Jurnal Peternakan Nusantara
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

66
(FIVE YEARS 51)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Djuanda

2550-0740, 2442-2541

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Rico Hardiyanto ◽  
Dewi Wahyuni ◽  
ELis Dihansih

      Itik merupakan salah satu potensi peternakan yang dapat diambil telurnya maupun dagingnya. Itik memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis ternak lainnya karena itik memilki daya tahan terhadap penyakit yang cukup baik dan pemeliharaannya yang mudah. Kandungan di dalam daun asam gelugur berupa Hydroxycitrit Acid (HCA) yang merupakan asam organik utama yang berhasiat sebagai antilipidemik dan antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lama pemberian tepung daun asam gelugur (Garcinia Antroviridis) dalam ransum komersil terhadap kualitas sensoris daging itik afkir. Penelitian ini dilaksanakan di kandang unggas Universitas Djuanda Bogor pada tanggal 30 Juni – 4 Agustus 2019. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini 16 ekor itik Tegal afkir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor itik. Perlakuan pada penelitian ini adalah R0= 0% (kontrol), R1= pemberian 6% selama 1 minggu, R2= pemberian 6% selama 3 minggu, R3= pemberian 6% selama 5 minggu. Data yang diperoleh dari analisis menggunakan uji Kruskal Wallis bila data menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilanjutkan dengan Uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah uji hedonik , dan uji mutu hedonik. Hasil penelitian menunjukkan lama pemberian tepung daun asam gelugur dalam ransum komersil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji hedonik rasa dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap aroma, keempukan, warna, dan juiceness daging. Sedangkan penilaian panelis terhadap  uji mutu hedonik berbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma dan warna dan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap keempukkan, rasa, dan juiceness daging itik afkir. Kesimpulan pemberian tepung daun asam gelugur selama 1 minggu sudah dapat memperbaiki warna daging itik afkir sedangkan lama pemberian 3 minggu mampu mengurangi aroma amis.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Etik Kelanasari ◽  
Anggraeni ◽  
Elis Dihansih

Konsumsi daging ayam broiler saat ini sangat meningkat. Untuk itu peternak berusaha untuk memenuhinya. Berbagai usaha dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal para peternak memakai berbagai zat kimia berupa obat-obatan yang beredar luas di pasaran. Salah satu alternative agar tidak memakai obat-obatan kimia adalah dengan menggunakan herbal. Daun kelor merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai sebagai zat aditif. Daun kelor dalam bentuk ekstrak yang dicampur dalam minuman bertujuan mencukupi kekurangan nutrisi sehingga dapat meningkatkan dan kebutuhan ternak dapat terpenuhi, sehingga produktivitas ternak meningkat (Astuti et al 2005). Kandungan senyawa daun kelor bervariasi diantaranya mineral, protein, vitamin A, C, E, B-karoten, asam amino, flavanoid, B-sitosterol dan polyphenol. Salah satu kandungan tepung daun kelor yang mempengaruhi perunan nilai aktivitas enzim AST dan ALT adalah vitamin E berfungsi sebagai pelindung terhadap peroksida lemak didalam membran. Penurunan nilai aktivitas enzim dipengaruhi oleh kandungan vitamin E pada tepung daun kelor yang berfungsi sebagai hepatoprotetan pada hati (Patrick, 2006.) Penelitian ini dilaksanakan di Kandang peternak ayam Cibanteng, Dramaga, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini ayam broiler umur 30 hari sebanyak 80 ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini R0= Air minum saja (Kontrol), R1= 10% ekstrak daun kelor, R2= 20% ekstrak daun kelor dan R3= 30% ekstrak daun kelor dalam air minum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukkan hasil secara fisik tidak berbeda nyata (P>0,05), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot potong, bobot karkas, presentasi karkas dan presentasi giblet . Hasil penelitian menunjukkan untuk bobot potong dan bobot karkas berbeda nyata sedang hati rempela dan jantung tidak berbeda nyata.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Novitri Tarigan ◽  
Elis Dihansih ◽  
Dede Kardaya

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei sampai 26 Juli 2018, di Peternakan Mitra Tani Desa Tegal Waru RT 04 RW 05, Kecamatan Ciampea, Bogor Barat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang pengaruh pemberian tepung indigofera dalam konsentrat terhadap performa produksi domba ekor gemuk selama penggemukan. Domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor (11kg) dengan keseluruhan betina dengan umur satu tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut Tukey. Hasil yang diperoleh dilihat dari setiap minggu pemeliharaan menunjukkan bahwa konsumsi pakan, pertambahan bobot dan dan konversi pakan berbeda nyata pada minggu ke 6 sampai ke 8. Namun secara keseluruhan performa domba ekor gemuk selama 2 bulan pemeliharaan menunjukkan konsumsi pakan tidak nyata sedangkan pertambahan bobot badan domba sangat nyata (P> 0,01) dan konversi pakan nyata (P>0,05). Domba Ekor Gemuk dapat diberikan tepung indigofera sampai 30% selama 60 hari pemeliharaan sehingga pertambahan bobot badan lebih baik serta lebih efisien terhadap pakan.   Kata Kunci: performa, domba ekor gemuk, indigofera.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Rizqa Adisti
Keyword(s):  

Pendugaan umur simpan pada bahan pakan sangat penting untuk diketahui demi membantu  industry pakan dalam mengatur penyimpanan, ketersediaan dan menjaga kualitas nutrisi pakan ternak yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  membandingkan  pollard dan wheat bran yang ditambahkan pengawet asam propionat pada tingkat penyimpanan suhu yang berbeda berdasarkan nilai bilangan peroksida menggunakan model Arrhenius. Umur simpan ditentukan dengan cara,  pollard dan wheat bran ditambahkan  asam  propionat  kemudian disimpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C selama 49 hari di dalam inkubator. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah bilangan peroksida. Hasil penelitian ini didasarkan pada perhitungan model Arrhenius. Pada pollard dengan pengawet asam propionat diketahui umur simpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut turut 38,9 bulan, 35,6 bulan dan 15,9 bulan sedangkan pollard tanpa pengawet berturut turut 27,3 bulan, 22,2 bulan dan 13,1 bulan. Pada wheat bran  dengan pengawet asam propionat diketahui umur simpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut turut 32,9 bulan, 21,2 bulan dan 21,2 bulan sedangkan pada wheat bran tanpa pengawet beturut turut 25,1 bulan, 15,1 bulan dan 14,8 bulan.   Kata kunci : Arrhenius, asam propionat, peroksida, pollard, wheat bran


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Fajar Syadik Lasandrang
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Produktivitas perkembangan ternak kambing di Kabupaten Tolitoli dan menghitung pertambahan bobot badan pada ternak kambing  umur 0-3 bulan dan  3-6 bulan di Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari  sampai Bulan Juni  2013, mengunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survey, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuisioner, dan penimbangan berat badan ternak kambing, penentuan tempat penelitian digunakan metode (purposive sampling)  yaitu : 1). Bagian utara (Tolitoli Utara dan Dako Pemean), 2). Bagian tengah (Lampasio dan Ogodeide) 3). Bagian selatan (Dampal Selatan dan Dampal Utara) dengan jumlah responden keseluruhan 135 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan faktor yang mempengaruhi peroduktivitas kambing adalah tingkat kelahiran 181%/tahun, tingkat kematian anak kambing 16%/ tahun dan tingkat panen anak 145%, dengan Produktivitas ternak kambing dilihat dari pertambahan bobot badan harian ternak kambing jantan tunggal di Tolitoli umur 0-3 bulan 80 g/ekor/hari dan 3-6 bulan 83g/ekor/hari, mengunakan sisitim pemeliharaan ekstensif.   (Kata kunci: Produktivitas, Pertambahan Bobot Badan, Kambing)


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Diwi Acita Irawati
Keyword(s):  

Penelitian dengan judul ”Pengaruh Substitusi Tepung Azolla (Azolla microphylla)  dan  Tepung Gaplek  terhadap Performans dan Kualitas Karkas Ayam Broiler” bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung azolla dan tepung gaplek terhadap performans dan kualitas karkas ayam broiler”. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 29 Maret sampai dengan 26 April 2019 di UPT Akademi Peternakan Karanganyar. Materi penelitian yaitu 60 ekor ayam pedaging dengan bobot badan rata-rata 40 gram yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Perlakuan yang diberikan yaitu substitusi tepung Azolla dan tepung gaplek. Kontrol (T0) : Ayam diberi pakan basal (konsentrat) tanpa tepung Azolla dan tepung gaplek, Perlakuan 2 (T1) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90% , tepung Azolla sebanyak 7% dan tepung gaplek 3%, Perlakuan 3 (T2) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90% , tepung Azolla sebanyak 5% dan tepung gaplek sebanyak 5%, dan Perlakuan 4 (T3) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90%, tepung Azolla sebanyak 3% dan tepung gaplek sebanyak 7%. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data dianalisis menggunakan program SPSS 17,0 For Windows. Hasil uji statistik  menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, bobot badan akhir, persentasi karkas maupun persentase lemak abdominal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah substitusi tepung azolla dan tepung gaplek sampai level 10% dalam ransum, tidak mempengaruhi performans dan kualitas karkas ayam broiler. Kata kunci :Tepung azolla, Tepung gaplek, perfomans, kualitas karkas dan                               ayam broiler


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Marry Christiyanto ◽  
Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon ◽  
Cahya Setya Utama ◽  
Oktavian Setyo Nugroho

Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh lama peram terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) litter broiler fermentasi sebagai pakan ruminansia. Sampel litter yang digunakan berasal dari 16 kandang yang kemudian difermentasi dan dilakukan uji kecernaan secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan meliputi T0: litter fermentasi lama peram 0 minggu, T1: litter fermentasi lama peram 3 minggu, T2: litter fermentasi lama peram 6 minggu, dan T3: litter fermentasi lama peram 9 minggu. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah nilai KcBK dan nilai KcBO. Data di analisis ragam dengan taraf signifikasi 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian diketahui bahwa lama peram litter ayam broiler fermentasi berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK), namun tidak berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan organik (KcBO). Perlakuan yang direkomendasikan adalah lama pemeraman litter ayam broiler fermentasi selama 6 minggu, karena memberikan nilai KcBK yang paling optimal. Kata kunci : litter, in vitro, lama peram, KcBK, KcBO.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Irfan Najian ◽  
Deden Sudrajat ◽  
Jatmiko

Puyuh merupakan hewan ternak yang bisa dimanfaatkan telur maupun dagingnya. Beternak burung puyuh lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis unggas lainnya. Kandungan yang terdapat dalam kencur berupa pati, mineral dan minyak astiri diharapkan dapat memberi pengaruh terhadap kualitas eksternal telur puyuh. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh pemberian pakan komersil yang dicampur dengan tepung kencur terhadap kualitas eksternal telur  puyuh (Cortunix  cortunix japonica). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret – 18 Mei 2020. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini 64 ekor puyuh umur 7 hari dan pengambilan data dimulai saat puyuh berumur 44 hari – 65 hari . Penelitian ini menggunakan Randangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor puyuh. Perlakuannya adalah P1 = Pakan kontrol tanpa penambahan apapun, P2 = Penambahan 0,5 % tepung kencur, P3 = Penambahan 1 % tepung kencur, P4 = Penambahan 1,5 % tepung kencur. Peubah yang diamati bobot telur, indeks telur, bobot kerabang dan tebal kerabang. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan tepung kencur pada burung puyuh ialah tidak berpengaruh terhadap kualitas eksternal telur pada burung puyuh.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Wida Nur Ningsih

The purpose of this study was to determine the relationship between milk production of PFH dairy cows with BCS at the first lactation at BBPTU HPT Baturraden. The study was conducted from March 20 to April 20 2018, with research material consisting of 250 production data records and 250 BCS data records that were corrected in lactation months 1 to 10 originating from BBPTU HPT Baturraden. Data analysis shows that milk production has a close relationship with lactation month, the results are shown by the equation y = -0.1223x2 + 0.6068x + 13.493 with R2 of 0.97. These results are reflected in the milk production curve which shows in the first month to the third month that there is an increase in milk production, with peak production being reached in the third month. Average peak milk production is 14.74 liters / head / day and average milk production Daily 12.12 liters / head / day. The results of the BCS analysis show that BCS has a close relationship with the lactation month, the results are shown by the equation y = 2.9133 + 0.0132x2 + 0.0365x shown with R2 of 0.95. The results on the BCS graph show that BCS is increasing as the lactation period progresses, the largest average BCS is obtained 3.79 in the 10th month. The relationship between milk production and BCS based on the analysis shows the equation y = -3,9224x2 + 18,894x - 7,6087, indicated by an R2 of 0.98.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Maimunah . ◽  
Depison . ◽  
Eko Wiyanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fitur morfologi secara kuantitatif sapi Bali Kecamatan Pamenang dan Bangko Kabupaten Merangin. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey. Teknik pengambilan sampel secara purpossive sampling. Umur ternak yang diambil adalah umur I1 dan jumlah sampel masing-masing kecamatan sebanyak 60 ekor yang terdiri dari 30 ekor  jantan dan 30 ekor betina. Data yang dihimpun adalah Bobot Badan (BB), pertambhan bobot badan harian (PBBH) dan ukuran-ukuran tubuh meliputi: Panjang Badan, Tinggi Pundak, Lingkar dada, Dalam Dada, Lebar Dada, Lingkar Kanon dan Tinggi Pinggul. Data dianalisis menggunakan uji t. Analisis komponen utama untuk mengetahui faktor penentu ukuran dan bentuk sapi Bali serta analisis korelasi dan determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara ukuran tubuh dengan bobot badan. Hasil penelitian menunjukan bahwa BB, PBBH dan ukuran-ukuran tubuh sapi Bali jantan antara Kecamatan Pamenang dan Bangko, serta sapi Bali betina di Kecamatan Pamenang dengan betina Bangko berbeda tidak nyata (P>0,05), namun antara sapi Bali jantan dan betina di Kecamatan Pamenang dan Bangko berbeda nyata (P<0,05). Kesimpulan BB, PBBH dan ukuran-ukuran tubuh sapi Bali jantan dan betina di Kecamatan Pamenang lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Bangko. Penentu penciri ukuran dan bentuk tubuh sapi Bali jantan dan betina di Kecamatan Pamenang dan Bangko secara berurutan adalah Lingkar Dada dan Tinggi Pundak. Korelasi antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan yang tertinggi pada sapi Bali jantan maupun betina di dua kecamatan adalah Lingkar Dada. Ukuran tubuh sapi Bali jantan dan betina di Kecamatan Pamenang dan Bangko sudah memenuhi persyaratan minimum SNI kelas III.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document