Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Ganesha

2599-2600, 2613-9677

2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Kadek Linda Apriliani ◽  
I Made Ardana ◽  
Gusti Ayu Mahayukti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Penalaran dan Pemecahan Masalah (MP3M) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII non unggulan SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 293 orang yang tersebar ke dalam 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII B9 sebagai kelas kontrol dan VIII B7 sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only control group. Data kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan menggunakan tes kemampuan pemahaman konsep matematika. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t ekor kanan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  lebih dari nilai = , sehingga  ditolak. Ini berarti kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Model Pembelajaran Penalaran dan Pemecahan Masalah (MP3M) lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Penalaran dan Pemecahan Masalah (MP3M) memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.Kata kunci: konsep, MP3M, pembelajaran, penalaran


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 83
Author(s):  
I made Yudi Suardi ◽  
I Made Suarsana ◽  
I Gusti Ngurah Pujawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Singaraja yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Question Student Have berbantuan media animasi Powtoon lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian post test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 semester genap yang terdistribusi ke dalam 15 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling untuk memperoleh 2 kelas sebagai sampel penelitian. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X TN A sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X TN B sebagai kelas kontrol. Data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh menggunakan tes dengan bentuk uraian. Tes normalitas dan homogenitas varians menunjukkan skor berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen adalah 21,277 dan rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa pada kelas kontrol adalah 17,875. Data dianalisis menggunakan Uji-t satu ekor pada taraf signifikan 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 3,5684 lebih dari ttabel = 1,9965, sehingga H0 ditolak. Sehingga, dapat diambil simpulan bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas X SMK Negeri 1 Singaraja yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Question Student Have berbantuan media animasi Powtoon lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata kunci: model pembelajaran Question Student Have (QSH), media animasi Powtoon, pemahaman konsep matematika


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Ade Emelan T Melani ◽  
I Made Candiasa ◽  
I Gst Nyoman Yudi Hartawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Pair Check terhadap kemampuan numerik siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3Gianyar tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 383 orang siswa dan tersebar dalam 10 kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling setelah dilakukan uji kesetaraan kelas menggunakan uji ANAVA. Kelas VII B yang terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII A sebagai kelompok kontrol. Data kemampuan numerik siswa diperoleh melalui tes obyektif. Data dianalisis menggunakan uji U Mann-Whitney. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji U Mann-Whitney, diperoleh rata-rata peringkat untuk siswa kelompok eksperimen adalah 43,62dan rata-rata peringkat kelompok kontrol adalah 33,38. Nilai U sebesar 527,500 dengan p value = 0,0188 dan α = 0,05 jadi p value<α yang berarti H0 ditolak dan menunjukkan bahwa kemampuan numerik siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gianyar yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pair check lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran pair check berpengaruh positif terhadap kemampuan numerik siswaKata Kunci: Model pembelajaran pair check, kemampuan numerik


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Ni Komang Riantini ◽  
I Putu Wisna Ariawan ◽  
Sariyasa Sariyasa

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses peningkatankemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan modelpembelajaran Heuristik Vee dan (2) mengetahui tanggapan siswa terhadappenerapan model pembelajaran Heuristik Vee dalam pembelajaran yangdilaksanakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yangdilaksanakan tiga siklus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI AP4 SMKNegeri 2 Singaraja sebanyak 40 orang. Data kemampuan pemahamankonsep matematika siswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yangtelah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa persentase banyaknya siswa dengan kemampuan pemahamankonsep matematika yang berada pada kategori tuntas pada siklus I, siklus II,dan siklus III berturut-turut yaitu: 25%, 55%, dan 85%. Peningkatanpemahaman konsep matematika siswa tercapai karena beberapa hal yaitusiswa aktif dalam bereksplorasi dan bereksperimen, sehingga siswa mampumenemukan sendiri konsep yang dipelajari dan setiap siswa dibiasakan untukmampu mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sehingga siswamelakukan diskusi dengan serius. Hal ini berdampak pada peningkatankemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Tanggapan siswa kelasXI AP4 SMK Negeri 2 Singaraja terhadap penerapan model pembelajaranHeuristik Vee berada pada kategori positif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rataskor tanggapan siswa yaitu 62,93%Kata kunci: model pembelajaran Heuristik Vee, kemampuan pemahamankonsep matematika


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Ida Ayu Gede Sri Wahyuni ◽  
I Nyoman Sukajaya ◽  
Ni Made Juniantari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ICAREberbantuan multimedia interaktif terhadap prestasi belajar matematika siswa, sertamemberikan alternatif dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkanprestasi belajar matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semudengan desain penelitian adalah Post Test Only Control Group. Populasi penelitianini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Bangli tahun ajaran 2018/2019. Sampeldalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C dan VIII D yang diambil denganmenggunakan teknik cluster random sampling. Data prestasi belajar matematikasiswa diukur menggunakan tes prestasi belajar matematika berbentuk uraian yangdiberikan di akhir penelitian. Data hasil tes kemampuan pemecahan masalahmatematika dianalisis menggunakan uji-t satu ekor dengan taraf siginifikansi 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa = 2,1086 > = 0,0630tabelthitungt sehingga 0 Hditolak. Ini berarti bahwa prestasi belajar siswa yang dibelajarkan denganmenggunakan menggunakan ICARE berbantuan multimedia interaktif lebih baikdaripada prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajarankonvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh modelpembelajaran ICARE berbantuan multimedia interaktif terhadap prestasi belajarmatematika siswa.Kata kunci: model pembelajaran ICARE, multimedia interaktif, prestasi belajarmatematika.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Nyoman Sumiartini ◽  
I Made Ardana ◽  
I Putu Wisna Ariawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Remap RT terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII non unggulan SMP Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A6 sebagai kelas kontrol dan VIIIA8 sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only control group. Data pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan menggunakan tes pemahaman konsep matematika. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t ekor kanan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa . Adapun nilai  dengan pada taraf signifikasi 0,05 adalah , sehingga  ditolak. Sehingga pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Remap RT lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Remap RT memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa.Kata kunci: pemahaman konsep, Remap RT, pembelajaran konvensional. 


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Putu Yulia Paramita ◽  
I Gusti Putu Suharta ◽  
I Nyoman Gita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model experiential learningterhadap motivasi dan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakanpenelitian eksperimen semu dengan rancangan post test only control group design.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran2018/2019 sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa 306 orang. Uji kesetaraanmenggunakan uji ANAVA dan sampel dipilih dengan teknik cluster random sampling.Data motivasi belajar matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan angketmotivasi belajar dan data prestasi belajar matematika siswa dikumpulkan denganmenggunakan tes prestasi belajar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ujiMANOVA dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkanbahwa: (1) terdapat perbedaaan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa yangmengikuti pembelajaran dengan model experiential learning dengan siswa yangmengikuti pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaaan motivasi belajarmatematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model experiential learningdengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional; dan (3) terdapatperbedaaan prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran denganmodel experiential learning dengan siswa yang mengikuti pembelajarankonvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model experientiallearning berpengaruh positif terhadap motivasi dan prestasi belajar matematika.Kata kunci : model experiential learning, prestasi belajar matematika, motivasibelajar matematika.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
I Made Suka Maryana ◽  
I Made Candiasa ◽  
Djoko Waluyo
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan desain game edukasi sebagaimedia pembelajaran deret bilangan di sekolah menengah atas, 2)Mengimplementasikan game edukasi sebagai media pembelajaran deret bilangan disekolah menengah atas menggunakan aplikasi visual basic, 3) Mendeskripsikantingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan game edukasi yang digunakan sebagaimedia dalam pembelajaran matematika. Jenis Penelitian ini adalah penelitianpengembangan. Model penelitian ini menggunakan model pengembangan Four D (4-D). Namun pada penelitian ini hanya sampai tahap Development. Populasi ini adalahseluruh siswa kelas XI IPA 3. Sebanyak 33 orang dipilih sebagai sampel yangditentukan dengan teknik Purposive Samping, Data dikumpulkan dengan metode tesberbentuk pilihan ganda dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)Desain game edukasi sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini disusunsecara sederhana, jelas, dan memuat beberapa hal, antara lain: 1) 8 latihan agar siswalebih memahami konsep deret tak hingga, 2) misi yang harus dipecahkan, sebanyak 3misi yang pemecahannya menggunakan konsep deret tak hingga, 3) petunjukpenyelesaian baik latihan maupun misi, Game edukasi dibuat dengan aplikasi visualbasic. 2) Implementasi game edukasi yaitu game edukasi diberikan kepada siswakelas XI IPA 3 SMA N 2 Singaraja yang berjumlah 33 orang siswa sebagai uji cobaterbatas. Siswa diminta memainkan game mengenai deret bilangan, kemudianmengisi kuesioner yang telah disiapkan serta menjawab soal tes yang telah diberikan.Begitu pula guru diberikan angket sebagai penilaian terhadap media game edukasi. 3)Multimedia pembelajaran yang dikembangkan telah diuji validitas, kepraktisan, dankeefektifannya. Hasil uji tersebut menyatakan bahwa multimedia pembelajaran yangdikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapat diterimadan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi deret bilangan.Kata kunci : deret bilangan, game edukasi, visual basic


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
N. K Juliawati ◽  
I Gusti Putu Suharta ◽  
I Putu Pasek Suryawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yangdibelajarkan dengan model penemuan terbimbing lebih baik daripada pemahaman konsepmatematika yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas XI MIPA Non Unggulan SMA Negeri 1 Bangli pada semester II tahun ajaran2017/2018. Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Bangli tersebar ke dalam 7 kelas dan terdapat satukelas unggulan yaitu kelas XI MIPA 1 sehingga populasi dalam penelitian ini adalah kelas XIMIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, XI MIPA 6, dan XI MIPA 7. Sampel penelitianditentukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukandengan pengundian terhadap 6 kelas yang merupakan populasi. Setelah dilakukan pengundian,terpilih 2 kelas yakni kelas XI MIPA 2 dan kelas XI MIPA 3 sebagai sampel penelitian. Berikutnya,dilakukan uji kesetaraan dengan uji-t terhadap kedua kelas tersebut. Hasil uji kesetaraanmenunjukkan bahwa kedua kelas dinyatakan setara. Kemudian, dilakukan pengundian kembaliterhadap kedua kelas sehingga diperoleh kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelasXI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dikategorikan penelitian eksperimen semu dengandesain penelitian post-test only control group design. Data tentang kemampuan pemahamankonsep matematika siswa dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematika siswa.Selanjutnya skor tes pemahaman konsep matematika dianalisis dengan menggunakan uji-t satuekor (ekor kanan) pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung = 1, 87sedangkan dengan gtaraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1, 671. Nilai statistik ini memiliki maknabahwa pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model penemuanterbimbing lebih baik dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa yangdibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.Kata Kunci: model pembelajaran penemuan terbimbing, pemahaman konsep matematika siswa,Lembar Kerja Siswa Penemuan Terbimbing.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Luh Putu Krisnayani ◽  
Djoko Waluyo ◽  
Made Suarsana

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis software GeoGebra yang valid, praktis, dan efektif pada pokok bahasan geometri untuk Kelas X SMA/SMK. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan 4-D, yang dilaksanakan 3 tahapan saja yaitu define, design, dan develop. Pada tahap define dilaksanakan analisis awal dan analisis kurikulum. Analisis awal bertujuan untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam pembelajaran matematika, dan analisis kurikulum bertujuan untuk mengetahui kurikulum yang diterapkan di sekolah. Pada tahap design dihasilkan draf awal LKS dan alat evaluasi. Tahap develop bertujuan untuk mengembangkan LKS yang valid, praktis, dan efektif. Uji coba produk dalam penelitian ini melibatkan empat orang dosen ahli, dua guru rmatematika, dan 34 siswa kelas X IPS 1 SMA Ayodhya Pura. Data validitas LKS dikumpulkan melalui lembar validasi. Hasil ini menunjukkan bahwa LKS memenuhi kriteria skor valid, dimana skor validasi LKS adalah 92,86. Melalui uji coba terbatas diketahui bahwa respon siswa dan guru terhadap LKS berada pada katagori positif, dan lebih dari 85% siswa tuntas dalam pembelajaran geometri. Oleh karena itu, LKS dikatakan valid, praktis, dan efektif.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document