Jurnal Purifikasi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

73
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Its

2598-3806, 1411-3465

2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 87-92
Author(s):  
Muhammad Anshari Caronge

Industri semen merupakan salah satu penyumbang polusi udara terbesar di dunia karena tingkat konsumsi energi dan potensi emisi debu. Hal ini menjadi faktor utama sumber polusi udara. Emisi udara dari industri semen mengandung zat-zat kimia yang berbahaya, seperti Total Partikel, CO2, NO2, SO2, dan Opasitas. Dampak dari emisi akibat industri semen tidak hanya berpengaruh pada kesehatan manusia saja, tetapi juga pada lingkungan sekitar tempat produksi semen. Oleh karena itu, perlu diadakan analisis emisi pada pabrik produksi semen untuk mengetahui efeknya terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penentuan Total Partikel secara isokinetik, uji SOx menggunakan metode turbidimetri, uji kadar Nitrogen Dioksida (NO2) dengan metode Griess Saltzman, uji CO2 dengan cara analisis otomatik. Hasil uji emisi menunjukkan konsentrasi zat pencemar emisi masih berada di bawah Baku Mutu Emisi sesuai KEPMENKES-13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Tidak Bergerak.


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 77-86
Author(s):  
Riris Sugiarti

Kecamatan Dawarblandong merupakan wilayah pedesaan yang direncanakan akan menjadi kawasan pertambangan mineral dan kawasan strategis sebagai penompang industri besar di Kabupaten Mojokerto. Pengembangan wilayah ini akan mengakibatkan peningkatan ekonomi masyarakat, dan peningkatan jumlah penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk harus diimbangi dengan pelayanan masyarakat yang lebih baik lagi seperti halnya pemenuhan kebutuhan air bersih. Direncanakannya pengembangan tersebut, maka akan dianalisis  kondisi perpipaan. Analisis teknis dilakukan berdasarkan data yang didapatkan dilapangan dan hasil real demand survey. Analisis dan simulasi sistem distribusi dilakukan dengan program EPANET 2.0 dengan mengacu pada SNI 7509-2011. Pengembangan sistem distribusi yang direncanakan untuk tahap 1 mampu melayani 60 % dari jumlah penduduk dengan kebutuhan air bersih rata-rata 56,55 L/dtk yang disediakan oleh PDAM. Tahap 2 melayani 80% dari jumlah  penduduk yang ada dengan kebutuhan air bersih rata-rata dari PDAM sebesar 74,87 L/dtk. Pemenuhan kebutuhan air bersih ini mampu dilayani oleh SPAM Regional Mojo-Lamong. Rencana anggaran biaya dalam perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih sebesar Rp 4.111.117.543,90.


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 57-68
Author(s):  
Serly Oktaviani

Produksi Lumpur  unit Clearator pada Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM cukup besar. Lumpur  dari unit clearator ini masih mengadung alumunium cukup besar.  Kandungan Al dalam lumpur ini dimungkinkan bisa dimanfaatkan kembali melalui proses recovery. Metode recovery dalam penelitian menggunakan proses asidifikasi, dengan menambahkan larutan asam sampai pH 1-3. Efektifitas Al hasil recovery  diuji dengan menambahkan pada proses koagulasi flokulasi menggunakan air baku yang sama. Penelitian dilakukan dengan variasi pH,  kecepatan dan waktu pengadukan. Variasi pH dilakukan pada pH 2, 3 dan 4 sedangkan kecepatan pengadukan pada 100 dan 120 rpm, dengan waktu masing – masing 30 dan 45 menit. Hasil penelitian proses recovery alum diperoleh kondisi terbaik pada pH 2, kecepatan pengadukan 100 rpm, dengan waktu pengadukan 45 menit, menghasilkan kadar alum sebesar 3,2912 mg Al/gram lumpur kering. Efektifitas Al recovery diuji pada proses koagulasi dan flokulasi dengan kombinasi  Al recovery dan Tawas asli  pada variasi kekeruhan air 13 NTU, 11NTU dan 10 NTU. Hasil penelitian terbaik pada kekeruhan air 11 NTU dengan kombinasi Tawas asli dan Al recovery 3:2 menghasilkan kekeruhan akhir 0,75 NTU. Analisis perbandingan biaya Al produk recovery, kombinasi dan Tawas asli berturut turut sebesar Rp 32500,  Rp 13510,  dan Rp 850. Proses recovery tidak layak untuk proses bisnis, namun layak untuk pengendalian pencemaran lingkungan.


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 69-76
Author(s):  
Lia Kurnia Putri

Saat ini, pengelolaan terhadap sanitasi khususnya air limbah domestik menjadi kebutuhan yang sangatcrusial. IPAL Lambung Mangkurat menerapkan teknologi Rotating Biological Contactor (RBC) sebagaipengolahan air limbahnya. RBC merupakan salah satu pengolahan sekunder yang memanfaatkanmikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang terdapat di dalam air limbah. Penelitian inibertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja RBC di IPAL Lambung Mangkurat dan pengaturanvariasi waktu tinggal untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi pengolahan RBC dalam menurunkankadar BOD. Evaluasi terhadap kinerja RBC tersebut dilakukan dengan mengukur kondisi sebelum dansesudah perlakuan. Perlakuan variasi waktu tinggal dilakukan dengan cara mengatur pompa pengontrol padabak RSPS dengan valve pada pipa inlet bak pengendap pertama. Nilai tipikal waktu tinggal diambil dari nilaiyang paling kecil (0,7 jam), nilai tengah (1,1 jam) dan nilai paling besar (1,5 jam). Hasil dari penelitian ini,pada kondisi eksisting debit air limbah yang diolah di RBC berkisar 530,713 m3/hari - 615,385 m3/haridengan waktu tinggal antara 0,7-4 jam yang tergantung dari waktu pompa. Adanya perlakuan variasi waktutinggal memberikan pengaruh terhadap efisiensi penurunan kadar BOD. Waktu tinggal yang menurunkankadar BOD paling besar yaitu 1,5 jam.


2018 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 97-105
Author(s):  
Alif Yoga Winata

Polusi lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas industri dan kendaraan telah meningkat pesat. Banyak bengkel-bengkel yang tidak tahu bagaimana cara mengelola sampah mereka. Untuk menyingkirkan masalah mereka, pelumas yang sudah terpakai langsung dibuang di tanah atau daerah perairan. Pengelolaan limbah berbahaya yang buruk dari pelumas yang dihasilkan berdampak pada tercecernya pelumas bekas yang tersebar di tanah dalam jumlah besar. Pelumas bekas mengandung kompleks campuran hidrokarbon yang mempengaruhi tanaman secara merugikan dengan menciptakan kondisi yang membuat nutrisi penting seperti nitrogen dan oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman tidak tersedia bagi mereka dan menyebabkan masalah parah pada ekosistem tanah dan rhizosfer. Efek zat beracun pada organisme, populasi dan komunitas berkisar dari sedang sampai mematikan. Fitoremediasi tanah yang terkontaminasi menawarkan pendekatan ramah lingkungan dan hemat biaya untuk membersihkan polutan beracun di lingkungan.   Tidak seperti teknologi remediasi lainnya, fitoremediasi tidak invasif dan pada prinsipnya mempertahankan proses biologis tanah tetap aktif. Metode ini menggunakan tanaman untuk detoksifikasi, pemulihan dan pemurnian media lingkungan. Kisaran aplikasi fitoremediasi cukup luas mulai dari logam berat hingga polutan organik seperti hidrokarbon minyak bumi. Analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan pupuk memiliki efek positif dan terukur pada kadar klorofil. Pupuk spesifik dapat merangsang pengalihan unsur tertentu, termasuk logam berat, agar lebih tersedia bagi bentuk tanaman dan meningkatkan akumulasi logam di tanaman.   Akar wangi dapat bertahan pada rentang suhu antara -14 dan 55 ° C dan bertahan dalam kondisi ekstrim. Akar wangi dapat tumbuh di berbagai tingkat nutrisi dan faktor abiotik yang tidak mencukupi. Telah ditunjukkan bahwa kadar air merupakan faktor yang sangat penting dalam hal pertumbuhan. Dengan tekanan kadar air yang berbeda, hal itu dapat menghasilkan hasil degradasi yang berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan degradasi pelumas bekas pada konsentrasi 4% oleh akar wangi pada tiap variabel A1 = 19,65%, A2 = 17,78%, A3 = 16,45%, B1 = 21,68%, B2 = 19,37%, B3 = 20,04% dengan kondisi optimal pada penambahan pupuk sebesar 80 gram dan frekuensi penyiraman 1 kali sehari.


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Subriyer Nasir

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem pengolahan limbah cair menggunakan metode filtrasi membran keramik. Filter keramik dibuat dari campuran tanah liat dan abu terbang batu bara dengan komposisi tertentu. Dalam percobaan ini dilengkapi dengan sistem pipa PVC, flowmeter, pengukur tekanan, dan pompa sirkulasi. Limbah cair yang diuji diperoleh dari efluen sekunder dari industri pupuk. Parameter yang dianalisis adalah aliran umpan tingkat, laju aliran, Total Dissolved Solid (TDS), pH, kandungan logam berat, dan kandungan amonia menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) kualitas air limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran keramik dapat menurunkan konsentrasi amonia dalam limbah sekunder sampai 96%. Ion logam berat (Fe, Cr, dan Mn) dapat dikurangi menjadi 60.9%, 39.4% dan 38.4% masing-masing. Komposisi terbaik dari membran/filter dicapai pada rasio 77.5% dari tanah liat, 20% fly ash, dan 2,5% dari serbuk besi.


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Mariana Hasyim
Keyword(s):  

Gas hasil pembakaran sampah terdiri dari gas-gas yang berbahaya seperti SO2, HCL, CO, dan sebagainya.Teknologi penghilangan gas-gas berbahaya dapat dilakukan dengan menggunakan proses kering dan prosesbasah. Proses kering lebih ekonomis bila dibandingkan dengan proses basah. Kelemahan proses keringadalah konversi absorpsi dan efisiensi penyisihan gas relatif rendah. Salah satu cara mengatasi masalahtersebut adalah dengan menggunakan sorbent yang mempunyai reaktivitas tinggi. Penelitian ini bertujuanuntuk meningkatkan reaktivitas sorbent Ca(OH)2 dengan menggunakan tanah diatome (DE) sebagai sumbersilika. Reaksi antara SiO2 dengan Ca(OH)2 membentuk kalsium silikat hidrat (CaO.SiO2.2H2O) yangmempunyai porositas dan reaktivitas tinggi. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapansorbent dan tahap uji reaktivitas sorbent. Persiapan sorbent dilakukan dalam reaktor batch denganmereaksikan Ca(OH)2 dan DE dengan 100 g air pada berbagai variasi rasio Ca(OH)2/DE dengan rasio beratfasa air/padatan sebesar 10. Uji reaktivitas sorbent dilakukan dengan menentukan daya serap sorbentterhadap methylene blue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas slurry dan berat sampel padatmeningkat setelah reaksi. Konversi reaksi meningkat dengan kenaikan temperatur reaksi, kecepatanpengaduk dan waktu reaksi. Konversi reaksi konstan setelah 20 menit. Temperatur reaksi 65oC menghasilkankonversi reaksi tertinggi dari variabel yang dilakukan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa reaktifitassorbent Ca(OH)2/DE lebih tinggi dari sorbent Ca(OH)2.


2017 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 77-86
Author(s):  
Maria Angelina Tuas
Keyword(s):  

Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan furfural dari tempurung kemiri melalui hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk optimasi pembuatan furfural melalui hidrolisis pentosan tempurung kemiri. Tahap penelitian meliputi preparasi sampel, pembuatan furfural dengan metode refluks disertai variasi katalis dan waktu pemanasan, pembuatan furfural metode destilasi dan analisis spektroskopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemurnian furfural yang diperoleh sebesar 99,88% pada kondisi optimum 30% asam sulfat dan direfluks selama 5 jam.


2017 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
Nurul Rizki Nurasrin

Penelitian dilaksanakan di SD.Bawakaraeng Makassar yang berlokasi dekat dengan salah satu jalan arteri dikota Makassar. Sekolah Dasar ini mempunyai jarak dari gedung ke jalan paling dekat yaitu 11.2 meter danberlokasi dekat dengan traffic light sehingga terjadi perlambatan kendaraan disekitar Sekolah Dasar tersebutyang menyebabkan adanya kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan,memetakan sebaran tingkat kebisingan, dan mengetahui persepsi masyarakat (siswa, guru, staf, orang tua siswa)akibat tingkat kebisingan di SD.Bawakaraeng Makassar. Penentuan titik pengukuran dilakukan pada aplikasigoogle earth, kemudian pada saat di lapangan titik koordinatnya disesuaikan menggunakan aplikasi GPSTracker Lite pada android. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan di 42 titik pada area SD.Bawakaraengdengan menggunakan alat Sound Level Meter TM-103 yang dilakukan selama 10 menit pada setiap titik dandata yang diperoleh adalah data tingkat kebisingan. Pemetaan sebaran tingkat kebisingan menggunakan aplikasisurfer 7.0. dan untuk mengetahui persepsi akibat tingkat kebisingan di SD.Bawakaraeng dilakukan denganmembagikan kuesioner ke 250 responden. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai tingkat kebisingan rata-rataadalah 76.44 dBA. Ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan di sekitar SD.Bawakaraeng melebihi baku mutuyaitu 55 dBA. Peta sebaran tingkat kebisingan di SD.Bawakaraeng dominan berwarna kuning yang artinyatingkat kebisingan rata-rata di antara 70-80 dBA. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan, seluruhresponden merasa ribut dengan kebisingan di SD.Bawakaraeng dan sebagai upaya pengendalian kebisingandominan responden memilih pembatasan kecepatan kendaraan sebagai solusinya.


2017 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 67-76
Author(s):  
Januar Catur Putranto

Sistem Pematusan Kota Surabaya di Rayon Genteng yaitu sistem pematusan Greges dengan luas 1520 ha dilayani oleh Rumah Pompa Greges terdapat saluran primer yaitu saluran Greges. Sebagai salah satu saluran primer di Rayon Genteng, saluran Greges merupakan muara dari 17 saluran sekunder. Rumah pompa di Rayon Genteng, khususnya sistem pematusan Greges selain rumah pompa Greges yang melayani saluran Greges, terdapat 4 rumah pompa yaitu Gadukan, Morokrembangan, Dupak Bandarejo, dan Asem Jaya. Variabel penelitian di sistem pematusan Greges yaitu kapasitas pompa di rumah pompa Greges, Gadukan, Morokrembangan, Dupak Bandarejo, dan Asem Jaya, debit aliran ke saluran primer yaitu saluran Greges, dan debit aliran ke saluran sekunder. Metode yang digunakan yaitu perhitungan hidrologi dan hidrolika, perbandingan terhadap kapasitas pompa saat ini dan awal, analisa Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian rumah pompa Greges, Gadukan, Morokrembangan, Dupak Bandarejo, Asem Jaya, dan perhitungan biaya rencana tindak lanjut. Hasil evaluasi menunjukkan di Rayon Genteng khususnya sistem pematusan Greges dengan saluran saluran Greges sebagai muara didapatkan 5 saluran sekunder yaitu Tembok Gede, Semarang, Margo Rukun, Demak Timur, dan Dupak tidak mampu melayani karena adanya sedimen. Faktor lainnya juga tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian pompa Greges, Gadukan, Morokrembangan, Dupak Bandarejo, dan Asem Jaya. secara tertulis menyebabkan genangan seluas 5,71 ha dengan waktu 240 menit dan tinggi 40 centimeter tanggal 16 April 2016 yang merupakan salah satu genangan terbesar Rayon Genteng yang terjadi di sistem pematusan Greges. Pengerukan sedimen dipilih sebagai rencana tindak lanjut, didapatkan biaya pengerukan dengan volume sedimen 10.697 m3 sebesar Rp. 148.076.680,00.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document