GRAVITASI: Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

12
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Hukum Universitas Samudra

2715-5498, 2715-548x

2021 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 18-22
Author(s):  
Safriana Safriana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diberikan model pembelajaran Think Pair Share dipadu Make A Match dengan siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye dan mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dipadu Make A Match. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas MIA 1 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan jenis purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan soal tes  berbentuk isian sembilan butir soal dan angket respon siswa. Hasil analisis data menunjukkan rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 85,72 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 75,92. Serta nilai N-Gain siswa kelas eksperimen 0,58 dengan kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,34 dengan kategori sedang. Hasil uji t diperoleh nilai signifikan 0,00 < 0,15 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.


2021 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 9-17
Author(s):  
Mentari Darma Putri

ABSTRAK Literasi sains memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka mengerti serta membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang terjadi pada alam sebagai akibat aktivitas manusia (OECD, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan literasi sains siswa SMP Negeri 2 Pematang Tiga Bengkulu Tengah. Sampel penelitian berjumlah 26 siswa kelas VIII. Instrumen pengumpulan data berupa tes literasi sains aspek pengetahuan dan kompetensi dalam bentuk soal objektif. Tes berjumlah 20 soal yang mencakup tiga indikator literasi sains yaitu konteks, konten dan proses. Soal tes literasi sains yang valid diadopsi dari penelitian Wulandari (2015). Data di analisis menggunakan statistika deskriptif, dengan menghitung skor rata-rata persentase kemampuan literasi sains siswa secara keseluruhan dan pada setiap indikator. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa aspek pengetahuan dan kompentensi secara keseluruhan mencapai skor rata-rata 41,35 %. Kemampuan literasi sains siswa pada indikator konteks mencapai skor rata-rata 45,80 %, pada indikator konten mencapai skor rata-rata 40,65 %, dan pada indikator proses mencapai skor rata-rata 42,49 %. Dari skor rata-rata di atas menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa secara keseluruhan dan pada setiap indikator masuk kedalam kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh kemampuan siswa yang rendah dan kurangnya fasilitas yang mendukung dalam proses pembelajaran sains. Kata kunci: literasi sains, kemampuan literasi sains siswa.


2021 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Elinawati Dalimunte ◽  
Muhammad Yakob

Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan langsung dan pendekatan kelompok. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, sesuai dengan tujuan dari penelitian penulis untuk dapat mengetahui hasil pembelajaran fisika dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI dan melihat perbedaan antara penerapan model pembelajaran tipe TAI dengan pembelajaran langsung. Data ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen terhadap materi suhu dan kalor. Ada pengaruh hasil belajar siswa pada materi yang diajarkan dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajarn langsung. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI pada kelas eksperimen adalah baik. Ini terlihat pada persentase yang telah dirincikan yaitu pendapat siswa terhadap komponen pembelajaran 91,63% senang, 93,3% baru, 93,3% menarik dan berminat untuk mengikuti KBM selanjutnya dengan model kooperatif tipe TAI 94,4%. Kata kunci: TAI, kooperatif, fisika, eksperimen.


2021 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 42-46
Author(s):  
Dion Bagus DS ◽  
Muhammad Yakob ◽  
Nur Azizah Lubis

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pembangkit listrik yang digunakan masih secara konvensial yaitu menggunakan bahan bakar fosil, minyak gas atau batu bara yang kian lama semakin menipis, sedangkan kebutuhan listrik semakin meningkat. Pembuatan alat peraga kapal tenaga surya (KTS) sebagai media konversi energi adalah salah satu penelitian sebagai media contoh pemanfaatan energi panas matahari menjadi energi listrik. penelitian menggunakan metode eksperimen dengan jenis pendekatan R&D. Hasil dari validasi media oleh validator tentang rancangan alat peraga kapal tenaga surya sebagai media konversi melihat kelayakan secara persentase sebesar 75% sehingga alat peraga kapal tenaga surya sebagai media konversi energi layak digunakan. Dari hasil data uji panel selama 5 jam yang diamati secara berkala menghasilkan efisensi sebesar 82%pada saat penggunaan 1 jam, 85% pada saat penggunaan 2 jam, 74% pada saat penggunaan 3 jam, 58% pada saat penggunaan 4 jam dan 56% pada saat penggunaan selama 5 jam. Sehingga efisiensi total yang dikerjakan panel surya yang di dapat sebesar 71% dan kapal bergerak dengan baik. Tegangan, arus, daya listrik dan Efisiensi kapal yang dihasilkan dipengaruhi oleh besar kecilnya  suhu dari panas matahari, jika suhu panas matahari tinggi maka efisiensi yang dihasilkan tinggi begitu juga sebaliknya.


2021 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 23-32
Author(s):  
Siti Humairoh ◽  
Muhammad Yakob ◽  
Nur Azizah Lubis ◽  
Rachmad Almi Putra

Perkembangan dunia elektronika sekarang ini semakin pesat. Semakin berkembangnya zaman, banyak sekali berbagai komponen-komponen yang berkembang dari segi efisiensi, fungsi, manfaat maupun fisiknya.  Dalam hal ini perlu dilakukan suatu penelitian untuk mempermudah mengambil data berupa waktu benda pada saat jatuh dengan lebih akurat untuk praktikum gerak jatuh bebas dengan tujuan untuk:  (1) mempermudah mengambil data berupa waktu benda pada saat jatuh dengan lebih akurat, (2) membaca nilai kecepatan benda pada saat jatuh bebas secara otomatis. Metode penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen yang terdiri dari tiga blok sistem yaitu input, proses, dan output. Hasil validasi media didaptkan sebesar 80% berkualitas baik yang berarti bahwa alat sudah layak digunakan untuk pembelajaran/praktikumgerak jatuh bebas. Dari data didapatkan sensor piximity infrared dapat langsung membaca waktu saat benda jatuh melewati sensor1 dan akan berhenti di sensor2, dan waktu yang dihasilkan sudah dapat dikatakan akurat karena nilai waktu yang dibaca oleh sensor dan nilai waktu dihitung secara manual sama dan jika tidak sama nilainya sudah mendekati nilai menghitung secara manual. Waktu yang diperlukan benda saat jatuh bebas pada ketinggian 45 cm dengan t = t Arduino ± t manual (0,3 ± 0,3), ketinggian 55 cm dengan t = (0,32 ± 0,33), ketinggian 65 cm dengan t = (0,35 ± 0,36), ketinggian 75 cm dengan t = (0,38 ± 0,39), ketinggian 85 cm dengan t = (0,40 ± 0,41). Dengan menggunakan sensor dan LCD dapat langsung menampilkan nilai kecepatan tanpa harus mencari secara manual. Dan nilai yang ditampilkan di LCD sama hasilnya dengan dicari secara manual, jika nilai t yang didaptkan sebalumnya antara Arduino dan manual sama.


2021 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
pp. 33-41
Author(s):  
Tia Novia

Sampah plastik saat ini semakin banyak digunakan mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Pirolisis merupakan proses degredasi termal bahan-bahan polimer seperti plastik maupun material organic seperti biomassa dengan pemanasan atau pembakaran tanpa melibatkan oksigen didalamnya. Asap cair merupakan senyawa kimia dari asap hasil pirolisis biomassa yang kemudian terkondensasi dengan membentuk cairan yang merupakan hasil dari pendinginan dan pencairan yang dibakar tabung tertutup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengolahan sampah plastik Polytthylene Terephtalate (PET) menjadi bahan bakar minyak dengan proses pirolisis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental yang terdiri dari tahap persiapan, tahap proses pirolisis dan tahap analisis. Hasil penelitian ini berupa 90 ml minyak pirolisis yang berasal dari 500 gram sampah plastik Polytthylene Terephtalate (PET) yang memakan waktu pembakaran selama 6 jam. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan massa jenis minyak pirolisis sebesar 0,688 g/ml. Waktu yang diperlukan untuk membakar habis suatu benda selama 6,51 menit. Pemanasan air memperoleh temperatur sebesar 75,6˚C. Volume air yang hilang (menguap) selama 5 menit dari proses pemanasan air sebesar 5,1 ml. Dari keempat parameter yang diamati, maka kualitas minyak pirolisis berada di antara minyak tanah dan minyak premium.


2020 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 12-18
Author(s):  
Elinawati Dalimunthe ◽  
Muhammad Yakob

Pendidik yang berkompetensi dan profesional harus dapat melakukan pembaharuan dalam peningkatan kreatifitas mengajar  dalam pengelolaan proses pembelajaran fisika di SMP  sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa. Dalam pembelajaran yang dikakukan dengan materi yang tidak kontekstual serta kinerja siswa yang rendah akan menghasilkan proses dan produk yang rendah. Sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran secara tradisional. Hal  ini dapat menimbulkan kejenuhan, kebosanan, serta menurunkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Peningkatan kreatifitas guru mutlak perlu dikembangkan, salah satunya adalah pembelajaran dengan metode eksperimen. Selama ini kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen, masih banyak siswa yang kesulitan dalam merangkaikan alat-alat laboratorium sesuai dengan gambar yang ada di Lembar Kerja Siswa (LKS), sehingga memboroskan waktu pembelajaran yang pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengatasi masalah di atas, siswa diberi LKS yang berisi gambar alat-alat sesuai dengan alat/ benda yang sebenarnya, serta dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan yang lengkap. Selain itu sebelum eksperimen siswa diberi penjelasan tentang nama dan fungsi alat-alat, serta cara penggunaan alat tersebut. Siswa juga dilatih merangkai alat, sehingga ketrampilan siswa dalam merangkai alat meningkat. Hasil analisis deskripsi mengungkapkan, pada siklus I  skor ketrampilan siswa merangkai alat rata-rata 69%,nilai Ulangan Harian rata-rata 55,23,  pada siklus II skor ketrampilan siswa merangkai alat rata-rata 74%. nilai Ulangan Harian rata-rata 65,23, sedangkan pada siklus III skor ketrampilan merangkai alat rata-rata 85%, dan nilai Ulangan Harian 73,18. Dengan peningkatan ketrampilan siswa dalam merangkai alat-alat, penggunaan metode eksperimen menjadi lebih optimal, dan hasil belajar siswa lebih meningkat. Disamping peningkatan pada aspek psikomotor, juga terjadi peningkatan pada aspek kognitif dan aspek afektif. Kata Kunci : ketrampilan siswa, merangkai alat-alat dan metode eksperimen.


2020 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 23-28
Author(s):  
Armelia Yuniani ◽  
Mutia Rahmatika ◽  
Kastari Kastari ◽  
Muhammad Ichsan ◽  
Nurmasyitah Nurmasyitah

The research aims to determine the level of difficulty and differentiation of the exam on the middle semester of the subjects of the Physics class XI MIA 3 in MAN 2 Langsa. The research method used is a descriptive quantitative method. The results showed that for the difficulty level was obtained 13 questions (43.33%) Easy, 17 questions (56.66%) Medium and 0 problem (0%) Difficult. The results of the analysis of the differentiator power about 10 questions (33.33%) Received, 16 questions (53.33%) Discarded and 4 questions (13.33%) Fixed. Overall about the middle semester exam of physics subjects in class XI MIA 3 in MAN 2 Langsa year 2018/2019 is categorized as a good question, because it has the largest percentage of difficulty level in the category of moderate problems, namely as many as 17 questions (56.66%) And the largest percentage of the differentiator's power in the category of questions received 10 questions (33.33%).


2020 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 19-22
Author(s):  
Tia Novia ◽  
Ayudia Wardani ◽  
Canda Canda ◽  
Nurdi Nurdi ◽  
Nurmasyitah Nurmasyitah

Peneilitian ini dilakukan karena guru fisika belum melakukan analisis butir soal pada soal ujian tengah semester tahun ajaran 2019/2020 yang baru saja dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal ujian tengah semester fisika yang dibuat oleh guru dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas butir soal. Penelitian ini merupakan peneilitian analisis deskriptif kuantitatif. Soal ujian tengah semester dibuat sebanyak 15 butir soal pilihan ganda. Subyek peneilitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMA Muhammadiyah 4 Langsa yang terdiri dari 17 orang siswa. Metode yang digunakan adalah dokumentasi. Hasil peneilitian menunjukkan bahwa dari 15 soal pilihan ganda 10 butir soal dinyatakan valid dan 5 butir soal dinyatakan tidak valid serta memiliki nilai reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,72. Sehingga soal ujian tengah semester fisika Kelas X tahun ajaran 2019/2020 SMA Muhammadiyah 4 Langsa dikatagorikan baik dan layak untuk digunakan.


2020 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 6-11
Author(s):  
Ayu Andriani

Tujuan penelitian ini untuk mendeksripsikan adanya keberhasilan STEAM dalam pembelajaran berbasis inquiri Laboratory dalam peningkatan hasil belajar fisika melalui penguasaan konsep, keterampilan berargumentasi, dan menumbuhkan karakter kewirausahaan peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan November 2019, bertempat di kelas XI MIA 2 SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan satu siklus, setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap data berupa dokumen hasil pekerjaan siswa, daftar nilai dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran  pembelajaran berbasis inquiri Laboratory dapat meningkatkan hasil belajar fisika melalui penguasaan konsep, keterampilan berargumentasi, dan menumbuhkan karakter kewirausahaan peserta didik. Dengan demikian hipotesis terbukti yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi awal hingga ke Siklus. bahwa hasil belajar peserta didik pada pretest, nilai tertinggi dicapai peserta didik sebesar 80 dan nilai terendah 27, dan nilai rerata sebesar 43 dengan nilai ketuntasan 32,10%. Kemudian hasil pelaksaanaan ujian posttest setelah memperoleh Implementasi STEAM dalam pembelajaran fisika berbasis inquiry diperoleh nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 68, dan nilai rerata 83 dengan nilai ketuntasan 96,77%. selanjutnya Berdasarkan hasil uji sensivitas butir soal diperoleh indeks sensivitas per item soal berturut-turut : 1 (0,5) , 2(0,4), 3 (0,5), 4 (0,9), 5 (0,3), 6 (0,9). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa implementasi STEAM pada pembelajaran fisika berbasi inqury terbukti merupakan strategi yang tepat, berpengaruh, dan efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik materi Gelombang Mekanik pada Osilasi Bandul Sederhana, karena pembelajaran memberikan pengalaman belajar aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam satu paket, juga menempatkan peserta didik sebagai pembelajar aktif. Kata Kunci: inquiri Laboratory, implementasi STEAM , Kewirausahaan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document