scholarly journals Studi Benchmarking Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Puskesmas Sukorejo dan Puskesmas Sananwetan

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 269
Author(s):  
Sinta Nabilah Mulyawati ◽  
Thinni Nurul Rochmah
Keyword(s):  

  Program Imunisasi Dasar Lengkap merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Salah satu indikator keberhasilan dari program tersebut adalah Universal Child Immunization (UCI). Pada tahun 2016-2018, Puskesmas Sukorejo Kota Blitar mengalami penurunan capaian kelurahan UCI sebesar 28,56%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan faktor input dan faktor proses Program Imunisasi Dasar Lengkap antara Puskesmas Sukorejo dengan Puskesmas Sananwetan guna menyusun upaya peningkatan cakupan kelurahan UCI di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan metode benchmarking. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan Penanggung jawab Program Imunisasi Dasar Lengkap dari Puskesmas Sukorejo dan Puskesmas Sananwetan. Variabel yang menjadi bahan studi benchmarking antara lain faktor input meliputi petugas imunisasi; dana; sarana dan prasarana; dan kebijakan atau SOP serta faktor proses yang terdiri dari perencanaan; pelaksanaan pelayanan; serta pemantauan dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan atau SOP, tahap perencanaan, serta tahap pemantauan dan evaluasi yang ada di Puskesmas Sananwetan memiliki kondisi dan pelaksanaan yang lebih baik dibandingkan dengan Puskesmas Sukorejo. Masalah yang ditemukan antara lain tingginya surviving infant, masih adanya penolakan imunisasi dari beberapa orangtua bayi, mobilitas masyarakat yang tinggi, serta adanya kawasan elite yang sulit dijangkau oleh petugas. Kesimpulan dari penelitian adalah perlunya Puskesmas Sukorejo untuk melakukan benchmark khususnya pada variabel kebijakan atau SOP, tahap perencanaan, serta tahap pemantauan dan evaluasi.

2006 ◽  
Vol 36 (22) ◽  
pp. 2
Author(s):  
MIRIAM E. TUCKER
Keyword(s):  

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Sardaniah Sardaniah ◽  
Rosita Erawati ◽  
Ririn Zuhriati Oktavia

Kepatuhan pada jadwal pemberian imunisasi dasar merupakan salah satu faktor untuk mencapai UCI (Universal Child Immunization). Selain itu, apabila ibu tidak mematuhi jadwal pemberian imunisasi dasar, maka akan berpengaruh terhadap kekebalan dan kerentanan bayi dari suatu penyakit. Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi di masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut. Salah satu teori perilaku dalam pelayanan kesehatan adalah HBM (Health Belief Model). HBM terdiri dari 3 kategori utama yaitu persepsi individu, faktor modifikasi (terdiri dari usia, pendidikan, sosial-budaya-agama, dan cues to action), dan kemungkinan tindakan (terdiri dari manfaat dan hambatan). HBM masuk dalam salah satu faktor konseptual pengambilan keputusan orang tua dalam pemberian imunisasi pada anaknya. Tujuannya adalah Untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Ibu Membawa Anak Imunisasi Diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Sidumulyo Kota Bengkulu. Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian yang dilakukan adalah accidental sampling. Populasinya ibu yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo yang datang untuk imunisasi pada bulan Mei Tahun 2018. sebanyak 20 ibu. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 ibu dan yang tereksklusi adalah 3, sehingga tersisa sampel 17 ibu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner lembar observasi. Hasil penelitian ini, terdapat sebanyak 3 dari 17 (17.6%) ibu tidak patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada bayinya. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi yaitu kondisi bayi karena 1 bayi sakit dan 2 jarak tempat tinggal dan tempat pelayanan imunisasi jauh (lagi ada acara keluarga) sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rachmawati (2016), tentang Faktor – faktor yang mempengaruhi Kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi Dasar pada Balita di dukuh Pilangbangau Desa sepat masaran Sragen, antara lain pengaruh oleh usia ibu, Pendidikan dan Keputusan orang tua dan jarak ketempat pelayanan Kesehatan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepatuhan ibu membawa bayinya untuk imunisasi dipengaruhi oleh Usia ibu, pendidikan orang tua dan Keputusan orang tua untuk itu perlu kerjasam yang baik antara orang tua dan petugas Imunisasi Pusat kesehatan masyarakat (PKM) Sidomulyo Bengkulu. 


1997 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 7-11 ◽  
Author(s):  
Moira Inkelas ◽  
David Wood ◽  
Penny Borenstein ◽  
W. Clayton Bordley ◽  
Melinda L. Dixon ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 2018 ◽  
pp. 1-8 ◽  
Author(s):  
Abireham Misganaw Ayalew ◽  
Worku Tefera Mekonnen ◽  
Samson Wakuma Abaya ◽  
Zeleke Abebaw Mekonnen

Background. Open defecation (OD) is a widespread problem in the developing world. This practice facilitates the transmission of diarrheal diseases. In Ethiopia, still the national open defecation rate in 2014 was 34.1% (37.9% in rural and 8.7% in urban). Objective. To assess diarrheal morbidity in under-five children and its associated factors in Dangla district, Northwest Ethiopia, 2016. Methods. A community-based comparative cross-sectional study design with a multistage random sampling technique was applied. The total sample size was 550 (275 ODF and 275 OD). Descriptive and inferential statistics were done. Results. A total of 525 participants were interviewed making the response rate 95.45%. The prevalence of diarrhea was 9.9% in ODF and 36.1% in OD kebeles. In ODF kebeles, child immunization (AOR = 0.037; 95% CI: 0.006–0.243), latrine presence (AOR = 0.036; 0.006–0.233), water shortage (AOR = 8.756; 95% CI: 1.130–67.831), and solid waste disposal (AOR = 0.143; 95% CI: 0.020–0.998) have statistically significant association with diarrhea occurrence. While in OD kebeles child immunization (AOR = 0.032; 95 CI: 0.008–0.123), water access of 7.5–15 liters/day (AOR = 0.029; 95% CI: 0.006–0.152), water shortage (AOR = 18.478; 95% CI: 4.692–72.760), and proper solid waste disposal (AOR = 0.023; 95% CI: 0.005–0.117) have significant association with diarrhea occurrence. Conclusions. The overall prevalence of under-five diarrhea was low in ODF kebeles as compared with OD kebeles. The study showed that child immunization, latrine presence, water shortage in household, and solid waste disposal practices had statistically significant association with diarrhea occurrence in ODF kebeles, while water access at the individual level, water shortage in household, child immunization, and solid waste disposal have statistically significant association with diarrhea occurrence in OD kebeles. Integrated efforts are needed from the Ministry of Health together with line ministries and developmental partners in improving latrine utilization at household level, water shortage in households, and solid waste disposal practices.


2016 ◽  
Vol 18 (05) ◽  
pp. 48-53
Author(s):  
Sourabh Shastri ◽  
Anand Sharma ◽  
Prof. Vibhakar Mansotra

Demography ◽  
1990 ◽  
Vol 27 (3) ◽  
pp. 447 ◽  
Author(s):  
Kim Streatfield ◽  
Masri Singarimbun ◽  
Ian Diamond

2004 ◽  
Vol 59 (12) ◽  
pp. 2603-2616 ◽  
Author(s):  
Gebre-Egzbiabher Kiros ◽  
Michael J. White

Author(s):  
Angela Oyo-Ita ◽  
Chukwuemeka E Nwachukwu ◽  
Chioma Oringanje ◽  
Martin M Meremikwu

2018 ◽  
Vol 32 (3) ◽  
pp. 229-236 ◽  
Author(s):  
Patience Esohe Konwea ◽  
Funmilayo Alice David ◽  
Seyi Elizabeth Ogunsile

Purpose Vaccine preventable diseases are major threats to the health and well-being of children under five years of age. They contribute a great deal to childhood illnesses and disabilities, and are accountable for a high percentage of childhood mortality worldwide. In Nigeria, the government has made a lot of effort to provide immunizations against these childhood diseases. It is however sad to note that many children still do not complete their routine immunization. The purpose of this paper is to determine factors which influence mothers’ compliance with childhood immunization. Design/methodology/approach This was a descriptive study carried out among 600 mothers of under-five children randomly selected from nine postnatal clinics in Ekiti State between January and August 2016. A self-structured validated questionnaire containing items to explore demographic characteristics of respondents, compliance with child immunization (Cronbach’s α=0.92) and determinants of compliance (Cronbach’s α=0.83) was the instrument for data collection. Multiple regression analysis was used to identify determinants of mothers’ compliance with childhood immunization. Findings The level of compliance of mothers with childhood immunization was high (80 percent). The two factors which contributed significantly to mothers’ compliance were the mothers’ knowledge of childhood immunization (β weight= 0.243) and mothers’ educational status (β weight=0.169). Mothers with tertiary education had the highest level of compliance (76.8 percent). Originality/value Having good knowledge of childhood immunization and a high educational status positively influence a mothers’ compliance with child immunization.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document