Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

57
(FIVE YEARS 57)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas MIPA Universitas Tadulako Palu

2528-3375, 2088-3536

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 366
Author(s):  
Virgiana Virgiana ◽  
Abdul Munawwir ◽  
Indah Puspasari Kiay Demak
Keyword(s):  

  Salah satu faktor yang memengaruhi lambatnya proses vaksinasi Covid-19 adalah adanya persepsi negatif masyarakat terhadap vaksin Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 di area kerja Puskesmas Donggala. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling diperoleh 116 orang responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19. Analisis data dilakukan secara deskriptif dari masing-masing variabel yang diteliti dengan tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang setuju untuk mendapatkan vaksinasi berdasarkan persepsi terkait keberhasilan tujuan vaksinasi berjumlah 76 orang (65,5%), berdasarkan persepsi terkait keamanan vaksin berjumlah 71 orang (61,2%), berdasarkan persepsi terkait efektivitas vaksin berjumlah 73 orang (62,9 %), dan berdasarkan persepsi terkait pandangan agama berjumlah 81 orang (69,8 %). Persepsi masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 sangat bervariasi dan berdasarkan persepsi tersebut diketahui bahwa rata-rata persentase responden yang setuju untuk mendapatkan vaksinasi adalah 64,7%.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 332
Author(s):  
Nur Hikmah Buchair ◽  
Ridwan Amiruddin ◽  
Indar Indar

Penderita Diabetes Melitus umumnya memiliki kualitas hidup yang buruk dibandingkan dengan orang yang tanpa penyakit sehingga membutuhkan perawatan diabetes yang tepat melalui intervensi perilaku berupa dukungan pendidikan dan konseling untuk mengaktifkan penderita diabetes untuk mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling dalam home care terhadap kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Talise dan wilayah kerja Puskesmas Birobuli Kota Palu. Desain penelitian adalah Eksperimen Semu dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden yang dipilih secara acak. Analisis data menggunakan Uji Beda Dua Mean yaitu Uji Wilcoxon dan Uji Beda Dua Mean Independen yaitu Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling home care terhadap kualitas hidup penderita DM baik pada Domain 1 (Kesehatan Fisik), Domain 2 (Kondisi Psikologis), Domain 3 (Hubungan Sosial), Domain 4 (Lingkungan) dimana skor rata- rata (mean) sebelum intervensi adalah 60,55 dengan standar deviasi 2,605 meningkat menjadi 71,35 dengan standar deviasi 4,107 setelah intervensi. Secara statistik terjadi perbedaan kualitas hidup sebelum dan setelah diberikan konseling dengan nilai p= 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa konseling home care efektif diberikan pada penderita DM untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 323
Author(s):  
Cathrine Meryani Wijaya ◽  
Arif Santoso ◽  
Firdaus Hamid ◽  
Suryani As’ad ◽  
Agussalim Bukhari ◽  
...  
Keyword(s):  

Proses penuaan merupakan proses fisiologis yang tidak dapat dihindari. Pengukuran 8-oxo-dGsn dalam urin berpotensi sebagai cara baru untuk mengevaluasi proses penuaan dalam menentukan dan memperkirakan usia fisiologis. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan pada pasien tuberculosis paru.  Penelitian ini menggunakan pendekatan case control yakni penderita TB paru sebagai kelompok kasus dan kelompok orang sehat sebagai control dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang (25 orang kasus dan 25 orang kontrol). Data dianalisis dengan menggunakan SPSS 21.0 (SPSS, Inc. Chicago, IL) dengan tingkat kemaknaan α=0.05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan pada kelompok kasus  rata-rata 3.21±0.88. Kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan pada kelompok kontrol rata-rata 2.38±0.71. Ada korelasi positif antara umur dengan kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urin sebagai biomarker penuaan (p < 0,001), dimana semakin bertambah umur maka kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) semakin tinggi. Terdapat perbedaan yang bermakna (p:0.001) secara statistik kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) sebagai biomarker penuaan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol.  Kesimpulan penelitian ini adalah Tuberculosis paru mempercepat proses penuaan yang ditandai dengan peningkatan kadar 8-Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) dalam urine sebagai biomarker penuaan.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 239
Author(s):  
Nadhifa Salsabilla ◽  
Muji Sulistyowati

Konsumsi makanan cepat saji pada remaja dianggap sebagai hal sepele yang biasa dilakukan. Namun, dampak yang akan dirasakan berupa gangguan kesehatan dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang, seperti obesitas. Salah satu sekolah di Surabaya yang memiliki angka kejadian obesitas cukup tinggi yakni SMAN 2 Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor perilaku yang berhubungan dengan konsumsi makanan cepat saji pada remaja menggunakan studi aplikasi Social Cognitive Theory. Penelitian ini merupakan penlitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMAN 2 Surabaya dengan penarikan sampel menggunakan stratified random sampling sebanyak 102 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan secara online. Variabel independen penelitian ini adalah karakteristik individu, self efficacy, pengetahuan, self regulation, dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, dan paparan informasi. Sedangkan variabel dependen yaitu tindakan konsumsi makanan cepat saji pada remaja. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara uang saku (p = 0,015), self regulation (p = 0,047), dan dukungan orangtua (p = 0,038) (p<0,05). Namun, pada variabel lainnya tidak terdapat hubungan dengan tindakan mengonsumsi makanan cepat saji. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak sekolah maupun Puskesmas setempat dalam melakukan pencegahan obesitas pada remaja.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 201
Author(s):  
Khansa Fatihah Muhammad ◽  
Ratna Dwi Wulandari

Kabupaten Banyuwangi pada awal tahun 2019 meresmikan program pelayanan ‘Mal Orang Sehat (MOS)’ dan diimplementasikan pada seluruh 45 Puskesmas di Banyuwangi. MOS bertujuan untuk mewujudkan paradigma sehat yang juga merupakan salah satu prinsip penyelenggaraan Puskesmas. Kunjungan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan MOS disebut juga dengan, “Kunjungan sehat”. Target capaian MOS adalah persentase kunjungan sehat yang lebih tinggi dari kunjungan sakit. Berdasarkan data dari Dinas Kabupaten Kesehatan Banyuwangi, diketahui bahwa pada bulan Januari sampai Desember 2019, persentase kunjungan sehat terendah di Kabupaten Banyuwangi berada di Puskesmas Sobo dengan persentase sebesar 7,47%. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kuantitatif ini ini dilakukan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap pelayanan MOS di Puskesmas berdasarkan Precaution Adoption Process Model (PAPM). Teknik sampling yang digunakan adalah proportional sampling dengan sejumlah 100 orang sampel yang merupakan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sobo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden masyarakat (51%) berada pada stage 1 berdasarkan PAPM, yang berarti mayoritas masyarakat wilayah kerja Puskesmas Sobo sama sekali belum mengetahui adanya pelayanan MOS di Puskesmas. Oleh karena itu, rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan meningkatkan dan memperkuat promosi kesehatan MOS, agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui pelayanan MOS dan demi terwujudnya target capaian MOS di Puskesmas.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 344
Author(s):  
I Wayan Agus Gunawan ◽  
Dinar Lubis ◽  
Luh SeriAni
Keyword(s):  

HIV AIDS merupakan permasalahan kesehatan yang sangat rentan berisiko terjadi pada usia remaja karena remaja masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa. Kabuputen Parigi Moutong merupakan daerah tertinggal yang sementara berkembang. Temuan kasus HIV AIDS serta adanya kasus penyalahgunaan narkoba pada usia remaja dikarenakan bebasnya pergaulan serta kurangnya kontrol dari orang tua. Hal ini cendrung mengakibatkan remaja berisiko terkena penyakit HIV AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, norma subjektif remaja terhadap kontrol perilaku HIV AIDS di Wilayah kerja Puskesmas Parigi tahun 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Parigi pada bulan April tahun 2021. Data dikumpulkan melalui metode wawancara mendalam dengan 13 informan diantaranya 8 remaja sebagai informan utama, 5 informan pendukung yang teridiri dari tiga kepala sekolah, satu petugas kesehatan dan satu orang tua remaja. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode tematik. Hasil penelitian diperoleh remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang HIV AIDS, sehubungan dengan efektifitas penyebaran informasi kesehatan HIV AIDS dikalangan remaja sekolah serta  minat remaja untuk ingin tahu tentang HIV AIDS yang masih kurang. Remaja mempunyai sikap, norma subjektif serta persepsi yang positif terhadap kontrol perilaku HIV AIDS. Kesimpulan remaja masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang HIV AIDS, sementara itu remaja memiliki sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang positif terhadap perilaku HIV AIDS sehingga remaja dapat mencegah /menghindari perilaku HIV AIDS.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 282
Author(s):  
Heri Gunawan ◽  
Ike Anggraeni ◽  
Annisa Nurrachmawati

Tingginya angka kasus positif COVID-19 menyebabkan masyarakat untuk mengubah kebiasaan dan cara berkomunikasi luring menjadi daring. Hal ini berdampak tingginya penggunaan media sosial pada remaja yang dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja. Pengaruh dari penggunaan sosial media secara berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental seperti stres, kecemasan, depresi, rendahnya self esteem, gangguan tidur, dan body image. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari intensitas penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 200 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner Social Networking Time Use Scale (SONTUS) dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Data dikumpulkan secara online menggunakan google form dan data dianalisis dengan uji korelasi pearson product moment. Hasil studi menunjukkan terdapat 24.5% mahasiswa mengalami stress sedang, 10.5% lainnya mengalami stress parah dan 6% mengalami stress sangat parah.. Korelasi positif ditemukan antara intensitas penggunaan media sosial dengan tingkat stres (p-value = 0,001, r =0,270). Kesimpulan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial  maka semakin parah tingkat stres yang dialami. Temuan ini menunjukkan perlunya memberikan informasi kepada remaja mengenai bagaimana penggunaan media sosial yang tepat dan sehat untuk meminimalisir dampak negatif terutama kesehatan mental remaja.  


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 409
Author(s):  
Yusma Indah Jayadi ◽  
Widia Maharani ◽  
Nurdiyanah Nurdiyanah

Hypertension or high blood pressure is a serious medical condition that significantly increases the risk of heart, brain, kidney, and other diseases. In COVID-19 patients, Arterial Hypertension (AH) is one of the cardiovascular comorbidities that can worsen outcomes and increase the risk of admission to the intensive care unit (ICU). This study aims to measure the effectiveness of health education about hypertension and blood pressure checks using the media leaflet on the knowledge and attitudes of the community in Tanete Labba Hamlet, Maros.This research is a quasi-experimental research with Pre-test and Post-test without Control Group Design in Tanete Labba Hamlet, Baji Pa'mai Village, Cenrana District, Maros Regency. The population in this study were residents of Tanete Labba Hamlet, Baji Pa'mai Village, using purposive sampling method with inclusion criteria of population aged 15 years and never or rarely had their health checked so that a sample of 38 respondents was obtained. The analysis used is a paired T test. The purpose of this counseling is to provide information related to hypertension risk factors, symptoms of hypertension, control and prevention of hypertension, namely in the form of recommendations to control blood pressure regularly at least every 6 months. Health education with leaflet media had a significant effect on the level of knowledge p = 0.002 (p < 0.05) and the attitude of respondents p = 0.000 (p < 0.05) about hypertension and blood pressure checks. Most of the community gave a positive response to the material presented, enthusiastic in reading the contents of the leaflet and asking questions about hypertension and blood pressure checks. It is important that education and counseling programs are developed according to the needs of the community so that they can increase the knowledge of the general public and bring about positive changes in attitudes and practices.  


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 386
Author(s):  
Fauziah Amining ◽  
Herawanto Herawanto ◽  
Dilla Srikandi Syahadat ◽  
Hasanah Hasanah ◽  
Hasanah Hasanah

Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang dan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig. 0,010) dan efek samping (Sig. 0,010) terhadap angka kesembuhan pasien TBC. Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga diharapkan berperan aktif dalam mengawasi saat minum obat dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan.  


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 256
Author(s):  
Nadia Eka Putri Nur Riskiana ◽  
Ayik Mirayanti Mandagi

Indonesia mulai memasuki periode aging population, dimana terdapat peningkatan umur harapan hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah pada lansia. Permasalahan memasuki lansia yaitu penurunan daya ingat, hal tersebut juga menjadi masalah utama pada pedagang lansia di pasar Banyuwangi yaitu mudah lupa atau ketidakmampuan dalam mengingat secara detail ketika ada pesanan dari konsumen, sehingga pedagang mengungkapkan konsumen merasa kurang puas dan tidak kembali lagi untuk melakukan transaksi jual beli dan lebih memilih pada penjual yang lebih muda. Dengan itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan dengan penurunan fungsi kognitif pada pedagang lansia di pasar Banyuwangi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan desain cross sectional, kemudian analisis data primer hasil pengisian kuesioner, observasi, dan wawancara. Kuisioner yang digunakan yaitu SPMSQ (Short Portable Memory Short Quisionnare). Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang di Pasar Banyuwangi Jawa Timur yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini nonprobability sampling yaitu memilih teknik sampling incidental. Hasil yang didapatkan yaitu sebanyak 85% pedagang lansia normal dan 15% mengalami gangguan fungsi kognitif ringan dengan nilai signifikansi sebesar 0,024. Hal tersebut menjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan gangguan fungsi kognitif pada kategori lansia di pasar Banyuwangi Jawa Timur. Sehingga dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan dalam membuat program kesehatan pada lansia untuk tetap hidup mandiri dan meningkatkan produktifitas. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document