Optimal routing in networks with flow-controlled virtual channels

Author(s):  
Simon S. Lam ◽  
Y. Luke Lien
Author(s):  
I Wayan Eka Putra Darmawan

VoIP (Voice over Internet) dikenal juga dengan sebutan IP (Internet Protocol) Telephony saat ini semakin banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, salah satu diantaranya yaitu tarif yang jauh lebih murah daripada tarif telepon tradisional sehinggapengguna telepon dapat memilih layanan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. VoIP dapat mereduksi biaya percakapan sampai 70%. Selain memiliki beberapa keunggulan di atas,VoIP juga memiliki kelemahan yang sangat vital yaitu dari segi keamanan transfer suarakarena berbasis IP, sehingga siapapun bisa melakukan penyadapan dan perekaman terhadap data VoIP. Ganguan yang terjadi pada sistem VoIP ada berbagai macam diantaranya, transferdata yang lewat pada suatu jaringan seperti misalnya dapat disalahgunakan (abuse), dapatdibajak isi data tersebut (sniffing), dan tidak dapat mengakses server dikarenakan server yang kelebihan muatan (Denial of Services).Ada beberapa cara untuk mengamankan komunikasi data VoIP, antara lain, dengan mengamankan jalur yang digunakan pengguna untuk melakukan komunikasi VoIP denganmenggunakan metode VPN (Virtual Private Network) dan juga dapat dilakukan suatu metode kriptografi pada aplikasi VoIP tersebut sehingga data yang dikirimkan dapat dilindungidengan baik. VPN adalah teknik pengaman jaringan yang bekerja dengan cara membuat suatu tunnel sehingga jaringan yang dipercaya dapat menghubungkan jaringan yang ada diluar melalui internet. Titik akhir dari VPN adalah tersambungnya Virtual Channels (VCs)dengan cara pemisahan. Kenyataannya koneksi sebuah end-to-end VPN tergantung dari sebuah nilai dari hubungan daripada titik-titiknya. VPN mempunyai dua metode dalampengamanan yakni IPSec dan Crypto IP Encapsulation (CIPE). Selain itu dapat dipergunakan teknik Kriptografi (cryptography) yang merupakan ilmu dan seni penyimpanan pesan, data,atau informasi secara aman.Sistem VoIP menggunakan VPN ini diharapkan dapat memberikan keamanan transfer data pada jaringan internet maupun intranet.


1988 ◽  
Author(s):  
Wei K. Tsai ◽  
G. Huang ◽  
John K. Antonio ◽  
Wei-T. Tsai

2021 ◽  
Vol 11 (9) ◽  
pp. 4064
Author(s):  
Muktar Hussaini ◽  
Muhammad Ali Naeem ◽  
Byung-Seo Kim

Named data networking (NDN) is designed as a clean-slate Internet architecture to replace the current IP Internet architecture. The named data networking was proposed to offer vast advantages, especially with the advent of new content distributions in IoT, 5G and vehicular networking. However, the architecture is still facing challenges for managing content producer mobility. Despite the efforts of many researchers that curtailed the high handoff latency and signaling overhead, there are still some prominent challenges, such as non-optimal routing path, long delay for data delivery and unnecessary interest packet losses. This paper proposed a solution to minimize unnecessary interest packet losses, delay and provide data path optimization when the mobile producer relocates by using mobility update, broadcasting and best route strategies. The proposed solution is implemented, evaluated and benchmarked with an existing Kite solution. The performance analysis result revealed that our proposed Optimal Producer Mobility Support Solution (OPMSS) minimizes the number of unnecessary interest packets lost on average by 30%, and an average delay of 25% to 30%, with almost equal and acceptable signaling overhead costs. Furthermore, it provides a better data packet delivery route than the Kite solution.


Author(s):  
Mauro Salazar ◽  
Dario Paccagnan ◽  
Andrea Agazzi ◽  
W.P.M.H. (Maurice) Heemels

2005 ◽  
Vol 53 (4) ◽  
pp. 600-616 ◽  
Author(s):  
Olaf Jahn ◽  
Rolf H. Möhring ◽  
Andreas S. Schulz ◽  
Nicolás E. Stier-Moses

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document