Dalam estetika otonom modernis, seni lukis menduduki peranan utama, apa yang disebut seni rupa modern tak lain adalah seni lukis. Kendati setelah itu, seni lukis berkali-kali dinyatakan “mati”—karena kehadiran fotografi, seni instalasi, heppening art, performance art, dan new media art—namun seni lukis membuktikan dirinya dapat terus hidup dan berkembang. Ketika membahas lukisan-lukisan Syakieb Sungkar, Asmudjo J. Irianto mengatakan, pada dasarnya seni lukis menjadi bagian penting dalam praktik seni rupa kontemporer global, demikian pula yang tampak dalam seni rupa kontemporer Indonesia. Seni lukis tetap menjadi primadona.