scholarly journals Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh Keripik Labu Kuning Metode Vacuum Frying dengan Menggunakan Minyak Berulang

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 152
Author(s):  
Titis Sari Kusuma ◽  
Adelya Desi Kurniawati ◽  
Rizal Fakih Firmansyah ◽  
Elly Septiana
Keyword(s):  

<p>Masyarakat saat ini cenderung untuk mengonsumsi fast food yang mengandung tinggi kalori, rendah serat, tinggi lemak jenuh dan kolesterol yang dapat memicu terjadinya sindrom metabolik salah satunya dislipidemia. Labu kuning memiliki kadar kolesterol rendah dan pengolahan menjadi keripik dengan metode Vacuum Frying bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan dan mengurangi kerusakan pada minyak goreng akibat hidrolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh keripik labu kuning metode Vacuum Frying dengan penggunaan minyak berulang pada kelipatan penggorengan ke 1, ke 5 dan ke 10.  Metode penelitian ini bersifat Quasi Eksperimental dengan 3 kelompok dan 2 kali replikasi. Pengujian kadar asam lemak jenuh menggunakan metode GC FID dan asam lemak tak jenuh dengan metode kromatografi gas. Data dianalisa menggunakan SPSS Versi 21.0 dengan uji shapiro wilk dilanjutkan uji kruskal wallis. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kadar asam lemak jenuh (p&gt;0,05), tidak ada penurunan kadar asam palmitoleat (p=0,565) , asam alpha linolenat (p=0,156 ) dan asam gamma linolenat (p=0,276) pada keripik labu kuning. Karena tidak ada perubahan kadar asam lemak jenuh  dan tak jenuh, maka keripik labu kuning dapat dijadikan alternatif snack bagi penderita dislipidemia. </p>

2006 ◽  
Author(s):  
Wen-Ruey Chang ◽  
Yueng-Hsiang Huang ◽  
Kai Way Li ◽  
Alfred Filiaggi ◽  
Theodore K. Courtney

2012 ◽  
Author(s):  
Steve A. Schuetz ◽  
Heather Ventura ◽  
Bekka Wolfgeher ◽  
Anthony Littrell ◽  
Alicia Chandler

2019 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
pp. 59-61
Author(s):  
V.L. Cheshinsky ◽  
◽  
L.E. Glagoleva ◽  
N.P. Zatsepilina ◽  
◽  
...  

2008 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 53-62 ◽  
Author(s):  
Östen Wahlbeck

The article discusses the experiences of self-employment among immigrants from Turkey living in Finland. The immigrants are mainly active in the restaurant and fast food sector in Finland, primarily in small kebap and pizza businesses. The article argues that both economic and social aspects explain the experiences of self-employment. Despite economic hardship, the freedom and social status connected to entrepreneurship is highly valued. Self-employment provides a positive self-understanding and a good social status, which the immigrants from Turkey find it difficult to achieve by any other means in Finnish society


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document