Jurnal Ilmiah Binaniaga
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

132
(FIVE YEARS 93)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Binaniaga

0216-4094, 0216-4094

2019 ◽  
Vol 9 (2B) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Syarief Gerald Prasetya

Perkembangan Return On Equity (ROE) pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011 cenderung mengalami fluktuasi. Fluktuasi yang terjadi pada Return On Equity (ROE) setiap perusahaan Telekomunikasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keadaan politik, ekonomi, kebijakan pemerintah maupun keadaan internal perusahaan sendiri. Perkembangan Current Ratio (CR) pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011 mengalami fluktuasi. Apabila dilihat, pada tahun 2007 Current Ratio setiap perusahaan cenderung mengalami fluktuasi. Walaupun beberapa periode mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keadaan politik, rasio keuangan, kebijakan pemerintah maupun keadaan internal perusahaan sendiri. Perkembangan Harga Saham pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011 cenderung mengalami fluktuasi. Naik turunnya pengembalian modal maupun kemampuan dari masing-masing perusahaan Telekomunikasi dalam memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya mempengaruhi harga saham. Sedangkan kondisi luar perusahaan bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kondisi ekonomi Negara secara umum, kebijaka-kebijakan pemerintah maupun situasi dan kondisi pasar saham dalam skala global.Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity (ROE) dan Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham. Analisis pengaruh Return On Equity terhadap harga saham secara parsial menunjukkan hubungan yang sangat rendah dan tidak searah (negative) dengan nilai koefisien korelasi 0,124. Berdasarkan pengujian hipotesis, Return On Equity tidak berpengaruh terhadap harga saham. Artinya bahwa berapapun nilai dari Return On Equity pengaruhnya tidak berarti pada kenaikkan dan penurunan harga saham pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011. Analisis pengaruh Current Ratio terhadap harga saham secara parsial menunjukkan hubungan yang sangat rendah dan terbalik (negative) dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,256. Berdasarkan pengujian hipotesis, Current Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Artinya bahwa berapapun nilai dari Current Ratio pengaruhnya tidak berarti pada kenaikan dan penurunan harga saham pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011.Analisis pengaruh Return On Equity dan Current Ratio secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kata Kunci : Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR). 


2019 ◽  
Vol 9 (2B) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Rizki Ahmad Fauzi

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Budaya Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor dengan Model Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan Tingkat Motivasi Kerja. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei, yaitu menggunakan sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel yang digunakan 72 responden dari (sampel jenuh) semua pegawai yang ada.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi model Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) ini dirasa  akan  meningkatkan motivasi kerja di Disperindag kota Bogor. Motivasi  pegawai untuk bekerja lebih baik lagi, karena dengan budaya organisasi yang dipilih oleh para pegawai maka pegawai dapat mengaktualisasikan kemampuan, skill dan pengetahuan mereka dalam bekerjaKata kunci : Budaya Organisasi Model Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan Tingkat Motivasi Kerja 


2019 ◽  
Vol 9 (2B) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Asna Manullang

Penelitian yang dilakukan oleh  penyusun adalah  mengenai penerapan standar akuntansi pada transaksi mata uang asing sebagaimana yang telah diatur dalam PSAK 10 (revisi 2010). Penelitian ini mencakup pencatatan  awal transaksi,  pengukuran  transaksi mata uang asing kedalam  pos moneter dan  non-moneter, dan penyajian  laporan  posisi keuangan dan laba rugi komprehensif tahun 2012 pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk setelah penerapan PSAK 10 (revisi 2010). Maka penyusun menarik kesimpulan sebagai berikut: Pengakuan selisih kurs akibat transaksi mata uang asing PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. sudah sesuai dengan PSAK 10 (revisi 2010).Kata Kunci: Selisih Kurs, Laporan Keuangan.


2019 ◽  
Vol 9 (2B) ◽  
pp. 15
Author(s):  
M Nur Rizqi
Keyword(s):  
The Road ◽  

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di Rumpin Seed Source and Nursery Center (RSSNC) menurut Gaya Kepemimpinan Managerial Grid Robert R. Blake dan Jane S. Mouton adalah termasuk Gaya Kepemimpinan Middle-of-the-Road (produksi menengah dan manusia menengah) yaitu gaya kepemimpinan kompromi. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji kuesioner yang menunjukkan jumlah skor 35.4 untuk gaya kepemimpinan berdasarkan struktur dan 25.3 untuk gaya kepemimpinan berdasarkan pertimbangan pada tabel lampiran hasil kuesioner gaya kepemimpinan.Kepuasan kerja karyawan Rumpin Seed Source and Nursery Center (RSSNC) termasuk ke dalam kategori cukup puas seperti yang ditunjukkan oleh hasil uji kuesioner dengan nilai ratarata dari jumlah skor kuesioner adalah 119. Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan di Rumpin Seed Source and Nursery Center (RSSNC) adalah positif. Hal ini berdasarkan uji koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS yang menunjukkan nilai r > 0 yaitu r = 0.049. Sedangkan untuk nilai Sig. (2-tailed) = 0.892 > 0.05, maka diputuskan untuk menerima H0 dan dapat disimpulkan bahwa antara variabel gaya kepemimpinan dengan variabel kepuasan kerja karyawan tidak memiliki hubungan yang nyata (signifikan). Kata Kunci : Model, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja.


2019 ◽  
Vol 9 (2B) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Yuli Anwar

One of the factors that affect the performance of employees in a company is working culture, which is very closely related factor in improving employee performance, because the creation of a good work culture and supported by a collaboration with fellow employees, then it will achieve results that can improve the performance of work employee.OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) very useful in reflecting the direction where the company is categorized based on its culture to support the mission and purpose, and also to be able to identify the elements in the culture that can resist the mission and goals. And Vision shows a state or desired level of achievement or expected by the organization or company will be realized at a certain point of time in the future.The purpose of this study is to analysis of work culture model of Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) in achieving the company's vision on PT. Yodi Intiguna Mandiri. The population of this study were 25 employees at PT. Yodi Intiguna Independent located at the office.By measuring the achievement of the vision of the company by means of questionnaires to 25 respondents who terdiir of 6 groups, each group having 4 questions to measure the level of achievement of the vision of the company, can be seen in the following table. Clan Culture Vision : 27,5 Achievement : 30,2. Adhocracy Culture Vision : 21,7 Achievement : 24,6. Market Cilture Vision : 31,7 Achievement : 23,8 (Not Achieve). Hierarchy Culture Vision : 19,2 Achievement : 21,4. Of the four current work culture among the company's vision and achievement, there are three cultures is achieved by culture Clan, Hierarchy, and Adhocracy. And a culture that has not been achieved is the cultural Market.Keyword : OCAI (Organizational Culture Assessment  Instrument OCAI), Oganizational Culture, Vision. 


2019 ◽  
Vol 9 (2B) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Jeffry .

Employee performance is crucial in any company to achieve what was to become the main purpose of the company. Performance within an organization should be done by all human resources in the organization either as a leader or as a worker. The performance of an employee would be good in having a high expertise, working in accordance with salaries and had good expectations in the future.The author does observation by using a questionnaire, which first performed testing of 20 respondents in Micro BTPN area, staff of 20 samples of respondents, conducted the test validity and reabilitas, there are four questions that are invalid on the policy factor, whereas in the performance factor, there is one question that is not valid. Invalid question, omitted from the questionnaire will be distributed back to all employees.  Total overall received questionnaires and data processing is conducted as many as 118 respondents.The test results with the use of SPPS, the data from the 118 respondents, data is distributed normally, it can be seen from the results of testing against policy on a real level of 5% (0.486) and performance (0.094), test value is larger than the real extent, so that data is distributed normally. The correlation between test results policy (X)  on performance (Y), showing the significance of the value 0.000 is smaller on the real extent of 1%, which means that there is a positive and significant relationship between policy and performance of employees. The better the policies that are applied, then the better the performance generated by the employees.  The resulting Simple Linear Regression test the equation Y = 49.151 + 0.444 X factor, meaning that policy has a positive relationship with respect to employee performance, shown with variable coefficients marked a positive policy. Key Word : Wisdom, Performance 


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Sri Marti Pramudena

This study aims to determine the financial position and financial performance Cooperative Sucofindo Jaya (KOPSUCOFINDO JAYA) from fiscal year 2009-2011 through a comparative analysis / comparisons and ratio analysis. From the research, the authors obtained a picture that results of the financial position and financial performance of KOPSUCOFINDO JAYA as follows: (1) To Horizontal Analysis of the Balance Sheet shows the overall unfavorable developments as the rise of short-term debt experienced a greater percentage increase than the increase in current assets (2) For Horizontal Analysis of the SHU, SHU in 2010 an increase of 125.38% compared to 2009 and in 2011 increased by 282.47% compared to 2009, but this increase was not followed by a reduction in the burden of cost of goods, especially business and this increase was obtained from the contribution percentage increase in other income. (3) For Vertical Analysis of the Balance Sheet shows that in terms of assets, current assets are assets that make up the largest component but also cause considerable investment value embedded in current assets and also showed asset turnover, receivables turnover and working capital is very low under 1 times. (4) For the SHU Vertical analysis shows that income JAYA KOPSUCOFINDO more than 85% absorbed in the Cost of Goods. (5) For liquidity analysis showed that highly liquid KOPSUCOFINDO JAYA obtain an average value above 400%. (6) For solvency analysis shows that the performance is not good / not solvable because the results of the analysis LITA average of above 95%, Total Debt to Equity Ratio in the top 2.000%, and Net Worth Debt Ratio to average below 4%. (7) For activity ratios indicate that the performance is not good for Turnover of Assets value of 1 times. (8) For the rentability analysis KOPSUCOFINDO JAYA show results for ROA of 0.86% (2009), 1.31% (2010), 1.18% (2011), ROE in 2009 is 14.81%, 26.43% in 2010 and 2011 amounted to 31.11%, for the ROI of 0.56% in 2009, in 2010 was 0.96% and by 0.93% in 2011. (9) For the analysis of profitability, for the analysis of GPM in 2009 amounted to 1.49%, in 2010 of 2.31% and 3.92% in 2011. As for the analysis of NPM in 2009 amounted to 0.97%, in 2010 by 1.70% and by 3.10% in 2011. Keywords:  Cooperative Financial Performance, horizontal analysis, vertical analysis, Analysis of Liquidity, Solvency Analysis, Activity Analysis, Profitability Analysis, profitability analysis


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Adri Wihananto
Keyword(s):  

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di Kantor Notaris Buddy Setia Permana (BSP) menurut gaya kepemimpinan Managerial Grid Robert R. Blake dan Jane S. Mouton adalah termasuk Gaya kepemimpinan Team Leader (Produksi tinggi / Manusia Tinggi ) yaitu gaya kepemimpinan kerj asama. Hal ini dapat dili hat dari hasil uji kuesioner yang menunjukan hasil skor 41.4 untuk gaya kepemimpinan yang berdasarkan struktural dan 43 untuk gaya kepemimpinan yang berdasarkan pertimsbangan, untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel lampiran hasil kuesioner tentang gaya kepemimpinan. Kinerja karyawan Di kantor Notaris Buddy Setia Permana, S.H., M.Kn. (BSP) termasuk kedalam kategori cukup puas seperti yang terlihat pada hasil uji kuesioner dengan nilai rata – rata dari j umlah total skor kuesioner 86,69 = 87 ( pembulatan ).Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerj a karyawan di kantor Notaris Buddy Setia Permana, S.H., M.Kn. ( BSP). Adalah positif. Ini berdasarkan kepada hasil uji koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS yang menunjukan nilai > 0 yaitu = 0.251. Sedangkan untuk Sig Two tailed = 0.347 > 0.05 maka di putuskan untuk menolak H0 dan dapat disimpulkan bahwa antara variabel gaya kepemi mpinan dengan variabel kinerj a karyawan memiliki hubungan yang nyata (signifikan).Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. 


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Yustiana Wardhani

Dari 64 guru tetap yang dijadikan sebagai responden terdapat 43 orang (67%) yang sesuai penempatan kerja sebagai pengajar dan 21 orang (33%) yang memiliki potensi lain. Tingkat motivasi guru teteap SDIT Ummul Quro Bogor secara umum termasuk ke tingkat 3 dari hierarki teori maslow, yaitu tingkat kebutuhan sosial.Gambaran kesesuaian penempatan guru tetap dengan model perilaku MBTI dan Tingkat Motivasi Guru Tetap Ummul Quro Bogor menunjukkan bahwa guru tetap baik laki-laki maupun perempuan yang sesuai penempatan kerjanya ataupun tidak, berada pada tingkat motivasi yang sama yaitu tingkat pertama berada pada tingkat sosial dengan rincian berjumlah 20 orang (31%) untuk yang sesuai, dan 14 orang (22%) untuk yang tidak sesuai, yang kedua tingkat motivasi primer atau kebutuhan fisiologis dengan jumlah masing masing 17 orang (27%) untuk yang sesuai dan 12 orang (19%) yang belum sesuai. Kata Kunci : Kesesuaian Penempatan, Motivasi, Guru Tetap. 


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Sumardjono .

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparatif (perbandingan) omset penjualan pedagang sebelum dan sesudah penerimaan kredit Bank (studi kasus pada pedagang PD Pasar Tohaga unit Pasar Parungpanjang Kabupaten Bogor periode tahun 2011-2012.  Untuk diberikan usulan agar dilakukan monitoring oleh pihak bank dan pengelola pasar kepada pedagang penerima pinjaman kredit agar modal yang diterima dipergunakan sebagaimana mestinya untuk meningkatkan modal usahany, Pelaksanaan monitoring untuk mengetahui jumlah omset  pedagang dilaksanakan dengan periode 1 bulanan, yaitu pada saat pedagang melakukan pembayaran cicilan kreditnya, pada saat itu juga pihak unit pasar melakukan pendataan ulang mengenai usaha yang dijalankan khususnya mengenai hasil usahanya. sebaiknya melakukan monitoring pada perkembangan omset pedagang dan kepatuhan pedagang terhadap pembayaran cicilan agar pinjaman berikutnya dapat diberikan pihak bank dengan pagu yang lebih tinggi.  Penelitian dilakukan dengan meliputi pencarian rata-rata omset penjualan dari pedagang Pasar Parungpanjang sebelum dan sesudah penerimaan kredit, kemudian menguji signifikansinya untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara omset penjualan pedagang sebelum dan sesudah penerimaan kredit. Kata kunci: Analisis, komparatif,omset, penjualan 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document