Analysis of Readmissions in a Mobile Integrated Health Transitional Care Program Using Root Cause Analysis and Common Cause Analysis

2021 ◽  
Vol Publish Ahead of Print ◽  
Author(s):  
Ivan Buitrago ◽  
Kristin L. Seidl ◽  
Daniel B. Gingold ◽  
David Marcozzi
2013 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Hari Agung Yuniarto ◽  
Annisa Dewi Akbari ◽  
Nur Aini Masruroh

<p>Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram ataupun cause effect<br />diagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang paling populer di kalangan praktisi industri<br />untuk melakukan quality improvement mendasarkan pada usaha mengenali akar penyebab terjadinya variasi<br />pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai. Meski telah banyak dipakai di dunia industri,<br />disayangkan tool ini menderita kelemahan karena tidak memfasilitasi analisa korelasi antar potential root<br />causes dari masing-masing kategori yang ada (5M1E - man machine method measurement material<br />environment), selain tentu saja penyajian datanya yang hanya kualitatif. Kelemahan ini diyakini menjadi<br />kontributor utama penyebab kegagalan fishbone diagram dalam mengenali root causes yang berupa sumber<br />variasi common cause dan hanya mampu mengenali yang berasal dari sumber variasi special cause. Bertolak<br />belakang dengan karakteristik special cause variations, common cause variations adalah variasi yang terjadi<br />pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai di mana kemunculannya tidak mudah teridentifikasi<br />dan jikapun berhasil dikenali akan sulit dihilangkan karena sifatnya yang seolah adalah merupakan bagian<br />dari sistem (embedded in a system), cenderung berakar penyebab berupa soft factors serta kemunculannya yang<br />tidak random namun tersamar dalam pola tertentu.<br />Penelitian ini bertujuan melakukan improvement pada kelemahan yang terdapat di fishbone diagram<br />dengan mengadopsi kelebihan yang dimiliki oleh bayesian network agar mampu mengenali root causes yang<br />merupakan common cause variations. Kelebihan bayesian network mengatasi kekurangan fishbone diagram,<br />demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, analisa dilakukan terhadap fishbone diagram dan bayesian network<br />untuk mengenali characteristics dan kelebihan/kekurangannya. Hasil dari analisa tersebut mengarahkan pada<br />sifat-sifat komplementer dari keduanya yang diyakini mampu mengisi gap pada fishbone diagram.<br />Mendasarkan padanya, dikembangkan sebuah model untuk mengintegrasikan konsep serta sifat komplementer<br />yang dimiliki bayesian network dan fishbone diagram. Model ini merepresentasikan metodologi baru dalam<br />root cause analysis, bayes-fishbone. Metodologi yang dikembangkan ini kemudian diujikan ke sebuah case<br />study company untuk melihat applicability-nya.<br />Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metodologi bayes-fishbone yang dikembangkan terbukti<br />telah valid mampu merepresentasikan kondisi probabilitas produk cacat sebenarnya pada case study company<br />dengan prosentase perbedaan nilai yang ditunjukkan antara model yang dikembangkan dengan kondisi aktual<br />yang besarnya tidak signifikan yaitu kurang dari 1 % (0,9597%). Dengan menerapkan metode contructive<br />research approach, terbukti pula bahwa metodologi bayes-fishbone berhasil lolos weak-market test yang<br />menunjukkan bahwa metodologi yang dikembangkan applicable pada case study company atau perusahaan lain<br />yang sejenis characteristics dan production process-nya.</p>


2011 ◽  
pp. 78-86
Author(s):  
R. Kilian ◽  
J. Beck ◽  
H. Lang ◽  
V. Schneider ◽  
T. Schönherr ◽  
...  

2012 ◽  
Vol 132 (10) ◽  
pp. 1689-1697
Author(s):  
Yutaka Kudo ◽  
Tomohiro Morimura ◽  
Kiminori Sugauchi ◽  
Tetsuya Masuishi ◽  
Norihisa Komoda

Author(s):  
Dan Bodoh ◽  
Kent Erington ◽  
Kris Dickson ◽  
George Lange ◽  
Carey Wu ◽  
...  

Abstract Laser-assisted device alteration (LADA) is an established technique used to identify critical speed paths in integrated circuits. LADA can reveal the physical location of a speed path, but not the timing of the speed path. This paper describes the root cause analysis benefits of 1064nm time resolved LADA (TR-LADA) with a picosecond laser. It shows several examples of how picosecond TR-LADA has complemented the existing fault isolation toolset and has allowed for quicker resolution of design and manufacturing issues. The paper explains how TR-LADA increases the LADA localization resolution by eliminating the well interaction, provides the timing of the event detected by LADA, indicates the propagation direction of the critical signals detected by LADA, allows the analyst to infer the logic values of the critical signals, and separates multiple interactions occurring at the same site for better understanding of the critical signals.


Author(s):  
Zhigang Song ◽  
Jochonia Nxumalo ◽  
Manuel Villalobos ◽  
Sweta Pendyala

Abstract Pin leakage continues to be on the list of top yield detractors for microelectronics devices. It is simply manifested as elevated current with one pin or several pins during pin continuity test. Although many techniques are capable to globally localize the fault of pin leakage, root cause analysis and identification for it are still very challenging with today’s advanced failure analysis tools and techniques. It is because pin leakage can be caused by any type of defect, at any layer in the device and at any process step. This paper presents a case study to demonstrate how to combine multiple techniques to accurately identify the root cause of a pin leakage issue for a device manufactured using advanced technology node. The root cause was identified as under-etch issue during P+ implantation hard mask opening for ESD protection diode, causing P+ implantation missing, which was responsible for the nearly ohmic type pin leakage.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document