scholarly journals Magnetic field at geosynchronous orbit during high-speed stream-driven storms: Connections to the solar wind, the plasma sheet, and the outer electron radiation belt

2010 ◽  
Vol 115 (A8) ◽  
pp. n/a-n/a ◽  
Author(s):  
Joseph E. Borovsky ◽  
Michael H. Denton
2018 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Siska Filawati

Interplanetary space is a hazard precursor for solar eruption toward earth. The solar eruptions enhance electron flux that can lead to anomalies, shifts, and permanent damage to spacecraft, e.g. satellites. The data used in this paper are interplanetary space data represented by interplanetary magnetic field (Bz) and solar wind speed, as well as Dst and AE indexes as comparison indicating disturbance has reached Earth’s poles and equator during 2011-2012. The method used is to determine the value of maximum and minimum Bz in the year 2011-2012 which is taken five days before and after. Analysis and calculation of correlation is done to data of Bz-electron flux and solar wind velocity-electron flux. Clarification of disturbence in interplanetary space and outer electron radiation belt is using index data Dst and AE indexes are used to clarify interplanetary space and outer electron radiation belt disturbances. The aim of this study is to determine the characteristics of interplanetary space that can increase the electron flux so that the space weather early warning can be done. It was found that the period of electron flux enhancement after decrease and increase of Bz was 2 to 3 days. The electron flux would enhance when interplanetary space was in its normal condition at solar wind speed 500 km/sec and Bz is -5 nT to +5 nT. Electron flux correlation with solar wind velocity was better than with Bz. ABSTRAKKondisi ruang antarplanet merupakan prekursor bahaya erupsi matahari terhadap bumi. Erupsi matahari dapat menyebabkan peningkatan fluks elektron. Tingginya fluks elektron dapat menyebabkan anomali, pergeseran, dan kerusakan permanen pada wahana antariksa, misal satelit. Data yang digunakan pada makalah ini adalah data ruang antarplanet yang diwakili oleh kondisi medan magnet antarplanet (Bz) dan kecepatan angin matahari yang merupakan prekursor peningkatan fluks elektron serta data indeks Dst dan indeks AE sebagai pembanding bahwa gangguan telah mencapai kutub dan ekuator bumi selama rentang waktu 2011-2012. Metode yang digunakan adalah menentukan nilai Bz maksimum dan minimum dalam tahun 2011-2012 yang selanjutnya dari penanggalan data tersebut diambil data lima hari sebelum dan sesudah. Analisis dan perhitungan korelasi dilakukan terhadap data Bz-fluks elektron dan kecepatan angin matahari-fluks elektron. Klarifikasi gangguan yang terjadi di ruang antarplanet dan sabuk radiasi elektron luar menggunakan data indeks Dst dan indeks AE. Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk mengetahui karakteristik kondisi ruang antarplanet yang dapat meningkatkan fluks elektron agar peringatan dini cuaca antariksa dapat dilakukan. Hasil yang didapatkan adalah waktu yang dibutuhkan fluks elektron setelah terjadi penurunan dan peningkatan Bz adalah 2 hingga 3 hari, fluks elektron akan meningkat saat kondisi ruang antarplanet normal yaitu pada kecepatan 500 km/detik dan Bz -5 nT hingga +5 nT, korelasi fluks elektron dengan kecepatan angin matahari lebih baik dibanding fluks elektron dengan Bz.


2016 ◽  
Vol 121 (6) ◽  
pp. 5449-5488 ◽  
Author(s):  
Joseph E. Borovsky ◽  
Thomas E. Cayton ◽  
Michael H. Denton ◽  
Richard D. Belian ◽  
Roderick A. Christensen ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document