scholarly journals Respon tanaman kedelai (Glycine max L. Merill) pada berbagai konsentrasi cemaran ion logam Ni2+ dengan pemberian biokompos

2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 184
Author(s):  
Ririn Nur Fitriani ◽  
Susilo Budiyanto ◽  
Sukarjo Sukarjo
Keyword(s):  

  Penelitian bertujuan untuk mengkaji respon pertumbuhan tanaman kedelai, produksi dan kualitas kedelai pada tanah yang tercemar logam nikel yang diberi biokompos.Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Terpadu BALINGTAN (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) Pati, Jawa Tengah dari bulan November 2018 – Februari 2019. Rancangan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 5 x 3 dengan 3 ulangan.Faktor pertama yaitu perlakuan konsentrasi cemarannikel (Ni) 0, 25, 50, 75, 100 ppm dan faktor kedua yaitu perlakuan dosis biokompos 0 ton/ha, 3,5 ton/ha dan 7ton/ha. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada tanah yang diberi biokompos kurang dari 7 ton/ha dan semua tingkat cemaran menunjukkan penurunan pertumbuhandan produksi kedelai. Tanah yang diberi biokompos 7 ton/ha pada perlakuan konsentrasi cemaran nikel 25 ppm menghasilkan produksi kedelai (jumlah polong isi) setara atau sama dengan tanah tanpa cemaran nikel. Konsentrasi nikel dalam biji kedelai pada tanah yang tercemar nikel 25 ppm dengan diberi biokompos 7 ton/ha masih berada diatas ambang batas yang diijinkan. Kata kunci: kedelai, cemarannikel, biokompos

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52-59
Author(s):  
Murtinah Murtinah ◽  
Eny Fuskhah ◽  
Adriani Darmawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan jenis pupuk kandang dan berbagai konsentrasi plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai hitam (Glycine max L. Merill). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah jenis pupuk kandang (tanpa pupuk, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing) dan faktor kedua adalah konsentrasi PGPR (PGPR komersial 5 ml/l air, 0 ml/l air, 5 ml/l air, 12,5 ml/l air, dan 20 ml/l air). Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Parameter produksi yang diamati yaitu jumlah polong, berat polong dan bobot 100 biji. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan jenis pupuk kandang mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, berat polong dan bobot 100 biji. Peningkatan konsentrasi PGPR hanya meningkatkan tinggi tanaman. Tidak menunjukkan adanya interaksi antara jenis pupuk kandang dan konsentrasi PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai hitam. Kata kunci : pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, PGPR, kedelai hitam


Agriculture ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Ningsih Riani Kurnia ◽  
Jon Yawahar ◽  
Dwi Fitriani ◽  
Suryadi Suryadi ◽  
Fiana Podesta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masukan energi jumlah panas dengan dosis pupuk fosfor terhadap hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). Penelitian ini telah laksanakan pada bulan Juli-Oktober 2019 di Jl. Danau Raya No.59, Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu dengan ketinggian + 24 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap disusun dengan factorial(RAL-F) dengan dua faktor, dimana faktor 1 adalah masukan energi jumlah panas (E) E1= 1030-1050 SP, E2 = 1130-1150 SP, E3= 1230-1250 SP, E3= 1330-1350 SP. Faktor 2 adalah dosis pupuk fosfor (P)   P1= 75 kg/ha, P2= 150 kg/ha, P3= 225 kg/ha masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 0,5%. Hasil perlakuan masukan energi jumlah panas menunjukan berbeda sangat nyata terhadap peubah berat basah tanaman, berat biji, dan menunjukan berbeda nyata terhadap peubah berat kering tanaman, berat polong. Sedangkan perlakuan masukan energi jumlah panas dan dosis pupuk fosfor terjadi interaksi pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun dan berat biji. Kata kunci : Masukan Energi Jumlah Panas, Dosis Pupuk Fosfor.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
La Mudi ◽  
Andi Bahrun ◽  
Gusti Ayu Kade Sutariati

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas bio-priming benih menggunakan campuaran rizobakter indigenous untuk meningkatkan kualitas fisiologis benih kedelai. Penelitian telah dilakukan pada Bulan November 2014 sampai dengan Januari 2015 di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factor tunggal yang terdiri dari delapan perlakuan yaitu: control (tanpa perlakuan rizobakter), bio-priming menggunakan Bacillus sp. CKD061, bio-priming menggunakan P. fluorescens PG01, bio-priming menggunakan Serratia sp. CMN175,  bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01, bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + Serratia sp. CMN175, bio-priming menggunakan campuran P. fluorescens PG01 + Serratia sp. CMN175 dan bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01 + Serratia sp. CMN175. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga seluruhnya terdiri dari 24 unit percobaan. Data hasil penelitian dianalisis ragam dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil pengamatan pengujian fisiologis benih menunjukkan bahwa bio-priming menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01 meningkatkan kualitas fisiologis benih. Bio-priming benih menggunakan campuran Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01 memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih kedelai.Keywords: Bacillus sp. CKD061 + P. fluorescens PG01, bio-priming benih, campuran  rizobakter, kualitas fisiologis benih, rizobakter Indigenous, 


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Afiati Bahrawi ◽  
La Karimuna ◽  
Muhidin Muhidin

ABSTRACKThe purpose of this research was to study the effectiveness of various formulations rhizobacteria as bioherbicide in soybean. This research was conducted at the Agrotechnology Laboratory Unit Agronomy and Field Laboratory, Faculty of Agriculture Halu Oleo university, Kendari from March to June 2016.This research was arranged on randomized complete block design (CBD), which consisted of seven treatments that are P0 (Control), P1 (Bacillus sp. A05 + water), P2 (Bacillus sp. A05 + talc), P3 (Bacillus sp. A05 + husk charcoal powder), P4 (P. aeruginosa A08 + water), P5 (P. aeruginosa A08 + talc), P6 (P. aeruginosa A08 + husk charcoal powder). The treatments was repeated three times so that there were 21 experimental units. Weed vegetation were analyzed using quadratic metode, quadrant size used was 1x1 m2, observations were made one time when the soybean was 21 HST. The soybean data were analyzed using of analysis variance followed by Duncan's Multiple Range Test if the treatments was significant. The results showed that treatment of formulations rhizobacteria P6 namely P. aeruginosa A08 in the husk charcoal powder carrier formulation was the best among all 5 other formulations, that could be seen in the weeds vegetation analysis data results, showed that P. aeruginosa A08 in the husk charcoal powder carrier formulation could suppress the growth of Cleome rutidosperma D.C and Cyperus rotundus L. which was the dominant weeds in soybean. Husk charcoal powder was able to improve the suitability of rhizobacteria P. aeruginosa A08 as bioherbisida in the field so that they could worked more effectively as bioherbisida than other treatments. Keywords: Bioherbicides, formulation rhizobacteria, Glycine max (L.) Merrill


Agriculture ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
Author(s):  
Selvia Juliana ◽  
Yukiman Armadi ◽  
Fiana Podesta ◽  
Ririn Harini ◽  
Jon Yawahar
Keyword(s):  

Di provinsi Bengkulu terjadinya peningkatan hasil produksi masih belum mencukupi kebutuhan di provisi itu sendiri, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Frekuensi Dan Konsentrasi Auksin Alami Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril). penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Danau Raya No.59, Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Pada ketinggian tempat 30 meter di atas permukaan laut. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama frekuensi pemberian auksin alami (A): A1 (1 kali 14 HST), A2: (2 kali 14 dan 28 HST), A3: (3 kali 14, 28 dan 42 HST), sedangkan faktor kedua adalah Konsentrasi Auksin Alami (B): B0 (Kontrol), B1 (1,0 ml/liter), B2 (1,5 ml/liter), dan B3 (2,0 ml/liter). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 0,5%. Hasil perlakuan frekuensi menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, berat kering tanaman dan berat 100 biji, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah cabang dan berat basah tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril). Sedangkan perlakuan konsentrasi pada hasil penelitian ini adalah yang berpengaru nyata terhadap jumlah daun, berat kering tanaman dan jumlah polong tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril), pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya interaksi antar frekuensi dan konsentrasi auksin alami terhadap tanaman kacang kedelai. Kata kunci : Kedelai, auksin alami, Frekuensi, Konsentrasi.


Vegetalika ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Mahmud Ismail

Salinitas merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hampir semua pertumbuhan tanaman kedelai pada fase vegetatif dan generatif. Pengaruh salin pada berbagai varietas tanaman kedelai berbeda-beda tergantung pada tingkat kepekaan varietas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian empat kadar salin terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas kedelai. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor (CRD Faktorial) faktor pertama adalah varietas kedelai Grobogan dan varietas kedelai Malika. Faktor kedua adalah kadar salinitas: N0= kontrol, 1,17 dS/m, 2,34 dS/m, dan 3,51 dS/m. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian dilanjutkan dengan uji jarak Duncan Multiple Range Test(DMRT) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua varietas kedelai mampu bertahan pada kadar salin 1,17 dS/m pengukuran variabel: tinggi tanaman, luas perakaran, luas daun, klorofil a, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, panjang akar pada varietas Malika, bobot segar akar, bobot kering akar, laju pertumbuhan nisbi tajuk dan akar, laju asimilasi bersih, jumlah polong pertanaman dan jumlah biji pertanaman. Dua varietas kedelai menunjukkan penurunan hasil pada pemberian kadar salin 3,51 dS/m. Penurunan hasil pada varietas kedelai Malika adalah 23% jumlah polong pertanaman, 31% jumlah biji pertanaman, 39% berat kering biji , dan 20% berat 100 biji. Sedangkan pada varietas Grobogan adalah 18% jumlah polong pertanaman, 17% jumlah biji pertanaman, 26% berat kering biji , dan 11% berat 100 biji.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 73-82
Author(s):  
Ahmad Haitami ◽  
Elfi Indrawanis ◽  
Chairil Ezward ◽  
Wahyudi Wahyudi

This research was aims to determine the growth and production performance of several soybean varieties (Glycine max L.) in the palm oil palm oil compartment. The specific objectives of this study are 1) to determine the growth and production performance of several soybean varieties grown in the oil palm gates of TBM. 2) Determine the morphological characteristics of the appearance of some soybean varieties. This research has been carried out in the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Kuantan Singingi Islamic University for 4 months. This study used a Completely Randomized Block Design (RCBD) consisting of 5 treatment levels and 3 groups, so that 15 unit experimental units were obtained. The treatment level consists of A = Variety Demas 1, B = Dena Varieties 1, C = Argo Mulyo Varieties, D = Devon Varieties 1, E = Devon Varieties 2. The results of the study were statistically tested using SAS version 9.0. give real influence. Based on the results of further tests with Duncan Multiple Range Test (DMRT) at a level of 5%, the plant height parameter of Devon 1 variety was significantly different from other varieties, the total number of pod parameters of Demas 1 variety was significantly different from other varieties, the grain weight parameters and the weight of 100 grains of Devon 2 variety are significantly different from the varieties of Argo Mulyo, Devon 1, Dena 1, and Demas 1.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 183-189
Author(s):  
Siti Umi Shofiyatin ◽  
Sri Darmanti ◽  
Sri Widodo Agung Suedy

Gulma merupakan  tumbuhan yang tidak dikehendaki kehadirannya  karena berpotensi alelopati. Alelopati merupakan interaksi antar  tanaman dengan perantaraan senyawa alelokimia  yang dilepaskan ke lingkungan. Alelokimia dapat menghambat pertumbuhan  tanaman di sekitarnya.  Kirinyuh (Cromolaena odorata L.) adalah salah satu gulma  yang banyak dijumpai di berbagai lahan budidaya.  Kedelai [Glycine max (L.) Merr ] merupakan komoditas pertanian sumber pangan yang berprotein tinggi. Keberadaan gulma, termasuk diantaranya C. odorata  merupakan  salah  satu kendala  penting dalam meningkatkan  pertumbuhan dan produksi  kedelai. Penelitian ini bertujuan  mengkaji pengaruh alelokimia ekstrak daun C. odorata L. terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal berupa konsentrasi ekstrak daun C. Odorata  yaitu  0%, 20%, 40%, 60% dan 80%, tiap unit perlakuan dengan lima ulangan. Data kuantitatif dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjut dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alelokimia pada  ekstrak daun gulma kirinyuh  (C. odorata L.) berpotensi menghambat pertumbuhan vegetataif  tanaman kedelai.  Penurunan kandungan klorofil total  dan pertumbuhan vegetatif secara efektif terjadi mulai  konsentrasi ekstrak 40% dan semakin tinggi konsentrasi ekstrak, penurunan nilai parameter yang diukur semakin besar.  Kata Kunci:  alelopati,  alelokimia, gangguan gulma.


Agriculture ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Susanti Kesumawati ◽  
Eva Oktavidiati

Di Provinsi Bengkulu peningkatan hasil produksi kedelai disebabkan karena adanya pertambahan luas lahan, akan tetapi hasil produksinya masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di provinsi itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zpt alam dan sintetik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max) L.Merril). Penelitian ini dilakukan di Jl. Danau Raya No.59, Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu pada ketinggian 24 ± mdpl menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama pemberian Auksin Alami (A): A1 25 ml, A2 50 ml, A3 75 ml. Faktor kedua adalah auksin sintetik (B): B0 (Kontrol) B1 (1 ml) B2 (1,5 mon l) dan B3 (2 ml), masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan Analysis of Variance Analysis (ANOVA). Hasil yang berbeda diikuti oleh Duncan Multiple Range Test (DMRT) level 5%.               Hasil perlakuan auksin alami berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun 14 HST, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, bobot 100 biji kadar air kedelai 14% sedangkan pengaruh signifikan terjadi pada tinggi tanaman 56 HST, jumlah Jumlah cabang 28 HST, jumlah cabang 42 HST kedelai (Glycine max L. Merril). Sedangkan pemberian auksin sintetik berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 14 HST kedelai (Glycine max L. Merril). Dalam penelitian ini, tujuan interaksi antara auksin alam dan auksin sintetik terjadi pada panjang akar tanaman kedelai. Kata kunci: Kedelai, auksin alam, auksin sintetik.


Agriculture ◽  
2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Perdian Syaputra ◽  
Suryadi Suryadi ◽  
Usman Usman
Keyword(s):  

Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Terhadap Pupuk Anorganik Pada Berbagai Masukan Energi Jumlah Panas (MEJP).  Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.  Di bawah bimbingan Ir. Suryadi, MP. sebagai pembimbing utama dan Ir. Usman, M.Si. sebagai pembimbing kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Terhadap Pupuk Anorganik Pada Berbagai Masukan Energi Jumlah Panas (MEJP).  Rancangan yang digunakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama Masukan Energi Jumlah Panas (M) : M1 (1030-1050 SP), M2 (1130-1150), M3 (1230-1250), M4 (1330-1350), sedangkan faktor kedua Pupuk Anorganik (B) : B1 (12,5 kg Urea/ha + 100 kg SP-36/ha + 50 kg KCl/ha), B2 (25 kg Urea/ha + 50 kg SP-36/ha + 50 kg KCl/ha), B3 (25 kg Urea/ha + 100 kg SP-36/ha + 25 kg KCl/ha) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5 %.  Hasil penelitian menunjukan bahwa Masukan Energi Jumlah Panas tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan tanaman kedelai (Glycine max L. Merril).  Sedangkan Pupuk Anorganik berpengaruh nyata terhadap Jumlah Polong dan Jumlah Biji tanaman kedelai (Glycine max L. Merril).  Dan terjadi interaksi antara Masukan Energi Jumlah Panas dan Pupuk Anorganik terhadap Berat Kering Tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). Kata kunci : kedelai, masukan energi jumlah panas,  pupuk anorganik


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document