Economic order quantity and storage size — Some considerations

1990 ◽  
Vol 19 (1-3) ◽  
pp. 201-204 ◽  
Author(s):  
S.Subba Rao ◽  
Hamid Bahari-Kashani
2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 024-031
Author(s):  
Tri Hardianti ◽  
Faigiziduhu Bu‘ulolo ◽  
Esther Nababan

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus- menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan metode yang digunakan untuk menemukan jumlah pesanan yang ekonomis, yaitujumlah pesanan yang memenuhi total biaya persediaan minimal dengan mempertimbangkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Persediaan deterministik merupakan metode yang digunakan untuk meminimalkan total biaya pembelian dan penyimpanan. Dalam penelitian ini metode EOQ dikaji ke dalam bentuk model persediaan deterministik dengan perubahan harga. Metode yang digunakan adalah metode EOQ. Metode EOQ kemudian digunakan pada model persediaan deterministik dengan perubahan harga.  Model tersebut diaplikasikan pada sebuah contoh kasus dengan model special sale price yang memperoleh penghematan biaya sebesar 40.000 dan special order cost saving sebesar 133.559.888,5 dengan frekuensi pemesanan 18,5 per tahun. Model tersebut dapat digunakan pada perusahaan untuk meminimalkan biaya penyimpanan dan pembelian. Pada saat-saat tertentu perusahaan memperoleh keuntungan lebih besar dengan biaya pembelian dan penyimpanan yang lebih kecil Inventory is one of the most active elements in the operations of a company that is continuously acquired, changed, and then resold. The Economic Order Quantity (EOQ) method is a method used to find economical order quantities, which is the number of orders that meet the minimum total inventory costs by considering the cost of ordering and storage. Deterministic inventory is a method used to minimize the total cost of purchase and storage. In this study, the EOQ method was examined in the form of a deterministic inventory model with price changes. The model was applied to a case sample with a special sale price model that obtained a cost savings of 40,000 and a special order saving cost of 133,559,888.5 with an order frequency of 18.5 per year. The model could be used in companies to minimize storage and purchase costs. At certain times the company achieved a bigger profit with a smaller purchase and storage cost. 


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Chairul Amni

Perencanaan persediaan bahan baku merupakan salah satu peranan yang sangat penting dalam dunia industri untuk meningkatkan permintaan pasar. Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika di dukung dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan bahan baku, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendukung proses produksi, sehingga tidak terjadi masalah seperti keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen, dan pemborosan biaya bahan baku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian bahan baku yang diterapkan serta untuk mengetahui jumlah ekonomis bahan baku pada setiap kali pemesanan yang di analisis dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dari penelitian ini mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode EOQ dalam pemesanan bahan baku jauh lebih optimal dan efisien dibanding metode yang selama ini diterapkan, terlihat dari selisih total biaya pemesanan bahan baku pada tepung mencapai 1,21% (404.950 rupiah) selisih pada bahan baku gula 0,02% (4.450 rupiah) dan selisih biaya pada pemesanan ragi dan garam sebesar 14,31% yaitu sebesar Rp. 82.500 untuk Ragi dan Rp. 8.250 untuk selisih pemesanan garam. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode EOQ mempuanyai hasil baik dalam melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku untuk produksi tidak mengalami penumpukan dan tidak mengalami kekosongan dalam gudang.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 710-724
Author(s):  
Dewi Rosa Indah ◽  
Elsayus Yulia Risasti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Tri Agro Palma Tamiang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Economic Order Quantity, stok pengaman dan titik pesan kembali. Berdsarkan hasil analisis Kuantitas pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 248,78 Ton pertahun. Sedangkan berdasarkan metode Economic Order Quantity kuantitas pembelian yang optimum adalah 470,68 ton. Frekuensi pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 312 kali, sedangkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity yaitu 165 kali. Total biaya persediaan dengan menggunakan kebijakan perusahaan adalah Rp.5.425.172 setelah menggunakan metode Economic Order Quantity dapat mengefisiensikan besarnya biaya persediaan perusahaan yaitu Rp. 4.482.274. Sementara itu untuk persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali menurut kebijakan perusahaan tidak ada, sedangkan menurut perhitungan metode Economic Order Quantity besarnya persediaan pengaman adalah sebanyak 1.106,74 Ton dan titik pemesanan ulang sebesar 1.355,52 Ton.


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Rizki Ahmad Fauzi ◽  
Rudi Hartono

Mengendalikan persediaan dengan tepat bukanlah hal yang mudah. Jumlah persediaan yang terlalu besar akan mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan menjadi terlalu besar, selain itu resiko kerusakan bahan baku juga menjadi lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan yang menghambat proses produksi. Metode pengendalian persediaan yang dibandingkan dalam penelitian ini yakni metode Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengendalian persediaan bahan baku benang ada PT. Indonesia Wacoal yang efektif dan efisien agar tercapai hasil produksi yang optimal menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ adalah metode perhitungan yang mengidentifikasi kuantitas pemesanan atau pembelian optimal dengan tujuan meminimalkan biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan data yang digunakan adalah data mulai tahun 2014 hingga Agustus 2016. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa total biaya persediaan bahan baku benang polina polina yang harus dikeluarkan perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total biaya persediaan yang dihitung menurut metode EOQ. Terjadi penghematan pada tahun 2014 pada benang polina 110 (998) sebesar Rp 3.760.889 tahun 2015 sebesar Rp 2.565.837 dan tahun 2016 sebesar Rp 10.993.200. Pada tahun 2014 pada benang polina 110 (999) sebesar Rp 2.225.378 tahun 2015 sebesar Rp 1.857.287 dan tahun 2016 sebesar Rp 3.928.178. pada tahun 2014 pada benang polina 110 (997) sebesar Rp 3.959.323 tahun 2015 sebesar Rp 4.874.495 dan tahun 2016 sebesar Rp 6.117.023. Kata kunci: Bahan Baku, Economoic Order Quantity, Persediaan


Author(s):  
Ilan Aliasi Zahra

Ketersediaan obat menjadi hal utama pada suatu layanan kesehatan. Fluktuasi pemakaian obat-obatan yang terjadi setiap tahun menjadi kendala bagian gudang obat dalam perencanaan pengadaan di rumah sakit. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam pembuatan perencanaan bagi setiap organisasi maupun instansi yang membutuhkan. Penting bagi rumah sakit membuat perencanaan persediaan obat untuk mengatasi permasalahan berkaitan dengan ketersediaan alat kesehatan maupun obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meramalkan kebutuhan obat dengan menggunakan teknik-teknik forecasting dan perhitungan nilai Economic Order Quantity. Sebuah forecasting atau tekik peramalan diperlukan, untuk memprediksi kebutuhan obat-obatan pada masa mendatang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu peramalan time series Arima untuk proses pengambilan prediksi dan perhitungan EOQ. Hasil penelitian ini berupa nilai peramalan kebutuhan obat untuk satu periode mendatang ditunjukan dengan nilai eror model peramalan yang paling kecil, yaitu ARIMA (1.0.0) dengan nilai eror sebesar 13%, serta hasil perhitungan Economic Order Quantity untuk kebutuhan obat pada periode mendatang.


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Vipul Chalotra

The present research divulges the different inventory control techniques used small scale cements enterprises operated by small scale entrepreneurs through the assistance of primary data collected from eight small scale cement enterprises operating in SIDCO & SICOP, under DIC (District Industries Center) in District Udhampur of Jammu & Kashmir State. The various inventory control techniques identified and quested for in the research were: Always Better Control (ABC), Economic Order Quantity (EOQ), Material Requirement Planning (MRP), and Just-in-Time (JIT). The results of the ranking table quoted that Economic Order Quantity (EOQ) was awarded first rank by almost all the units representing overall mean score of 1.71, Always Better Control (ABC) was denoted by rank two repressing overall mean value as 2.00, Material Requirement Planning (MRP) was quoted rank three as depicted by its mean ranking (2.25), and Just-in-time (JIT) was accorded rank four (3.71) by almost all the small scale cements entrepreneurs/owners.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document