Landsat Thematic Mapper and Geographic Information System for sediment delivery analysis under the two modes of runoff dispersion

1999 ◽  
Author(s):  
Narayan B. Rajbhandari ◽  
Ahmed Fahsi ◽  
Tommy L. Coleman ◽  
George Brown ◽  
Teferi D. Tsegaye ◽  
...  
2014 ◽  
Vol 70 (3) ◽  
pp. 495-501 ◽  
Author(s):  
S. E. Lee ◽  
S. H. Kang

Spatially distributed sediment delivery (SEDD) models are of great interest in estimating the expected effect of changes on soil erosion and sediment yield. However, they can only be applied if the model can be calibrated using observed data. This paper presents a geographic information system (GIS)-based method to calculate the sediment discharge from basins to coastal areas. For this, an SEDD model, with a sediment rating curve method based on observed data, is proposed and validated. The model proposed here has been developed using the combined application of the revised universal soil loss equation (RUSLE) and a spatially distributed sediment delivery ratio, within Model Builder of ArcGIS's software. The model focuses on spatial variability and is useful for estimating the spatial patterns of soil loss and sediment discharge. The model consists of two modules, a soil erosion prediction component and a sediment delivery model. The integrated approach allows for relatively practical and cost-effective estimation of spatially distributed soil erosion and sediment delivery, for gauged or ungauged basins. This paper provides the first attempt at estimating sediment delivery ratio based on observed data in the monsoon region of Korea.


2018 ◽  
Vol 2 ◽  
pp. 223
Author(s):  
Humam Zarodi

<p>Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan aset dan kerugian di berbagai bidang. Untuk meminimalkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian, diperlukan upaya pengurangan risiko bencana (PRB). Salah satu upaya yang dilakukan adalah program desa bersaudara (<em>sister village</em>) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Program desa bersaudara ini bertujuan agar ada kepastian tempat pengungsian, mengurangi kesemrawutan proses pengungsian serta memudahkan pelayanan pengungsi. Program ini dapat memanfaatan Sistem Informasi Geografis/<em>Geographic Information System</em> (GIS) yang berbasis web (<em>WebGIS</em>). <em>WebGIS</em> mampu mendiseminasikan peta yang dihasilkan dalam program desa bersaudara, misalnya peta jalur evakuasi. Makalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemanfataan <em>WebGIS</em> dalam mendukung program desa bersaudara, dengan mengambil kasus di Desa Ngargomulyo (desa rawan bencana) dan Desa Tamanagung (desa penyangga/ penerima pengungsi). Metodenya adalah memaparkan proses pemetaan jalur evakuasi. Proses penyusunan peta tersebut terbagi empat tahap:   survei lapangan, penyiapan data spasial, coding dan publikasi. Hasilnya adalah tampilan peta jalur evakuasi yang bisa diakses oleh siapapun tanpa menggunakan aplikasi GIS yang memudahkan masyarakat pengungsi, penerima pengungsi, pemerintah maupun parapihak, mengetahui asal pengungsi, jalur evakuasi dan titik pengungsian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemetaan <em>WebGIS</em> dapat mendukung upaya PRB dengan keunggulan bisa dijangkau pengguna secara sangat luas.<strong></strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: desa bersaudara, <em>sister village</em>, pemetaan jalur evakuasi, <em>gis</em>, <em>webgis</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document