Combined ribavirin treatment and cryotherapy for efficient Potato virus M and Potato virus S eradication in potato (Solanum tuberosum L.) in vitro shoots

2017 ◽  
Vol 53 (4) ◽  
pp. 425-432 ◽  
Author(s):  
Svetlana Kushnarenko ◽  
Natalya Romadanova ◽  
Moldir Aralbayeva ◽  
Saule Zholamanova ◽  
Alena Alexandrova ◽  
...  
2020 ◽  
Vol 10 ◽  
Author(s):  
Edyta Deja-Sikora ◽  
Anita Kowalczyk ◽  
Alina Trejgell ◽  
Adriana Szmidt-Jaworska ◽  
Christel Baum ◽  
...  

2003 ◽  
Vol 60 (3) ◽  
pp. 525-530 ◽  
Author(s):  
Luciana Cordeiro Nascimento ◽  
Gilvan Pio-Ribeiro ◽  
Lilia Willadino ◽  
Genira Pereira Andrade

Potato cultivars (Solanum tuberosum L.) have shown degeneration or run out caused by viruses after several cycles of propagation using seed tubers from commercial fields. This work reports the occurrence of single and mixed infections of four potato viruses in Paraíba-Brazil and presents a method for Potato virus Y (PVY) elimination, by using thermo-and chemotherapies. Plants of potato cv. Baraka were tested by direct antigen coating ELISA. Antisera against PVY, Potato virus X (PVX), Potato virus S (PVS), and Potato leafroll virus (PLRV) were used. Materials with positive reaction to PVY were treated for virus elimination. Single node cuttings (1.0 cm length) were excised and inoculated in Murashige & Skoog (MS) medium, supplemented with 1.0 mg L-1 of kinetin, 0.001 mg L-1 of naphthalene acetic acid (NAA) and 0.1 mg L-1 of gibberellic acid (GA3). The thermotherapy at approximately 37ºC, during 30 and 40 days, resulted in 20.0 and 37.5% PVY elimination, respectively. Chemotherapy was undertaken with Ribavirin (RBV), 5-Azacytidine (AZA), and 3-Deazauridine (DZD). The RBV showed the highest rate of virus eradication, with 55.5% virus-free plants. Simultaneous thermo and chemotherapy had higher efficiency for the elimination of PVY, reaching rates of healthy plants of 83.3% with RBV, 70.0% with AZA, and 50.0% with DZD.


2017 ◽  
Author(s):  
Yunita Prameswari ◽  
FNU Djenal ◽  
FNU Damanhuri

Kebutuhan kentang yang semakin tinggi menyebabkan permintaan semakin meningkat. Rendahnya produksi kentang mengakibatkan berbagai upaya untuk peningkatan produksi terus dilakukan. Penggunaan metode kultur jaringan yaitu metode untuk mengisolasi bagian tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ dalam kondisi aseptik, sehingga dapat diperbanyak dan beregenerasi menjadi tanaman utuh dapat dijadikan alternatif pemenuhan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pembentukan umbi mikro kentang (Solanum Tuberosum L.) varietas granola kembang secarain vitro dengan menggunakan dua faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu aspirin dengan tiga taraf (5,10,15) ppm. Faktor kedua yaitu kinetin dalam tiga taraf (8,10,12) ppm. Penelitian menggunakan seluruh propagul kentang yang berumur 30 hari setelah subkultur dan data yang didapat dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi aspirin dan kinetin tidak berpengaruh terhadap jumlah akar, kedinian umbi, dan bobot umbi. Interaksi perlakuan terbaik bagi pembentukan tunas yaitu A2K1 aspirin 10 ppm dan kinetin 8 ppm sedangkan Interaksi perlakuan terbaik pada parameter jumlah umbi yaituA3K2 aspirin 15 ppm dan kinetin 10.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Ghea Dotulong ◽  
Stella Umboh ◽  
Johanis Pelealu

Uji Toksisitas Beberapa Fungisida Nabati terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) secara In Vitro (Toxicity Test of several Biofungicides in controlling Fusarium wilt (Fusarium oxysporum) in Potato Plants (Solanum tuberosum L.) by In Vitro) Ghea Dotulong1*), Stella Umboh1), Johanis Pelealu1), 1) Program Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115*Email korespondensi: [email protected] Diterima 9 Juli 2019, diterima untuk dipublikasi 10 Agustus 2019 Abstrak Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu tanaman hortikultura yang sering mengalami penurunan dari segi produksi dan produktivitasnya, akibat adanya serangan penyakit layu yang salah satunya disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi toksisitas beberapa fungisida nabati dalam mengendalikan penyakit Layu Fusarium (F. oxysporum) pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) secara In Vitro. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode umpan beracun. Data dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Analisis Varian (ANAVA) yang dilanjutkan dengan menggunakan metode BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil Penelitian, diperoleh nilai toksisitas fungisida nabati tertinggi yaitu pada ekstrak daun sirsak dengan nilai HR (69,44%), kategori berpengaruh, ditandai dengan diameter koloni 2,75 cm (100ppm) dan yang terendah toksisitasnya yaitu pada ekstrak daun jeruk purut dengan nilai HR (49,81%), kategori cukup berpengaruh ditandai dengan diameter koloni 3,75 cm (25ppm). Semakin tinggi konsentrasi yang diujikan maka semakin tinggi toksisitas dari fungisida nabati yang diberikan.Kata Kunci: fungisida nabati, Fusarium oxysporum, tanaman kentang, In Vitro Abstract Potato plants (Solanum tuberosum L.) is one of the horticulture plants which often decreases in terms of production and productivity, due to the attack of wilt, one of which is caused by Fusarium oxysporum. The purpose of this study was to determine the toxicity of several biofungicides in controlling Fusarium wilt (F. oxysporum) in potato plants (Solanum tuberosum L.) in Vitro. The research method used was the In Vitro method with the poison bait method. Data were analyzed by Completely Randomized Design with Variant Analysis (ANAVA), followed by the BNT method. The results showed that the highest biofungicide toxicity value was soursop leaf extract with HR values (69.44%), influential categories, characterized by colony diameter 2.75 cm (100ppm) and the lowest toxicity, namely in kaffir lime leaf extract with a value of HR (49.81%), quite influential category was characterized by colony diameter of 3.75 cm (25ppm). The higher the concentration tested, the higher the toxicity of the biofungicide given.Keywords: biofungicides, Fusarium oxysporum, Potato Plants, In Vitro.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document