Hybrid FAHP (fuzzy analytical hierarchy process)-FTOPSIS (fuzzy technique for order preference by similarity of an ideal solution) approach for performance evaluation of the V down perforated baffle roughened rectangular channel

Energy ◽  
2015 ◽  
Vol 84 ◽  
pp. 432-442 ◽  
Author(s):  
Sunil Chamoli
2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 663 ◽  
Author(s):  
Muhammad Fadlan ◽  
Muhammad Muhammad ◽  
Hadriansa

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan. Beasiswa yang disalurkan oleh pemerintah melalui Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia ini, penyeleksian dan penetapan penerimanya sepenuhnya diserahkan kepada pihak Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Tahap inilah yang sangat rentan terjadinya kecurangan. Pada objek penelitian  yang diteliti hingga saat ini proses penyeleksian masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel, hal ini tentu saja kurang efektif dan efisien, serta rentan akan terjadinya kesalahan bahkan kecurangan. Untuk itu, diperlukan suatu metodologi dan aplikasi yang tepat dalam melakukan penyeleksian penerima beasiswa tersebut. Decision Support System digunakan sebagai solusi untuk melakukan perekomendasian penerima beasiswa, khususnya dengan menggunakan Metode Technique  for  Order  Preference  by  Similarity  to  Ideal  Solution  (TOPSIS)  dan  Analytical  Hierarcy Process (AHP). Penggunaan kombinasi dua metode tersebut dilakukan agar memiliki tingkat akurasi yang baik jika dibandingkan  dengan menggunakan satu metode. Hasilnya,  aplikasi  decision support system dengan penerapan kombinasi metode Topsis dan AHP berhasil di rancang dan di ujicoba, serta sukses dalam perekomendasian penerima beasiswa PPA dengan menghasilkan data alternatif mahasiswa yang terurut mulai dari nilai preferensi yang paling tinggi 0.764 hingga terendah 0.189. Hasil ini dapat menjadi rekomendasi bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang efektik, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan.


Sainteks ◽  
2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Rima Dwi Mainingsih ◽  
Muhammad Hamka

Salah satu program LAZISMU Banyumas adalah beasiswa. Beasiswa merupakan pemberian bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM atau Sumber Daya Manusia melalui pendidikan. Permasalahan di LAZISMU, sistem bantuan beasiswa masih bersifat manual maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan (SPK) untuk memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Metode yang digunakan pada sistem pendukung keputusan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan metode TOPSIS. Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk memperbaiki nilai bobot dari kriteria. Nilai bobot yang dihasilkan dari metode AHP selanjutnya digunakan untuk menentukan proses peranking calon penerima bantuan beasiswa menggunakan metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode AHP dan TOPSIS digunakan untuk meningkatkan hasil rekomendasi calon penerima bantuan beasiswa. Hasil klasifikasi kemudian dievaluasi menggunakan Black Box Testing untuk mengetahui apakah fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena tidak ditemukan adanya kesalahan pada interface serta sistem yang dirancang dan dibangun mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama dan memberikan hasil rekomendasi calon penerima bantuan beasiswa.Kata-kata Kunci: sistem pendukung keputusan, penerima beasiswa, AHP, TOPSIS, black box testing


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 162-169
Author(s):  
Istna Mar`atul Khusna ◽  
Novita Mariana

Abstrak— Bibit merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan budidaya tanaman padi. Budidaya tanaman padi dimulai dari memilih bibit tanaman yang berkualitas karena bibit termasuk objek utama yang dikembangkan pada budidaya selanjutnya. Bibit sebagai pembawa gen dari induknya yang akan menentukan sifat dari tanaman setelah berproduksi dan untuk mendapatkan bibit padi yang berkualitas dapat diperoleh dari memilih dan menentukan bibit yang berasal dari induk berkualitas. Kualitas bibit merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Bibit yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, tahan hama dan tinggi nilai produktivitasnya. Untuk mendapatkan bibit padi berkualitas, petani sering mengalami kesulitan. Berdasarkan kesulitan yang dialami petani, maka akan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu petani memutuskan bibit yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lingkungan tanam dengan mempertimbangkan beberapa aspek kriteria. Dalam mengatasi masalah pemilihan bibit padi tersebut dibuat sebuah program sistem pendukung keputusan agar memudahkan informasi dan rekomendasi kepada petani padi tentang bibit yang berkualitas. Dengan menggunakan dua metode yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Penentuan bobot kriteria dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sedangkan untuk tahap perankingan dikerjakan dengan menggunakan metode TOPSIS. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah padi berkualitas dari lima alternatif yang sudah ditetapkan, yaitu: Sunggal, Inpari32, Ciherang, IR64, Situbagendit. Sistem menghasilkan nilai preferensi tertinggi yaitu 0,858 pada padi Sunggal di urutan pertama dan  0,767 pada padi Inpari32 diurutan kedua. Jadi dari hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan bibit padi berkualitas yang cocok ditanam di di desa sambongbangi yaitu Sunggal dan Inpari32..Kata Kunci : Bibit Padi, DSS, TOPSIS, AHP, Kualitas Bibit Padi


Author(s):  
Saurabh Agrawal ◽  
Rajesh Kr Singh ◽  
Qasim Murtaza

Purpose The paper aims to incorporate the relationship of reverse logistics into the economic, environmental, and social sustainability, known as triple bottom line and developed a framework for reverse logistics performance evaluation. Design/methodology/approach The performance measures, based on triple bottom line approach, were selected, and fuzzy analytical hierarchy process and extent analysis approach was applied for estimating the weights, global weights of performance measures and hence, the reverse logistics performance index. Reverse logistics performance of three electronic companies were evaluated and compared for the demonstration of the methodology. Findings The results show that economic performance has highest performance index followed by environmental performance and social performance. “Recapturing value” and “return on investment” from economic, “minimum energy consumption” and “optimum use of raw material” from environmental and “community complaints” and “customer health and safety” from social perspective have higher performance indexes. Over all, “reduced packaging”, “use of recycled material” and “employee benefits” show very poor performance indexes. Research Limitations/implications The study will provide useful guidance to the academicians and practitioners for evaluating, improving and benchmarking the reverse logistics performance. Originality/value The analysis adds to the very few studies on triple bottom line aspects of reverse logistics and its performance evaluation. Also, fuzzy analytical hierarchy process and extent analysis is used first time being an efficient tool to tackle the fuzziness of the data involved in performance evaluation.


2013 ◽  
Vol 2013 ◽  
pp. 1-22 ◽  
Author(s):  
Nadia Jamil ◽  
Rosli Besar ◽  
H. K. Sim

This paper is designed to present the effectiveness of group multicriteria decision making in automotive manufacturing company focusing on the selection of suppliers in Malaysia. The process of selecting suppliers is one of the most critical and challenging endeavor in any supply chain management. There are five decision making tools being analyzed in this study, namely, analytical hierarchy process (AHP), fuzzy analytical hierarchy process (FAHP), technique for order performance by similarity to ideal solution (TOPSIS), fuzzy technique for order performance by similarity to ideal solution (FTOPSIS), and fuzzy analytical hierarchy process integrated with fuzzy technique for order performance by similarity to ideal solution (FAHPiFTOPSIS). The scores of ranking among the suppliers in each MCDM tools (AHP, FAHP, TOPSIS, FTOPSIS, and FAHPiFTOPSIS) show significantly comparable variation. Scores of the best supplier is then compared to the lowest supplier for all MCDM tools whereby this reflects that the highest percentage goes to TOPSIS with scoring of 79.37%. On the contrary, FAHPiFTOPSIS demonstrated the lowest score variation of 22.42% which indicates that FAHPiFTOPSIS is able to eliminate biasness in supplier selection process.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 469-479
Author(s):  
Rizki Adha ◽  
Tjahjanto Tjahjanto

The choice of business location will affect the risks and benefits of the company as a whole. This condition occurs because the location greatly affects the fixed costs and variable costs, both in the medium term and long term. The location of the business should be taken into account at the time of planning, so that the business to be run can be organized implementation in the future. Online Bicycle Indonesia is a startup engaged in goods and food delivery services by using online-based bike, will open branches in several cities and districts in Tangerang Raya area so that the result of choosing the right branch location, required a dynamic decision support system that can later be used as consideration of managers in the process of selecting branch locations. Problems in selecting branch of this company can be used Decision Support System using AHP-TOPSIS method. Analytical Hierarchy Process (AHP) method has advantages based on pair comparison matrix and perform consistency analysis, while Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method can solve practical decision making, because the concept is simple and easy to understand, and have the ability to measure the relative performance of decision alternatives. The results of the study show Kota Tangerang Selatan is superior to the weight of 0.824, the two Kota Tangerang with a weight of 0.732 and three Kabupaten Tangerang with a weight of 0.0, The decision taken can be accounted for by the calculation of AHP-TOPSIS as a model in the decision support system


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Mochammad Taufiq As'arie ◽  
Masna Wati ◽  
Bambang Cahyono

Duta Wisata yang berfungsi untuk mempromosikan produk-produk wisata yang ada didalam suatu daerah agar lebih dikenal dan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang sekaligus menikmati produk wisata yang ada didaerah tersebut. Untuk menghasilkan Duta Wisata yang berkompenten, dilakukan seleksi yang ketat dan berkualitas. Karena jumlah peserta seleksi yang banyak maka di buat sistem pendukung keputusan untuk mempermudah proses penilaian. Sistem ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan nilai bobot kriteria yang terdiri nilai etika kepribadian, pengetahuan umum, public speaking, seni dan kebudayaan, bahasa inggris dan juga tinggi badan serta menggunakan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk mencari alternatif peserta terbaik. Hasil perhitungan kemudian ditampilkan berupa 10 nama alternatif peserta putra dan putri terbaik. Sistem juga telah diuji dengan melakukan perhitungan secara manual menggunakan Microsoft Excel (Ms.Excel)  terhadap 49 data dimana hasil perhitungan sistem menggunakan metode AHP dan TOPSIS sama hasilnya dengan perhitungan manual.


Author(s):  
I Komang Arta Wijaya ◽  
Gede Rasben Dantes ◽  
I Made Candiasa

Peningkatkan motivasi kerja para guru dan belajar para siswa di SMK TI Bali Global Denpasar, setiap tahun pada hari ulang tahunnya memberikan penghargaan untuk guru dan siswa. Penghargaan diberikan dalam bentuk guru dan siswa berprestasi. Proses pemilihan guru dan siswa berprestasi dilakukan oleh kepala sekolah dengan pertimbangan dari para wakasek. Hingga  saat ini proses pemilihan masih dilakukan secara manual tanpa mempertimbangkan karakteristik kriteria penilaian.  Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kombinasi metode Analytical Hierarchy Prosess (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dalam Sistem Pendukung Keputusan dan membuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan sebagai alat untuk mengimplementasikan metode tersebut. Metode AHP  digunakan dalam proses penetuan bobot pada setiap kriteria penilaian pemilihan guru dan siswa, data diperoleh melalui kuesioner yang terkait dalam proses penilaian guru dan siswa berprestasi, dilanjutkan dengan penerapan metode TOPSIS dalam proses perankingan guru dan siswa berprestasi. Setelah hasil perankingan dari sistem didapat, metode confusion matrik digunakan untuk mengukur tingkat akurasi efektivitas sistem. Implementasi sistem pendukung keputusan dengan kombinasikan metode AHP dan TOPSIS menghasilkan perankingan pemilihan guru dan siswa berprestasi. Tingkat akurasi dari penerapan kombinasi metode AHP dan TOPSIS pada pemilihan guru berprestasi adalah 96,6% dan pada pemilihan siswa berpestasi adalah 99,2%. Berdasarkan hasil confusion matrik dapat disimpulkan penerapan kombinasi metode AHP dan TOPSIS pada sistem pendukung keputusan bisa diimplementasikan untuk proses pemilihan guru dan siswa berprestasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document