Talenta Conference Series Science and Technology (ST)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

173
(FIVE YEARS 147)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Sumatera Utara

2654-7082, 2654-7074

Author(s):  
Marudut Sinaga ◽  
Freddy Tua Musa Panggabean ◽  
Manihar Situmorang

Inovasi pembelajaran berbasis kontekstual perlu mendapat perhatian agar teori yang dipelajari mahasiswa di dalam kelas di dukung oleh kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang inovatif berbasis kontekstual sangat tepat untuk diterapkan di Perguruan Tinggi dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai sumberdaya profesional yang siap untukberpartisipadi di era revolusi industri dunia keempat. Tujuan penelitian adalah melakukan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam Kimia Umum. Penelitian dilakukan di Jurusan Kimia FMIPA Unimed melalui tahapan: (1) Mengemas materi ajar berbasis kontekstual untuk pengajaran Termokimia dalam matakuliah Kimia Umum, (2) Melakukan inovasi dengan cara meintegrasikan kegiatan laboratorium dan aktivitas belajar mengajar pada materi Termokimia, dan (3) Mengimplementasikan pembelajaran inovatif berbasis kontekstual sebagai media pembelajaran meningkatkan kompetensi mahasiswa pada pengajaran Termokimia. Hasil penelitian telah berhasil menginovasi bahan ajar berbasis kontekstual sesuai tuntutan KKNI untuk pengajaran Termokimia. Komponen inovasi yang tersedia di dalam materi ajar telah mampu meningkatkan akativitas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga belajar Kimia Umum dapat dilakukan dengan mudah dan menarik. Paket pembelajaran inovatif berbasis kontekstual mampu memotivasi mahasiswa belajar mandiri menggunakan sumber belajar yang tersedia sehingga terjadi pergeseran pembelajaran menjadi berpusat pada diri mahasiswa (student centre learning, SCL). Kompetensi mahasiswa dalam kimia umum meningkat karena melalui pembelajaran inovatif berbasis kontenstual terbangun hubungan materi kuliah dengan kontekstual kehidupan sehari-hari sehingga kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa. Kompetensi mahasiswa yang diajar menggunakan bahan ajar inovatif berbasis kontekstual meningkat secara signifikan. Pembelajaran inovatif berbasis kontekstual mampu membangun kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa terhadap hubungan materi kuliah dengan kehidupan nyata. Fasilitas yang tersedia di dalam bahan ajar hasil inovasi mampu meningkatkan kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa pada pengajaran Kimia Umum.


Author(s):  
Rini Dian Anggraini ◽  
Titi Solfitri

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika untuk sekolah menengah pertama yaitu kurikulum Silabus, Rencana Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa 2013 tentang statistik dan probabilitas dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan model pengembangan oleh Borg dan Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono (2008) melalui langkah-langkah: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba kelompok kecil; (7) revisi produk; (8) uji coba kelompok besar; (9) revisi produk. Pada tahap potensi dan masalah, para peneliti melakukan analisis potensi dan masalah. Kemudian, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan sebagai referensi untuk desain perangkat pembelajaran matematika yang akan dikembangkan. Desain perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan kemudian divalidasi oleh tiga validator dan direvisi berdasarkan saran validator. Hasil perancangan perangkat pembelajaran kemudian diujicobakan dalam uji coba kelompok kecil yang subjeknya 8 siswa kelas VII SMP Negeri 23 Pekanbaru. Setelah dicoba dalam uji coba kelompok kecil, kemudian direvisi berdasarkan kuesioner dari siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil. Setelah itu, para peneliti melakukan uji coba dalam kelompok besar yang subjeknya adalah 39 siswa kelas VII SMP Negeri 23 Pekanbaru, direvisi lagi dan disempurnakan. Berdasarkan hasil analisis dan diskusi data, perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan valid yang nilai untuk Silabus adalah 3,39, rata-rata nilai untuk 5 Rencana Pelajaran adalah 3,41. Nilai rata-rata untuk 5 Lembar Kerja Siswa adalah 3,34. Lembar Kerja Siswa yang telah dikembangkan adalah persyaratan praktis yang memenuhi syarat untuk digunakan oleh siswa sekolah menengah pertama.   This research aimed to develop mathematics learning device for junior high school that are Syllabus, Lesson Plan and Students Worksheet curriculum 2013 on statistics and probability by used problem based learning model. This research use development model by Borg and Gall modified by Sugiyono (2008) through the steps : (1) potentials and problems; (2) data collection; (3) design product; (4) validation of design; (5) revision of design; (6) small group trial; (7) revision of product; (8) large group trial; (9) revision of product. At potentials and problems stage, the researchers conducted analysis of potentials and problems. Then, researchers collect the necessary data as reference to design of mathematics learning device that will be developed. Design of learning device that had been developed then validated by three validators and revised based on validator suggestion. The result of learning device design and then try out in small group trial which subjects are 8 students of VII SMP Negeri 23 Pekanbaru. After try out in small group trial, then it revised based on questionnaire from the students who take the small group trial. After that, the researchers conducted try out in large group trial which subjects are 39 students of VII SMP Negeri 23 Pekanbaru, revised again and refined. Based on result of data analysis and discussion, learning device that had been developed is valid which value for Syllabus is 3,39, the average of value for 5 Lesson Plan are 3,41. The average of value for 5 Students Worksheet are 3,34. Students Worksheet that had been developed is qualify practical requirement to used by students of junior high school.


Author(s):  
Maria Erna ◽  
R. Usman Rery ◽  
Wiji Astuti ◽  
Sulismayati

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Termokimia melalui penerapan strategi Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) (POGIL) di kelas 11 SMAN 8 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design yang diadakan di SMAN 8 Pekanbaru pada tahun akademik 2017/2018. Objek penelitian adalah XI MIA 1 yang terdiri dari 32 siswa. Pengumpulan data siswa menggunakan teknik tes pretest dan posttest. Keberhasilan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ditunjukkan oleh peningkatan kriteria berpikir kritis dari hasil pretest dan posttest yang menganalisis persentase skor berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Siswa mengalami peningkatan dari kategori berpikir kritis sangat rendah ke kategori sangat tinggi dengan persentase 15,625%, dari kategori rendah ke kategori sangat tinggi adalah 40,625%, dari kategori rata-rata ke kategori sangat tinggi adalah 9,375%, dari kategori sangat rendah hingga kategori tinggi adalah 12,5%, dan dari kategori rendah ke kategori tinggi adalah 21,875%. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Termokimia di SMAN 8 Pekanbaru.   The research was held to determine the improvement of student’s critical thinking ability on Thermochemistry subject through implementation of Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) strategy at 11th Grade of SMAN 8 Pekanbaru. This research used One Group Pretest-Posttest Design which held in SMAN 8 Pekanbaru at academic year of 2017/2018. The object of research is XI MIA 1 that consist of 32 students. The data collection of students used test technique which are pretest and posttest. The success of learning in improvement of student’s critical thinking ability is showed by improvement of criteria of critical thinking from pretest and posttest results that analyzed the score percentage of critical thinking. The result of research showed that there was an improvement of student’s critical thinking ability. The students have an increase from the very low category of critical thinking to very high category with percentage of 15,625%, from low category to very high category is 40,625%, from average category to very high category is 9,375%, from very low category to high category is 12,5%, and from low category to high category is 21,875%. Based on data analyze, it can be concluded that implementation of Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) strategy is able to improve student’s critical thinking ability on Thermochemistry subject at SMAN 8 Pekanbaru.


Author(s):  
Murtiani ◽  
Yenni Darvina ◽  
Yulkifli ◽  
Dian Tiffani ◽  
Arizaldy

Modul elektronik fisika interaktif dengan pendekatan ilmiah dan nilai karakter telah dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam tiga kompetensi yang dituntut oleh kurikulum 2013. Modul ini telah diuji validitas dan kepraktisannya tetapi belum untuk efektivitasnya. Untuk melihat keefektifan modul ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan desain One Group Pretest-Postest Design untuk melihat efektivitas dalam meningkatkan kompetensi dan Desain Acak Kelompok Kontrol Saja untuk membandingkan efektivitas dengan modul pencetakan biasa. Sampelnya adalah Kelas X MIA 2 SMAN 4 Bukittinggi dan X MIA 1 dan 3 SMAN 15 Padang. Analisis dilakukan dengan uji t-korelasi pada pencapaian kompetensi awal dan akhir dan uji kesetaraan dua titik di kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa modul ini efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi dan lebih efektif daripada penggunaan bahan cetak biasa.   Physic Interactive Electronic Module With A Saintific And Approach With Character Value has been developed with the aim to improve student competence in the three competencies demanded by the curriculum 2013. This module has been tested for validity and practicality but not yet its effectiveness. To see the effectiveness of this module, research is done by using One Group Pretest-Postest Design design to see the effectiveness in increasing the competence and Randomized Control Group Only Design to compare the effectiveness with ordinary printing module. The sample is Class X MIA 2 SMAN 4 Bukittinggi and X MIA 1 and 3 SMAN 15 Padang. The analysis was performed by t-correlation test on the achievement of initial and final competence and the two-point equality test in the control and experimental class. From the results of this study, it is found that this module is effective in improving the achievement of competence and more effective than the use of ordinary printing materials.


Author(s):  
Jalinus ◽  
Jesi Alexander Alim

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melahirkan media interaktif berbasis komputer yang dapat digunakan untuk materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat oleh guru dan siswa karena media interaktif berbasis komputer ini dapat menyampaikan konsep matematika khususnya penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan animasi yang menyenangkan sesuai dengan tahap berpikir siswa SD yang masih berada pada tahap konkrit atau semi abstrak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research) dengan rancangan penelitian (langkah-langkah) berikut: 1. tahap analisis meliputi: a) melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD tentang pembelajaran matematika; b) menganalisis silabus mata pelajaran matematika kelas IV SD; c) menganalisis buku teks matematika yang digunakan oleh guru SD; d) mereview literature tentang bahan ajar. 2. Tahap Prototype, meliputi: a) tahap validasi,, mliputi validitas isi dan konstruk; b) tahap paktikalita, dilakukan uji coba pada SD Babussalam Pekanbaru; 3. Tahap penilaian, meliputi kegiatan dipusatkan untuk engevaluasi apakah prototype (uji coba) dapat dipakai sesuai yang diharapkan dan efektif meningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil validasi dari para validator menunjukkan bahan ajar matematika interaktif berbasis computer pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah valid (bahan ajar telah sesuai dengan yang diharapkan). Hasil ujicoba yang dilakukan pada kelas IV SD Babussalam Pekanbaru menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif berbasis komputer pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sudah praktis, terbukti dari hasil deskripsi dan analisis data yang diperoleh dapat disimplkan bahwa bahan ajar efektif dalam memunculkan aktivitas belajar siswa dan dapat membuat siswa belajar mandiri dan menyenangkan.   The purpose of the research is to construct computer-based interactive media that can be used for the addition and subtraction of integers by teachers and students because this computer-based interactive media can convey mathematical concepts in particular integers using fancy animations according to students' thinking stages (Elementary school) who is still at a concrete or semi-abstract stage. This research is developmental research with the design of the study (steps) following: 1. the analysis phase includes: a) conducting interviews with fourth grade teachers about mathematics learning; b) analyze the syllabus of 4th grade elementary school mathematics subjects; c) analyze mathematical textbooks used by elementary school teachers; d) reviewing the literature on teaching materials. 2. The Prototype stage, includes: a) validation stage, including content and construct validity; b) paktikalita stage, conducted a trial on Babussalam Pekanbaru Elementary School; 3. The assessment phase, including activities focused on evaluating whether the prototype (trial) can be used as expected and effectively improving the quality of learning. The validation results from the validators show that the computer-based interactive mathematics teaching material in integer addition and subtraction material has been validated (expected). The results of experiments conducted at the fourth grade of Babussalam Pekanbaru Elementary School showed that interactive computer-based teaching materials in integer addition and subtraction material were practical, as evidenced from the results of the description and analysis of the obtained data that it could be effective in generating student learning activities and promoting students self-learning and interests.


Author(s):  
Manihar Situmorang ◽  
Marudut Sinaga ◽  
Debby Suci Martalina ◽  
Ajat Sudrajat ◽  
Marham Sitorus

Kesiapan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan berkualitas baik dan kompeten menghadapi perubaahan dunia dalam era revolusi industri dunia keempat harus didukung, yaitu melalui pemanfaatan teknologi informasi di dalam pembelajaran sebagai Implementasi kurikulum berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan adalah melalui pengadaan bahan ajar bermutu yang dapat memotivasi dan menuntun mahasiswa belajar secara mandiri memanfaatkan teknologi terkini. Tujuan penelitian ini adalah melakukan inovasi terhadap bahan ajar kimia analitik untuk menghasilkan bahan ajar standar, inovatif dan interaktif berbasis multimedia untuk pengajaran Analisis Anion. Penelitian dilakukan bersama mitra kerja Dosen Tim Pascasarjana dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Tahapan penelitian terdiri atas: (1) penyusunan materi bahan ajar yang lengkap sesuai kurikulum KKNI untuk pengajaran Analisis Anion, (2) melakukan inovasi terhadap bahan ajar agar mendukung pembelajaran aktif, (3) Implementasi pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif hasil pengembangan sebagai media pembelajaran dalam pengajaran Analisis Anion. Hasil penelitian telah berhasil mengembangkan bahan ajar standar, inovatif dan interaktif berbasis multimedia untuk pengajaran Analisis Anion yang dikemas dalam bentuk Textbook dan E-book yang dilengkapi lembar kerja yang dapat meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sebagai tahapan dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam Kimia Analitik. Penggunaan bahan ajar inovatif dalam pembelajaran sangat efektif dipergunakan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pengajaran Analisis Anion. Kompetensi mahasiswa pada kelompok yang diberikan pengajaran menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang menggunakan buku pengangan mahasiswa. Bahan ajar inovatif dapat memfasilitasi mahasiswa belajar kimia secara aktif, mudah, efisien, dan menyenangkan sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar secara mandiri dalam usaha mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum berorientasi KKNI


Author(s):  
Jamalum Purba ◽  
Ratu Evina Dibiyantini ◽  
Manihar Situmorang

Peningkatan kualitas pembelajaran sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang kompeten untuk mengisi dunia kerja di era revolusi industri dunia keempat. Pemanfaatan teknologi terkini menggunakan multimedia dalam pembelajaran akan dapat mendorong mahasiswa belajar aktif, lebih bermakna, dan temotivasi belajar secara optimum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar inovatif berbasis proyek dengan multimedia untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa pada pengajaran Senyawa Asam Karboksilat sesuai tuntutan kurikulum berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Prosedur penelitian dilakukan melalui tahapan: (1) menyusun bahan ajar Senyawa Asam Karboksilat yang lengkap sesuai kurikulum KKNI, (2) menyusun paket proyek yang diintegrasikan dengan multimedia untuk memfasilitasi mahasiswa belajar aktif, (3) Implementasi pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif hasil pengembangan pada pengajaran Kimia Organik. Dari hasil penelitian telah tersedia paket bahan ajar yang inovatif berbentuk proyek mini yang diintegrasikan dengan multimedia untuk pengajaran Senyawa Asam Karboksilat. Pembelajaran Kimia Organik menggunakan bahan ajar hasil pengembangan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kelompok mahasiswa yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif berbentuk proyek mini dengan multimedia memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan terhadap kelompok mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional. Pembelajaran berbasis proyek dengan multimedia dapat memfasilitasi mahasiswa belajar kimia organik secara aktif sehingga kemampuan berpikir kritis mahasiswa meningkat. Paket pembelajaran inovatif hasil pengembangan dapat membawa pengajaran Kimia Organik lebih sederhana, mudah dipelajari dan memberikan kesan pembelajaran yang lebih lama diingat oleh mahasiswa.


Author(s):  
Ika Marlina ◽  
Abdul Fatah ◽  
Aan Subhan Pamungkas

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan berpikir yang semakin naik. Kecakapan berpikir tersebut diperoleh melalui pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang juga merupakan Higher Order Thinking adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan ini dianggap masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 1 Cikande kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikande yang berjumlah 252 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang kemudian terpilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diapatkan kesimpulan bahwa pencapaian akhir kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran MEAs setting koperatif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa.   The background of this research by the needs of human resources who have the thinking skill that is increasingly going up. The thinking skills acquired through learning of mathematics. One of the skills needed in the learning of mathematics is also a higher order thinking is the ability of critical thinking. This ability is considered still belongs to low. This research aims to know the development of critical thinking ability of second grade at SMPN 1 Cikande Kabupaten Serang. The research methode used was quasi experimental design with nonequivalent control group. The population is second grade at SMPN 1 Cikande totalling 252 students. The technique used is the sample of purposive sampling, which is the selected two classes as experimental and control classes. Based on the result of the analysis of data obtained by the conclusion that the ability of the critical thinking of students who get the learning mathematics of MEAs cooperative settings better than students who get reguler learning.


Author(s):  
Mariani Natalina ◽  
Evi Suryawati

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 422 siswa dan 17 guru biologi di SMA di Pekanbaru yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini adalah data kuantitatif yang menunjukkan kemampuan literasi sains siswa yang dianalisis secara deskriptif dari hasil tes PISA. Data kualitatif adalah faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kemampuan literasi sains dianalisis dari hasil persentase kuesioner siswa dan guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di Kota Pekanbaru kriteria sangat rendah dengan persentase kemampuan menjawab masalah benar sebesar 49,48%. Kemampuan literasi ilmiah tertinggi dengan persentase jawaban yang benar sebesar 53,87% dalam menjelaskan aspek fenomena ilmiah dan terendah dalam menggunakan bukti ilmiah dengan aspek yang benar dengan persentase jawaban yang benar adalah 46,35%. Faktor internal tidak berkontribusi dalam kemampuan literasi sains siswa, tetapi beberapa indikator faktor eksternal berkontribusi dalam kemampuan literasi sains siswa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kemampuan literasi sains siswa SMA X di Pekanbaru berada dalam kategori sangat rendah. Kemampuan literasi sains tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti motivasi dan minat belajar, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti gaya belajar, latar belakang dan peran orang tua dan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur serta proses belajar dari guru. The aim of this study was to know the profil of science literacy ability of high school students of class X in Pekanbaru. This study used descriptive study design. The sample of this study was 422 students and 17 biology teachers at Senior High School in Pekanbaru that selected by purposive sampling technique. The data of this study was quantitative data that showed science literacy ability of students who analyzed descriptively from PISA test results. Qualitative data were external and internal factors that affect the science literacy ability were analyzed from the results of the percentage of student and teacher questionnaires. The result of this study showed that science literacy ability of high school student of class X in Pekanbaru city was very low criterion with percentage of ability answer correct problem 49,48%. The highest scientific literacy ability with the correct answer percentage was 53.87% in explain the scientific phenomenon aspect and the lowest on using scientific evidence with the correct aspect with the correct answer percentage was 46.35%. Internal factors did not contribute in science literacy ability of students, but some indicators of external factors contributed in science literacy ability students. The conclusion of this study showed science literacy ability of high school X students in Pekanbaru was in very low category. The science literacy ability was not influenced by internal factors like motivation and interest in learning, but influenced by external factors such as learning styles, backgrounds and roles of parents and the availability of facilities and infrastructure as well as learning process from teacher.


Author(s):  
Irwandi Ansori ◽  
Dini Dwi Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru, kinerja, dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik untuk mengumpulkan data aktivitas guru dan kinerja menggunakan teknik observasi menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi penilaian kinerja. Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis yaitu tes tertulis menggunakan lembar tes berpikir kritis.Hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan pada aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I yaitu 28 (baik) meningkat disiklus II menjadi 30 (baik). Kinerja siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I57,25% dengan kriteria cukup, meningkat pada siklus II menjadi 72,5% dengan kriteria baik. Hasil kemampuan berpikir kritis pada siswa di siklus I memperoleh persentase klasikal 59,39% dengan kriteria cukup kritis, meningkat disiklus II menjadi 73,33% dengan kriteria kritis. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.   This research aims to improve theteacher activity, performance and critical thinking skills of students on the material Excretion System in class XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu by applying Problem-Based Learning model. This study is a classroom action research that conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation and reflection. The subjects of this study are teachers and all students of class XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu total 33 people. The method is using descriptive method. Techniques for collecting teacher activity data and performance using observation techniques using teacher activity observation sheets and performance appraisal observation sheets. The technique used to collect critical thinking ability data is a written test using critical thinking test sheets. The result of the research shows that there is an increase in teacher activity, performance and critical thinking ability of the student’s. The average score of teacher activity in cycle I is 28 (good) increased cycle II into 30 (good). Student performance has increased that is at cycle I 57,25% with enough criterian, increase in cycle II become 72,5% with good criterian. The result of student’s critical thinking ability in cycle I obtained classical percentage of 59,39% with critical enough criterian, increased in cycle II to 73,33% with criterian critical. It can be concluded that the application of problem-based learning model can improve teacher activity, performance and critical thinking ability of students on excretory system material in class XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document