Software Design with Unified Modeling Language

2016 ◽  
pp. 58-89
2014 ◽  
Vol 568-570 ◽  
pp. 1565-1568
Author(s):  
Dian Min Xiao

This paper presents a unified personnel management system modeling language design. Unified Modeling Language is the use of object-oriented visualization, documentation and other standardized modeling language. The system uses the most popular B / S architecture, the choice of Microsoft's ASP.NET web development carried foreground, background database selected Microsoft SQL2005, through a combination of the two can give full play to the efficiency of personnel management software and have security features.


2018 ◽  
pp. 13-19

Modelo de requerimientos y de funcionalidad de software basado en MDA y UML para la gestión de proyectos y convenios globales Luis Alberto Lujan Campos Escuela de Post Grado, Universidad Nacional Federico Villarreal, Jr. Camana 1014, Lima, Perú Recibido el 01 de junio del 2017. Aceptado el 1 de julio del 2017 DOI: https://doi.org/10.33017/RevECIPeru2017.0002/ Resumen El propósito es elaborar modelos de la arquitectura que son independientes de la plataforma de software para la gestión de información de proyectos y convenios globales. Que sean orientados por el enfoque Model Driven Architecture (MDA, Arquitectura Dirigida por Modelos) que puede ayudar a resolver al mismo tiempo tanto los problemas de la industrialización y las infraestructuras de software en constante cambio [1]. Este enfoque de arquitectura de software promueve la separación de la especificación de la funcionalidad de la implementación de esta funcionalidad en plataformas específicas. En la arquitectura del sistema de software para la gestión de proyectos y convenios globales se determinó los módulos principales: módulo de cooperantes, módulo de datos del proyecto o convenio, módulo de presupuesto, módulo de finanzas y módulo de seguimiento de actividades y se logró elaborar los siguientes modelos: requisitos, estructura de clases de objetos y de secuencia. Estos modelos son los conductores primarios en todos los aspectos del desarrollo de software. Los modelos tienen diversas vistas como: Modelo de la estructura del sistema y de la funcionalidad de los módulos. Para la elaboración de los modelos se ha utilizado el Unified Modeling Language (UML, Lenguaje Unificado de Modelado). UML es un lenguaje de modelado y no un método, es la notación (principalmente gráfica) del que se valen los métodos para expresar los diseños y que en el proceso de software es la orientación que nos dan sobre los pasos a seguir para hacer el diseño [2]. Descriptores: Arquitectura Dirigida por Modelos, Lenguaje Unificado de Modelado, Diseño de software Abstract The purpose is to develop architecture models that are independent of the software platform for the management of information of global projects and agreements. That is guided by the Model Driven Architecture (MDA) approach that may help solving at the same time both problems of industrialization and ever-changing software infrastructures [1]. This software architecture approach promotes the separation of the specification from the functionality of the implementation of this functionality into specific platforms. In the architecture of the software system for the management of global projects and conventions, the main modules were determined: cooperators module, data module of the project or agreement, budget module, finance module and activity tracking module and elaboration The following models: requirements, structure of object classes and sequence. These models are the primary drivers in all aspects of software development. The models have different views such as: Model of the structure of the system and the functionality of the modules. For the elaboration of the models the Unified Modeling Language (UML) has been used. UML is a modeling language and not a method, it is in the notation (mainly graph) of which the methods are used to express the designs and that in the software process is the orientation that they do not give on the steps to follow to do the design [2]. Keywords: Model Driven Architecture (MDA), Unified Modeling Language (UML), Software Design


Author(s):  
Anie Rose Irawati ◽  
Khabib Mustofa

AbstrakPerkiraan nilai perangkat lunak yang disepakati oleh end user dan tim pengembang harus dinyatakan dalam besaran tertentu, salah satunya adalah dalam u ku ran fungsionalitas (functional size measurement/FSM).Metode Function Point (FP) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendapatkan ukuran fungsionalitas, pertama kali dikenalkan oleh Allan Albrecht dan kemudian terus dikembangkan sampai saat ini oleh International Function Point User Goup (IFPUG). Tujuan dari pengukuran menggunakan FP adalah untuk mendapatkan ukuran biaya, durasi, dan jumlah sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek perangkat lunak dan dapat dilakukan pada setiap tahap pengembangan perangkat lunak. Pengukuran FP memerlukan keahlian dalam hal analisis perangkat lunak dan hasil perhitungannya dinyatakan valid jika dilakukan oleh seseorang yang mempunyai sertifikasi FP (certified FP) dari IFPUG.Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang dapat memberikan kemudahan bagi pelaku pengukuran perangkat lunak dalam menganalisis perangkat lunak dengan metode Function Point berdasarkan pada IFPUG CPM 4.3.1.Penelitian ini menghasilkan sistem yang membantu pengguna untuk melakukan analisis FP dengan cepat dan dengan validitas yang tinggi. Sistem yang dibuat mampu menghitung FP sesuai dengan dokumentasi yang dimiliki software dan menggunakan input berupa dokumen XMI yang di-eksport dari Use Case Diagram, Class Diagram dan perpaduan antara Use Case dan Class. Selain itu, penelitian ini menunjukkan pola bahwa semakin lengkap dokumen UML (Unified Modeling Language) yang dimiliki oleh sebuah perangkat lunak maka semakin akurat hasil perhitungan FP yang didapatkan. Kata kunci— Pengukuran perangkat lunak, UML, Function Point, dokumentasi desain perangkat lunak.  AbstractEstimated value of software as agreed by the end user and the developer team should be expressed in a certain magnitude, one of which is the measure of functionality (functional size measurement / FSM).Function Point (FP) Method is one of the methods used to obtain the size of the functionality, first introduced by Allan Albrecht and then further developed by the International Function Point User Goup (IFPUG). FP is a method to get a measure of the cost, duration, and amount of resources required by a software project and can be done at any stage of software development. However, Function Point measurement requires expertise in software analysis and the results of the calculation are valid if done by someone with IFPUG certification.This study realizes a system that is convenient for actors in analyzing software using Function Point method based on IFPUG CPM 4.3.1.The system helps users to perform FP analysis in a faster way and confers accurate results. The system is able to count FP based on software design documentation and uses XMI document exported from use case diagrams, class diagrams, and diagrams illustrating the use cases and classes relationship as an input. The study also indicates that the more complete software UML (Unified Modeling Language) documents, the more accurate the FP calculation results obtained. Keywords— Software measurement, UML, Function Point, software design documentation.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Ade Sumaedi ◽  
Makhsun Makhsun ◽  
Achmad Hindasyah

PT. Duta Nichirindo Pratama is a company engaged in the field of Autoparts Manufacture. Barcode is the identity of an item / product on the package. Barcode technology has been used as the identity of goods in a production. Barcodes are used to facilitate the identification of goods produced. Paste the barcode on the packaging of packaging results at PT. Duta Nichirindo Pratama is done manually, but there are often errors attached to the barcode on a similar packaging. This research will design and create a system based on Visual Basic.Net and Arduino to select barcode attachment errors that have the potential to be sent to consumers. The system is designed using Unified Modeling Language (UML) diagrams, database design and interface menu design. The system created will then be tested to detect the black box test. With a computing-based design system that functions to detect barcodes on the packaging automatically, the problem of sticking barcodes on the packaging can be detected.


Sensi Journal ◽  
2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 60-72
Author(s):  
Ade Setiade ◽  
Luthfia Fauzia ◽  
Iwan Hermawan

PT.Medikon prima laboratories didirikan pada tahun 1980, hingga sekarang. PT.Medikon mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jenis produk yang dihasilkan mencakup produk farmasi , OT (obat tradisional), suplemen dan kosmetik. PT.Medikon Prima Laboratories telah mengimpor produk ke seluruh wilayah indonesia.Yang beralamat di Jl. Raya Serang No. 23, Bitung Jaya, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Untuk memudahkan pengolahan data para pegawai, inputan data Cuti dan Absensi maupun izin sakit dibutuhkan suatu perangkat lunak yang nantinya dapat melakukan pengolahan data ,berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu di lakukan analisis sehinnga nantinya dapat diperoleh hasil dan kebutuhankebutuhan yang diperlukan untuk perangkat /system yang akan di bangun. Analisis dilakukan dengan melakukan cara menganalisis kebutuhan, pengguna dan fasilitas yang diperlukan oleh perangkat lunak yang di bangun benar-benar bermanfaat.berdasarkan hasil analisis permasalahan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat rancangan suatu sistem perangkat lunak dengan melakukan analisis data menggunakan beberapa metode antara lain : wawancara dan observasi maupun studi pustaka, dengan menggunakan software UML (Unified Modeling Language).berdasarkan hasil analisis tersebut maka penulis melakukan penelitian dan mengambil judul yang berkaitan dengan "Prototype Aplikasi Pengolahan Data Pegawai Di PT.Medikon Prima Laboratories".yang dapat membantu dan memudahkan dalam melakukan pengolahan data pegawai dan dapat menampilkan informasi akurat yang di butuhkan oleh pengguna di PT.Medikon prima laboratories.


Author(s):  
Habib Abdul Rahman ◽  
Za'imatun Niswati ◽  
Aswin Saputra

Pada saat ini, kebutuhan informasi semakin penting dan mendesak sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Banyak perusahaan berskala besar maupun kecil menggunakan komputer untuk mendukung kegiatan dalam perusahaannnya. Komputer serta aplikasi didalamnya pada saat ini bukanlah merupakan sesuatu hal yang baru lagi, hampir seluruh badan usaha yang besar maupun kecil telah menggunakan komputer sebagai salah satu sarana pendukung dalam kegiatan pada perusahaan tersebut. PT Auto Daya Keisindo Jakarta Selatan merupakan perusahaan swasta yang masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan data, terutama pada pengolahan data persediaan barang sehingga memperlambat dalam proses pengolahan data dan pengontrolan persediaan barang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dirancanglah sistem informasi persediaan barang berbasis java. Dalam pembuatan sistem informasi persediaan barang berbasis java metode perancangan yang digunakan adalah Unified Modeling Language (UML). dengan aplikasi Eclipse 2018, SQL Server 2008 untuk perancangan basis datanya. Dengan menggunakan sistem informasi persediaan barang berbasis java ini dapat mempermudah dan mempercepat kinerja bagian gudang serta dapat mengontrol jumlah persediaan barang.Kata kunci: Sistem Inventory, Java, MYSQL, SDLC, UML


e-NARODROID ◽  
2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Immah Inayati

Perkembangan dunia teknologi berjalan sangat cepat. Selaras dengan hal itu, kebutuhan manusia hususnya dibidang bisnis juga semakin berkembang. salah satunya adalah R.M. Lesehan Berkah Ilaahi. Rumah makan ini merupakan rumah makan yang memiliki banyak pelanggan. Dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, maka [penumpukan antrian banyak terjadi. Di samping itu rumah makan ini memiliki potensi untuk dapat terus mengembangkan bisnisnya. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memfasilitasi proses pemesanan melalui online serta mampu membantu pemilik bisnis dalam melakukan promosi dan penawaran, terlebih kepada pelanggan yang daya belinya tinggi. Jurnal ini memaparkan proses pembangunan sistem pemesanan berbasis web dengan menekankan pada tahap analisa, desain, dan implementasi. Analisis kondisi lapangan dilakukan dengan cara observasi lapangan, studi literatur sistem lama, wawancara dan kuesioner pelanggan. Hasil analisa akan digambarkan menggunakan notasi UML (Unified Modeling Language) untuk selanjutnya diimplementasikan dalam sebuah aplikasi e-CRM menggunakan bahasa pemrograman PHP serta basis data PostgreSQL. Metode pengembangan yang digunakan adalah Object oriented dengan memanfaatkan Yii Framework yang merupakan framework PHP berbasis Model View Controller (MVC). Selain itu digunakan pula bootstrap framework dari sisi desain aplikasi untuk memberikan fleksibilitas aplikasi ketika diakses dengan device yang resolusinya lebih kecil seperti telephon genggam. Kata kunci : Observasi, Wawancara, Kuesioner, UML (Unified Modeling Language), Yii Framework, Object oriented, Model View Controller (MVC), bootstrap framework.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document