EMARA Indonesian Journal of Architecture
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

90
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Fakultas Sains Dan Teknologi Uinsa

2477-5975, 2460-7878

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Setiamurti Rahardjo ◽  
Dimas Agung Sugiarto

Buildings which put forward the physical exploration of the exterior architectural forms tend to give such a challenge to the interior treatments, such as U Janevalla hotel in Bandung. Designed by Budi Pradono Architects, the architecture of the hotel is inspired by the analogy of Jaipong Dance and is translated into tilted facades and forms that create an expression of movement of each story of the building. However, the building is lacking in detailed execution in the interior space where the dancing effect is hardly perceived from the inner space. Therefore, this paper proposes interior design alternatives which focus on the bedrooms as the main facility offered to the guests, mainly in the furniture design and interior details. Through examining the analogy of Jaipong Dance, it is found that the tilted shapes and forms of the architecture can be brought into the interior through modification of the forms, additional interior details, and filling the spatial leftovers.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 42-59
Author(s):  
Zairin Zain ◽  
Najwa Amalia Uray ◽  
Silvia Christabella

Kajian ini menggambarkan pengaruh budaya dan adat istiadat suku bangsa Melayu di semenanjung Malaysia terhadap wujud arsitektur rumah tinggal dan masjid. Pembahasan beberapa elemen rumah tradisional Melayu dan masjid dalam memahami pengaruh budaya dan adat istiadat suku bangsa Melayu di arsitektur bangunan. Artikel ini disusun dengan melakukan komparasi substansi dari temuan yang telah dipublikasikan dalam literatur-literatur terkait dengan arsitektur bangunan dan bangsa Melayu di Malaysia. Pembahasan dilakukan terhadap elemen arsitektur dengan objek pembahasan rumah tinggal dan Masjid. Rumah Tradisional Melayu memiliki tipologi rumah panggung dengan tiang-tiang tinggi, karakteristik atap berlapis, material utama kayu, dan banyak bukaan (ventilasi) yang menggambarkan adaptasi terhadap iklim tropis. Rumah Tradisional Melayu di Malaysia dapat dibedakan dari bentuk atap (jenis bubungan) yakni Bumbung Panjang, Bumbung Limas, Bumbung Perak, dan Bumbung Perak Bumbung Limas. Di sisi lain, masjid merupakan bangunan yang sangat penting bagi masyarakat Melayu karena aktivitas tidak hanya sebagai ruang untuk solat berjamaah namun juga sebagai pusat pendidikan/pengajaran formal pendidikan agama dan pusat administrasi. Kesan keseluruhan masjid digambarkan sebagai bangunan dengan atap hypostyle yang datar. Tipologi ini dianut secara religius oleh banyak orang di Malaysia untuk kesucian bentuk pada masjid yang diklasifikasikan dalam tujuh elemen arsitektur.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 26-41
Author(s):  
Intan Reyndan Fananti ◽  
Annisa Safira Riska ◽  
Hanson Endra Kusuma

Bangunan rumah sakit dirancang untuk memenuhi dan mengakomodasi seluruh kebutuhan penggunanya. Pengguna yang dibahas dalam penelitian ini adalah pasien dan pengunjung umum. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui preferensi (alasan memilih), persepsi (kelebihan dan kekurangan), dan harapan pengguna (pasien dan pengunjung) terhadap Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan grounded theory. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring yang berisi pertanyaan utama yang bersifat terbuka (open-ended) dan dibagikan secara bebas (non-random sampling). Kemudian data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis isi. Hasil menunjukkan perbedaan preferensi, persepsi, dan harapan pasien dan pengunjung RSIA terhadap aspek visual arsitektural, aspek non-visual arsitektural, dan aspek non-arsitektural. Kecenderungan preferensi, persepsi, dan harapan pasien maupun pengunjung umum adalah pada aspek non arsitekturalnya. Hanya terdapat satu perbedaan, yaitu pada persepsi pengunjung umum terhadap kekurangan RSIA, di mana persepsi terletak pada aspek visual arsitekturalnya. Kecenderungan pasien maupun pengunjung terdapat pada kategori pelayanan, fasilitas, kualitas tenaga medis, lokasi, dan parkir.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Baris Ergen

Competitions are a significant means of focusing on specific spaces in cities and forming public opinion. Competitions result in many professionals such as architectures, urban planners, urban designers, landscape architects, civil engineers, etc. proposing lots of designs for the same space, and thereby submitting various solution offers for it. Therefore, competitions are important not only for their results, but also for increasing knowledge about the occupational groups of design and the shaping of urban open spaces and built environments, in other words, cities. This study analyzes competitions’ contributions to urban design based on the experience of Merzifon Municipality’s Business and Life Center Architectural Project Competition. The discipline of urban design, which plays an important role in forming the urban open spaces and built environments, is enriched by competitions. The approaches developed in the projects that compete for the urban spaces focused on the competitions play an important role in shaping cities.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 12-25
Author(s):  
Joshua Gama Wastara ◽  
Arina Hayati

Invasi spasial merupakan ekspresi subyektif dari masyarakat berpenghasilan rendah di daerah bantaran sungai. Kebiasaan atau gaya hidup ini merupakan salah satu ekspresi masyarakat untuk memenuhi kurangnya ruang spasial di lingkungan permukiman terutama di daerah bantaran sungai. Studi sebelumnya menyatakan beberapa hal, invasi gaya hidup masyarakat tepi sungai terjadi terutama ketika ruang permukiman digunakan berbagi. Selain itu, studi preseden rusunawa di Surabaya menunjukkan keberadaan ruang-ruang sebagai penghubung antar ruang, antar unit, dan antar bangunan, dimana ruang – ruang tersebut biasanya diinvasi oleh penguni untuk aktivitas domestik maupun sosial. Studi kualitatif dilakukan untuk menemukan konfigurasi invasi spasial melalui kegiatan observasi dan wawancara mendalam dengan beberapa partisipan yang tinggal di pemukiman tepi sungai. Penelitian ini menganalisa apakah penggunaan ruang di rusunawa dapat didesain dan diperlakukan seperti aktivitas dan intervensi penggunaan ruang di kampung, dalam konteks di sempadan sungai. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesamaan penggunaan ruang publik di pemukiman warga dan rusunawa. Ruang tersebut menjadi konsep dalam penelitian ini, yaitu eventual space invasion. Ruang bersama untuk aktivitas masyarakat di permukiman dapat disediakan di bangunan rusunawa dengan dukungan beberapa elemen arsitektur. Ekspresi ini kemudian disimulasikan ke dalam beberapa ilustrasi konsep rancangan bangunan rusunawa dengan menerapkan beberapa kriteria. Hasil akhir mengusulkan beberapa potensi ruang di rusunawa yang bisa digunakan untuk kepentingan domestik maupun sosial.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. i
Author(s):  
Editorial Editorial
Keyword(s):  

We hereby announce that the article entitled "Ruang Budaya Pada Proses Daur Hidup (Pernikahan) dan Tradisi Wiwit di Desa Sumber Polaman, Lawang Jawa Timur" published in Vol 3 No in 2017 has been withdrawn / retracted at the request of the author on October 13, 2021. The reason for the withdrawal is because it is indicated that the paper quoted without mentioning the source (misconduct) on the article "Nilai Kosmologi Pada Tata Spasial Pada Permukiman Desa Kapencar Lereng Gunung Sindoro Wonowsobo (https://journal.ugm.ac.id/mft/article/view/654) Thus, we convey this notice so that it can be used properlyThis withdrawal was made at the request of the author


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 130-139
Author(s):  
Ela Susilawati ◽  
Margaret arni Bayu Murti ◽  
Ramadhani Isna Putri

Provinsi DKI Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia dengan penduduk berjumlah 10.467.600 jiwa. Adanya pertumbuhan populasi dan peningkatan area terbangun pada kota menyebabkan kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai penyeimbang lingkungan sekaligus meningkatkan estetika kota. Taman PKP yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur memiliki Situ Rawa Babon sehingga secara identitas estetika, tempat ini menarik pengunjung. Namun, berdasarkan hasil observasi, kondisi Taman PKP masih memiliki kekurangan sehingga memunculkan kebutuhan penelitan untuk memeriksa penerapan kriteria taman kota, yaitu aksesibilitas, estetika, dan kenyamanan. Jenis metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan mengumpulan data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kriteria dengan kondisi di lapangan berdasarkan hasil kuisioner pengunjung. Penelitian memiliki kesimpulan bahwa Taman PKP sudah menerapkan kriteria taman kota pada variabel aksesbilitas, estetika, dan kenyamanan, namun belum lengkap, sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung selama berada di dalam Taman PKP.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 119-129
Author(s):  
Ulfa Mazaya ◽  
Marlisa Rahmi ◽  
Hanson Endra Kusuma

Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam, baik bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba maupun perlahan. Bencana alam yang terjadi dapat memberikan dampak kejutan akibat kurangnya kewaspadaan dan persiapan dalam menghadapi ancaman. Salah satu respons yang terlihat dari dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut adalah pada pola perilaku manusia. Perilaku manusia sangat sulit untuk diprediksi saat berada di keadaan darurat yang menegangkan dan kacau balau tersebut. Perilaku spontan yang terjadi dipengaruhi faktor lokasi keberadaan, yaitu saat berada di dalam bangunan seperti dalam bangunan tempat tinggal dan bangunan umum lainnya, atau di luar bangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap perilaku spontan manusia yang dilakukan saat terjadi bencana alam saat berada di dalam dan luar bangunan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat eksploratif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring dengan pertanyaan yang bersifat terbuka (open-ended) dan dibagikan secara bebas. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam merespons kejadian bencana alam, terdapat kecenderungan manusia untuk tetap bertahan saat berada di bangunan umum dan memilih untuk menjauhi bangunan saat berada di tempat tinggal. Sedangkan individu yang sedang berada di luar bangunan, mereka akan cenderung memilih untuk tidak bertindak sama sekali.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 105-118
Author(s):  
Monica Dewi ◽  
Agus Suharjono Ekomadyo
Keyword(s):  

Permukiman di sepanjang jalan Maleber Utara merupakan permukiman dengan kondisi yang unik yaitu permukiman berdekatan dengan sumber kebisingan yang paling mengganggu; lalu lintas jalan, lalu lintas kereta api, dan lalu lintas udara. Rumah yang ideal adalah rumah yang berada di lingkungan yang tenang. Paparan dari kebisingan secara terus menerus terbukti dapat merusak kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan adaptasi dalam hunian untuk mengurangi dampak dari kebisingan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mencari adaptasi yang dilakukan oleh warga permukiman jalan Maleber Utara dalam menanggapi fenomena kebisingan tinggi. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan rhythmanalysis. Data didapatkan melalui wawancara dan observasi. Sampel dipilih dengan cara snowball sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi kebisingan di permukiman jalan Maleber Utara ditanggapi dengan cara yang berbeda-beda oleh setiap penghuni. Eurhythmia dari kawasan dapat terjadi karena penciptaan ritme baru oleh setiap penghuni dalam mengatasi ritme sumber kebisingan yang bersifat patologi. Walaupun demikian, arrhythmia dari permukiman jalan Maleber Utara dapat terjadi apabila tidak ada tindakan lebih lanjut dalam menanggapi kondisi kebisingan di jalan Maleber Utara yang semakin lama semakin bertambah intensitasnya akibat kenaikan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sekaligus masukan kepada pemerintah dan pemegang kepentingan lainnya agar dapat memberikan solusi atas kondisi kebisingan di permukiman jalan Maleber Utara


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 91-104
Author(s):  
Faruq Ibnul Haqi ◽  
Sri Tuntung Pandangwati

Leadership has an expansive meaning because it is a field study that comprises several different dimensions such as psychology, management, organization, and politics. On the other hand, the study of leadership’s role on urban development issues is still relatively scarce, especially in developing countries. The literature shows that local governments under the mayor as the highest-ranking position of municipal prioritise urban development is very much a function of socio-cultural norms and leadership styles. Therefore, mayoral leadership is vital regarding local government interventions to promote urban beautification in Indonesia. It is undeniable that leadership is a significant aspect of urban governance. Taking a case study in Surabaya, evidence shows that leadership plays important roles in urban governance, especially in facilitating and advising processes. Drawing on analysis of relevant documents, literature, and interviews with key decision-makers in Surabaya, the findings indicate that the quality of mayoral leadership has played a vital role in enhancing the beautification of urban form in Surabaya as a result of the urban design process. The mechanisms underlying this role include that the mayor has a sound understanding of the urban design and has been able to intervene to insist on good urban design as policy and has the standing to approach officials and community members on the urban beautification process. The quality of mayoral leadership has played a vital role in shaping the better urban beautification of Surabaya. A Mayor who has a wide-ranging grasp of urban design has advantages for the local government.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document