Deposit guarantee reform in Europe: does European deposit insurance scheme increase banking stability?

2018 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 224-239 ◽  
Author(s):  
Rosaria Cerrone
2020 ◽  
Author(s):  
Pilar Gómez-Fernández-Aguado ◽  
Eduardo Trigo Mártinez ◽  
Rafael Moreno Ruíz ◽  
Antonio Partal-Ureña

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 128-145
Author(s):  
Reka Dewantara ◽  
Mahandhani Wahyu Ibrahim

Abstrak. Penelitian dalam artikel ini menjelaskan tentang adanya celah hukum yang terkait dengan kontrak penjaminan simpanan LPS terhadap syarat dan ketentuan penjaminan simpanan nasabah. Praktiknya perilaku pemecahan dana simpanan belum ada aturan lebih lanjut, sehingga muncul pertanyaan apa akibat hukum pemecahan dana simpanan oleh nasabah BDL untuk dapat penjaminan dari LPS. Artikel ini adalah penelitian hukum dengan memakai pendekatan perundang – undangan dan pendekatan kasus. Teknik analisis memakai metode interpretasi gramatikal dan sistematis. hasil penelitian ini, penulis berpendapat pemecahan dana simpanan oleh nasabah BDL untuk dapat penjaminanan dari LPS adalah tindakan nasabah yang diuntungkan secara tidak wajar, sesuai pasal 19 ayat (1) huruf b Undang Undang tentang LPS dan terdapat unsur pidana penipuan, tindak pidana di bidang perbankan, dan tindak pidana ekonomi. Akibat hukum pemecahan dana simpanan oleh nasabah BDL untuk dapat penjaminan dari LPS, yaitu hak nasabah (nasabah yang tidak melakukan tindak pemecahan dana simpanan untuk mendapatkan penjaminan dari LPS ) untuk mendapat penjaminan simpanan secara adil, hak LPS untuk tidak melakukan (omission) membayarkan penjaminan simpanan nasabah yang melakukan pemecahan dana simpanan, dan hak pemerintah untuk melakukan (commission) menjaga stabilitas perbankan dari tindakan pemecahan dana simpanan oleh nasabah dengan tujuan dijaminkan simpanannya. Abstract. The research in this article describes the existence of legal loopholes related to the LPS deposit guarantee contract against the terms and conditions of customer deposit insurance. In practice, there is no further regulation on the behavior of splitting deposit funds, so the question arises what are the legal consequences of splitting deposit funds by BDL customers to obtain guarantees from LPS. This article is a legal research using a statutory approach and a case approach. The analysis technique uses a grammatical and systematic interpretation method. the results of this study, the authors argue that the breakdown of deposit funds by BDL customers to obtain guarantees from LPS is an act of customers who benefit unreasonably, according to article 19 paragraph (1) letter b of the Law on IDIC and there is an element of criminal fraud, criminal acts in the banking sector , and economic crimes. The legal consequences of splitting deposit funds by BDL customers to obtain guarantees from LPS, namely the right of customers (customers who do not perform the act of splitting their deposit funds to obtain guarantees from LPS) to obtain a fair deposit guarantee, the right of LPS not to (omission) to pay deposit guarantees customers who split their deposit funds, and the right of the government to undertake (commission) to maintain banking stability from the act of splitting their deposit funds by customers with the aim of securing their deposits.


2007 ◽  
Vol 29 (2) ◽  
pp. 205-222 ◽  
Author(s):  
Ting-Fang Chiang ◽  
E-Ching Wu ◽  
Min-Teh Yu

2002 ◽  
Vol 02 (207) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Edda Zoli ◽  
Danyang Xie ◽  
Reza Vaez-Zadeh ◽  
◽  
◽  
...  

2003 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 31-43
Author(s):  
Maulana Ibrahim ◽  
Agusman Agusman

Tulisan ini mencoba mengetengahkan salah satu bentuk pikiran alternatif dalam program penjaminan yang dikenal dengan konsep Cross-Guarantee. Sangat berbeda dengan konsep-konsep lainnya dalam program penjaminan, konsep ini sangat progresif dalam hal mempercayakan penyelenggaraan penjaminan kepada mekanisme pasar dan meniadakan intervensi pemerintah, sehingga mengarah sepenuhnya pada swastanisasi baik penyelenggaraan penjaminan maupun pelaksanaan pengaturan dan pengawasan bank yang menyertainya.Sebagai suatu konsep yang ditujukan untuk mengatasi berbagai kelemahan deposit insurance scheme yang berlaku sekarang ini, maka konsep Cross-Guarantee menekankan pentingnya penggunaan pendekatan risk-sensitive analysis dalam penetapan besarnya premi. Konsep ini juga mengupayakan adanya perlakuan yang sama untuk bank-bank besar dan bank-bank kecil dalam memper-oleh penjaminan. Pendekatan Too-Big-To-Fail (TBTF) yang sejak beberapa waktu terakhir telah menimbulkan inkonsistensi dalam proses penjaminan diharapkan dapat dihilangkan oleh konsep ini.Apabila diterapkan sepenuhnya, konsep Cross-Guarantee juga akan mengakibatkan perubahan yang sangat mendasar terhadap seluruh pola dan praktek penjaminan dan pengawasan bank yang sudah dijalankan selama ini. Dengan merujuk pada ide yang dilontarkan Bert Ely tentang Cross- Guarantee, dalam tulisan ini akan didalami prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam konsep tersebut beserta pengaruhnya terhadap pola penjaminan dan pengawasan bank, sekaligus mempelajari kemungkinan penerapannya di Indonesia.


Ekonomika ◽  
2014 ◽  
Vol 93 (2) ◽  
pp. 147-158
Author(s):  
Raimundas Žilinskas ◽  
Rimvydas Skyrius

Abstract. The basic function of all deposit insurance schemes is to pay deposit insurance payouts to depositors promptly for the losses they otherwise would suffer in the event of an insured financial institution’s closure. As a result, depositors are relieved of both the recovery-rate and time risks of a liquidation process up to the insured level of their deposits. Deposit insurance payouts – including the speed and convenience – vary across countries and can affect public confidence in the deposit insurance scheme. Information technology support in the payout process is essential. However, one of the major problems in the insurance payout process is the lack of the proper information technology. This paper addresses the factors related to the payout process, discusses the advantages and disadvantages of various approaches, and makes recommendations on the establishment of a universal information technology model for a deposit insurer to accomplish the procedures of insurance payouts.Key words: deposit insurance, deposit insurance payouts, information technology support


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document