasi POC terutama pada bobot buah segar. Dosis POC 1600 ml/tanaman meningkatkan jumlah buah. Perlakuan kombinasi 2400 ml/tanaman dan 7 HST meningkatkan kualitas fisik tanaman terung hijau. Kata kunci: terung hijau, pupuk organik cair, nitrogen, waktu aplikasi POC


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 142
Author(s):  
Nutri Sri Damayanti ◽  
Didik Wisnu Widjajanto ◽  
Sutarno Sutarno
Keyword(s):  

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai media tanam serta mengetahui level dosis pupuk kandang kambing yang efektif untuk pertumbuhan dan produksi sawi pakcoy (Brassica rapa L.). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial (5x3) dengan 3 ulangan. Penelitian mengevaluasi 2 faktor perlakuan, yaitu faktor pertama perlakuan media tanam (M) yaitu M0 = (tanah), M1 = (tanah + arang sekam) (1:1) , M2 = (tanah + sabut kelapa) (1:1). Faktor kedua level dosis pupuk kandang kambing (D) yaitu (D0 = 0 kg N/ha), (D1 = 125 kg N/ha), (D2 = 150 kg N/ha), (D3 = 175 kg N/ha), (D4 = 200 kg N/ha). Parameter yang diamati adalah serapan N, jumlah daun, berat segar dan kering tajuk dan akar. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan pada perlakuan yang berbeda dilanjutkan dengan analisis lanjut Duncan test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam (M1) tanam tanah + arang sekam padi dan penggunaan perlakuan level dosis pupuk kandang kambing (D4) 200 kg N/ha memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan produksi sawi pakcoy (Brassica rapa L.). Secara keseluruhan perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati yaitu serapan N, jumlah daun, berat segar dan kering tajuk dan akar. Kata kunci : media tanam, dosis pupuk kandang kambing.


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Lia Ardiana ◽  
Susilo Budiyanto ◽  
Sukarjo Sukarjo
Keyword(s):  

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan toleransi tanaman kedelai akibat pemberian cemaran logam berat besi dengan beberapa konsentrasi dan pemberian pupuk kompos. Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Terpadu BALINGTAN (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) Pati, Jawa Tengah dari bulan September - Desember 2017. Rancangan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 4x2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu perlakuan konsentrasi ion logam besi (Fe) 0, 100, 200, 300 ppm, dan perlakuan pemberian pupuk kompos 0 kg dan 1 kg sebagai faktor kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase pertumbuhan (tinggi tanaman dan waktu berbunga) pada perlakuan pemberian kompos (1 kg) memberikan pengaruh lebih baik di bandingkan dengan tanpa pemberian kompos (0 kg) pada berbagai konsentrasi cemaran besi. Tanaman kedelai dengan perlakuan tanpa pemberian kompos (0 kg) pada semua konsentrasi cemaran logam mati pada saat proses pembentukan polong. Perlakuan pemberian kompos 1 kg dapat mempertahankan produksi kedelai pada konsentrasi cemaran besi 100 ppm tetapi mengalami penurunan pada konsentrasi 200 ppm dan 300 ppm, serta pemberian kompos pada cemaran konsentrasi 100–300 ppm belum mampu menurunkan kandungan besi biji tanaman, nilainya masih diatas batas ambang yang diijinkan. Kata kunci: kedelai, logam besi, kompos


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 114
Author(s):  
Intan Shofa Elshyana ◽  
Dwi Retno Lukiwati ◽  
Karno Karno
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas benih bawang merah terhadap beberapa dosis GA3 terhadap pertumbuhan bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret – 6 Juli 2018 di Screen HouseAgroecotechnopark dan Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 4x3 dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama yaitu dosis GA3 terhadap terdiri atas 4 taraf yaitu M0: 0 ppm, M1: 50 pm, M2:100 ppm dan M3: 200 ppm. Faktor kedua yaitubeberapa varietas benih bawang merah terdiri atas 3 taraf yaitu V1: Bima, V2: Tutuk dan V3: Lokananta. Parameter yang diamati yaitu Indek vigor, daya kecambah, potensi tumbuh maksimum, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan berat basah total tanaman. Data dianalisis ragam dan diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis GA3 100 ppm dengan varietas Lokananta memberikan hasil nyata lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya, pada parameter indeks vigor dan daya kecambah. Perlakuan dosis GA3 50 ppm dengan varietas tuktuk memberikan hasil nyata lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya, pada jumlah daun dan anakan bawang merah. Kata Kunci : Allium cepa L.,true shallot seed, giberelin, pertumbuhan. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document