Cerebral Aneurysm Rupture Risk Estimation Using XGBoost and Fully Connected Neural Network

Author(s):  
Yanfei Liu ◽  
Yunqiao Yang ◽  
Yi Lin ◽  
Yuexiang Li ◽  
Dong Wei ◽  
...  
2008 ◽  
Vol 41 ◽  
pp. S11
Author(s):  
Barry Doyle ◽  
Anthony Callanan ◽  
David Vorp ◽  
Tim McGloughlin

Author(s):  
Matthias Ivantsits ◽  
Markus Huellebrand ◽  
Sebastian Kelle ◽  
Titus Kuehne ◽  
Anja Hennemuth

Author(s):  
Eleni Metaxa ◽  
Vasileios Vavourakis ◽  
Nikolaos Kontopodis ◽  
Konstantinos Pagonidis ◽  
Christos V. Ioannou ◽  
...  

Abdominal aortic aneurysm (AAA) disease is primarily a degenerative process, where rupture occurs when stress exerted on the aortic wall exceeds its failure strength. Therefore, knowledge of both the wall stress distribution and the mechanical properties of the AAA wall is required for patient specific rupture risk estimation.


2002 ◽  
Vol 9 (5) ◽  
pp. 707-709 ◽  
Author(s):  
Stéphan Haulon ◽  
Serge Willoteaux ◽  
Mohamad Koussa ◽  
Pascal Halna ◽  
Jean-Paul Beregi
Keyword(s):  
Type I ◽  
Type Ii ◽  

2019 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
pp. 220-228
Author(s):  
Gusti Alfahmi Anwar ◽  
Desti Riminarsih

Panthera merupakan genus dari keluarga kucing yang memiliki empat spesies popular yaitu, harimau, jaguar, macan tutul, singa. Singa memiliki warna keemasan dan tidak memilki motif, harimau memiliki motif loreng dengan garis-garis panjang, jaguar memiliki tubuh yang lebih besar dari pada macan tutul serta memiliki motif tutul yang lebih lebar, sedangkan macan tutul memiliki tubuh yang sedikit lebih ramping dari pada jaguar dan memiliki tutul yang tidak terlalu lebar. Pada penelitian ini dilakukan klasifikasi genus panther yaitu harimau, jaguar, macan tutul, dan singa menggunakan metode Convolutional Neural Network. Model Convolutional Neural Network yang digunakan memiliki 1 input layer, 5 convolution layer, dan 2 fully connected layer. Dataset yang digunakan berupa citra harimau, jaguar, macan tutul, dan singa. Data training terdiri dari 3840 citra, data validasi sebanyak 960 citra, dan data testing sebanyak 800 citra. Hasil akurasi dari pelatihan model untuk training yaitu 92,31% dan validasi yaitu 81,88%, pengujian model menggunakan dataset testing mendapatan hasil 68%. Hasil akurasi prediksi didapatkan dari nilai F1-Score pada pengujian didapatkan sebesar 78% untuk harimau, 70% untuk jaguar, 37% untuk macan tutul, 74% untuk singa. Macan tutul mendapatkan akurasi terendah dibandingkan 3 hewan lainnya tetapi lebih baik dibandingkan hasil penelitian sebelumnya.


2021 ◽  
Vol 1914 (1) ◽  
pp. 012036
Author(s):  
LI Wei ◽  
Zhu Wei-gang ◽  
Pang Hong-feng ◽  
Zhao Hong-yu

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document