scholarly journals Variasi Genetik pada Pertumbuhan Tanaman Konservasi Sumberdaya Genetik Cendana (Santalum album Linn.) Populasi Pulau Timor Bagian Timur

2016 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 27 ◽  
Author(s):  
Sumardi Sumardi

ABSTRACT Sandalwood (Santalum album Linn.) Is a native species of East Nusa Tenggara that have high economic value because it contains oil in the hardwood that is used as a raw material for cosmetics and pharmaceuticals. However, sandalwood population in East Nusa Tenggara has declined severely caused of massive exploitation in the past without accompanied by the success of replanting. Excessive exploitation impact on the decreasing of genetic diversity. Conservation was initiatied by the Forestry Research Institute of Kupang in 2012 with Eastern Part of Timor Island as a genetic material source. This study was aimed to investigate the genetic variation of plant growth on sandalwood (Santalum album linn.) genetic conservation from Eastern Part of Timor Island until 8 months after planting. The research was designed using Incomplete Block Design (IBD), consists of 25 families, single treeplot and 10 blocks as replicates. The variance analysis showed there was no significant difference between the families tested and the average height and diameter growth of test plants respectively 51,02 cm and 4.70 mm. The families heritability (h2f)  estimation of height is 0.70 high category and the diameter is 0.53 medium category.   Key words : Population, conservation, variation, heritability ABSTRAK Cedana (Santalum album Linn.) merupakan jenis tanaman asli Nusa Tenggara Timur yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena kandungan minyak atsiri pada kayu terasnya yang digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik dan obat-obatan. Namun demikian populasi jenis ini di Nusa Tenggara Timur telah mengalami penurunan sangat tajam, akibat eksploitasi besar-besaran dimasa lalu yang tidak dibarengi keberhasilan penanaman kembali. Kondisi tersebut berdampak pada keragaman genetik cendana yang pernah ada di NTT. Tindakan konservasi mulai dilakukan oleh Balai Penelitian Kehutanan Kupang pada tahun 2012 yang berasal dari populasi Pulau Timor bagian Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik pertumbuhan tanaman pada plot konservasi sumberdaya genetik cendana populasi Pulau Timor bagian Timur sampai dengan umur 8 bulan setelah penanaman. Penelitian disusun dengan rancangan Incomplete Block Design (IBD) yang terdiri dari 25 famili, single treeplot dan 10 blok sebagai ulangan. Hasil analisis varian tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata antar famili yang diuji dengan nilai rerata pertumbuhan tinggi dan diameter masing-masing sebesar 51,02 cm dan 4,70 mm. Taksiran nilai heritabilitas famili (h2f) untuk tinggi sebesar 0,70 termasuk kategori tinggi dan diameter sebesar 0,53 termasuk kategori sedang. Kata kunci : populasi, konservasi, cendana, variasi, heritabilitas. Cara sitasi: Sumardi. (2016). Variasi Genetik pada Pertumbuhan Tanaman Konservasi Sumberdaya Genetik Cendana (Santalum album Linn.) Populasi Pulau Timor Bagian Timur, 14(1),27-31, doi:10.14710/jil.14.1.27-31

2006 ◽  
Vol 55 (1-6) ◽  
pp. 70-77 ◽  
Author(s):  
Chang-Yi Xie ◽  
Y.-B. Fu ◽  
A. D. Yanchuk

Abstract A computer simulation was conducted to investigate the accuracy of ranking individual trees in field tests of different designs. A test population that consists of 900 trees from 45 full-sib families generated by three 6-parent disconnected half-diallels was considered. One incomplete block design with single-tree plots and four complete block designs with 1, 2, 4, and 10-tree row plots were examined. Various narrow-sense heritabilities, site variation patterns (patch sizes and gradient slopes), and two levels of dominant to additive genetic variance ratios (0 and 0.30) were evaluated. Results indicate that the accuracy of ranking depends more on the heritability of the trait and less on the magnitude of the dominant genetic variance, site variation patterns, and field designs. With patchy site variation, differences in ranking accuracy were observed for different designs, but became smaller with higher heritabilities. Impact of environmental gradient on the accuracy of individual ranking was negligible. Incomplete block design with single-tree plots (ICB1) provided the most accurate ranking when heritability was low while complete block design with 2-tree plots (RCB2) appeared to be the best when heritability was high. Large row plot designs were among the least effective in all the simulated scenarios. For traits with medium heritabilities, the statistical efficiencies of ICB1 and RCB with 1 and 2-tree plots are comparable.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Mudji Susanto ◽  
Liliana Baskorowati

Tegakan sengon (Falcataria molucanna) ras lahan Jawa dibangun di  Bali dengan tujuan untuk mengetahui keragaman pertumbuhan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik pada umur 1-3 tahun. Tegakan sengon tersebut dibangunsebagai uji keturunan dengan rancangan Baris Kolom Incomplete Block Design (IBD). Tegakan sengon tersebut menguji 25 famili half-sib dengan single plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman pertumbuhan yang disebabkanoleh faktor genetik (aditif ) maupun faktor lingkungan berubah-ubah setiap tahun. Pada tahun pertama ragam aditif mempunyai peranan 3,38% untuk tinggi pohon dan 0,67% untuk diameter batang; pada tahun kedua ragam aditif sebesar3,40% untuk tinggi pohon dan 3,05% untuk diameter batang; dan pada tahun ketiga ragam aditif sebesar 3,90% untuk tinggi pohon dan 7,00% untuk diameter batang. Sedangkan sisanya mulai tahun pertama sampai ketiga pertumbuhandipengaruhi oleh ragam lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman sengon ras lahan Jawa mayoritas dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga disarankan tanaman sengon ras lahan Jawa harusmenggunakan sitim silvikultur yang tepat yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman sengon.


2015 ◽  
pp. 113-130
Author(s):  
Premadhis Das ◽  
Ganesh Dutta ◽  
Nripes Kumar Mandal ◽  
Bikas Kumar Sinha

1979 ◽  
Vol 28 (4) ◽  
pp. 471-478 ◽  
Author(s):  
S. A. Vanstone

AbstractIt is well known that in any (v, b, r, k, λ) resolvable balanced incomplete block design that b≧ ν + r − l with equality if and only if the design is affine resolvable. In this paper, we show that a similar inequality holds for resolvable regular pairwise balanced designs ((ρ, λ)-designs) and we characterize those designs for which equality holds. From this characterization, we deduce certain results about block intersections in (ρ, λ)-designs.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document